PENDAHULUAN
jauh dari anggapan ini, sebab komoditi pertanian yang berada di daerah sentra
produksi akan dikonsumsi oleh konsumen akhir setelah menempuh jarak yag
sangat jauh, seperti antar kabupaten, anatar propinsi, antar negara bahkan antar
Untuk itu digunakan konsep marjin pemasaran. Marjin pemasaran dapat ditinjau
dari dua sisi, yaitu sudut pandang harga dan biaya pemasaran. Pada analisis
pemasaran yang sering menggunakan konsep marjin yang dipandang adalah dari
sisi harga. Marjin pemasaran merupakan selisih harga yang yang dibayar
1
BAB II
PEMBAHASAN
permintaan secara agregat. Dengan demikian tidak ada perbedaan antara harga
ditingkat petani dengan harga ditingkat pengecer atau konsumen akhir. Namun,
biaya pemasaran sehingga terdapat perbedaan antara harga yang dibayarkan oleh
konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen, perbedaan ini disebut
margin pemasaran (marketing margin). Secara umum margin adalah sisa, untung
bersih, garis tepi, batas, dan kelonggaran (Bambang dan Munir, 1991:72).
Menurut Dahl dan Hammond (1975:72), bahwa the marketing margin refers to
the different levels of the marketing system. The marketing margin is the
difference between farm price (Pf) and retail price (Pr) (margin pemasaran adalah
perbedaan antara harga ditingkat yang berbeda dalam sistem pemasaran. Margin
pemasaran adalah perbedaan antara harga ditingkat petani (Pf) dan harga ditingkat
pengecer (Pr).
2
tataniaga komoditas pertanian adalah selisih harga dari dua tingkat rantai
disebut dengan biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional cost) dan
sebagai berikut.
𝑚 𝑛
𝑀 = ∑ 𝐶𝑖𝑗 + ∑ 𝜋𝑗
𝑖,𝑗= 1 𝑗=1
dimana :
M : margin pemasaran.
Cij : biaya pemasaran untuk melakukan fungsi pemasaran ke-i oleh oleh
3
Dengan menyebutkan bahwa margin pemasaran merupakan perbedaan
antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima oleh petani,
lebih lanjut dapat dianalisis sebagai berikut : harga yang dibayarkan konsumen
(devided supply curve) . Sementara itu, harga ditingkat petani (farmer) merupakan
Qo Q1 Jumlah
sebanyak Q0, harga ditingkat pengecer sebesar Pr dan harga ditingkat petani
4
M0 = A – B = P r – P f
pengecer sebesar Pr’ dan harga ditingkat petani sebesar Pf’. Pada jumlah ini
margin pemasaran adalah selisih harga ditingkat pengecer Pr’ dengan harga
ditingkat petani sebesar Pf’. Pada jumlah ini margin pemasaran sebesar :
M1 = C – D = Pr’ - Pf’
Tiga hubungan besar antara margin pemasaran dengan jumlah yang diminta
adalah :
dengan margin pemasaran. Cramer dan Jensen (1979) cit Sudiyono (2001:96)
5
Rp/Unit
Penawaran turunan
Pr ’ H (devided supply)
M1
Pf’ I Penawaran primer
(primary supply)
Pf F
M0
Pr G
Qo Q1 Jumlah
Q0, harga ditingkat pengecer sebesar Pr dan harga ditingkat petani sebesar Pf.
M0 = P r - P f = F – G
Apabila jumlah barang yang ditawarkan sebesar Pr’ dan harga ditingkat
M1 = Pr’ - Pf’ = H – I
Sama halnya pada permintaan, pada penawaran juga terdapat tiga hubungan
6
sisi penawaran dan permintaan secara simultan sehingga terbentuk harga ditingkat
pengecer dan harga ditingkat produsen. Hal ini dapat dilihat pada kurva.
Marketing
margin
Pf B
Permintaan primer
(primary demand)
Permintaan turunan
(divided demand)
Q0 Jumlah per unit
Kurva 3. Permintaan dan penawaran ditingkat
pengecer dengan ditingkat petani
Keterangan :
(Pf). margin pemasaran adalah selisih harga ditingkat pengecer dengan harga
M = Pr - Pf
dimana :
7
Pf : Harga ditingkat petani (Rp)
Pada kurva 3 dapat diukur nilai margin pemasaran (VMM) yang dinikmati
merupakan hasil kali antara perbedaan harga ditingkat pengecer dengan harga
dimana :
adalah perbedaan harga pada dua tingkatan sistem pemasaran dikalikan dengan
Harga Sf
Sr
Pr A
Marketing margin
M = Pr – Pf
Pf B
Dr
Df
Qr,f Jumlah
8
dimana :
Nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua, yaitu marketing cost dan
marketing charges.
konsumen akhir.
9
pemasaran, seperti biaya pengangkutan, penimbangan, pembersihan,
pemasaran ke-j dan pesentase total bagian margin pemasaran yang digunakan
dimana :
10
pemasaran ke-j (Rp).
yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Model tersebut
menggunakan lebih dari satu variabel independen (X1, X2, ……, Xn).
11
dimana :
ß0 : intersep/konstanta
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
oleh lembaga pemasaran ke-j dan pesentase total bagian margin pemasaran yang
B. Saran
Untuk mengerti berapa perbedaan harga antara ditingkat petani dan pedang
yang diterima oleh lembaga pemasaran yang terlibat maka perlu untuk
DAFTAR PUSTAKA
13
http://www.scribd.com/doc/23040572/Tata-Niaga
http://www.scribd.com/doc/68513707/10/Margin-Pemasaran
http://sksd1.blogspot.com/2011/07/margin-pemasaran-pustaka.html
KATA PENGANTAR
14
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala
limpahan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan hingga saat
ini, serta tak lupa pula shalawat dan salam kepada baginda nabi besar Muhammad
S.A.W. penghulu bagi seluruh umat yang telah menuntun umat ke jalan surga.
Makalah yang sederhana ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Segenap rasa terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah ikut
membantu serta berpartisipasi dalam penyusunan bahan dan materi dari isi
Penulis menyadari bahwa makalah sederhana yang dibuat ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari isi materi maupun dalam penyajiannya karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan
selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
i
15
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 10
B. Saran …………………………………………………………….. 10
MARGIN PEMASARAN
ii
16
Oleh :
NURHAYATI
NPM. 2010.02.0117
Kelompok : V (lima)
Oleh :
NURHAYATI
NPM. 2010.02.0117
Kelompok : II (lima)
18