Anda di halaman 1dari 11

Referensi Artikel

Mitochondrial Dysfunction pada Gangguan Kejiwaan

DISUSUN OLEH :

R. A. Sitha Anisa P. G99142039


Fitri Ika Suryani G99142040
Chandra Budi H. G99142041
Yoga Mulia P. G99142042
Arifa G99142043

PEMBIMBING
Istar Yuliadi, dr., M. Si, FIAS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan refrat yang berjudul: “Mithocondrial Dysfunction
pada Gangguan Kejiwaan”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan
penyusunan refrat ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa
bimbingan maupun nasihat, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Em. Ibrahim Nuhriawangsa, dr., Sp.KJ (K)
2. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K)
3. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K)
4. Prof. Dr. Moh. Fanani, dr., Sp.KJ (K)
5. Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ (K)
6. Yusvick M. Hadim, dr., Sp.KJ
7. Djoko Suwito, dr., Sp.KJ
8. I.G.B. Indro Nugroho, dr., Sp.KJ
9. Dr. Gst. Ayu Maharatih, dr., Sp.KJ (K) M.Kes
10. Machmuroch, Dra., MS
11. Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes
12. Istar Yuliadi, dr., M.Si, FIAS
13. Rochmaningtyas HS, dr., Sp.KJ, M.Kes

Penulis menyadari bahwa referat ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan
referat ini. Semoga referat ini bermanfaat bagi kita semua.
Maret 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Manfaat ........................................................................................................ 2
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Definisi Cinta ............................................................................................... 3
B. Epidemiologi Cinta ...................................................................................... 4
C. Tanda-Tanda Cinta ....................................................................................... 7
D. Mekanisme Cinta ......................................................................................... 9
1. Tahap Jatuh Cinta............................................................................................ 9
2. Teori Jatuh Cinta ............................................................................................. 15
3. Cinta yang Salah ............................................................................................. 24
E. Telaah Cinta Menurut Psikoneuroimunologi ............................................... 25
1. Cinta Ditinjau dari Segi Neurologi ........................................................ 25
2. Cinta Ditinjau dari Segi Psikologi ......................................................... 30
3. Cinta Ditinjau dari Sistem Imun ............................................................ 37
F. Cinta sebagai Stressor Psikososial ............................................................... 38
1. Stressor Psikososial ................................................................................ 38
2. Tahap Cinta yang Ditolak ...................................................................... 41
3. Mekanisme Coping Pasca Putus Cinta................................................... 43
G. Cinta dan Gangguan Jiwa............................................................................. 46

iii
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 51
A. Kesimpulan ............................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 52

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Presentasi Perempuan Usia 20-24 Tahun 2000-2010 yang


Menikah pada Usia 18 tahun
Gambar 2.2 Presentase Perempuan Usia 10-59 Tahun Menurut Umur
Perkawinan Pertama (Riskesdas, 2010)
Gambar 2.3 Perbandingan jumlah pasangan yang menikah dan bercerai
(Kementrian Agama Republik Indonesia, 2013).
Gambar 2.4 Teori segitiga cinta menurut Sternberg (1986, 1988).
Gambar 2.5 Perbedaan antara Efek Oksitosin dan Vasopressin berkaitan
dengan Proses Cinta (De Boer et al 2013).
Gambar 2.6 Neuroanatomi dan Neurobiologi yang berhubungan pada
Status Mental (Preckel et al, 2014).

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala peristiwa hidup dan stress menurut Holmes dan Rahe
jj (Maramis dan Maramis, 2009)

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mithocondrial dysfunction atau disfungsi mitokondria digunakan untuk
mewakili abnormalitas terkait dengan fungsi mitokondria. Istilah ini dapat
digunakan untuk mewakili proses perubahan transkripsi gen mitokondria.
Beberapa studi menggunakan istilah ini untuk perubahan ekspresi gen yang
berhubungan dengan mitokondria (Sun et al., 2006; Ben-schadar dan Karry,
2008). Istilah ini juga digunakan ketika berhubungan dengan peningkatan jumlah
mutasi DNA mitokondria (mtDNA) dan kelainan struktural mitokondria (Cataldo,
2010; Kato dan Kato, 2000).
Mitokondria memiliki peran utama untuk pengolahan energi sel melalui
sintesis ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Beberapa penelitian melaporkan
adanya suatu disfungsi mitokondria dalam gangguan bipolar, adanya perubahan
fungsi mitokondria pada depresi mayor, hal ini dikarenakan penurunan adenosin
trifosfat (ATP) di otot. Studi tambahan menunjukkan adanya bukti disfungsi
mitokondria dalam gangguan psikiatri dengan metode pengukuran metabolit
mitokondria. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas kompleks
mitokondria dapat berhubungan dengan gangguan psikiatri. (Adreazza et al.,
2010).
Paparan rokok dan penyalahgunaan obat (misalnya, amfetamin dan
alkohol) diketahui dapat menginduksi stres oksidatif dan/atau disfungsi
mitokondria. Temuan ini sangat penting mengingat tingginya insiden
komorbiditas antara gangguan kejiwaan dan penyalahgunaan zat, namun tidak
jelas apakah ada hubungan kausatif antara keduanya (Song et al., 2014). Selain
itu, gangguan kejiwaan yang sering melibatkan gangguan dalam pola makan dan
pola tidur, juga terbukti dapat merusak fungsi mitokondria. Dengan demikian,
adalah mungkin bahwa setidaknya dalam beberapa kasus, perubahan terkait
mitokondria yang terdapat pada pasien psikiatri merupakan sebuah
epiphenomenon yang berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku, daripada

1
dikarenakan faktor etiologi utama yang terlibat dalam inisiasi dan perkembangan
penyakit (Awad et al., 2009).

B. Tujuan
1. Mengetahui definisi disfungsi mitokondria
2. Mengetahui disfungsi mitokondria merupakan salah satu etiologi
gangguan kejiwaan
3. Mengetahui penyebab disfungsi mitokondria
4. Mengetahui pengaruh mitokondria pada gangguan psikiatri
5. Mengetahui patofisiologi gangguan kejiwaan pada disfungsi mitokondria
6. Mengetahui pengaruh gaya hidup pada disfungsi mitokondria

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Referat ini diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan
ilmiah dalam bidang Psikiatri mengenai disfungsi mitokondria dan
pengaruhnya pada gangguan kejiwaan
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan secara umum kepada pembaca. Dan kepada penulis secara
khususnya dapat memberikan manfaat dalam penyusunan referat ini.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi disfungsi mitokondria?
2. Bagaimana disfungsi mitokondria menjadi salah satu etiologi gangguan
kejiwaan?
3. Bagaimana penyebab disfungsi mitokondria?
4. Bagaimana pengaruh mitokondria pada gangguan psikiatri?
5. Bagaimana patofisiologi gangguan kejiwaan pada disfungsi mitokondria?
6. Bagaimana pengaruh gaya hidup pada disfungsi mitokondria?

2
BAB II

PEMBAHASAN

3
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Disfungsi mitokondria digunakan untuk mewakili abnormalitas terkait
dengan fungsi mitokondria. Istilah ini dapat digunakan untuk mewakili
proses perubahan transkripsi gen mitokondria.
2. Beberapa penelitian melaporkan adanya suatu disfungsi mitokondria
dalam gangguan bipolar, adanya perubahan fungsi mitokondria pada
depresi mayor dan beberapa dengan metode pengukuran metabolit
mitokondria seperti adanya peningkatan kadar laktat dan taurin dalam
Skizofrenia dan gangguan bipolar dan adanya peningkatan jumlah ATP
dari proses glikolisis pada pasien skizofrenia.
3. Sejumlah penelitian memberikan bukti untuk keterlibatan disfungsi
mitokondria dalam gangguan kejiwaan. Jika penelitian yang sama diuji
berulang kali, diharapkan bahwa penelitian akan menemukan hasil yang
sama. Selain itu, pada saat ini, hubungan kausal antara gangguan kejiwaan
dan perubahan mitokondria masih belum jelas
4. Disfungsi mitokondria dapat menjadi epiphenomenon terkait dengan
karakteristik yang sering pada pasien kejiwaan seperti merokok,
penyalahgunaan narkoba, dan gangguan makan dan tidur.
5. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas kompleks mitokondria dapat
berhubungan dengan gangguan psikiatri.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai