Anda di halaman 1dari 95

KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN


IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
DESA CIARUTEUN UDIK KECAMATAN CIBUNGBULANG
KABUPATEN BOGOR PERIODE JANUARI-FEBRUARI
TAHUN 2016

Disusun oleh:

ERIKA NURVITRIANTI

044.196.6.8.058

AKADEMI KEBIDANAN PRIMA HUSADA


BOGOR
2016
KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN


IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
DESA CIARUTEUN UDIK KECAMATAN CIBUNGBULANG
KABUPATEN BOGOR PERIODE JANUARI-FEBRUARI
TAHUN 2016

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Disusun oleh:

ERIKA NURVITRIANTI

044.196.6.8.058

AKADEMI KEBIDANAN PRIMA HUSADA


BOGOR
2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Erika Nurvitrianti

Tempat, Tanggal Lahir : Ketapang, 7 Mei 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl Atot Achmad Gang Sriwijaya 5 No.1


rt/rw 001/011 Kelurahan Sungai Beliung
Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan
Barat

Nama Orangtua

Ayah : Edi Suardi

Ibu : Nurmanila (almh)

Riwayat Pendidikan : 1. SDN 71 Kota Pontianak (2001-2007)

2. SMPN 16 Kota Pontianak (2007-2010)

3. SMA MUHAMMADIYAH 1 Kota


Pontianak (2010-2013)

4. Akademi Kebidanan Prima Husada


Bogor (2013-2016)
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik
Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari
Tahun 2016”, sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor.
Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan
proposal ini. Namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari semua pihak
akhirnya semua dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada yang terhormat.
1. H. Sokib, Bsc selaku Ketua Yayasan Amal Husada Bogor.
2. Ida Nuraida, S.ST., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Prima
Husada Bogor dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, motivasi dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Tajudin Sumaedi, selaku Kepala Desa yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian di Desa Ciaruteun Udik.
4. Staf dosen pengajar program studi Kebidanan Prima Husada Bogor
khususnya, beserta seluruh karyawan dan karyawati yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan kepada penulis selama
perkuliahan.
5. Imas Nurjanah, S.ST dan Lela Zakiah, S.ST selaku penguji Karya Tulis
Ilmiah yang telah membantu dalam sidang ini.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta Bapak Edi Suardi dan Ibu
Nurmanila (almh) yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materil dan selalu memberikan doa restu hingga penyusunan dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan lancar.
7. Untuk sahabat-sahabat tercinta selalu ada memberikan dukungan,
semangat serta Doa dan seluruh teman-teman Mahasiswa Akademi

viii
Kebidanan Prima Husada Bogor tahun 2015/2016, saudara-saudara serta
semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Saya menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.

Bogor, 26 Juli 2016

Penulis

ix
AKADEMI KEBIDANAN PRIMA HUSADA BOGOR
TAHUN 2016
Erika Nurvitrianti, 044.196.6.8.058

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN


IBU HAMIL TENTANG TANDA–TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
DESA CIARUTEUN UDIK KECAMATAN CIBUNGBULANG
KABUPATEN BOGOR PERIODE JANUARI-FEBRUARI TAHUN 2016
Xvii+59 Halaman+ 8 Tabel+ 2 Bagan + 5 Lampiran

ABSTRAK

Kehamilan merupakan proses alamiah, untuk menjaga keselamatan ibu


dan bayi hingga lahir dengan selamat, ibu hamil harus mengetahui apa saja tanda
bahaya dalam kehamilan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apa
saja faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Bogor Periode
Januari – Februari Tahun 2016 ?”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil. Sampel yang digunakan
adalah teknik total sampling berjumlah 72 responden. Jenis data pada penelitian
ini adalah data primer.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden mayoritas dengan
pendidikan rendah sebanyak 36 responden memiliki pengetahuan baik (60%) dan
sebanyak 42 responden yang mendapat informasi dari nakes memiliki
pengetahuan baik (71,2%).
Simpulan dari hasil penelitian ini bahwa pengetahuan ibu hamil dengan
pendidikan menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna, dari hasil analisis
data menggunakan Uji Chi-Square didapatkan nilai ρ value (0,515) >α (0,05)
sedangkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan
sumber informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, dengan ρ value (0,003)
<α (0,05) maka Ho di tolak. Disarakan untuk nakes agar lebih meningkatkan lagi
edukasi kepada ibu hamil terutama tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Kata Kunci : Tanda-tanda Bahaya kehamilan, pengetahuan, pendidikan sumber
informasi
Referensi : 11 buku, 6 webisite

x
MIDWIFERY ACADEMY PRIMA HUSADA BOGOR
YEAR 2016
Erika Nurvitrianti, 044.196.6.8.058

FACTORS RELATED KNOWLEDGE ABOUT PREGNANCY DANGER


SIGNS OF PREGNANCY IN THE VILLAGE OF CIARUTEUN UDIK
CIBUNGBULANG DISTRICT OF BOGOR REGENCY PERIOD
JANUARY-FEBRUARY 2016
Xvii+59 Pages+ 8 Table+ 2 Chart + 5 Attachment

ABSTRACT

Pregnancy is a natural process , to maintain the safety of the mother and


baby to be born safely , Pregnant women need to know what are the danger signs
in pregnancy.Formulation of the problem in this research is “ What are the factors
related to knowledge of pregnant women about pregnancy danger signs in the
village of Ciaruteun Udik Bogor Subdistrict period January-February 2016 ?”.
This research aims to know the factors related to knowledge of pregnant
women about pregnancy danger signs . This research uses descriptive research
method with cross sectional approach . The population in this study are all
pregnant women . The sample used is the technique of sampling amounted to a
total of 72 respondents . The type of data in the research is primary data .
The result showed that the majority of respondents, 72 with low education
as much as 36 of the respondents have a good knowledge (60%) and as many as
42 respondents who got information from health care personnel have a good
knowledge (71.2%)
The conclusion of the study results is that knowledge of pregnant women
with education showed no meaningful relationship , from the results of data
analysis using Chi-Square test value obtained ρ value (0,515) >α (0,05) While
there is a meaningful relationship between knowledge of pregnant women with a
source of information about pregnancy danger signs, with ρ value (0,003) <α
(0,05) and then Ho has rejected. Recommended for health workers in order to
further enhance education to pregnant again primarily about the danger signs of
pregnancy.
Key Words : Pregnancy Danger Signs, Knowledge, Education Information
Resources
Reference : 11 book, 6 website

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….………..…… i

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………...………………..…..… ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………............ iii

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS……………………........................ iv

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ………....................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK…………................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………..................……….… ……………… vii

KATA PENGANTAR ……………………..................................……………….. viii

ABSTRAK ……………….....................................................................………….. x

ABSTRACT …………………..........................................................................….. xi

DAFTAR ISI ……………………………………………...........................……… xii

DAFTAR TABEL...........................................................…………………………. xiv

DAFTAR BAGAN ……………………………..........................................……… xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………....................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………........................… 1

A. Latar Belakang …………………......................................................……. 1


B. Rumusan Masalah ……………………..……............…………………… 3
C. Tujuan penelitian ………………………………..……….....................…. 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………..............…………... 4
BAB II TINJAUAN TEORI………………………......…….......………………... 6

A. Pengetahuan………………..….…………...................……………….… 6
B. Hasil Penelitian Orang lain………………………………..…..............… 13
C. Kehamilan…………………….…………………….....………………… 15
D. Kerangka Teori…………………………………...........……………..…. 37

xii
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERSIONAL……...…... 38

A. Kerangka Konsep ……………………………...............……………...…38


B. Definisi Operasional…...........................……………..…….…………… 39
C. Hipotesis…………………...................………………..………………... 40
BAB IV METODE PENELITIAN…………………..........................……...…… 42

A. Jenis Penelitian……………………………………..…......…………..… 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………….....……….………..42
C. Populasi dan Sampel ……………………………………..……..…...….. 42
D. Tekhnik pengumpulan Data………………………..........……………….43
E. Instrument pengumpulan data …………………….…………..……........43
F. Teknik analisa data…………………….................................................... 43
BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………........…………… 46

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………………..…… 46


B. Hasil Penelitian……………………………………...…..................……. 47
BAB VI PEMBAHASAN……………………………....................................….... 51

A. Keterbatasan Penelitian……………………………………........………. 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….............… 51
BAB VII PENUTUP……………………………….........................…………….... 58

A. Kesimpulan…………………...............……………………...………….. 58
B. Saran ………………………….......................……………………..…… 59
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hiperemesis Gravidarum (Maternity dkk, 2016)…....................... 24

Tabel 2.2 Tanda dan Gejala Gerakan Janin (Maternity dkk, 2016)….......… 30

Tabel 3.1 Definisi Operasional………………………………......…………. 39

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-

Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun

2016………………...…............…………................................... 47

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Tentang Tanda-

Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016................................................................................... 47

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Ibu Hamil Tentang

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-

Februari Tahun 2016…………..…..........……………………. 48

xiv
Tabel 5.4 Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode

Januari-Februari Tahun 2016..........……............…………... 49

Tabel 5.5 Hubungan Sumber Informasi Dengan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode

Januari-Februari Tahun 2016…………...........................……. 50

xv
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pengetahuan Ibu Hamiil Tentang Tanda-Tanda Bahaya

Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016………………………………………..…………. 37

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pengetahuan Ibu Hamiil Tentang Tanda-Tanda Bahaya

Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016……...….............................................................. 38

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Prima Husada

Bogor

Lampiran 2 Surat Balasan Persetujuan Penelitian Dari Desa Ciaruteun Udik

Lampiran 3 Master Tabel

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Bimbingan

xvii
xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi

perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa

kehamilannya akan memepengaruhi kehamilannya, perilaku ibu dalam

mencari penolong persalinannya akan mempengaruhi kesehatan ibu dan

janin yang dilahirkan. (Elisabeth, 2015).

Menurut laporan WHO yang telah dipublikasikan pada Tahun

2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara-negara Asia Tenggara

diantaranya Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina

170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran

hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran. (WHO,2014)

Menurut data hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

Tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per

100.000 kelahiran hidup. (Depkes,2014)

Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat Angka Kematian Ibu (AKI)

pada tahun 2013 adalah 781 kasus dan pada tahun 2014 turun menjadi 747

kasus. Sementara di Kabupaten Bogor dalam per 10.000 kelahiran jumlah

AKI mencapai 71 jiwa. (Dinkes,2014)

Penyebab utama kematian ibu secara langsung adalah pendarahan (28%),,

eklamsi (24%), infeksi (11%), abortus (5%), trauma obstetrik(5%), emboli

obstetrik (5%). Serta penyebab angka kematian ibu secara tidak langsung

AKBID Prima Husada Bogor 1


2

adalah ibu yang melahirkan dalam usia terlalu muda, terlalu rapat, dan

terlalu banyak melahirkan. (Dwinata, 2009)

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan

adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,

yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan

kematian ibu. (Nugroho,2014)

Beberapa tanda bahaya kehamilan adalah perdarahan pervaginam,

sakit kelapa yang hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari-jari

tangan, keluar cairan pervaginam dan gerakan janin tidak terasa serta nyeri

abdomen yang hebat. (Saryono, 2010)

Desa Ciaruteun udik terletak di Jl. Layungsari Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor. Studi pendahuluan yang telah dilakukan

penulis pada bulan Januari 2016 di Desa Ciaruteun Udik dengan jumlah 5

ibu hamil ditanya tentang tanda bahaya kehamilan ada 6,9 % menjawab

kurang tahu tentang tanda bahaya kehamilan. Oleh karena itu peneliti

tertarik meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan pengetahuan ibu

hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016.

AKBID Prima Husada Bogor


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah “ Apa saja faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor Periode Januari – Februari Tahun 2016. ?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang

Kabupaten Bogor Periode Januari – Februari Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil

tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari –

Februari Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang

Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016

berdasarkan pendidikan.

AKBID Prima Husada Bogor


4

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari Tahun

2016 berdasarkan sumber informasi.

d. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu

hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-

Februari Tahun 2016

e. Untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan

pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di

Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

Periode Januari-Februari Tahun 2016

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Tempat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

tanda-tanda bahaya kehamilan kepada ibu hamil tersebut.

2. Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya

dalam memperbanyak referensi dan sebagai bahan tambahan informasi

ilmiah tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di perpustakaan

Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor.

AKBID Prima Husada Bogor


5

3. Penelitian yang akan datang

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah serta menambah

pengamalan dalam bidang khusus mengenai tanda-tanda bahaya

kehamilan.

AKBID Prima Husada Bogor


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan adalah hasil „tahu‟, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2011)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan

merupakan domain dari suatu perilaku, sehingga seseorang tanpa

pengetahuan tidak mempunyai dasar dalam mengambil keputusan dan

menentukan tindakan yang harus dilakukan terhadap masalah tersebut.

(Notoatmodjo,2010)

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkat, yakni :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

AKBID Prima Husada Bogor 6


7

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai atau suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalm konteks atau

situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

AKBID Prima Husada Bogor


8

kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

klastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk menembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang

akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

AKBID Prima Husada Bogor


9

maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang

kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun

perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah

tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung

dua aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya

akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.

Dengan pendidikan tinggi maka seseorang cenderung untuk

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media

massa. Sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan

menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-

nilai yang baru diperkenalkan (koentjaranigrat, 1997 dikutif oleh

Nurassalam, 2003). Ketidaktahuan dapat disebabkan oleh

pendidikan rendah, seseorang dengan tindakan pendidikan terlalu

rendah akan sulit menerima pesan dan informasi dari yang

disampaikan (Effendi, 1998).

AKBID Prima Husada Bogor


10

Menurut Inpres tahun 1994, pendidikan dasar atau

pendidikan yang paling rendah dimiliki oleh masyarakat Indonesia

yaitu bila tamat SMP (sederajat) berdasarkan ketentuan pendidikan

dasar sembilan tahun, serta pendidikan tinggi yaitu apabila

seseorang menamatkan pendidikan SMA (sederajat) keatas (Fatah,

2001 dalam mahardani 2011).

b. Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain –

lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media massa membawa pula pesan – pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan

kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

c. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

AKBID Prima Husada Bogor


11

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukannya. Status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan

masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam

bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan

keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja

akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan

yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara

ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang

kerjanya.

AKBID Prima Husada Bogor


12

f. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang

dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga

menambah pengetahuannya. Namun dapat diperkirakan bahwa IQ

akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada

beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan

pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ

seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya

usia.

AKBID Prima Husada Bogor


13

B. Hasil penelitian Orang lain

Dari hasil penelitian Sri Sukesih yang berjudul Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Tanda- Tanda

Bahaya Dalam Kehamilan Di Puskesmas Tegal Selatan Tahun 2012 yaitu :

1. Hasil analisis menunjukkan responden yang berpengetahuan rendah

sebanyak 49 responden (58,3%) sedangkan berpengetahuan tinggi

sebanyak 35 responden (41,7%).

2. Didapatkan, hasil analisis menunjukkan bahwa nilai ρ value < α,

artinya Ho ditolak, maka ada perbedaan proporsi yang bermakna

antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil mengenai

tanda bahaya dalam kehamilan. Nilai OR menunjukkan bahwa

responden yang berpendidikan tinggi berpeluang 8,1 kali mempunyai

pengetahuan lebih mengenai tanda bahaya dalam kehamilan

dibandingkan ibu hamil yang berpendidikan rendah.

Dari hasil penelitian Sri Agustini yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor Tahun 2012” yaitu :

1. Distribusi responden tingkat pendidikan yaitu sebesar 61,3 %

berpendidikan rendah, sedangkan responden yang berpendidikan tinggi

sebesar 38,8 %. Sebagian besar responden berpendidikan rendah.

2. Distribusi responden yang mendapatkan informasi dari tenaga

kesehatan hampir sama yaitu 52,5% dengan media elektronik sebesar

50%, sedangkan yang terendah adalah sumber informasi yang di

AKBID Prima Husada Bogor


14

dapatkan dari media cetak yaitu sebesar 27,5%. Sebagian sama atau

lebih besar sumber informasi yang didapatkan oleh responden yaitu

dari tenaga kesehatan dan media elektronik.

3. Dari hasil analisis diperoleh ada sebnayak 49 responden (61,3%)

berpendidikan rendah, sedangkan responden berpendidikan tinggi

sebanyak 31 (38,8%). Sebagian besar berpendidikan rendah hasil uji

statistik diperoleh nilai ρ = 0,142 nilai ρ tidak bermakna karena sampel

yang digunakan kurang dapat disimpulkan tidak ada hubungan

signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan.

4. Hasil analisis hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan

dengan pengetahuan menunjukkan bahwa proporsi ibu yang

berpengetahuan baik lebih besar (11,9%) pada kelompok ibu yang

mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan dibandingkan dengan

kelompok ibu yang tidak mendapatkan informasi dari petugas

kesehatan, sama sekali tidak ada yang berpengetahuan baik (0,0%).

Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square diperoleh

hasil ρ = 0,002, maka dapat disimpulkan ada hubungan bermakna

antara sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan pengetahuan.

AKBID Prima Husada Bogor


15

C. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan

peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita

sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi.

(Ummi,dkk, 2010)

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilitasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi

menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12

minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke- 13 hingga ke- 27),

dan trimester ketiga ke- 28 minggu hingga ke- 40 minggu (Saifuddin,

2009).

2. Diagnosa Kehamilan

Menurut Manuaba (1998), lama kehamilan berlangsung sampai

persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan

sebagai berikut :

a) Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila

berakhir disebut keguguran.

b) Kehamilan 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan

disebut prematuritas.

AKBID Prima Husada Bogor


16

c) Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterm.

d) Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu

atau postdatism (serotinus).

Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu, triwulan pertama (0-12

minggu), triwulan kedua (13 minggu )28 minggu) dan triwulan ketiga

(29 minggu samapai 42 minggu).

3. Tanda-tanda Kehamilan

Untuk menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan (Marjati,

2011)

a. Tanda dugaan hamil

Menurut Elizabeth (2015), tanda dugaan hamil antara lain :

1) Amenorea (berhentinya menstruasi)

2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

3) Ngidam (menginginkan makan tertentu)

4) Syncope (pingsan)

5) Kelelahan

6) Payudara Tegang

7) Sering Miksi

8) Konstipasi atau obstipasi

9) Pigmentasi kulit

10) Epulis

11) Varises

AKBID Prima Husada Bogor


17

b. Tanda Kemungkinan (Probability sign)

Menurut Elizabeth (2015), tanda kemungkinan hamil antara lain :

1) Pembesaran perut

2) Tanda hegar

3) Tanda goodel

4) Tanda chadwick

5) Tanda piscaseck

6) Kontraksi Braxton hicks

7) Teraba ballottement

8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif

c. Tanda Pasti (Postive sign)

Menurut Elizabeth (2015), tanda pasti hamil antara lain :

1) Gerakan janin dalam Rahim

2) Denyut jantung janin

3) Bagian-bagian janin

4) Kerangka janin

4. Proses Kehamilan

Menurut Manuaba (1998), proses kehamilan merupakan mata rantai

yang berkesinambungan dan terdiri dari :

a. Ovulasi pelepasan ovum.

b. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum.

c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot.

d. Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus.

AKBID Prima Husada Bogor


18

e. Pembentukan plasenta.

f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

5. Perubahan-perubahan pada ibu hamil

Menurut Elisabeth (2015), perubahan pada ibu hamil sebagai berikut :

a. Trimester Pertama

Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan

progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam

ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah,

keletihan, dan pemebesaran pada payudara. Hal ini akan memicu

perubahan psikologi seperti berikut ini :

1) Ibu untuk membenci kehamilan, merasa kekecewaan,

penolakan kecemasan, dan kesedihan.

2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil

dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering

kali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.

3) Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita.

4) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul

kebanggan, tetapi bercampur dengan keprihatinan akan

kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

b. Trimester Kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah

terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak yaman

akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum

AKBID Prima Husada Bogor


19

terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu

sudah menerima kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan

energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini

pun ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulia

merasakan kehadiran bayinya sebagai sesrorang diluar dirinya dan

dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa

kecemasan dan tidak nyaman seperti meningkatnya libido (Marjati,

2011).

c. Trimester Ketiga

1) Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban berat

yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.

2) Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil

susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dibawah

diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi sudah

turun kerongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum

persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih muda.

3) Sering buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan bayi

ke PAP(Pintu Atas Panggul) membuat tekanan pada kandung

kemih ibu.

4) Kontraksi perut, bracton-hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau

istirahat.

AKBID Prima Husada Bogor


20

5) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan

adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan

biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair

(dr.Suririnah, 2004)

6. Tanda Dini Bahaya Kehamilan Atau Komplikasi Ibu dan Janin

a. Tanda Dini Bahaya Kehamilan Atau Komplikasi Ibu dan Janin

kehamilan muda

1) Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan

abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.

a. Abortus

1. Pengertian

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh

akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan

tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum

mampu hidup diluar kandungan (Saifuddin,2000)

Abortus Spontan adalah abortus terjadi secara alamiah

tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri

kehamilan tersebut. Terminologi umum untuk masalah

ini adalah keguguran atau miscarriage.

Abortus Buatan adalah abortus yang terjadi akibat

intervensi tertentu dengan tujuan untuk mengakhiri

AKBID Prima Husada Bogor


21

proses kehamilan. Terminologi untuk keadaan ini

adalah pengguguran, aborsi, atau abortus provokatus.

2. Jenis Abortus

a) Abortus Imminens : Abortus tingkat permulaan dan

merupakan ancaman terjadinya abortus, ditandai

perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup

dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.

b) Abortus Insipiens : Abortus yang sedang

mengancam yang ditandai dengan serviks telah

mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan

tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan

dalam proses pengeluaran.

c) Abortus Kompletus : Seluruh konsepsi telah keluar

dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20

minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

d) Abortus Inkompletus : Sebagian hasil konsepsi telah

keluar dari kavum uteri dan masih ada yang

tertinggal.

e) Missed Abortus : Abortus yang ditandai dengan

embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan

sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi

seluruhnya masih tertahan dalam kandungan.

AKBID Prima Husada Bogor


22

f) Abortus Habitualis : Abortus spontan yang terjadi 3

kali atau lebih berturut-turut.

2) Kehamilan Ektopik

Kehamilah Ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan

sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding

endometrium kavum uteri. Kehamilan Ektopik dikatakan

terganggu apabila berakhir dengan abortus atau rupture tuba.

3) Kehamilan Mola Hidatidosa

Kehamilan Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan yang

berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan

hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa

degenerasi hidropik.

4) Hipertensi Gravidarum

Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah

menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre-eklamsia

tidak murni. Hipertensi dalam kehamilan sering dijumpai

dalam klinis, yang terpenting adalah menegakkan diagnosis

seawal mungkin. Klasifikasi hipertensi sebagai berikut :

a. Hipertensi Esensial : terjadi sebelum kehamilan atau pada

20 pekan pertama kehamilan yang menetap sampai 12

pekan pasca persalinan.

AKBID Prima Husada Bogor


23

b. Hipertensi Gestasional : kenaikan tekanan darah di atas

normal pada waktu kehamilan tanpa terjadi proteinuria, dan

kembali normal dalam 12 pekan pesca persalinan.

c. Pre-eklamsia dan eklamsia : hipertensi ringan dan berat

dengan proteinuria (0,3 gram dalam 24 jam). Walaupun

pada pemeriksaan urine tidak ada protein urine, penegakan

diagnosis pre-eklamsia bisa terjadi jika ada sakit kepala,

gangguan penglihatan, nyeri perut, dan pada pemeriksaan

laboratorium didapatkan kadar kreatinin serum > 1,2

mg/dL, jumlah trombosit 100.000 sel/ , anemia

hemlitik, dan kenaikan SGOT, SGPT.

d. Pre-eklamsia dengan hipertensi kronik : pre-eklamsia yang

terjadi pada penderita hipertensi essensial.

5) Hiperemesis Gravidarum

Rasa Mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil

dimulai antara periode pertama dan kedua terlambat

menstruasi. Jika keadaan tersebut berlebihan disebut

hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas,

mungkin diakibatkan oleh perubahan hormone, mungkin

sebagian psikologis, reflex kebahagiaan, atau penolakan

terhadap kehamilan.

AKBID Prima Husada Bogor


24

Tabel 2.1

Hiperemeisi Gravidarum (Maternity dkk, 2016)

NO Jenis Gejala

a. Berat badan menurun

Hiperemesis b. Badan melemah dan lemas


1
Ringan c. Nafsu makan berkurang

d. Perasaan nyeri di ulu hati

a. Badan menjadi kurus

b. Kulit keriput, kering kadang-

kadang ada kekuningan atau tanda

dehidrasi

Hiperemesis c. Lidah kering dan kotor


2
Berat d. Mulut berbau

e. Nadi cepat

f. Suhu meningkat

g. Urine berkurang dan pekat

h. Albuminaria dan setonuria

a. Gangguan kesadaran, gelisah koma

b. Nadi kecil dan cepat

Hiperemesis c. Suhu meningkat


3
Sangat Berat d. Pada hiperemesis sangat berat

penderita pada umumnya tidak

tertolong lagi

AKBID Prima Husada Bogor


25

6) Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut bagian bawah pada kehamilan 22 minggu atau

kurang. Hal ini mungkin gelaja utama pada kehamilan ektopik

atau abortus.

b. Tanda Dini Bahaya Kehamilan Atau Komplikasi Ibu dan Janin

kehamilan muda

1) Perdarahan Per-Vaginam

Perdarahan yang terjadi pada kehamilan lebih dari 28 minggu.

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta

atau perdarahan yang belum jelas sebabnya.

a. Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah keadaan ketika plasenta terletak di

tempat yang tidak normal, yakni di segmen bawah uterus

sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri

internum.

Plasenta previa terdiri dari :

I. Plasenta previa totalis, jika plasenta menutupi seluruh

pembukaan.

II. Plasenta previa lateralis, jika plasenta menutupi

sebagian dari pembukaan.

III. Plasenta previa marginalis, jika plasenta mencapai

pembukaan.

AKBID Prima Husada Bogor


26

IV. Plasenta letak rendah, jika plasenta berada pada segmen

bawah uterus, tetapi mencapai jalan lahir.

Penyebab plasenta previa adalah terjadinya pertumbuhan

plsenta di segmen bawah uterus yang tidak selalu dapat

diterangkan dengan jelas, sehingga penyebab yang pasti tidak

dapat ditentukan. Beberapa hal dianggap faktor predisposisi

antara lain paritas tinggi dan usia. Gejalanya meliputi

perdarahan yang timbul tanpa mulas atau nyeri dan darah yang

keluar berwarna merah segar.

b. Solusio Plasenta

Solusio plseta adalah peristiwa terlepasnya plasenta di

tempatnya yang normal sebelum anak lahir. Penyebab

terjadinya solusio plsenta antara lain trauma, tali pusat

pendek, hipertensi menahun, usia yang telah tua dan

multiparitas tinggi.

Gejala solusio plasenta :

I. Penderita mengeluh sakit perut terus-menerus.

II. Terjadi perdarahan per-vaginam yang berwarna

kehitaman. Kadang jumlah darah yang keluar tidak

sesuai dengan keadaan usia pasien.

III. Pada palpasi uterus tegang dan bagian anak sulit diraba.

IV. Pucat, sesak napas, anemia, kadang sampai syok.

V. Bunyi jantung janin negatif.

AKBID Prima Husada Bogor


27

Kesimpulannya adalah setiap perdarahan yang keluar dari

jalan lahir pada kehamilan adalah patologis dan harus

mendapat perhatian serius agar segera mendapat

pertolongan.

2) Penglihatan Kabur

a. Pengertian

Penglihatan kabur yaitu masalah visual yang

mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa, adanya

perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya

pandangan kabur atau ada bayangan.

b. Penyebab

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu

dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah

normal. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan

sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre-

eklamsia.

c. Tanda dan gejala

1. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang

mengancam adalah perubahan visual yang mendadak.

2. Perubahan visual ini mungkin disertai sakit kepala yang

hebat dan mungkin menandakan pre-eklamsia.

3) Bengkak pada Wajah dan Jari-Jari Tangan

a. Pengertian

AKBID Prima Husada Bogor


28

Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan

berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat

diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan

kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibal yang ringan

sering ditemukan pada kehamilan biasanya sehingga tidak

seberap penting untuk penentuan diagnosis pre-eklamsia.

Selain itu kenaikan berat badan ⁄ kg setiap minggunya

dalam kehamilan masih dianggap normal, tetapi bila

kenaikan 1 kg seminggu bebeapa kali maka perlu

kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklamsia.

b. Penyebab

Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius jika

muncul pada muka dan tangan. Hal ini dapat disebabkan

adanya pertanda anemia, gagal jantung dan pre-eklamsia.

c. Tanda dan gejala

Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk edema

(bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah

pada penderita anemia, disebebkan oleh berkurangnya

kadar hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam

darah), pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan

cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah

merahnya.

AKBID Prima Husada Bogor


29

4) Keluar Cairan Per Vaginam

a. Pengertian

Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester

III. Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila

tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun

luekhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan

premature adalah ketuban pecehan sebelum waktunya.

Insidensi ketuban pecah dini 10% mendekati dari semua

persalinan dan 4% pada kehamilan kurang 34 minggu.

b. Penyebab

Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim

berlebihan (kehamilan ganda, hidroamnion), kelainan

bawaan dari selaput ketuban infeksi.

c. Tanda dan Gejala

Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan

berwarna putih keruh, berarti yang keluar adalah air

ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan

adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi

intrapartum.

5) Gerakan Janin Tidak Terasa

a. Pengertian

Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada

usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah

AKBID Prima Husada Bogor


30

hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu

(primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur,

gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling

sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12

jam). Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu

berbaring/beristirahat dan jika ibu makan dan minum

dengan baik.

b. Penyebab

Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu

yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan,

kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan

ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan

aterm.

c. Tanda dan Gejala

Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

Adapun observasi gerakan janin dalam rahim sebagai

berikut :

Tabel 2.2

Tanda Dan Gejala Gerakan Janin (Maternity dkk,

2016)

Gejala dan tanda Gejala dan tanda Kemungkin


selalu ada kadang ada an
a. Gerakan janin a. Syok Solusio

AKBID Prima Husada Bogor


31

berkurang atau b. Uterus tegang plasenta

hilang atau kaku

b. Nyeri perut c. Gawat janin atau

hilang, timbul DJJ tidak

atau menetap terdengar

c. Perdarahan per-

vaginam sesudah

hamil 22 minggu

a. Gerakan janin a. Syok Rupture

ada dan DJJ b. Perut kembung uteri

tidak ada atau cairan bebas

b. Perdarahan intra abdomen

c. Nyeri perut hebat c. Kontur uterus

abnormal

d. Abdomen nyeri

e. Bagian-bagian

janin teraba

f. Nadi ibu cepat

a. Gerakan janin Gawat janin

berkurang atau Cairan ketuban

menghilang bercampur

b. DJJ abnormal mekonium

< 100x/menit

AKBID Prima Husada Bogor


32

atau 180

x/menit

Gerakan janin atau a. Tanda kehamilan Kematian

DJJ hilang terhenti janin

b. Tinggi fundus

uteri berkurang

c. Pembesaran uteri

berkurang

6) Nyeri Perut yang Hebat

a. Pengertian

Nyeri pada abdomen yang hebat

b. Tanda dan Gejala

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan

adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mengindikasikan

mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak

hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai

dengan perdarahan lewat jalan lahir.

c. Penyebab

Hal ini bisa berate appendicitis (radang usus buntu),

kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan), aborsi

(keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm,

gastritis (maag), penyakit kantong empedu, solusio

AKBID Prima Husada Bogor


33

plasenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih

atau infeksi lain.

7. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Mual dan Muntah Berlebihan (Hiperemesis Gravidarum)

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada

saat hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan

menyebabkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk.

Sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami

oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama

kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan setelah menstruasi terakhir

dan umumnya terjadi selama 10 pekan. Akan tetapi, mual muntah

ini akan menjadi masalah yang sangat menggangu jika terajdis

secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan parah (bisa sama

sekali tidak bisa makan atau minum) dan bertahan lebih lama

(bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh). Mual dan

muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya

dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam

tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntah. Disamping

itu, hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusak organ hati dan

robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom

Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika

tidak dirawat dan mendapat penanganan yang memadai,

AKBID Prima Husada Bogor


34

hiperemesis bisa mengakibatkan pada kekurangan gizi dan dapat

membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.

b. Kurang Darah (Anemia)

Anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu, pucat, pusing (kadang

berkunang-kunang), dan sering sakit-sakitan. Anemia atau kurang

darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu

hamil yang anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan

janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga

pertumbuhan janin terganggu. Pada saat melahirkan, wanita yang

menderita anemia dapat mengalami syok kehilangan banyak darah

dan bakalan berisiko kematian.

c. Berat Badan Ibu Hamil Tidak Naik

Selama kehamilan, ibu hamil diharapkan mengalami penambahan

berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya

pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang

diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil

dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin terhambat.

d. Nyeri Kepala, Gangguan Penglihatan, Kejang Atau Koma,

Tekanan Darah Tinggi

Gejala tersebut dapat merupakan pertanda adanya pre-eklamsia.

Biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 pekan (akhir trimester II

atau pada trimester III) walau juga dapat dijumpai lebih awal. Pre-

AKBID Prima Husada Bogor


35

eklamsia dapat diikuti dengan eklamsia yang bisa berakibat fatal

jika tidak segera ditangani.

e. Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Ada

Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan

janin. Gerakan janin diharapkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap

jam. Jika ibu merasakan kurang dari itu, hal ini menunjukkan bayi

tidak aktif dan ibu harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter.

f. Penyakit Ibu Yang Berpengaruh Terhadap Kehamilan

Beberapa ibu yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes

mellitus), penyakit jantung, anemia, dan penyakit lain yang bisa

berpengaruh pada kehamilan, hendak sering kontrol dan

berkonsultasi dengan dokter. Hal ini meminimalkan akibat buruk

yang bisa muncul dan membahayakan jiwa ibu dan janin yang

dikandung. Bahkan, dianjurkan untuk mempersiapkan diri ketika

merencanakan untuk hamil.

g. Ketuban Pecah Dini

Ketubah pecah dini ialah keluarnya cairan ketubah dari vagina

setelah kehamilan berusia 22 pekan. Ketuban dinyatakan pecah

dini jika terjadi sebelum proses persalinan. Jika ibu hamil

mengalami ketuban pecah dini, hendaknya segera memeriksakan

diri ke bidan atau ke dokter, karena kondisi tersebut dapat

mempermudah terjadinya infeksi pada kandungan yang dapat

membahayakan ibu maupun janinnya.

AKBID Prima Husada Bogor


36

h. Perdarahan

Perdarahan dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, dan bisa

menjadi pertanda adanya bahaya yang mengancam, baik pada ibu

maupun janin yang dikandungnya. Perdarahan pada awal

kehamilan dapat merupakan tanda keguguran. Perdarahan pada

usia 4-9 bulan dapat menunjukkan plasenta letak rendah dalam

rahim dan dapat menutupi jalan lahir. Perdarahan pada akhir

kehamilan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim.

Perdarahan yang hebat dan terus-menerus setelah melahirkan dapat

menyebabkan ibu kekurangan darah dan merupakan tanda bahaya

dimana ibu bersalin harus segara mendapat pertolongan yang tepat

dari bidan atau dokter.

i. Demam Tinggi

Demam tinggi dapat disebabkan oleh infeksi atau penyakin lain.

Hendaknya ibu hamil yang mengalami demam tinggi segera

memeriksakan diri ke dokter supaya mendapat penanganan yang

tepat terkait demam yang dialaminya. Demam tinggi yang tidak

ditangani dengan tepat dapat meningkatkan resiko terjadinya

persalinan prematur. (Dewi,2011)

AKBID Prima Husada Bogor


37

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Predisposing Faktor :

1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Sikap
4) Kepercayaan
5) Nilai-nilai

Enabling Faktor :

Ketersediaan fasilitas atau


sarana-sarana kesehatan seperti Pengetahuan
puskesmas,obat-obatan tentang tanda-
peralatan kesehatan. tanda bahaya
kehamilan

Reinforcing Faktor :

Perilaku (dari orang lain,


tenaga kesehatan, tokoh
masyarakat, keluarga), media
masa

Sumber : Modifikasi Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007)

AKBID Prima Husada Bogor


BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda – tanda bahaya

kehamilan, untuk memperjelas apa yang akan diteliti maka dibuatlah

kerangka konsep sebagai berikut :

Bagan 3.1

Kerangka Konsep Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan

Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Desa Ciaruteun

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

Periode Januari-Februari Tahun 2016

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan tentang
1. Pendidikan
tanda-tanda bahaya
2. Sumber informasi
kehamilan

AKBID Prima Husada Bogor 38


39

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016

Definisi Alat Cara Skala


NO Variabel Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur Ukur

Variabel Dependen

1 Pengetahuan Kemampuan Kuesio Lembar 0. Kurang, Ordinal

ibu hamil ibu hamil ner Kuesio apabila

tentang tanda untuk ner menjawab

bahaya menjawab pertanyaan

kehamilan pertanyaan dengan

tentang tanda benar

bahaya <75%

kehamilan 1. Baik,

apabila

menjawab

pertanyaan

dengan

benar > 75

AKBID Prima Husada Bogor


40

Variabel Independen

1 Pendidikan Suatu proses Kuesio Lembar 0. Rendah Ordinal

pembelajaran ner Kuesio (≤ SMP)

yang pernah ner 1. Tinggi

ditempuh (> SMP)

oleh ibu

hamil

tersebut

2 Sumber Keadaan Kuesio Lembar 0. Non Ordinal

Informasi dimana ner Kuesio nakes

seseorang ner (Keluarga)

mendapat 1. Nakes

sebuah (Bidan)

informasi

melalui

tenaga

kesehatan

C. Hipotesis

Pengetahuan :

a. Ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan

ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Desa Ciaruteun

AKBID Prima Husada Bogor


41

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-

Februari Tahun 2016.

b. Ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan

pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Desa

Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode

Januari-Februari Tahun 2016.

AKBID Prima Husada Bogor


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, penelitian diukur

atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu bersamaan). (Notoatmojo,

2012)

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor dan dilakukan bulan Januari sampai

Februari Tahun 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di

Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

Periode Januari-Februari Tahun 2016 yaitu berjumlah 72 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil di Desa Ciaruteun

Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari –

Februari Tahun 2016 yaitu berjumlah 72 orang.

AKBID Prima Husada Bogor 42


43

3. Cara Pengambilan Sampel

Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel yang

diambil adalah seluruh populasi ibu hamil di Desa Ciaruteun Udik

sebanyak 72 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer, dimana data yang di dapat

langsung dari responden yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan

mengambil data yang ada di bidan desa dan pembagian kuesioner kepada

responden.

E. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dengan lembar

kuesioner. Menurut Notoatmojo (2012) formulir yang digunakan

mengumpulkan data melalui saluran-saluran administrasi. Kuesioner

adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa

pertanyaan-pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada dikuesioner bertujuan untuk mengetahui

hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

F. Teknik Analisa Data

1. Analisis Univariate

Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase, dari tiap variabel.

AKBID Prima Husada Bogor


44

P=

Keterangan :

P = Frekuensi dalam %

F = Jumlah yang didapat

N = Jumlah populasi (Notoatmodjo, 2010)

2. Analisis Bivariate

Analisis bivariate yang dilakukan terdapat dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi. (Notoatmodjo, 2010). Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

(Pengetahuan ibu hamil) dengan variabel dependen (Hubungan tentang

tanda bahaya kehamilan), di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan

Cibungbulang Kabupaten Bogor dan dilakukan bulan Januari sampai

Februari 2016 sesuai dengan tujuan penelitian dan skala ukur. Dalam

penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji stastik (Chi-

Square ) dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dengan

derajat kesalahan 0,05% dengan rumus :

Rumus Chi-Square

( )
=∑

AKBID Prima Husada Bogor


45

Keterangan:

= Nilai Chi-Square

O = Frekuensi pengamatan (nilai yang ada)

E = Frekuensi yang diharapkan

Keputusan dari Uji-Square adalah :

a. Jika ρ value < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan antara variabel independen dan dependen .

b. Jika ρ value > α (0,05), Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti

tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen.

Untuk mengetahui besarnya faktor resiko maka digunakan Odds Ratio

(OR) dengan interpretasi sebagai berikut :

a. Bila nilai OR = 1, berarti variabel yang diduga faktor resiko

tersebut tidak ada pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau bukan

merupakan faktor resiko.

b. Bila nilai OR > 1, dan rentang interval tidak mencakup angka 1,

berarti variabel tersebut merupakan faktor faktor terjadinya efek.

c. Bila nilai OR < 1, dan rentang interval tidak mencakup angka 1,

berarti variabel yang diteliti dapat mengurangi terjadinya efek

(Sastroasmoro, 2011)

AKBID Prima Husada Bogor


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Desa Ciaruteun Udik terletak di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor berada di Jl. Layungsari, letak lokasi wilayah Desa Ciaruteun Udik

5 Km dari Ibu Kota Kecamatan, 40 Km dari Ibu Kota Kabupaten dan 135

Km dari Ibu Kota Provinsi. Luas Wilayah Desa adalah 205.177 Ha.

2. Keadaan Demografi

Jumlah Penduduk yang ada di Desa Ciaruteun Udik adalah 7.757

orang. Jumlah laki-laki adalah 3.512 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan adalah 3.944 jiwa. Jumlah Rumah tangga /KK adalah 1.989

KK, Jumlah Rukun tetangga (RT) adalah 23 RT dan Jumlah Rukun warga

(RW) adalah 6 RW.

AKBID Prima Husada Bogor 46


47

B. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016

Pengetahuan N %

Kurang 27 37.5

Baik 45 62.5

Total 72 100

Berdasarkan tabel diatas dari 72 responden, bahwa ibu hamil yang

berpengetahuan kurang sebanyak 27 responden (37.5%) sedangkan ibu hamil

yang berpengetahuan baik sebanyak 45 responden (62.5%).

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016

Pendidikan N %

Rendah 60 83.3

Tinggi 12 16.7

Total 72 100

Berdasarkan dari tabel diatas dari 72 responden, bahwa ibu hamil yang

berpendidikan tinggi sebanyak 12 responden (16.7%) sedangkan ibu hamil

yang berpendidikan rendah sebanyak 60 responden (83.3%).

AKBID Prima Husada Bogor


48

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang
Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016

Sumber Informasi N %

Non Nakes 13 18,1

Nakes 59 81,9

Total 72 100

Berdasarkan dari tabel diatas dari 72 responden, bahwa ibu hamil yang

mendapatkan informasi dari non nakes sebanyak 13 responden (18,1%) sedangkan

ibu hamil yang mendapatkan informasi dari nakes sebanyak 59 responden

(81,9%).

AKBID Prima Husada Bogor


49

2. Analisa Bivariat

Tabel 5.4
Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-
Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan
Cibungbulang Kabupaten Bogor Tahun 2016

Pengetahuan
Total OR (95%) P
Pendidikan
Kurang Baik CI Value
n (%) n (%) n %

Rendah 24 40 36 60 60 100 2,000


(0,491- 0,515
8,151)
Tinggi 3 25 9 75 12 100

Total 27 37,5 45 62,5 72 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 60 ibu hamil dengan pendidikan rendah

sebanyak 24 responden yang berpengetahuan kurang (40%) dan sebanyak 36

responden yang berpengetahuan baik (60%), sedangkan dari 12 ibu hamil dengan

pendidikan tinggi sebanyak 3 responden yang berpengetahuan kurang (25%) dan

sebanyak 9 responden yang berpengetahuan baik (75%).

Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ

value sebesar (0,515), yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara

pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

AKBID Prima Husada Bogor


50

Tabel 5.5
Hubungan Sumber Informasi Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan
Cibungbulang Kabupaten Bogor Tahun 2016

Pengetahuan OR
Sumber Total P
Kurang Baik (95%)
Informasi Value
n (%) n % N % CI

Non Nakes 10 76,9 3 23,1 13 100


8,235
(2,015- 0,003
Nakes 17 28,8 42 71,2 59 100 33,659)

Total 27 37,5 45 62,5 72 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 13 responden yang mendapatkan

informasi dari non nakes sebanyak 10 responden yang berpengetahuan kurang

(76,9%) dan sebanyak 3 responden yang berpengetahuan baik (23,1%), sedangkan

dari 59 responden yang mendapatkan informasi dari nakes sebanyak 17 responden

yang berpengetahuan kurang (28,8%) dan sebanyak 42 responden yang

berpengetahuan baik (71,2%).

Dari hasil uji statistik Chi-Square nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ value sebesar

(0,003), yang artinya ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi

dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan hasil hitung Odds Ratio untuk mengetahui besarnya faktor resiko

dengan derajat kepercayaan 95% didapatkan 8,235 yang artinya ibu hamil yang

mendapatkan sumber infomasi dari nakes berpeluang 8,235 kali lebih besar

mempunyai pengetahuan baik dibandingkan ibu hamil yang mendapatkan

informasi dari non nakes.

AKBID Prima Husada Bogor


BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer yang di dapat kuesioner di

Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dengan

demikian maka penelitian ini memiliki banyak keterbatasan yang tidak

dapat dihindari. Keterbatasan yang peneliti temukan antara lain :

1. Dengan menggunakan data primer membutuhkan waktu dan jadwal

yang pas pada saat menyebar kuesioner tersebut.

2. Keterbatasan sumber pustaka menyebabkan penelitian tidak banyak

membandingkan teori-teori atau pendapat yang sudah ada dengan hasil

penelitian

3. Keterbatasan waktu yang digunakan penelitian saat menyebar

kuesioner sehingga membutuhkan waktu lebih banyak.

B. Pembahasan Hasil penelitian

1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya

Kehamilan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016 dari total sampel 72 responden ditemukan, bahwa ibu

hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 27 responden (37.5%)

sedangkan ibu hamil yang berpengetahuan baik sebanyak 45

responden (62.5%)

AKBID Prima Husada Bogor 51


52

Menurut teori Notoatmodjo (2010) pengetahuan merupakan

domain dari suatu perilaku, sehingga seseorang tanpa pengetahuan

tidak mempunyai dasar dalam mengambil keputusan dan menentukan

tindakan yang harus dilakukan terhadap masalah tersebut.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Sukesih (2012) yaitu hasil

analisis menunjukkan responden yang berpengetahuan rendah

sebanyak 49 responden (58,3%) sedangkan berpengetahuan tinggi

sebanyak 35 responden (41,7%).

Menurut Sukesih (2012) pengetahuan yang rendah mengenai tanda

bahaya kehamilan mengindikasikan bahwa kepedulian dan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak

di wilayah Puskesmas Tegal Selatan masih rendah. Pengetahuan

mengenai tanda bahaya dalam kehamilan sangat diperlukan oleh

masyarakat khususnya ibu hamil agar mampu melakukan deteksni dini

jika ditemukan tanda atau faktor resiko yang ada dalam kehamilannya.

Penanganannya yang adekuat sedini mungkin dapat dilakukan,

sehingga akan mengurangi keterlambatan pengambilan keputusan dan

dalam penanganan di tingkat rujukan, hal tersebut merupakan kunci

keberhasilan dalam menurunkan AKI dan AKB. (Depkes, 2009)

AKBID Prima Husada Bogor


53

2. Pendidikan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016 dari total sampel 72 responden, bahwa ibu hamil yang

berpendidikan tinggi sebanyak 12 responden (16.7%) sedangkan ibu

hamil yang berpendidikan rendah sebanyak 60 responden (83.3%).

Menurut teori pendidikan tinggi seseorang cenderung untuk

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media massa.

Sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat

perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan (koentjaranigrat, 1997 dikutif oleh Nurassalam, 2003).

Hasil penelitian sesuai dengan peneliti Agustini (2012) yaitu

distribusi responden tingkat pendidikan yaitu sebesar 61,3 %

berpendidikan rendah, sedangkan responden yang berpendidikan tinggi

sebesar 38,8 %. Sebagian besar responden berpendidikan rendah.

3. Sumber Informasi Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

2016 dari total sampel 72 responden, bahwa ibu hamil yang

mendapatkan informasi dari non nakes sebanyak 13 responden (18,1%)

sedangkan ibu hamil yang mendapatkan informasi dari nakes sebanyak

59 responden (81,9%).

AKBID Prima Husada Bogor


54

Menurut teori Notoatmodjo (2010) Informasi yang diperoleh baik

dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan

pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Hasil penelitian sesuai dengan peneliti Agustini (2012) yaitu

distribusi responden yang mendapatkan informasi dari tenaga

kesehatan hampir sama yaitu 52,5% dengan media elektronik sebesar

50%, sedangkan yang terendah adalah sumber informasi yang di

dapatkan dari media cetak yaitu sebesar 27,5%. Sebagian sama atau

lebih besar sumber informasi yang didapatkan oleh responden yaitu

dari tenaga kesehatan dan media elektronik.

4. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016 bahwa dari 60 ibu hamil dengan pendidikan rendah

sebanyak 24 responden yang berpengetahuan kurang (40%) dan

sebanyak 36 responden yang berpengetahuan baik (60%), sedangkan

dari 12 ibu hamil dengan pendidikan tinggi sebanyak 3 responden yang

berpengetahuan kurang (25%) dan sebanyak 9 responden yang

berpengetahuan baik (75%).

Dari hasil uji statistic Chi-Square nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ

value sebesar (0,515), yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna

AKBID Prima Husada Bogor


55

antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan.

Menurut teori pendidikan tinggi seseorang cenderung untuk

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media massa.

Sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat

perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan (koentjaranigrat, 1997 dikutif oleh Nurassalam, 2003).

Hasil penelitian sesuai dengan peneliti Agustini (2012) yaitu dari

hasil analisis diperoleh ada sebanyak 49 responden (61,3%)

berpendidikan rendah, sedangkan responden berpendidikan tinggi

sebanyak 31 (38,8%). Sebagian besar berpendidikan rendah hasil uji

statistik diperoleh nilai ρ= 0,142 nilai ρ tidak bermakna karena sampel

yang digunakan kurang dapat disimpulkan tidak ada hubungan

signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan.

Menurut peneliti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara

pendidikan dengan pengetahuan dikarenakan ibu hamil di Desa

Ciaruteun Udik sering mengikuti kegiatan posyandu, kelas ibu,

mempunyai para kader yang aktif dalam kegiatan bidan desa, sering

mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan dan menurut terori

yang diungkapkan oleh (Notoatmodjo, 2010) Pendidikan adalah suatu

usaha untuk menembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam

dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pengetahuan sangat

erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang

AKBID Prima Husada Bogor


56

dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun, perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah

pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

5. Hubungan Antara Sumber Informasi Dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari

Tahun 2016 bahwa dari 13 responden yang mendapatkan informasi

dari non nakes sebanyak 10 responden yang berpengetahuan kurang

(76,9%) dan sebanyak 3 responden yang berpengetahuan baik (23,1%),

sedangkan dari 59 responden yang mendapatkan informasi dari nakes

sebanyak 17 responden yang berpengetahuan kurang (28,8%) dan

sebanyak 42 responden yang berpengetahuan baik (71,2%).

Dari hasil uji statistik Chi-Square nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ

value sebesar (0,003), yang artinya ada hubungan yang bermakna

antara sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-

tanda bahaya kehamilan.

Menurut Notoatmodjo (2010) informasi yang diperoleh baik dari

pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh

jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan

atau peningkatan pengetahuan.

AKBID Prima Husada Bogor


57

Hasil penelitian sesuai dengan peneliti Agustini (2012) yaitu hasil

analisis hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan

pengetahuan menunjukkan bahwa proporsi ibu yang berpengetahuan

baik lebih besar (11,9%) pada kelompok ibu yang mendapatkan

informasi dari tenaga kesehatan dibandingkan dengan kelompok ibu

yang tidak mendapatkan informasi dari petugas kesehatan, sama sekali

tidak ada yang berpengetahuan baik (0,0%). Dari hasil uji statistik

dengan menggunakan Chi-Square diperoleh hasil ρ = 0,002, maka

dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara sumber informasi

dari tenaga kesehatan dengan pengetahuan.

AKBID Prima Husada Bogor


BAB VII

PENUTUP

C. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Ibu hamil yang berpengetahuan baik sebanyak 45 responden (62.5%)

2. Ibu hamil yang berpendidikan rendah sebanyak 60 responden

(83.3%).

3. Ibu hamil yang mendapatkan informasi dari nakes sebanyak 59

responden (81,9%).

4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan

pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan

nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ value sebesar (0,515).

5. Ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan

pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan

nilai Exact Sig. (2-sided) / ρ value sebesar (0,003).

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan institusi pendidikan menyediakan buku-buku bersumber yang

lebih banyak, lengkap dan edisi terbaru sehingga dapat membantu

mahasiswa kebidanan dalam menambah wawasan dan memperluas ilmu

kebidanan tersebut.

AKBID Prima Husada Bogor 58


59

2. Bagi Tempat Penelitian

a. Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang tanda – tanda bahaya

kehamilan setiap saat kunjungan ANC

b. Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

c. Memasang poster tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan.

b. Diharapkan pada peneliti selanjut lebih menambahkan variabelnya

untuk memperluas pengetahuannya mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan.

AKBID Prima Husada Bogor


DAFTAR PUSTAKA

Angka kematian ibu masih tinggi cita-cita kartini belum tercapai dalam

http://wartakesehatan.com/( diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 23:15

WIB)

Agustini, Sri. 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya

Kehamilan Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cimandala Kecamatan

Sukaraja Kabupaten Bogor. Skripsi. Depok. Universitas Indonesia

Dwinta, 2009. Penyebab Kematian Ibu dalam http//m.kompasiaran.com (doakses

14 januari 2016 pukul 09.00 WIB)

Hani, Ummi, Kusbandiyah, Jiah, Marjati, Yulifah, Rita. 2010. Asuhan Kebidanan

Pada Kehamilan Fisiologi. Jakarta : Salemba Medika.

Jadilah Kartini Indonesia Yang Tidak Mati Muda (Pencanangan Kampanye Peduli

Kesehatan Ibu 2014) dalam www.depkes.go.id /(diakses pada tanggal 28 April

2014 pukul 08:06 WIB)

Jumlah Kematian Ibu dan Bayi di Jabar Turun Tipis dalam

http://health.kompas.com/ (diakses pada tanggal 21 Agustus 2015 pukul 10:23

WIB)

Mahardani. 2011 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Dalam Mendeteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Sawan 1 Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleg Provinsi Bali.

Skripsi. Depok. Universitas Indonesia


Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : EGC

Maternity, Dainty, Putri, Ratna Dewi, Yantina, Yuli. 2016. Asuhan Kebidanan

Kehamilan. Tanggerang Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher.

Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2011. Promosi kesehatan teori & aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho T, dkk. 2012. Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta : Nuha

Medika

Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.

Sastroasmoro. 2011. Buku Latihan SPSS Statistik Nonparametrik. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Sukesih, Sri 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Mengenai Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Di Puskesmas Tegal

Selatan Kota Tegal. Skripsi. Depok. Universitas Indonesia

Walyuni E, 2015. Askeb pada kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Wawan A, dkk. 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku

manusia dilengkapi contoh kuesioner. Yogyakarta : Nuha Medika


PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Ibu – ibu hamil di Desa Ciaruteun Udik

Dengan Hormat,

Saya Erika Nurvitrianti, mahasiswi Proogram Studi Kebidanan Akbid


Prima Husada Bogor bermaksud mengadakan penelitian tentang “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor Periode Januari-Februari Tahun 2016”. Penelitian ini dilakukan sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya memohon kesediaan saudara


untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan dalam bentuk
kuesioner. Keikutsertaan saudara dalam hal mengisi kuesioner bersifat sukarela
dan tidak berpengaruh pada nilai apapun. Jawaban yang telah saudara berikan
dijamin kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja.

Semoga ibadah saudara dibalas dengan kebaikan. Aamiin yarabbalamin..

Bogor, Maret 2016

Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN (Informed Consent)

MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden penelitian atas nama

Erika Nurvitrianti, mahasiswi Program Studi Kebidanan Akbid Prima Husada

Bogor dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Desa Ciaruteun Udik

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Periode Januari-Februari Tahun

2016”

Saya sudah diberikan informasi dan bersedia untuk berpartisipasi sebagai

responden pada penelitian ini secara sukarela.

Bogor, 2016
Responden

(……………………)
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU
HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
DESA CIARUTEUN UDIK KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN
BOGOR PERIODE JANUARI – FEBRUARI 2016

No. Responden :……………

Nama. Responden :………….

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Kuesioner ini diisi oleh pewawancara


2. Mohon Kuesioner ini di isi dengan kenyataan responden, tidak perlu di
diskusikan dengan orang lain
3. Kurang mengerti atau ragu tanyakan kepada peneliti
4. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang sudah disediakan

Karakteristik Responden

1. Umur :

2. Pendidikan terakhir :

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Diploma

5. Sarjana

6. Lainnya, sebutkan………

3. Hamil ke :

4. Pekerjaan :
Pengetahuan :

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah ibu hamil harus memeriksakan
kehamilan paling sedikit 4 kali ?

2 Menurut ibu, apakah menjaga dan


merawat kehamilan merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan?

3 Tanda bahaya kehamilan merupakan


suatu keadaan yang dapat
membahayakan ibu dan janin?

4 Ibu hamil tidak mau makan dan muntah


terus menerus apakah merupakan tanda
bahaya kehamilan?

5 Apakah memantau gerakan janin bayi


tidak perlu dilakukan oleh ibu hamil
karena hanya membuang waktu saja?

6 Mual muntah di pagi hari pada ibu hamil


apakah merupakan salah satu tanda
bahaya kehamilan?

7 Berat badan ibu hamil tidak naik selama


hamil apakah merupakan salah satu tanda
bahaya kehamilan?

8 Gerakan janin berkurang atau tidak ada


apakah merupakan salah satu tanda
bahaya kehamilan?

9 Kelainan letak (sunsang, lintang) apakah


merupakan tanda bahaya kehamilan?

10 Keluar cairan (ketuban) dari jalan lahir


apakah merupakan tanda bahaya
kehamilan?

11 Perdarahan jalan lahir apakah merupakan


tanda bahaya kehamilan ?

12 Bengkak ditangan, wajah, pusing, kejang


apakah merupakan tanda bahaya
kehamilan?

13 Bengkak di kaki dan hilang saat


diistirahatkan apakah merupakan tanda
bahaya dalam kehamilan?

14 Penyakit menahun yang di derita oleh ibu


(jantung, ginjal, diabetes, TBC, anemia,
infeksi saluran kemih dll) apakah
merupakan salah satu tanda bahaya
kehamilan?

15 Demam tinggi apakah merupakan salah


satu tanda bahaya kehamilan?

16 Apakah setiap perdarahan dari jalan lahir


pada hamil tua merupakan salah satu dari
tanda bahaya kehamilan?

17 Bila ibu mendapatkan salah satu tanda


bahaya kehamilan apakah hanya di
diamkan saja

18 Apakah ibu pernah mendapatkan


informasi tentang tanda bahaya
kehamilan?
MASTER TABEL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI
DESA CIARUTEUN UDIK KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR PERIODE JANUARI-FEBRUARI TAHUN 2016

NO SKOR NILAI PENGETAHUAN


TO
RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 14 15 16 17 18 PENDIDI SUMBER
TA
OND 3 BAIK KURANG KAN INFORMASI
L
EN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √ SD NAKES
2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14 √ SMP NAKES
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 14 √ SD NAKES
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √ SMP NAKES
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 √ SMP NAKES
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14 √ SMA NAKES
8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 √ SARJANA NAKES
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √ SMA NAKES
10 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 √ SARJANA NAKES
11 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 √ SMP NAKES
12 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 √ SMA NAKES
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √ SMA NAKES
14 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14 √ SD NAKES
15 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 √ SD NAKES
16 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 √ SD NAKES
17 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 √ SD NAKES
18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SMP NAKES
19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SD NAKES
20 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 √ SMP NAKES
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SD NAKES
22 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12 √ SD NAKES
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 13 √ SD NAKES
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 √ SD NAKES
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SD NAKES
26 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
27 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 11 √ SD NAKES
28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 √ SD NAKES
29 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 √ SMA NAKES
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SD NAKES
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
33 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 √ SD NAKES
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15 √ SMA NAKES
35 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 √ SMA NAKES
36 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 √ SD NAKES
37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 √ SMP NAKES
38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 √ SD NAKES
39 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 9 √ SD NON NAKES
40 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 11 √ SMP NAKES
41 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 14 √ SMP NAKES
42 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14 √ SD NAKES
43 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 √ SD NON NAKES
44 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 √ SD NON NAKES
45 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 11 √ SD NON NAKES
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16 √ SMP NAKES
47 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 12 √ SD NON NAKES
48 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 11 √ SD NON NAKES
49 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 13 √ SD NAKES
50 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 √ SD NAKES
51 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 √ SD NAKES
52 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 14 √ SD NAKES
53 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 √ SD NAKES
54 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 √ SD NON NAKES
55 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 √ SD NON NAKES
56 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 12 √ SMP NAKES
57 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 √ SD NAKES
58 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13 √ SD NAKES
59 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14 √ SD NON NAKES
60 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 √ SMP NAKES
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 15 √ SD NAKES
62 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15 √ SD NON NAKES
63 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 √ SMA NAKES
64 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
65 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13 √ SMA NAKES
66 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 √ SMA NAKES
67 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12 √ SMP NAKES
68 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 14 √ SD NAKES
69 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 √ SMP NAKES
70 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13 √ SD NON NAKES
71 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 √ SD NON NAKES
72 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 √ SD NON NAKES

Anda mungkin juga menyukai