Jenis Dan Karakteristik Media Pembelajaran
Jenis Dan Karakteristik Media Pembelajaran
1. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain :
a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
b. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau
alat penempel lainnya.
Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling
sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi
untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa).
Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol .
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain
media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-
simbol yang menarik dan jelas. Media ini termasuk media yang relatif murah dalam
pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya.
2. Media Audio
Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan
dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata–kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal.
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana media audio adalah media yang
penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau
informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang
berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai
media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita suara, atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa Media audio adalah media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non verbal, dimana fokus
pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi. Kegiatannya meliputi beberapa
unsur. Diantaranya:
1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran.
2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.
3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.
4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.
Media audio disamping dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari
materi lebih banyak, juga dapat digunakan untuk:
a. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah
didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.
Media ini dapat membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya
ingat serta mempertajam pendengaran. Pemanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran
terutama digunakan untuk:
Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Bersifat
fleksibel, portable, dan relatif terjangkau.
-Media audio memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihannya sebagai berikut:
- Adapun kelemahannya: secara umum komunikasinya hanya satu arah (one way
comunication), menuntut perhatian penuh karena bersifat abstrak, memerlukan
kemampuan dan ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif,
psikomotorik dan afektif.
a. Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan
pembedaan rangsang audio yang relevan.
b. Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.
c. Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara
narator.
a. Phonograph (Gramaphone)
b. Compact Disk (CD)
c. Alat perekam pita magnetik
d. Radio
e. Laboratorium Bahasa
Phonograph kaset
(Gramaphone)
Gambar2. Contoh Media Audio
3. Media Projeksi
Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuan proyektor. Berbeda
dengan media grafis, media ini harus menggunakan alat elektronik untuk menampilkan
informasi atau sebuah pesan. Media ini hanya dapat digunakan apabila tersedia fasilitas yang
di butuhkan. Namun demikian, seperti halnya media grafis, media yang tergolong pada
kelompok proyeksi sama–sama mengandalikan rangsangan visual. Beberapa jenis media
proyeksi yang sering digunakan, diantaranya film bingkai (slide), Over Head Transparansi,
Opaque Proyektor, LCD dan lain-lain. Media–media proyeksi semacam ini sekarang sudah
jarang di gunakan setelah lahirnya komputer yang dapat memproyeksikan pesan lebih baik
dan lebih bervariatif dengan bantuan alat proyeksi lain.
Jenis media proyeksi dapat digolongkan menjadi dua, ini dilihat dari segi hasil proyeksi
yang dihasilkan oleh proyektor.
2) Opaque Projector
Disebut juga epidioskop atau episkop, media ini merupakan alat yang menampilkan
berbagai bahan yang tidak tembus pandang dengan pancaran lampu yang terang
terhadap objek dari arah atas. Dengan kata lain proyektor ini tidak tembus pandang
yang di gunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda–benda yang tidak tembus
pandang seperti buku, foto, mata uang, model anyaman dan lain-lain.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa opaque proyektor berbeda dengan
OHP. Ini tidak membutuhkan kertas transparan, tetapi dilakukan dengan cara
penggelapan ruangan. Proyektor juga bisa memproyeksikan film bingkai atau slide,
tetapi tentu tidak dilengkapi dengan tape recorder.
Kelebihan Opaque Projector tak tembus pandang sebagai media pendidikan adalah
bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, bagan, diagram, peta dapat
diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke dalam transparansi terlebih
dahulu, jadi sangat memudahkan.
Kelemahan Opaque Projector ialah harus digunakan diruangan gelap sehingga guru
sulit memantau prilaku siswa dalam proses belajar.
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang ialah media visual proyeksi diam, yang
pada dasarnya hampir sama dengan media slide hanya saja filmstrip ini terdiri atas
beberapa film yang merupakan satu kesatuan seperti halnya gelang, di mana ujung yang
lainnya bersatu membentuk rangkaian.
Sebagai media pendidikan film strip mempunyai beberapa kelebihan yakni sebagai
berikut:
1. Kecepatan penyaji film dapat strip dapat di atur, dapat di tambah narasi, dengan
kontrol oleh seorang guru.
2. Film strip dapat menyatukan berbagai media yang berbeda dalam satu rangkai, seperti
fhoto, bagan, dokuman, katrun dll.
3. Ukuran gambar sudah pasti karena film strip merupakan satu kesatuan.
4. Penyimpanannya mudah, cukup di gulung dan di masukan ke tempat khusus.
5. Dapat untuk belajar kelompok maupun individu.
Sedangkan kelemahan dari film strip ini adalah sebagai berikut.
1. Sulit di revisi karena sudah merupakan satu rangkaian;
2. Sulit dibuat oleh perseorangan (guru);
3. Revisi film strip atau perbaikan agak susah dilkukan karena harus dilakukan di sebuah
laboratorium khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Sahaja Irwan, Media Grafis dalam Pembelajaran. Sumber: Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai.
Penerbit : Sinar Baru Algensindo [tersedia: irwansahaja.blogspot.co.id/2014/10/media-grafis-dalam-
pembelajaran.html?m=1] Diakses pada 10 Februari 2018
Indriana, Dina, 2011, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Yogyakarta: Diva Press.
Cahaya Bulan, 2015. Media Proyeksi. Sumber: http//plus.google.com/ diakses pada 10 Februari 2018