Diah Handayani
• Influenza viruses
• Coronaviruses
• Pneumococcal sepsis
• Tuberculosis
• Meningococcal sepsis
• Polio
• Yellow fever
Pasien 60 thn, datang 13 Juni 2012 dengan gejala demam, batuk dan napas berat, didapatkan
peningkatan nilai BUN dan Cr dihari ketiga perawatan. Nilai DPL luekosit normal pada saat
masuk dengan neutrofil 92.5% a, pada hari kesepuluh didapatkan neutrofilia, limfopeni dan
trombositopenia progresif. Pasien mengalami ARDS dan MOF dan akhirnya meninggal pada 24
Juni 2012.
Zaki et al. N Engl J Med 2012 367:1814-20
Khan Virology Journal 2013, 10:66
http://www.virologyj.com/content/10/1/66
Evaluasi cluster
124 HCW
tetap sehat
sampai
Januari 2013
Menjadi bukti penularan antar manusia, terjadi koinfeksi dengan influenza dan
parainfluensa tipe 2. masa inkubasi 1-9 hari
Kasus indeks
Laki laki 64 th, pulang dari Dubai 5 hari sebelumnya
HCoV-NL63
HCoV-HKU1
SARS-CoV
Seperti infeksi pernapasan akut berat (severe acute
respiratory infection/SARI
Pneumonia
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS),
disertai gagal ginjal, perikarditis dan Disseminated
Intravascular Coagulation (DIC).
Pada pasien immunocompromise ditemukan gejala
awal demam dan diare.
Deteksi dan Tatalaksana Dini
Kasus konfirmasi
Tujuan
Pedoman tatalaksana ini diperuntukkan bagi dokter
yang merawat pasien remaja dan dewasa dengan
SARI dalam keadaan kritis dan penatalaksanaan di
Intensive Care Unit (ICU) dengan sumber daya yang
terbatas
Penatalaksanaan kasus pada anak merujuk ke
tatalaksana SARI pada anak (IDAI).
Pedoman ini tidak menghilangkan kewenangan klinis
spesialistik
Alur penatalaksanaan MERS-CoV mengikuti alur
penatalaksanaan Flu Burung , merujuk pada buku
tatalaksana Flu Burung di rumah sakit.
Susunan
Bab 1
Deteksi dan tatalaksana dini pasien dengan ISPA
berat/SARI, termasuk upaya pencegahan, pengendalian
infeksi dan pengobatan.
Bab 2
Tatalaksana pasien yang mengalami perburukan gangguan
pernapasan berat dan ARDS.
Bab 3
Tatalaksana pasien yang mengalami perburukan syok septik.
Bab 4
Perawatan berkelanjutan pasien kritis serta pencegahan
komplikasi.
BAB 1: Deteksi dan Tatalaksana Dini
Kasus konfirmasi
Kasus dalam penyelidikan/suspek
A. Pasien dengan ISPA) yaitu demam atau riwayat demam, batuk. DAN
pneumonia atau dengan ARDS (pasien immunocompromised mempunyai
gejala dan tanda yang tidak jelas)
DAN salah satu dari berikut :
Riwayat perjalanan ke Timur Tengah atau Negara terjangkit dalam waktu
14 hari sebelum mulainya gejala
DAN pneumonia yang bukan disebabkan oleh infeksi lainnya
Penyakit muncul dalam satu klaster yang terjadi dalam waktu 14 hari,
tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali
ditemukan etiologi lain.
Penyakit terjadi pada petugas kesehatan yang bekerja di RS/layanan
kesehatan yang merawat pasien dengan ISPA berat (SARI), terutama
pasien yang memerlukan perawatan intensif, tanpa memperhatikan tempat
tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi lain
Kasus dalam penyelidikan/suspek
B. Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah
atau negara terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum mulai
sakit selain ISPA (Pada pasien dengan gangguan kekebalan
tubuh kemungkinan tanda dan gejala tidak jelas)
C. Seseorang dengan penyakit pernapasan akut dengan
berbagai tingkat keparahan (ringan – berat) yang dalam
waktu 14 hari sebelum mulai sakit, memiliki riwayat kontak
erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi
MERS-CoV yang sedang sakit
Pneumonia berat
Pasien remaja atau dewasa dengan demam, batuk, frekuensi
pernapasan > 30 kali/ menit, gangguan pernapasan berat,
saturasi oksigen (SpO2) <90%
Perjalanan penyakit
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Onset: akut dalam waktu 1 minggu dari timbulnya
gejala klinis atau perburukan gejala respirasi, atau
timbul gejala baru
Gambaran radiologis (misalnya foto toraks atau CT
scan): opasitas bilateral, yang belum dapat
dibedakan apakah karena efusi, kolaps paru /
kolaps lobar atau nodul.
Edema paru: kegagalan pernafasan yang belum
diketahui penyebabnya, apakah karena gagal
jantung atau overload cairan
ARDS
Tingkat hipoksemia:
ARDS ringan : 200 mm Hg
<PaO2/FiO2 ≤ 300 mm Hg dengan
PEEP atau CPAP≥ 5 cm H2O;
ARDS sedang : 100 mm Hg
<PaO2/FiO2 ≤ 200 mm Hg dengan
PEEP ≥ 5 cm H2O
ARDS berat : PaO2/FiO2 ≤ 100 mm
Hg dengan PEEP ≥ 5 cm H2O
urin
tinja
Pemantauan secara ketat pasien dengan ISPA
berat/SARI bila terdapat tanda-tanda
perburukan klinis, seperti gagal nafas,
hipoperfusi jaringan, syok dan memerlukan
perawatan intensif (ICU)
Bab 2.
Tatalaksana Depresi Napas Berat,Hipoksemia dan ARDS
Gunakan lung protective strategy ventilation (LPV) untuk
pasien dengan ARDS
Untuk mencapai target LPV, dimungkinkan permisif
hypercapnia.
gunakan PEEP adekuat untuk mengatasi hipoksemia.
Double triggering, bentuk umum dari asynchrony, dapat diatasi dengan
meningkatkan aliran inspirasi, memperpanjang waktu inspirasi, suction
trachea, membuang air dari tabung ventilator, dan mengatasi kebocoran
sirkuit.
Tingkat kedalaman sedasi harus dipertimbangkan jika tidak dapat
mengendalikan volume tidal.
Gunakan kateter in-line untuk suction
Minimalkan transportasi.
Bab 2.
Tatalaksana Depresi Napas Berat,Hipoksemia dan ARDS
Pada pasien dengan ARDS berat, pertimbangkan terapi
ajuvan awal, terutama jika gagal mencapai target LPV
Pemberian blokade neuromuskular 48 jam pertama berhubungan dengan
peningkatan kelangsungan hidup dan peningkatan waktu bebas ventilator
tanpa menyebabkan kelemahan otot yang signifikan.
Posisi prone pada pasien dapat meningkatkan oksigenasi dan
kelangsungan hidup tetapi perlu perawatan khusus saat mengubah posisi
pasien dengan aman
Lung Recruitment Manuver dan PEEP yang tinggi dapat
meningkatkan oksigenasi dan mengurangi kebutuhan
terapi lainnya
Gunakan strategi tatalaksana cairan konservatif untuk
pasien ARDS yang tidak shock
BAB 3. Tatalaksana Syok Sepsis
Kenali syok sepsis yaitu ketika pasien mengalami hipotensi (SBP <90 mm Hg)
yang menetap setelah challenge pemberian cairan atau tanda-tanda hipoperfusi
jaringan (konsentrasi laktat darah> 4 mmol / L) dan mulai resusitasi
Berikan cairan infus kristaloid secara dini dan cepat untuk syok sepsis
Resusitasi cairan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Jangan memberikan cairan hipotonik atau solusi berbasis starch untuk resusitasi.
Starch berhubungan dengan peningkatan insiden disfungsi dan gagal ginjal
Jangan gunakan balans cairan sebagai panduan untuk mengelola atau mengurangi
volume pemberian loading cairan.
Gunakan vasopressor ketika syok tetap berlanjut meskipun resusitasi cairan
telah diberikan secara adekuat
Pemberian vasopresor diberikan pada dosis minimum yang diperlukan untuk
mempertahankan perfusi (SBP> 90 mm Hg) guna mencegah efek samping.
Pertimbangkan pemberian hidrokortison intravena (sampai 200 mg / hari) atau
prednisolon (sampai 75 mg / hari) pada pasien dengan syok persisten
BAB 4. Pencegahan Komplikasi
Antisipasi Tindakan
Dampak
Mengurangi hari •Protokol penyapihan meliputi penilaian
penggunaan harian kesiapan bernapas spontan
ventilasi mekanis •Protokol Sedasi untuk titrasi pemberian
invasif (IMV) obat penenang pada target tertentu,
dengan atau tanpa interupsi harian
infus obat penenang
BAB 4. Pencegahan Komplikasi
Antisipasi Tindakan
Dampak
Mengurangi •Intubasi oral adalah lebih baik daripada intubasi
kejadian nasal
ventilator- •Lakukan perawatan antiseptik oral secara teratur
associated •Jaga pasien dalam posisi semi-telentang
pneumonia •Gunakan sistem penyedotan tertutup, kuras dan
buang kondensat dalam pipa secara periodik
•Gunakan sirkuit ventilator baru untuk setiap pasien,
ganti sirkuit jika kotor atau rusak
•Ganti alat heat moisture exchanger jika tidak
berfungsi, ketika kotor atau setiap 5-7 hari
•kurangi hari IMV
BAB 4. Pencegahan Komplikasi
Antisipasi Tindakan
Dampak
Mengurangi kejadian Gunakan obat profilaksis (heparin 5000 unit subkutan
tromboemboli vena dua kali sehari) pada pasien tanpa kontraindikasi.
Pasien dengan kontraindikasi, gunakan perangkat
profilaksis mekanik seperti intermiten pneumatic
compression device.
http://www.moh.gov.sa/en/CCC/StaffRegulations/Corona/Documents/IPC%20Guidelines%20for%20MERS-
coV%20Infection.pdf
http://www.moh.gov.sa/en/CCC/StaffRegulations/Corona/Documents/IPC%20Guidelines%20for%20MERS-coV%20Infection.pdf
http://www.moh.gov.sa/en/CCC/StaffRegulations/Corona/Documents/IPC%20Guidelines%20for%20MERS-coV%20Infection.pdf
Pencegahan dan pengendalian infeksi
sama dengan pencegahan infeksi pada
penyakit flu burung dan Emerging
Infectious Disease lain yang mengenai
saluran napas
(Buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
•More
3 September information 2015about IHR
•Epidemic
•WHO callsclinical for stepping management up vigil (ECM) for MERS, Thailand confirms case
Sign up for WHO updates
•Global
18 JuneAlert 2015and response (GAR)
•Food
•WHO safety statement and on zoonoses
the ninth meeting of the IHR Emergency Committee regarding MERS
•WHO
17 Junedefinitions 2015 of emergencies
•WHO definitions
recommends of grades
continuation in emergencyof strong disease control measures to bring MERS-CoV
•Emergencies
13 June 2015
•Middle
•Joint mission East respiratory
to Republic syndrome
of Korea coronaviruson MERS-CoV (MERS-CoV)
begins well
10 June 2015
Sitemap
•Archive of news
•Home
•Health
Multimedia topics
•MERS-CoV: infographic
•Data
Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV)
jpg,East 321kb
•Media
Middle respiratory syndrome (MERS) is a viral respiratory disease caused by a novel coronavirus (MERS‐CoV) that was first identified in Saudi Arabia in 2012. Our understanding of the virus
and the disease itcentre
causes is continuing to evolve.
•MERS-CoV: videos and posters specific to Middle Eastern settings
•Publications
Coronaviruses are a large family of viruses that can cause diseases ranging from the common cold to Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
•Press
•Read briefings
the factsheet on MERS-CoV
•Countries
•Frequently
•Programmes Asked Questions on Middle East respiratory syndrome coronavirus
and projects
(MERS‐CoV)
•Governance
EPA/A.
•About WHO Hofford
Latest maps
Help and and epicurves
Services
Global map of countries with confirmed cases of MERS-CoV
•Contacts
•FAQs
Epicurve of confirmed global cases of MERS-CoV
•Employment
•Feedback
To download maps and charts right click on the links above and select the ‘save’ or ‘downlo
•Privacy
•Archive of maps, epicurves and case numbers
•E-mail scams