Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih
dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara-cara mengelolah data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian


ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang
disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan
juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan
hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi.

Sering kali kita menghadapi banyak rata-rata (lebih dari dua rata-rata). apabila kita
mengambil langkah pengujian perbedaan rata-rata tersebut satu persatu (dengan t test) akan
memakan waktu, tenaga yang banyak. di samping itu, kita akan menghadapi risiko salah yang
besar. untuk itu, telah ditemikan cara analisis yang mengandung kesalahan lebih kecil da
dapat menghemat waktu serta tenaga yaitu dengan ANOVA (Analisys of variances).

Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan
hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh
(among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within
samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan
hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean)

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari hipotesis?


2. Apakah konsep hipotesis itu?
3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?
4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis?
5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?
6. Apa Definisi dari One-Way ANOVA?
7. Apa Kriteria Data One-Way ANOVA?
8. Apa Kegunaan dari One-Way ANOVA?
9. Bagaimana Prosedur Penghitungan One-Way ANOVA menggunakan cara Manual?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan Makalah

a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis dan ANOVA


b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis
c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis
e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
f. Menjelaskan Kriteria Data ANOVA
g. Menjelaskan Kegunaan ANOVA
h. Menjelaskan Prosedur Perhitungan ANOVA menggunakan cara Manual

2. Manfaat Makalah

1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis dan ANOVA


2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis
3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis
5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
6. Meningkatkan pemahaman tentang Kriteria Data ANOVA

2
7. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan ANOVA
8. Meningkatkan pemahaman tentang Prosedur Perhitungan ANOVA menggunakan cara
Manual

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis dan ANOVA

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis
juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan
berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang
masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang
sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu
variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-
rata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus
berbentuk kuantitas untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika
hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari
pernyataannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan


memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah,
sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif),
karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan
sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis multivariate
yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara

4
membandingkan variansinya. Sedangkan menurut Teguh Wahyono dalam bukunya, One-
Way ANOVA merupakan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan analisis variansi
satu arah untuk variabel dependen dengan tipe data kuantitatif dengan sebuah variabel
independen sebagai variabel faktor.

Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher (Bapak Statistika
Modern). Dalam praktek, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai)
maupun pendughaan (estimasi khususnya di bidang genetika terapan). Analisis varian dapat
dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari berbagai macam jenis dan desain
penelitian.

B. Konsep Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori
yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta
serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan
kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat
negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis

1.Kegunaan hipotesis antara lain:

a.Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan


perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
d.Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

5
2. Ciri-ciri Hipotesis

Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:


a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b.Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-
variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

3. Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:


a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar
fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa
koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

D. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan


dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian
hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Formulasi Hipotesis

Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai
berikut;

6
a. Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di
uji, Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis
sebenarnya.

b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)


Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan
dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut:

1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan
dan kiri sekaligus.

Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar) maka hipotesis nol
(H0) ditolak.

2. Menentukan Taraf Nyata (α)

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin
tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.

Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %,
yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai
α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam
hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya
kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau
daerah penolakan ( region of rejection).

7
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi
yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi
X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.

3. Menentukan Kriteria Pengujian

Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk
pengujian adalah sisi atau arah pengujian.

Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai
positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.

Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai
positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.

4. Menentukan Nilai Uji Statistik

Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu


dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter
data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji
parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau


penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai
kritis.

8
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti berikut:
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria yang
menyertainya.

1. Berdasarkan Jenis Parameternya

Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan
atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata

Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata


populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:

1) Pengujian hipotesis satu rata-rata


2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

9
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi

Hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:

1) Pengujian hipotesis satu proporsi


2) Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

c. Pengujian hipotesis tentang varians

Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata


populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:

1) Pengujian hipotesis tentang satu varians


2) Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya

Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua
jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis sampel besar


Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari 30 (n > 30).

b. Pengujian hipotesis sampel kecil


Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).

10
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan
atas empat jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z

Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan


distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standard. Hasil uji
statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

1) Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar.


2) Pengujian satu dan beda dua proporsi.

b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)

Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan


distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik
ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis
nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

1) Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil.


2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil.
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)

Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji
statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

1) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi.


2) Pengujian Independensi.
3) Pengujian hipotesis kompatibilitas

11
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)

Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang


menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F.
Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau
menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

1) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata.


2) Pengujian hipotesis kesamaan dua varians.

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di bedakan
atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)

Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho =
dan H1 ≠).

b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri

Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1
≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling
kecil”.

c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)

12
berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1
≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau paling
besar”.

F. Contoh Pengujian Hipotesis Rata-Rata

1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata

a. Sampel besar ( n > 30 )


Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:

1) Formulasi hipotesis

a) Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b) Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c) Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo

2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)


Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.

3) Kriteria Pengujian

a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo


Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα
b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα
c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo

13
Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2

4) Uji Statistik

a) Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :


b) Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :

5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).

a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak.


b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima.

G. Kriteria Data One-Way ANOVA

Sebelum menguji dengan ANOVA, data harus berdistribusi normal dan mempunyai
varians yang sama. Data yang digunakan pada One-way Anova untuk nilai variabel pada
faktor harus integer sedangkan variabel dependen harus berupa data kuantitatif (tingkat
pengukuran interval).

Asumsi yang digunakan pada One-way Anova, yaitu setiap kelompok pada sampel
acak independen dari populasi yang normal dan bervarian homogen. Dari output uji Anova
akan diperoleh nilai F hitung. Jika nilai F hitung tidak signifikan, berarti rata-rata variabel
dependen pada tingkat faktor yang ditentukan identik. Jika F hitung signifikan berarti
terdapat perbedaan rata-rata variabel dependen pada tingkat faktor yang telah ditentukan.

H. Kegunaan One-Way ANOVA

Analisis varian banyak dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak


melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji variabel terikat dengan cara

14
membandingkannya pada kelompok-kelompok sampel independen yang diamati. Analisis
varian saat ini banyak digunakan dalam penelitian survey dan penelitian eksperimen.

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai
bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan
dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari
eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.

I. Prosedur menghitung One-Way Anova menggunakan Teknik Manual

Contoh soal:
Dari suatu pengamatan didapat data sebagai berikut:

Prosedur yang dicobakan

A B C
2 8 3
Data yang dihasilkan 0 4 8
4 5 1
7 9 4

Pertanyaannya: Apakah ketiga prosedur kerja mereka berbeda?


Jawab:
1) Uji atau asumsikan bahwa data masing-masing dipilih secara acak.
2) Uji atau asumsikan bahwa data masing-masing berdistribusi normal.
3) Uji atau asumsikan bahwa data masing-masing homogen.
4) Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara A, B, dan C.
H0 :Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara A, B, dan C.
5) Hipotesis statistiknya.
Ha : salah satu tanda ada yang ≠
H0 : µA = µB = µC

15
6) Buat tabel penolong Anova sebagai berikut:

Prosedur yang dicobakan

A B C
2 8 3
Data yang dihasilkan 0 4 8
4 5 1
7 9 4

N1 = 4 N2 = 4 N3 = 4 N = 12
∑χ1 = 13 ∑χ2 = 26 ∑χ3 = 16 ∑χn = 55
1 = 2,35 2 = 6,5 3=4
S2 = 8,92 S2 = 5,67 S2 = 8,67

7) Hitung jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus:


JKR = 252,08
8) Hitung jumlah kuadrat antarkelompok dengan rumus:
JKA = 23,17
9) Hitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
JKD = ∑χ2 – JKR - JKA = 345 – 252,08 – 23,17 = 69,75
10) Hitung derajat kebebasan rata-rata dengan rumus:
dkrata-rata = 1
11) Hitung kebebasan antarkelompok dengan rumus:
dkA = k – 1 = 3 – 1 = 2
di mana k = banyak kelompok.
12) Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:
dkD = N- k = 12 – 3 = 9
di mana N = jumlah seluruh anggota sampel.
13) Hitung rata-rata jumlah kuadrat dengan rumus:
RKrata-rata = 252,08
14) Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
RKA = 11,58
15) Hitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:
RKD = 7,75

16
16) Cari Fhitung dengan rumus:
Fhitung = 1,49
17) Taraf signifikansi (α) = 0,05
18) Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F(1-α)(dkA, dkD)
= F(1-0,05)(2, 9)
Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel = 4,26
19) Masukkan semua nilai yang telah didapat ke dalam tabel anova berikut:
Rata-rata
Jumlah Variasi Jumlah Kuadrat (JK) dk Kuadrat F
(RK)
Rata-rata 252,08 1 252,08
Antar Kelompok 23,17 2 11,58
Dalam Kelompok 69,75 7,75
1,49
9
Jumlah 345 12 - -

20) Kriteria pengujiannya yaitu:


H0 = signifikan
Ha = tidak signifikan
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima.
21) Ternyata 1,49 < 4,26, sehingga H0 diterima.
22) Buatlah kesimpulannya.
H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara A, B, dan C”, diterima.
Sebaliknya, Ha yang berbunyi: “Terdapat perbedaan yang signifikan antara A, B, dan C”,
ditolak.

17
BAB III
PENUTUP

Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang
sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu
prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak
hipotesis itu.

Kegunaan hipotesis antara lain:


1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-
variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Manfaat Hipotesis
1) Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
2) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
3) Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar
fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
4) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi
ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.

18
5) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Prosedur Pengujian hipotesis
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha).
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

Sedangkan Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis
multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan
cara membandingkan variansinya. Sebelum menguji dengan ANOVA, data harus
berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama serta diambil dari populasi yang
homogen. One-way Anova digunakan untuk menganalisis varians variabel dependen yang
kuantitatif dari satu faktor yang bervariabel independen. Dalam teknik One-Way ANOVA
menggunakan metode pengujian hubungan antara satu variabel tergantung yang berskala
interval atau rasio (parametrik) dengan satu atau lebih variabel berskala nominal (non-
parametrik).

19
DAFTAR PUSTAKA

________. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Salemba Infotek.

Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyono, Teguh. 2009. 25 Metode Anlisis dengan Menggunakan SPSS 17. Jakarta :
Gramedia.

http://solusisekripsi.blogspot.com/2012/10/pengertian-oneway-anova-analisis-varian.html

http://teorionline.wordpress.com/2011/02/06/one-way-anova-analysis-of-variance/Hendry/

Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif). Jakarta: Bumi
Aksara.

Didit. (2013). Merumuskan Hipotesis. [Online]. Tersedia:


http://diditnote.blogspot.com/2013/04/merumuskan-hipotesis_7639.html. [29 Desember
2014].

__________. (2012). Pengertian Hipotesis. [Online]. Tersedia:


http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=
8&ved=0CFgQFjAH&url=http%3A%2F%2Fprabowosetiyobudi.files.wordpress.com%2F20
12%2F06%2Fpengertian-
hipotesis.doc&ei=_EGqVPuRF8yXuASrhoGoCg&usg=AFQjCNE3X2Jpr76I2525d7pgqiveu_
b_kg&sig2=Ozaect-8T99jkpkto8cHbg&bvm=bv.82001339,d.c2E. [31 Desember 2014].

20

Anda mungkin juga menyukai