Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Sulfat secara luas terdistribusi di alam dan dalam air alam, terutama dalam air
limbah industri. Salah satunya adalah air buangan limbah industri kertas dan
pertambangan yang memiliki kadar sulfat yang tinggi karena oksidasi dari
pirit. Konsentrasi sulfat di dalam air alam umumnya terdapat dalam jumlah
yang sangat besar (Aprianti, 2008).
Peningkatan kadar sulfat dapat ditentukan dengan timbulnya bau, rasa tidak
enak dari air serta masalah korosi pada perpipaan. Hal ini diakibatkan oleh
reduksi sulfat menjadi hidrogen sulfida dalam kondisi anaerobik sesuai
dengan persamaan berikut.
SO42- + bahan organik anaerobik
S2- + H2O + CO2
S2- + 2H+ H2S
H2S + 2O2 bakteria H2SO4
H2SO4 merupakan asam kuat yang selanjutnya akan bereaksi dengan logam-
logam yang merupakan bahan dari pipa yang digunakan sehingga terjadi
korosi. Sementara itu, masalah bau disebabkan karena terbentuknya H2S yang
merupakan suatu gas yang berbau (Aprianti, 2008).
1.2 Sulfat dalam air
a. Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 440 mg/kg
LD50 tikus – terhirup 335 mg/m3/1 jam
LD50 tikus – terhirup 45 mg/m3/4 jam
LD50 mencit – terhirup 513 mg/m3/1 jam
LD50 mencit – terhirup 280 mg/m3/4 jam
LD50 marmut – terhirup 167 mg/m3/1 jam
b. Data Mutagenik :
Kerusakan DNA, reparasi DNA, sintesis DNA
tak diatur dan penghambatan DNA teramati
dalam sel manusia, hewan uji dan
mikroorganisme. Mutagenisitas teramati dalam
uji terhadap hewan pengerat dan bakteri.
Aberasi kromosomal teramati pada manusia
dan hewan pengerat.
c. Data Karsinogenik :
IARC : Grup 2A. Kemungkinan karsinogenik
pada manusia. Bukti pada manusia tidak
cukup. Bukti pada hewan cukup.
ACGIH : A2 – Karsinogenik pada hewan,
dengan keterkaitan pada manusia yang tidak
diketahui.
EPA : B2 – Kemungkinan merupakan
karsinogen pada manusia.
d. Data Iritasi/Korosi :
Bersifat sangat iritan dan menyebabkan luka
bakar parah. Menyebabkan iritasi pada mata,
kulit dan saluran pernafasan.
e. Data Teratogenik : Data tidak tersedia
f. Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
g. Data Efek Reproduktif : Data tidak tersedia
h. Efek Lokal :
Korosif : melalui paparan terhirup, kulit, mata,
tertelan
i. Organ Sasaran : Data tidak tersedia
j. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
Gangguan pada sistim syaraf pusat, hati, dan
ginjal.
TINJAUAN PUSTAKA
aA +rR → AaRr
Bahan :
1. Asam klorida
2. Barium klorida 10%
3. Kertas whatman
4. KHSO4
Cara Kerja :
A. Prinsip
Ion sulfat bereaksi dengan barium klorida dalam suasana asam akan
membentuk suspensi barium sulfat dengan membentuk kristal barium sulfat yang
sama besarnya diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420
nm.
B. Bahan
C. Peralatan
E. Persiapan pengujian
H. Prosedur
I. Perhitungan
dengan pengertian:
4 Rekomendasi Untuk kontrol akurasi lakukan salah satu cara sebagai berikut:
1. Analisis CRM
Lakukan analisis Certified Reference Material (CRM) untuk kontrol
akurasi.
2. Analisis blindsample
Kisaran persen temu balik adalah 85% sampai dengan 115% atau sesuai
dengan kriteria dalam sertifikat CRM.
3. Untuk kontrol gangguan matriks lakukan analisis spikematrix. Kisaran
persen temu balik adalah 85% sampai dengan 115%.
4. Buat kartu kendali (controlchart) untuk akurasi analisis.
BAB III
KESIMPULAN