Kelas LT-2C
KELOMPOK 5 :
Dosen Pembimbing :
2017
JOB 6
TRANSFORMATOR TANPA BEBAN
I. Tujuan
Setelah melaksanakan praktek ini mahasiswa dapat :
a) Menentukan besarnya rugi inti / rugi besi.
b) Menjelaskan rugi besi dan rugi histeris dan rugi arus pusar (eddy current).
c) Menentukan konstanta Ro dan Xo.
II. Pendahuluan
Transformator atau lebih dikenal dengan nama transformer atau trafo sejatinya adalah
suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu level tegangan yang satu ke
level tegangan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya.
Tranformator biasa digunakan untuk mentransformasikan tegangan (menaikkan atau
menurunkan tegangan AC). Selain itu, transformator juga dapat digunakan untuk sampling
tegangan, sampling arus, dan juga mentransformasi impedansi. Transformator terdiri dari
dua atau lebih kumparan yang membungkus inti besi feromagnetik. Kumparan-kumparan
tersebut biasanya satu sama lain tidak dihubungkan secara langsung. Kumparan yang satu
dihubungkan dengan sumber listrik AC (kumparan primer) dan kumparan yang lain
mensuplai listrik ke beban (kumparan sekunder).
Ph = Kh . f . Bm . X
Keterangan :
Ph = rugi histerisis (Watt)
Kh = konstanta yang tergantung bahan dan dimensi inti
f = frekuensi (hertz)
Bm = kerapatam fluksi maksimum
X = factor steinmetz tergantung macam bahan (1,6 s/d 2,0)
Rugi arus pusar disebabkan oleh adanya aliran arus induksi dalam logam inti.
Pe = Ke .f 2. Bm2
Keterangan :
Pe = rugi arus pusar (watt)
Ke = konstanta yang tergantung bahan dan dimensi inti
Bm = kerapatan fluksi maksimum
f = frekuensi (hertz)
IV. Peralatan
ACPS 220 V 1 buah
Transformator 2 buah
Multimeter Analog 1 buah
Multimeter Digital 1 buah
Wattmeter 1 buah
Tang Meter 1 buah
Kabel Jumper 20 buah
V. Gambar Rangkaian
V1 V2 V3 Ket
100 25 75 V3 = V1 - V2
Gambar 6.6 tes Kutub / Pole 2
V1 V2 V3 Ket
100 25 75 V3 = V1 – V2
3. Setelah melaksanakan tes pole, lalu memilih posisi pole seperti tes pole ke-2, tanda
”+” berada diatas dan ”-” dibawah, sehingga rangkaian trafo auto seperti pada
gambar rangkaian untuk percobaan trafo auto.
4. Mengatur ACPS sebesar 220 V.
5. Mengukur besarnya daya dan arus.
6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
Tabel 6.4
Trafo Frekuensi Tegangan Daya Arus
NT 50 VA 220 50 Hz 220 V 6W 0,28 A
V/48 V
Tabel 6.5
Trafo Frekuensi Tegangan Daya Arus
NT 50 VA 220 50 Hz 220 V 2W 0,015 A
V/48 V
Jawaban :
1) Rugi inti pada trafo dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Rugi histerisis yaitu disebabkan oleh terjadinya gesekan antara molekul molekul
logam inti dalam usaha menyesuaikan diri dengan perubahan arah fluksi magnet.
b. Rugi arus pusar adalah aliran arus induksi dalam logam inti yang dipengaruhi oleh
factor konstanta bahan dimensi inti ( Ke) , kerapatan fluksi maksimum (Bm) dan
frekuensi (Hz).
2) Konstanta R0 dan X0 :
R0 adalah ketika tegangan primer per arus resistif yang berupa rugi inti X0 adalah
ketika tegangan yang mengalir pada trafo primer per arus induktif pembangkit fluksi
3) Hubungan rugi inti dengan volume inti trafo dan daya VA trafo:
Ihe = Io cos q
Ihe = 18,76 x 0.85
= 15.945
Ro = V1/Ihe
= 220/15.95
=13,79
X. Kesimpulan
1. Tranformator dalam keadaan tidak berbeban dalam keadaan tidak berbeban
mengambil arus dari jala-jala.
2. Arus jala-jala terdiri dari arus resistif (rugi inti) dan arus induktif (fluks magnet).
3. Trafo Tanpa beban, berarti dalam rangkaian sisi + dan + ada yang dihubungkan jadi
TT + dihubungkan dengan TR +. Ini untuk trafo tanpa beban.
4. Sebelumnya kita harus mencari polaritas trafo terlebih dahulu menggunakan rangkaian
uji polaritas.