LP Iufd 1
LP Iufd 1
DEFINISI IUFD
2. KLASIFIKASI IUFD
Menurut United States National Center for Health Statistic Kematian janin dapat
dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: (Winknjosastro, 2008; Cuningham et al., 2004)
c) Golongan III : Kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late fetal death)
atas.
3. ETIOLOGI IUFD
d) Pendarahan janin ibu (aliran sel darah merah transplasental dari janin menuju
ibu) dapat menyebabkan kematian janin. Kondisi ini terjadi pada semua
kehamilan, tetapi biasanya dengan jumlah minimal (<0,1 ml).
a) Factor maternal antara lain adalah post term (>42 minggu), diabetes mellitus
tidak terkontrol, sistemik lupus eritematosus, infeksi hipertensi, pre-eklamsia,
eklamsia, hemoglobinopati, umur ibu tua, penyakit rhesus, rupture uteri,
antifosfolipid sindrom, hipotensi akut ibu, kematian ibu.
b) Factor fetal antara lain: hamil kembar, hamil tumbuh terlambat, kelainan
congenital, kelainan genetic, infeksi.
c) Factor plasenta antara lain: kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, KPD, vasa
previa.
d) Sedangkan factor resiko terjadinya kematian janin intra uterine meningkat pada
usia >40 tahun, pada ibu infertil, kemokonsentrasi pada ibu, riwayat bayi
dengan berat badan lahir rendah, infeksi ibu (ureplasma urelitikum),
kegemukan.
5. PATOFISIOLOGI IUFD
(Terlampir)
Menurut Achadiat (2004), criteria diagnostic kematian janin dalam rahim meliputi :
semakin mengecil.
normal.
e) Bila kematian itu telah berlangsung lama, dapat dirasakan krepitasi, yakni
akibat penimbunan gas dalam tubuh.
meliputi :
a) Gejala jika kematian janin terjadi terjadi di awal kehamilan, mungkin tidak akan
ditemukan gejala kecuali berhentinya gejala-gejala kehamilan yang biasa
dialami (mual, sering berkemih, kepekaan pada payudara). Di usia kehamilan
selanjutnya, kematian janin harus dicurigai jika janin tidak bergerak dalam
jangka waktu yang cukup lama.
8. PENATALAKSANAAN IUFD
Menurut Nugroho (2012), Janin yang mati dalam rahim sebaiknya
2) Persalinan anjuran :
4) Ujung kateter diikat dengan tali, kemudian lewat katrol, ujung tali diberi
beban sebesar 500 gram
c) Infus oksitosin
d) Induksi prostaglandin
1) Dosis :
Pg-E 2,5 mg/ml dalam larutan NaCL 0.9 %, dimulai 0,625 mg/ml
dalam infus.
9. KOMPLIKASI IUFD
Menurut Norwitz (2008), sekitar 20-25% dari ibu yang mempertahankan janin
yang telah mati selama lebih dari 3 minggu maka akan mengalami koagulopati
intravaskuler diseminata (Disseminated Intravascular Coagulopathy atau DIC)
akibat adanya konsumsi faktor-faktor pembekuan darah secara berlebihan.
A. Data Subjektif
1) Identitas
a. Nama ibu / suami
Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk mengenal dan
memanggil penderita supaya tidak keliru dengan penderita yang lain.
c. Agama
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan klien. Dengan diketahui agama pasien akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan dialam melaksanakan asuhan kebidanan.
d. Suku/bangsa
Untuk mengetahui latar belakang sosial budaya yang mempengaruhi
kesehatan klien.
e. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah merupakan faktor predisposisi
terjadinya IUFD.
f. Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi ibu
dimana status sosial ekonomi rendah menjadi faktor predisposisi
terjadinya IUFD.
g. Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan diperlukan bila
mengadakan kunjungan rumah (home care/home visit ke ibu)
2) Keluhan
Pada ibu dengan IUFD umumnya memiliki keluhan utama tidak
merasakan gerakan janin selama beberapa waktu dan perut yang tidak
kunjung membesar atau malah mengecil.
3) Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk menentukan tanggal tafsiran persalinan. Hal ini
memungkinkan bidan untuk memperkirakan tanggal kelahiran dan setelah itu,
memperkirakan usia kehamilan saat itu. Jika kehamilan telah lewat
waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan
berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan
ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan
dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin dan menyebabkan
kematian janin.
Siklus: normalnya 28/35 hari.
Lama: normalnya 5 – 7 hari (Teratur/tidak)
Banyaknya : normalnya 2 – 3 pembalut/hari
Dismenorrhoea : normalnya sebelum/ saat/ setelah haid.
HPHT : menentukan tafsiran persalinan dan usia kehamilan (sebagai
patokan apakah klien melahirkan at term atau tidak. Bila hari pertama haid
terakhir diketahui maka dapat memperhitungkan usia kehamilan dan
perkiraan persalinan dengan rumus Nagel (hari + 7, bulan – 3, tahun+1)
Hipertensi
Hipertensi dapat menyebabkan kekurangan O2 pada janin yang
disebabkan oleh berkurangnya suplai darah dari ibu ke plasenta yang
disebabkan oleh spasme dan kadang-kadang trombosis dari pembuluh darah
ibu.
Ginjal
Ditandai dengan fatigue, gagal tumbuh, pucat, lidah kering, hipertensi, proteinun,
nokturia.
Hepatitis
Hepatitis dapat terjadi pada setiap kehamilan dan mempunyai pengaruh buruk bagi
janin dan ibu.
Asma / TBC
Dampak terhadap kehamilan adalah kekurangan O2 (PO2 < 59 mmHg) sehingga
dapat menyebabkan kematian janin.
Diabetes
Tanda dan gejala diabetes yang mudah dikenali adalah “3P” yaitu polydipsia,
polyphagia dan polyuria. Pada IUFD, DM merupakan salah satu etiologinya dimana
terjadi kerusakan pembuluh darah, viskositas darah meningkat, aterosklerosisi sekunder
dan kerusakan organ lainnya.
Eliminasi
Meliputi waktu terakhir ibu BAB dan BAK.
Istirahat tidur
Ibu terakhir tidur pada pukul berapa dan berapa lama (untuk menentukan status
istirahat terakhir ibu yang juga merupakan cadangan energi sebelum menjalani
perawatan). Kualitas tidur nyenyak dan tidak terganggu.
Aktivitas
Aktivitas terakhir apa dan jam berapa, yang dilakukan ibu sebelum mendapati
masuk rumah sakit.
Aktivitas Seksual
Kapan terakhir kali ibu melakukan hubungan seksual.
Personal hygiene
Kapan ibu terakhir mandi, ganti pakaian dan celana dalam.
Pola Kebiasaan
Merokok :
Alkohol :
Narkoba :
Obat-obatan :
Jamu-jamuan :
Binatang peliharaan :
Pantangan makanan :
Adat/ budaya masyarakat :
B. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum: Baik/ jelek
b) Kesadaran
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon
seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran
dibedakan menjadi compos mentis, apatis, delirium, somnolen, stupor,
dan coma. Dalam persalinan perlu mengetahui kesadaran ibu, karena jika
kesadaran ibu terganggu, maka akan sangat berpengaruh pada proses
persalinan itu sendiri, mengingat persalinan merupakan usaha dari ibu
secara sadar yang dilaksanakan sesuai pimpinan persalinan yang
diberikan oleh bidan.
c) Tanda-Tanda Vital:
Tekanan Darah
Tekanan darah normal antara 100/60,
140/90 mmHg. Pada PER, didapatkan
Tekanan darah sistolik antara 140-160
mmHg dan tekanan darah Diastolik 90-110
mmHg
Nadi
Normalnya antara 80-110 x/mnt
Respiration Rate (RR)
Pernafasan normal 16-24x/menit. Bila lebih dari 24x/menit
menandakan adanya takipnea.
Suhu
Suhu normal 36,10C – 37,60C, suhu tubuh > 37,60C dikatakan
demam dan perlu dicurigai adanya infeksi.
d) Antropometri
Berat Badan
Menurut salmah, dkk, 2006, peningkatan
BB normal total selama kehamilan adalah
12,5 kg. atau kita bisa hitung dengan
menggunakan BMI
Tinggi Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan < 145 cm,
kemungkinan mempunyai panggul sempit.
Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA yang kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk
status gizi yang kurang.
b) Mulut
Bibir tidak pucat.
c) Payudara
- Pembesaran : tidak ada pembesaran, simetris.
- Puting susu : menonjol
- Kebersihan : bersih
d) Abdomen/ uterus
- Kebersihan : bersih
- Pemeriksaan Leopold, dilakukan dengan palpasi, meliputi palpasi
Leopold I-IV dengan penjelasan sebagai berikut:
Leopold I : Untuk mengetahui tuanya kehamilan dan
bagian apa yang terdapat di fundus.
Normalnya teraba lunak, tidak bulat dan tidak
melenting, mengetahui TFU dan TBJ.
Pada IUFD fundus uteri teraba lebih kecil
dari usia kehamilan yang seharusnya.
Mengukur TFU dengan metline pada UK > 22
minggu.
Tabel 3. Kriteria TFU menurut usia kehamilan
Umur Kehamilan
TFU
(minggu)
Pertengahan pusat –
16
simfisis
Setinggi pusat 23 cm 24
Pertengahan pusat – px 30 cm 32
3 jari bawah px 33 cm 36
Pertengahan pusat – px 40
f) Genetalia
- Vulva dan Vagina
Oedema : tidak
Varices : tidak
Bartholinitis : tidak
Pembesaran kelenjar skene : tidak
Pada wanita hamil sering mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Keadaan ini dalam batas normal (tidak berwarna, tidak
berbau, tidak gatal).
- Anus : tidak ada hemorrhoid
Wasir (haemorroid) dalam kehamilan terjadi pelebaran vena
haemorroidalis interna dan pleksus hommorroidalis eksternal
karena terdapatnya konstipasi dan pembesaran uterus.
3) Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Dalam (VT)
Untuk mengetahui tanda-tanda persalinan dengan melakukan
pemeriksaan langsung pada jalan lahir.
Tanggal : jam : oleh :
a) Adakah kelainan pada dinding vagiana, elastisitas perineum
b) Pembukaan : 1-10 cm (evoluasi tiap 4 jam)
Pada primigravida, pembukaan pada fase laten 1 cm/jam. Dan pada
multigravida, pembukaan pada fase laten 2 cm/jam
c) Penipisan / effacement
d) Ketuban : utuh (u) / sudah pecah , jika sudah keruh atau jernih
e) Presentasi : kepala
f) Denominator : UUK depan
g) Adakah bagian kecil di sekeliling bagian terendah (presentasi ganda)
h) Hodge : I – IV
1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP
dengan bagian atas simfisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I
terletak setinggi bagian bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I
dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I,
II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan lab : pada IUFD penting untuk mengetahui kadar
faktor-faktor pembekuan dalam tubuh ibu.
b) USG : Pada IUFD penting untuk memastikan tidak ada gerakan otot
jantung janin dan tanda-tanda kematian janin lainnya seperti
spalding sign’s dll
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b/d krisis Setelah dilakukan asuhan 1. Orientasikan klien pada
situasi kebutuhan keperawatan selama lingkungan, staf dan
tidak terpenuhi. ……..diharapkan ansietas prosedur
pasien berkurang dengan 2. Berikan informasi tentang
kriteria hasil: perubahan psikologis dan
1. TTV dbn fisiologis pada persalinan
2. Pasien dapat 3. Kaji tingkat dan penyebab
mengungkapkan ansietas
perasaan cemasnya 4. Pantau tekanan darah dan
3. Lingkungan sekitar nadi sesuai indikasi
pasien tenang dan 5. Anjurkan klien
kondusif mengungkapkan
perasaannya
6. Berikan lingkungan yang
tenang dan nyaman untuk
pasien