PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masyarakat saat ini, apalagi yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan
reproduksi wanita adalah hal yang sangat perlu diperhatikan menimbang bahwa
padakesakitan dan kematian ibu. Salah satu penyebabutama kematian ibu adalah
peningkatan jumlah paritas, usia ibu. Abortus meningkat sebesar 12% pada wanita
usia kurang dari 20 tahun dan meningkat sebesar 26% pada usia lebih dari 40
tahun (Cunningham,2015).
meliputi; usia, paritas ibu, riwayat abortus, infeksi selama kehamilan, merokok,
ekonomi, toksin seperti arsen dan karbon disulfida, kelainan pada uterus dan lain-
lain. Ada 1%-10% malformasi janin diakibatkan oleh paparan obat, bahan kimia,
radiasi dan umumnya berakhir dengan abortus. Faktor usia merupakan salah satu
menyebutkan bahwa usia ibu yang lebih dari 35 tahun merupakan salah satu
faktor risiko dari terjadinya abortus spontan (OR= 2,98).9 Menurut penelitian
yang dilakukan Ashikin, dari 230 kasus abortus yang terjadi pada tahun 2014,
sebanyak 37,8% penderita abortus mayoritas berusia 30-34 tahun. Abortus adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan yang
batasannya adalah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan janin
diluar kandungan yang menurut para ahli ada sebelum usia 16 minggu dan 28
minggu dan memiliki BB 400-1000 gram,tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah
400 gram itu dianggap keajaiban karena semakin tinggi BB anak waktu lahir
perut, mulas-mulas, perdarahan sedikit atau banyak, dan bisa berupa stolsel(darah
beku), sudah ada fetus atau jaringan yang keluar, tetapi jika perdarahan belum
berenti karena konsepsi belum keluar semua akan menyebabkan syok. Ini terjadi
terjadi di Asia Tenggara, yang mempunyai angka kematian paling tinggi terjadi
pada tahun 2015 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup, bisa diartikan 50 Ibu
meninggal setiap hari, disebabkan oleh: perdarahan, infeksi, ekslamsi, partus
lama, dan komplikasi abortus. Angka kematian Ibu hamil di Jawa Barat sebanyak
11% akibat abortus tercatat sebesar 141 pada tahun 2014 (Dinkes Pemprov
Jateng,2014).
setiap tahun terdapat 42 juta wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
World Health Organization (WHO) 2016, menyatakan bahwa sekitar 800 wanita
Pada tahun 2014, lebih dari 287.000 ibu meninggal saat hamil ataupun
bersalin. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014
seperti yang dikutip oleh Gustina (2013), angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan akibat abortus. Sedangkan angka
abortion, yang paling sering terjadi pada negar-anegara dimana abortus itu illegal.
(Kemenkes RI,2015). Proses aborsi banyak menimbulkan akibat negatif yang dapat
menimbulkan komplikasi atau kematian dan anemia akibat pendarahan yang terjadi
saat proses aborsi berlangsung dimana hal tersebut dilakukan oleh bukan dari tenaga
Secara umum, ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
bimbingan dan penyuluhan hukum kepada masyarakat luas, yang dilakukan oleh
badan penegak hukum atau instansi terkait lainnya. Kedua, melalui gerakan sosial
keagamaan. Dalam hal ini peran para ulama dan para da’i sangat berpengaruh,
terutama bagi umat Islam. Mereka dapat menyadarkan umat untuk tidak
melakukan perbuatan keji dan tindak kejahatan yang kejam, karena tindakan itu
tidak hanya mendapat sanksi hukum di dunia, tetapi di akhirat kelak akan
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
MANFAAT PENULISAN
a. Manfat Teoritik
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
A. Sistematika Penulisan