Anda di halaman 1dari 39

PSAK 55 (REVISI 2014)

INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

A. Overview PSAK 55 dan perubahannya

1. PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran diadopsi

dari IAS 39 Financial Instrumen: Recognition & Measurement.

2. In November 2009 the IASB issued IFRS 9 (2009),the first milestone in

the project to replace IAS 39

3. In October 2010 the IASB published IFRS 9 (2010), to include

guidance on financial liabilities and derecognition of financial

instruments.

4. InMarch 2013,the IASB issued an exposure draft (ED) onlimited

amendments to IFRS 9 (2010),to address specific application questions

raised by interested parties as well as to try and reduce differences with

the FASB. However, the FASB tentatively decided that it would not

continue to pursue a classification and measurement model similar to

the IASB. As a consequence, the FASB’s classification and

measurement project is expected to result in few changes to current US

GAAP.

5. In November 2013,the IASBpublished the final hedging requirements

excluding macro hedging.

6. In July 2014,the IASB published the new and complete version of IFRS

9 (hereafter ‘IFRS 9’ or ‘the new standard’),which includes the new


hedge accounting, impairment and classification and measurement

requirements. Effective 2018.

B. Tujuan Intrumen Keuangan

Tujuan dari pernyataan ini adalah mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan

dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian

atau penjualan item nonkeuangan.

C. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen

keuangan, kecuali untuk:

1. Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 15 dan 12 & 66)

2. Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30)

3. Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)

4. Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen

ekuitas

5. Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)

6. Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)

7. Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)

8. Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 52)

Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup

• komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan secara neto

dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan

lainnya.

• komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat

suku bunga di bawah suku bunga pasar.

Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan

yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen

keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan.

D. Klasifikasi Instrumen Keuangan

Instrument keuangan (financial instruments)setiap kontrak yang menambah

nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan kewajiban keuangan atau

entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas

entitas lain.

Aset Keuangan meliputi setiap asset yang menimbulkan hak kontraktual

untuk menerimakas atau asset keuangan lainnya. Liabilitas keuangan

meliputi setiap kewajiban kontrak untuk membayar kas atau asset keuangan.

Instrument ekuitas adalah setiap hak residual atas asset suatu entitas setelah

dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

E. Jenis Instrumen keuangan

a. Aset Keuangan

1) Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi
Asset keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan

(misalnya untuk dijual dalam waktu dekat dengan masa

mendatang) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh

entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Contoh: asset derivative dan investasi dalam instrument utang

dan ekuitas yang dimiliki dalam portofolio diperdagangkan.

2) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Asset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditetapkan

serta entitas mempunyai intense positif dan kemampuan untuk

memiliki asset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Contoh: investasi dalam instrument utang yang mempunyai

kuotasi harga di mana entitas memiliki niat dan mampu

memiliki hingga jatuh tempo.

3) Pinjaman diberikan dan Piutang

Asset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif.

Contoh: piutang usaha, pinjaman yang diberikan, dan piutang

wesel.

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Asset keuangan yang dirancang sebagai tersedia untuk dijual

atau yang tidak diklasifikasikan dalam ketiga kategori di atas.

Contoh: investasi dalam instrument utang dan ekuitas yang tidak

termasuk dalam kategori lain


b. Liabilitas Keuangan

1) Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Liabilitas keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan

(misalnya dibeli kembali dalam waktu dekat dengan masa

mendatang) atau ditetapkan pada saat pengakuan awal telah

ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi.

Contoh: liabilitas derivatif dan liabilitas diperdagangkan

lainnya.

2) Kewajiban Lainnya (liabilitas keuangan yang diukur dengan

biaya perolehan diamortisasi)

Semua liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinilai

wajar melalui laba rugi.

Contoh: utang usaha, utang wesel, dan efek utang yang

diterbitkan.

F. Instrumen Derivatif

Derivative adalah suatu instrument keuangan atau kontrak lain yang

memiliki tiga karakteristik berikut:

1) Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variable yang

telah ditentukan (yang mendasari/underlying) antara lain: suku

bunga, harga instrument keuangan, harga komoditas , nilai tukar

mata uang asing, indeks kredit , atau variable lainnya. Untuk


variable non keuanganvariabel tersebut tidak berkaitan dengan

pihak-pihak dalam kontrak.

2) Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan

investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan

dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya

yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa akibat

perubahan factor pasar.

3) Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan

Akuntansi Derivatif

a) Dicatat dalm neraca (sebagai asset atau kewajiban)

b) Pada nilai wajar

c) Perubahan atas nilai derivative dicatat melalui laporan

laba rugi, kecuali qualified cash flow atau net investment

hedge.

G. Instrumen Lindung Nilai

Akuntansi lindung nilai menurut Epstein dan Jermakowicz (2008)

adalah penggunaan instrument derivative atau instrumen keuangan

lainnya untuk melindungi perusahaan dari resiko terkait perubahan

nilai wajarn(fair value).

Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup

instrumen hedging dan hedge item, yang bertujuan untuk

memastikan keuntungan atau kerugian atas instrument hedging dan

hedge item diakui dalam laporan laba rugi periode yang sama.
Jenis Lindung Nilai

1. Lindung nilai atas nilai wajar

Suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas

ast atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen pasti yang

belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari asetm

kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat

diatribusikan pada resiko tertentu dan dapat mempengaruhi

laporan laba rugi.

2. Lindung nilai atas arus kas

Suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas

dapatdiatribusikan pada resiko tertentu yang terkait dengan asset

atau kewajiban yang telah diakui, misalnyaseluruh atau sebagian

pembayaran bunga masa depan atas utang dengan suku bungan

variabel atau yang dapat diatribusikan pada resiko tertentu yang

terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar

terjadi, dan dapat mempengaruhi laporan laba rugi.

3. Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri

Sama seperti lindung nilai arus kas.

Kriteria Lindung Nilai

1. Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan

pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan

tujuan manajemen resiko entitas serta strategi pelaksanaan

lindung nilai
2. Lindung nilai diharapkan sangat efektif dalam rangka saling

hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas

3. Untuk lindung nilai atas arus kas suatu prakiraan transaksi

yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus

bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur

perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba

rugi.

4. Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal.

5. Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan

ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang

periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut

ditetapkan.

Instrument Lindung Nilai

1. Lindung nilai terhadap eksposur nilai wajar dari obligasi dalam

mata uang asing.

2. Lindung nilai menggunakan asset atau liabilitas keuangan

nonderivatif

3. Akuntansi lindung nilai penggunaan opsi yang diterbitkan

dalam instrumen lindung nilai yang digabungkan.

4. Lindung nilai internal

5. Kontak derivative internal yang saling hapus digunakan untuk

mengelola resiko suku bunga.

Item yang Dilindung Nilai


1. Derivative

2. Penerbitan utang dengan suku bunga tetap yang telah

diantisipasi

3. Deposito inti tak berwujud

H. Tainting

• Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi

dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam

kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi

investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari

jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh

tempo.

Terdapat pengecualian atas tainting rule tersebut jika penjualan atau

reklasifikasi tersebut dilakukan:

1. Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya,

kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo)

2. Setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah

pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas

telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

3. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas,

tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh

entitas.

I. Pengukuran Instrumen Keuangan

1. Pengukuran awal
Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya

mengukur aset keuangan menggunakan akuntansi

tanggal transaksi pada nilai wajar yang ditambah biaya

transaksi (fair value plus transaction costs), kecuali aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

pada awalnya hanya diakui pada nilai wajar (fair value).

Biaya transaksi (transaction cost) adlah biaya-biaya

tambahan seperti biaya pendaftaran dan komisi lain yang

ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat

hukum, akuntan, dan penasehat professional lain, biaya

percetakan dan materai.

biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan

para agen(termasuk karyawan yang berperan sebagai

agen pemjual atau selling agen), konsultan, perantara

efek dan pedagang efek, pungutan wajib yang dilakukan

oleh pihak regulator dan bursa efek serta pajak dan bea

yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya-

biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto

utang, biaya pendanaan (financing cost), biaya

administrasi internal, atau biaya penyimpanan (holding

cost)
jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai

dan berkaitan dengan instrumen keuangan yang diukur

pada nilai wajar value (fair value) adalah:

biaya transaksi xxx

Kas xxx

2. Pengukuran Berikutnya

Setelah pengukuran awal, aset keuangan, aset keuangan

dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, biaya

perolehan diamortisasiatau biaya perolehan tergnatung

klasifikasi pakah nilai wajr dapat ditentukan dengan

andal. Pengukuran awal (initial measurement) dan

pengukuran berikutnya ( subsequent measurement) atas

instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas

perubahan nilai wajar (keuntungan atau kerugian

kepemilikan yang belum direalisasi-unrealized holding

gain or loss) diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Nilai pada awal juga disesuaikan dengan biaya transaksi,

kecuali aset atau liabililitas pada nilai wajar melalui laba

rugi.

b. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki

kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat

diukur secara andal, serta derivative yang terkait dengan dan

diselesaikan melalui penyerahan instrument ekuitas yang


tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur

pada biaya perolehan.

Setelah pengakuan awal aset keuangan dan liabilitas

keuangan diukur dengan menggunakan salah satu dari

atribut pengukuran berikut:

1) Biaya perolehan

Biaya perolehan adalah jumlah aset yang diperoleh

atau liabilitas yang diselesaikan termasuk biaya

transaksi (misalnya komisi atau fee yang dibayar)

Setelah perolehan awal, hanya satu tipe instrument

keuangan yang diukur pada biaya perolehan yaitu

investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki

kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wjarnya tidak

dapat diukur secara andal, serta derivative yang terkait

dengan dan diselesaikan melaui penyerahan instrument

ekuitas yang tidak meiliki kuotasi harga di pasr aktif

tersebut, diukur pada biaya perolehan.

2) Biaya perolehan diamortisasi

Setelah pengukuran awal, kategori aset keuangan dan

liabilitas keuangan ini diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku

bungan efektif dilaporan posisi keuangan:

a) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo


b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

c) Liabilitas keuangan lainnya.

Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) adalah

biaya perolehan dari aset atau liabelitas stetlah

disesuaikan, jika layak untuk mencapai suatu suku

bungan efektif yang konstan selama umur aset atau

liabilitas (misalnya,,pendapatan, bunga yang

konstanatau beban bunga yang konstan sebagai suatu

presentase jumlah tercatat dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan). Dengan kata lain, biaya perolehan

diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas

keuangan adalh jumlah pada pengakuan awal aset

keuangan atau liabilitas keuangan dikurangi

pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan

akumulasi amortisasi berdasrkan metode suku bungan

efektif dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang

tidak dapt ditagih.

3) Nilai wajar (fair value) adalah niali di mana suatu

aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas

keuangan pada umumnya diukur pada nilai wajar

dilaporan posisi keuangan:

a) Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba

rugi\
b) Aset keuangan tersedia untuk dijual dan

c) Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui

laba rugi

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan

Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban

keuangan) dari neracanya, jika dan hanya jika,

– Kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban

yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau

kadaluwarsa.

– Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat

ini ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda

secara substansial dicatat sebagai penghapusan (extinguishment)

kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan

baru.

– Demikian juga, modifikasi secara substansial atas ketentuan

kewajiban keuangan yang saat ini ada atau bagian dari

kewajiban keuangan tersebut dicatat sebagai penghapusan

kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan

baru.

• Syarat-syarat yang digunakan berbeda secara substansial apabila:

– Nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat

didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda


sedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto

yang berasal dari kewajiban keuangan semula.

1. Penghentian pengakuan aset keuangan

Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan

hanya jika:

 Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut

berakhir atau;

 Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian

pengakuan. Transfer manfaat dan risiko

2. Penghentian pengakuan kewajiabn keuangan

Entitas menegluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari

kewajiban keuangan) dari neracanya jika dan hanya kewajiban

keuangan tersebut berskhir, yaitu ketiks kewajiban yang

ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau

kadaluarsa.
PSAK 50 (REVISI 2014)

INSTRUMEN KEUANGAN : PENYAJIAN

A. Isi PSAK 50 (Revisi 2014)

a. Tujuan, ruang lingkup dan definisi

b. Penyajian

1) Saham yang dapat diperoleh kembali

2) Saham, deviden, kerugian dan keuangan

3) Saling hapus antar keuangan dan liabilitas keuangan

c. Pedoman penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari PSAK 50

B. Tujuan

Tujuan PSAK 50 menetapkan prisip penyajian instrument keuangan sebagai

liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas

keuangan.

Prinsip dalam pernyataan ini melengkapi:

a. Prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas

keuangan dalam pSAK 55 instrumen keuangan : pengakuan dan

pengukuran dan

b. Pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam PSAK 60,

instrument keuangan: pengungkapan.

C. Ruang Lingkup

Instrumen keuangan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan yang

dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrument keuangan lainnya
atau instrument keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrument

keuangan seolah-olah instrument keuangan.

Diterapkan semua entitas untuk semua jenis instrument keuangan kecuali

a. Kepentingan di entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama

b. Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan progrsm imbslsn kerja

(PSAK 24)

c. Kontrak asuransi, namun berlaku untuk derivative yang melekat pada

kontrak asuransi jika PSAK 55 mensyratkan mencatat kontrak terpisah .

d. Instrument keuangan dalam lingkup kontrak asuransi

e. Instrument keuangan , kontrak dankewajiban dalam transaksi

pembayaran berdasarkan PSAK 53

D. Aset dan Liabilitas Keuangan – PA

• Kas adalah aset keuangan karena merupakan alat tukar dan menjadi

dasar pengukuran dan pengakuan seluruh transaksi dalam laporan

keuangan

• Contoh instrumenkeuangan yang mencermintak hak kontraktual

– Piutang usaha dan utang usaha

– Weset tagih dan wesel bayar

– Pinjaman yang diberikan dan pinjaman yang diterima

– Piutang obligasi dan utang obligasi

– Instrumen utang perpetual


• Liabilitas atau aset nonkontraktual (seperti pajak penghasilan yang

timbul karena peraturan pemerintah) bukan liabilitas dan aset keuangan,

kewajiban kontruktif bukan liabilitas keuangan.

Penyajian Liabilitas dan Ekuitas paragraph 15

Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan

instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian

kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen

ekuitas

Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 16

• Instrumen instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan

(b) berikut terpenuhi:

a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk:

i. menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas

lain; atau

ii. mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan

dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak

menguntungkan penerbit.

• jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan

instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut

merupakan:
a) nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi

penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi

dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau

b) derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan

sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah

tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

Instrumen yang Mempunyai Fitur Opsi Jual

• Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument) adalah

instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau

aset keuangan lain atau secara otomatis menjual kembali kepada

penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa

yang akan datang atau kematian atau purna karya dari pemegang

instrumen.

• kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau

menebus instrumen tersebut dan menerima kas atau aset keuangan lain

pada saat melakukan eksekusi opsi jual tersebut. (par 13)

• Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki semua fitur

berikut:

• Memberikan hak kepada pemegangnya bagian prorata atas aset neto

entitas pada saat dilikuidasi

• Instrumen berada dalam kelas instrumen yang merupakan subordinat

dari seluruh instrumen lain


• Selain bentuk instrumen keuangan (lihat definisi)

• Jumlah arus kas yagn diharapkan didasarkan secara substansial pada

laba rugi, perubahan aset neto

• Penyerahan pada Pihak lain saat Likuidasi

• Instrumen keuangan termasuk kewajiban kontraktual bagi entitas

penerbit untuk menyerahkan kepada entitas lain bagian prorata aset

neto hanya pada saat likuidasi. (par 16C)

• Kewajiban timbul karena likuidasi pasti terjadi dan berada di luar

kendali atau tidak pasti terjadi namun berdasarkan opsi dan pemegang

instrumen.

• Diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki seluruh fitur:

• Memberikan hak bagian prorata aset neto enttitas

• Instrumen berada pada kelas instrumen yang merupakan

subordinat dari seluruh kelas instrumen lain.

• Seluruh instrumen berada pada kelas subordinat instrumen lain

harus memiliki kewajiban kontraktual identik untuk

menyerahkan bagian prorata aset neto pada saat likuidasi

Reklasifikasi Instrumen

• Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai instrumen

ekuitas (sejak tanggal ketika instrumen memiliki seluruh fitur dan

memenuhi kondisi yang ditetapkan.


• Entitas mereklasifikasi instrumen keuangan sejak tanggal ketika

instrumen tidak lagi memiliki seluruh fitur atau memenuhi kondisi di

paragraf tersebut.

Contoh: Jika entitas menebus seluruh instrumen tanpa

opsi jual yang diterbitkan dan setiap instrumen yang

mempunyai fitur opsi jual yang masih beredar memiliki seluruh

fitur dan memenuhi semua kondisi di paragraf 13 dan 14, maka

entitas mereklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi

jual sebagai instrumen ekuitas dari tanggal ketika entitas

menebus instrumen tanpa opsi jual.


Penyelesaian Kontijensi

• Instrumen keuangan dapat mensyaratkan entitas untuk menyerahkan

kas atau aset keuangan lain tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya

suatu peristiwa yang tidak pasti di masa depan (kontiijensi).

• Instrumen dengan penyelesaian kontijensi adalah liabilitas keuangan,

kecuali jika:

– Bagian dari ketentuan penyelesaian kontijensi adalah tidak sah

– Penerbit dapat disyaratakan untuk menyelesaikan kewajiban

hanya dalam kondisi penerbit dilikuidasi

– Instrumen tersebut memiliki fitur 16A&B.

Pilihan Penyelesaian

• Jika instrumen keuangan derivatif memberi kepada salah satu pihak

pilihan cara penyelesaian (misalnya penerbit atau pemegang

instrumen dapat memilih penyelesaian secara neto dengan kas atau

mempertukarkan saham dengan kas), maka instrumen tersebut adalah

aset keuangan atau liabilitas keuangan, kecuali jika seluruh alternatif

penyelesaian yang ada menjadikannya sebagai instrumen ekuitas.

– Contoh: opsi saham yang memberi pilihan kepada penerbit

untuk menentukan penyelesaian secara neto dengan kas atau

mempertukarkan sahamnya dengan sejumlah kas.


Penyelesaian Kontijensi

• Oleh karenanya, instrumen keuangan adalah liabilitas keuangan bagi

penerbit, kecuali jika:

– bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang

mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahan

aset keuangan lain (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya

sebagaimana jika instrumen tersebut berupa liabilitas keuangan)

adalah tidak sah (not genuine); atau

– penerbit disyaratkan untuk menyelesaikan kewajibannya dengan

kas atau dengan penyerahan aset keuangan lain (atau jika tidak,

untuk menyelesaikannya sebagaimana jika instrumen tersebut

merupakan liabilitas keuangan) hanya dalam kondisi penerbit

dilikuidasi; atau

– instrumen tersebut memiliki seluruhfitur dan memenuhi kondisi

di paragraf 13 dan 14.

Instrumen Keuangan Majemuk

• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan

instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut

mengandung komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut

diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset

keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf

11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan

yang:

– menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan

memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk

mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi

instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan

Contoh:

• Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh pemegangnya

menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan merupakan

instrumen keuangan majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen

ini terdiri dari dua komponen:

– liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan

kas atau aset keuangan lain); dan

– instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada

pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk

mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan

jumlah yang telah ditetapkan).

Saham Treasuri

• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka

instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.

• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan,

penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak

diakui dalam laba rugi.


Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas

yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok

usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau

diterima diakui secara langsung di ekuitas

Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara

terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas

laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan.

Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-

pihak berelasi.

Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan

• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan

instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas

keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi.

• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas

secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan

terkait.

Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat

sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak

penghasilan terkait

Pajak Dividen
• Pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang

instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK

46: Pajak Penghasilan.

• Entitas umumnya menanggung berbagai biaya dalam penerbitan atau

perolehan kembali instrumen ekuitasnya.

• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai

pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan),

sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun

diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.

Biaya transaksi ekuitas yang diabaikan tersebut diakui sebagai

beban.

Saling Hapus

• Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya

disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas:

– saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan sating hapus atas jumlah yang telah diakui

tersebut; dan

– berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara

simultan.

• Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak

memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh


melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas

terkait (lihat PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran paragraf 36).

• Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 60:

Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 13B-13E untuk

pengakuan instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup

paragraf PSAK 60 paragraf 13A.

• Untuk memenuhi kriteria saling hapus, entitas saat ini harus memiliki

hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling

hapus. Ini berarti bahwa hak saling hapus:

– harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan

– harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan,

sebagai berikut:

• situasi bisnis yang normal;

• peristiwa kegagalan; dan

peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh

pihak lawan

• Kriteria bahwa entitas 'memiliki intensi untuk menyelesaikan secara

neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya

secara bersamaan‘:

a. aset keuangan dan liabilitas keuangan yang memenuhi syarat

untuk saling hapus disampaikan pada saat yang bersamaan

untuk dilakukan pemrosesan;


b. setelah aset keuangan dan liabilitas keuangan disampaikan

untuk diproses, para pihak berkomitmen untuk memenuhi

kewajiban penyelesaian;

c. tidak ada potensi arus kas yang timbul dari aset dan liabilitas

untuk berubah;

d. aset dan liabilitas yang diagunkan dengan efek akan

diselesaikan dengan pengalihan efek atau sistem yang sejenis

(sebagai contoh, pengiriman dibandingkan dengan

pembayaran), sehingga jika pengalihan efek gagal, pemrosesan

piutang atau hutang terkait yang sekuritasnya diagunkan juga

akan gagal (dan sebaliknya);

e. setiap transaksi yang gagal, sebagaimana diuraikan dalam (d),

akan disampaikan kembali untuk diproses sampai transaksi yang

gagal tersebut diselesaikan;

f. penyelesaian dilakukan melalui institusi penyelesaian yang

sama (sebagai contoh, bank penyelesaian, bank sentral atau

penyimpanan efek sentral), dan terdapat fasilitas kredit intraday

yang akan memberikan jumlah cerukan yang cukup untuk

memungkinkan proses pembayaran

g. pada tanggal penyelesaian untuk setiap pihak, dan dapat

dipastikan bahwa fasilitas kredit intraday akan dipertimbangkan

jika akan digunakan.

Tanggal Efektif dan Penarikan


• Entitas menerapkan Pernyataan secara prospektif untuk periode yang

dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, kecuali par 07,26 PA41

berlaku secara prospektif.

• Pernyataan ini menggantikan PSAK 50 (2010)

PSAK 60 (REVISI 2014)\

PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

 PSAK 60 mengatur persyaratan pengungkapan dalam laporan keuangan

terhadap instrumen keuangan.

 Sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

 PSAK 60 diadopsi dari IFRS 7 versi Maret 2009

 PSAK 60 Revisi 2014 – adopsi IFRS 7 efektif 1 Januari 2015

Perubahan PSAK 50  PSAK 50 & PSAK 60

 Pengaturan mengenai pengungkapan Instrumen Keuangan yang

berbeda dari pengaturan sebelumnya adalah:

– Ruang Lingkup, mengatur hal‐hal yang sebelumnya belum

diatur

– Menegaskan signifikansi dari instrumen keuangan

– Penjelasan lebih rinci mengenai risiko likuiditas

Perubahan PSAK 60 Revisi 2014


 Dampak perubahan PSAK 68: Nilai Wajar

Pengaturan pengungkapan dan hirarki nilai wajar mengacu pada PSAK

68: Pengukuran Nilai Wajar. Mengatur tentang pengungkapan metode

dan asumsi yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar untuk setiap

kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan

Memberikan pengaturan mengenai level hirarki nilai wajar (paragraf

28–30).

Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:

1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai wajar.

2. untuk investasi derivatif yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar

aktif dan derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas tersebut.

3. untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat.

 Persyaratan pengungkapan saling hapus

Entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam

PSAK 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk

menyelesaikan secara neto (enforceable master netting arrangement)

atau perjanjian serupa mengungkapkan informasi kuantitatif dan

kualitatif.

Informasi kuantitatif seperti:

1. jumlah bruto aset dan liabilitas keuangan yang diakui.

2. jumlah yang disalinghapuskan sesuai kriteria PSAK 50 paragraf

3. jumlah neto yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.


4. jumlah yang tunduk pada perjanjian induk untuk menyelesaikan

secara neto atau perjanjian serupa.

 Pengalihan instrumen keuangan

Memberikan persyaratan pengungkapan yang sama untuk entitas yang

mengalihkan aset keuangan keuangan yang tidak dihentikan

pengakuannya secara keseluruhan dan aset keuangan yang dihentikan

secara keseluruhan.

Ruang Lingkup

 Untuk semua entitas dengan seluruh jenis instrumen keuangan,

kecuali:

– Penyertaan dalam entitas anak, entitas asosiasi dan ventura

bersama, kecuali PSAK 4, 12, dan 15 menginjinkan menerapkan

sesuai PSAK 55 (r2006)

– Hak dan kewajiban imbalan kerja (PSAK 24)

– Kontrak asuransi (PSAK 28) Instrumen, kontrak dan kewajiban

keuangan dari transaksi berbasis saham (ED PSAK 53)

– Instrumen ekuitas – puttable Instrument (ED PSAK 50 (r 2010))

 Signifikansi Instrumen Keuangan

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna

laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan

terhadap posisi dan kinerja keuangan.

Pengungkapan dalam posisi keuangan, kinerja dan pengungkapan lain


Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuangan

• Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan

• Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laba

rugi

• Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu

penghasilan komprehensif lain

• Reklasifikasi

• Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

• Agunan

• Akun penyisihan kerugian kredir

• Insrumen majemuk dengan beberapa derivatif melekat

• Gagal bayar dari pelanggan

Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

lain

• Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain

• Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen

keuangan

• Total peghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku

bunga efektif

• Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas

wali amanah
• Penghasilan bunga dari ast keuangan yang mengalami penurunan nilai

yang diakru

• Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan

Pengungkapan Lain

Kebijakan akuntansi

• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan

untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang

relevan untuk memahami laporan keuangan

• Akuntansi Lindung Nilai

• Deskripsi setiap jenis lindung nilai

• Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen

lindung nilai dan nilai wajarnya

• Jenis risiko yang dilindung nilai

Nilai wajar

• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas

mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan

tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan

dengan jumlah tercatatnya.

Definisi Nilai Wajar Lama

Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban

diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction)


Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu

transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan

akibat kesulitan keuangan.

Definisi Nilai Wajar Baru

nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset

atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam

transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

• Dalam IFRS paragraf 9 : “...the price that would be received to sell an

asset or transfer a liability in an orderly transaction between market

participants at the measurement date.”

Pengungkapan Nilai Wajar

Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan

mengungkapkan:

Tingkatan Hirarki Nilai Wajar:

Tingkat 1

harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau

liabilitas yang identik;

Tingkat 2

input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat

diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (yaitu

sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh dari harga);

dan

Tingkat 3
input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang

dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

JENIS DAN TINGKAT RISIKO YANG TIMBUL DARI

INSTRUMEN KEUANGAN

• Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna

laporan keuangan untuk mengevaluasi jenis dan cakupan jenis risiko

yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos pada

akhir periode pelaporan.

• Pengungkapan memfokuskan pada risiko yagn timbul dan bagaimana

risiko tersebut dikelola

• Risiko umumnya mencakup, tetapi tidak terbatas: risiko kredit, risiko

likuiditas dan risiko pasar

• Penyediaan pengungkapan kualitatif dalam konteks pengungkapan

kuantitatif memungkinkan pengguna menghubungkan pengungkapan

terkait sehingga memahami gambaran keseluruhan sifat dan cakupan

risiko

Pengungkapan Kualitatif dan Kuantitatif

• Pengungkapan Kualitatif terdiri dari eksposur dan timbulnya risiko ,

Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko serta metode untuk

mengukur dan kedua hal tersebut.

• Pengungkapan kuantitatif terdiri dari Ikhtisar data kuantitatif terhadap

risiko pada akhir periode pelaporan , Pengungkapan yang


dipersyaratkan par 36-42 , Konsentrasi risiko jika tidak terlihat pada

dua pengungkapan di atas

Risiko Kredit

Entitas mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen

keuangan

• jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit

pada akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang

dimiliki atau peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain

• Deskripsi agunan yang dimiliki sebagai jaminan

• Informasi mengenai kualitas kredit yang belum jatuh tempo

Aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau mengalami

penurunan nilai

• Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak

mengalami penurunan

• Analisis aset keuangan yang ditentukan secara individual mengalami

penurunan nilai

Agunan dan peningkatan kualitas kredit lain yang diperoleh

• Jenis, jumlah tercatat aset; kebijakan untuk melepas jika tidak siap

dikonversi menjadi kas

Risiko Likuiditas

• Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk

kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa

jatuh tempo kontraktual;


• Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif, mencakup sisa

jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di mana

jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap

periode arus kas.

• Uraian mengenai bagaimana entitas mengelola risiko likuiditas yang

melekat.

Risiko Pasar

Analisis Sensitivitas

• Analisis sensitifitas untuk setiap jenis risiko pasar

• Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis

sensitiftas

• Perubahan metode dan asumsi yang digunakan pada periode

sebelumnya dan alasan perubahannya

• Jika menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling

ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan

analisis tersebut sebagai pengganti analisis dengan mengungkapkan

metode, paramater, asumsi utama, keterbatasan.

• Pengungkapan Risiko Pasar lain

Mengungkapkan fakta dan alasan mengapa analisis sensitifas tidak

dapat merepresentasikan

Pengalihan Aset Keuangan

• Entitas menyajikan pengungkapan yang disyaratkan untuk seluruh aset

keuangan alihan yagn tidak dihentikan pengakuannya dan untuk setiap


keterlibatan berkelanjutan dalam aset alihan yang ada pada tanggal

neraca

• Pengalihan terjadi jika entitas

– Mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas dari aset

keuangan tersebut; atau

– Tetap memiliki hak kontraktual tetapi mengambil alih kewaiban

kontraktual untuk membayar arus kas kepada satu atau lebih

penerima

• Entitas mengungapkan informasi yang memungkinkan pengguna:

– untuk memahami hubungan antara aet keuangan alihan

yan tidak dihentikan pengakuannya.

– Untuk mengevaluasi sifat, dari risiko yang terkait dengan

keterlibatan berkelanjutan entitas dengan aset keuangan yang

dihentikan pengakuannya

Pengalihan Aset Keuangan

Aset keuangan alihan yang tidak dihentikan pengakuannya secara

keseluruhan

• Sifat aset alihan

• Risiko dan manfaat kepemilikan

• Deskripsi sifat hubungan antara aset alihan dan liabilitas terkait

• Nilai tercatat aset alihan dan liabilitas terkait

Aset keuangan alihan yang dihentikan pengakuannya secara

keseluruhan
• Nilai tercatat aset dan liabilitas yang diakui

• Nilai wajat aset dan liabilitas yang merepresentasikan keterlibatan

berkelanjutan

• Jumlah yang paling merepresentasikan eksposure maksimum entitas

terhadap kerugian dari keterlibatan berkelanjutan

• Arus kas keluar tidak terdiskonto

• Analisis jatuh tempo atas arus kas tidak terdiskonto

• Informasi kualitatif yang menjelaskan dan mendukung pengungkapan

kuantitatif

Tanggal Efektif dan Transisi

• Kecuali paragrap 03, 28-30, 31, 32 dan lampiran A, berlaku Prospektif

• Efektif 1 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai