Anda di halaman 1dari 9

Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik


sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun
pembauan/penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan
digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan
dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas,
berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.

1. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain :
a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
b. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau
alat penempel lainnya.

- Kelebihan Media Grafis adalah:


1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
- Kelemahan Media Grafis adalah:
1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang lebih kompleks.
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling
sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi
untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa).
Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol .
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain
media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-
simbol yang menarik dan jelas. Media ini termasuk media yang relatif murah dalam
pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya.

Gambar1. Contoh Media Grafis

2. Media Audio
Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan
dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata–kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal.
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana media audio adalah media yang
penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau
informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang
berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai
media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita suara, atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa Media audio adalah media
yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non verbal, dimana fokus
pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi. Kegiatannya meliputi beberapa
unsur. Diantaranya:
1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran.
2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.
3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.
4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Media audio disamping dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari
materi lebih banyak, juga dapat digunakan untuk:
a. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah
didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

Media ini dapat membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya
ingat serta mempertajam pendengaran. Pemanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran
terutama digunakan untuk:

1.Pengajaran musik literaty dan kegiatan dokumentasi.


2.Pengajaran bahasa asing
3.Pengajaran melalui radio
4.Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat
melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.

- Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi:

a. pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian


b. mengikuti pengarahan
c. melatih daya analisis
d. menentukan arti dan konteks
e. memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan
f. merangkum, mengemukakan, dan mengingat kembali informasi.

- Karakteristik Media Audio

Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Bersifat
fleksibel, portable, dan relatif terjangkau.

-Media audio memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihannya sebagai berikut:

a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau


sasaran luas.
b. Mampu membangkitkan sistem dalam imajinasi.
c. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari
kata itu.
d. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar dan efek
suara.
e. Sangat tepat dan cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.
f. Harga relatif lebih murah dan sifatnya mudah untuk dipindahkan.
g. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu
dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.

- Adapun kelemahannya: secara umum komunikasinya hanya satu arah (one way
comunication), menuntut perhatian penuh karena bersifat abstrak, memerlukan
kemampuan dan ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif,
psikomotorik dan afektif.

a. Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan
pembedaan rangsang audio yang relevan.

b. Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.
c. Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara
narator.

- Contoh Media Audio :

a. Phonograph (Gramaphone)
b. Compact Disk (CD)
c. Alat perekam pita magnetik
d. Radio
e. Laboratorium Bahasa

-Cara Pengembangan Media Audio

Cara pengembangan media audio meliputi langkah-langkah dan teknik penggunaan


media audio.

a. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai berikut: Mempersiapkan


diri, mempersiapkan kesiapan siswa, mendiskusikan membahas materi program audio,
mendengarkan materi audio yang akan dibahas.

b. Teknik penggunaan rekaman, diantaranya:

1. Kelas harus dibawa ke arah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.

2. Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.

3. Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.

4. Kegiatan lanjutan, menyiapkan materi penting untuk disampaikan di awal atau


diakhir pemutaran rekaman, hal-hal apa saja yang harus ditugaskan kepada siswa, dan
lain-lain.
Alat perekam pita magnetik Headset

Phonograph kaset
(Gramaphone)
Gambar2. Contoh Media Audio

3. Media Projeksi

Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuan proyektor. Berbeda
dengan media grafis, media ini harus menggunakan alat elektronik untuk menampilkan
informasi atau sebuah pesan. Media ini hanya dapat digunakan apabila tersedia fasilitas yang
di butuhkan. Namun demikian, seperti halnya media grafis, media yang tergolong pada
kelompok proyeksi sama–sama mengandalikan rangsangan visual. Beberapa jenis media
proyeksi yang sering digunakan, diantaranya film bingkai (slide), Over Head Transparansi,
Opaque Proyektor, LCD dan lain-lain. Media–media proyeksi semacam ini sekarang sudah
jarang di gunakan setelah lahirnya komputer yang dapat memproyeksikan pesan lebih baik
dan lebih bervariatif dengan bantuan alat proyeksi lain.

. Jenis-jenis Media Proyeksi

Jenis media proyeksi dapat digolongkan menjadi dua, ini dilihat dari segi hasil proyeksi
yang dihasilkan oleh proyektor.

I. Media proyeksi diam


Media proyeksi diam ialah media visual yang memproyeksikan pesan melalui sebuah alat
yang mampu memproyeksikan berbagai pesan dalam bentuk tulisan, gambar, angka, atau
bahkan grafis, media proyeksi diam ini merupakan media visual yang tidak bergerak saat
di gerakan oleh operator.
Beberapa media yang termasuk dalam jenis media proyeksi diam di antaranya: OHP/OHT,
opaque projektor, slide, dan filmstrip.
1) OHT atau OHP
OHT (Overbean transparency) ialah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang di sebut OHP ( overbead projector) OHP merupakan varian dari proyektor
slide yang di gunakan untuk menampilkan gambar atau teks kepada audians.
Beberapa kelebihan dari OHP atau OHT adalah sebagai berikut.
1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan dalam semua ukuran ruangan kelas;
2. Menarik, karenamemungkinkan penyaji yang variatifdan disertai dengan warn –
warni yang menarik;
3. Tatap muka dengan wajah siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal –hal yang penting;
4. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan
ruangan;
5. Dapat menyajikan pesen yang banyak dalam waktu yang relatif singkat;
6. OHT atau kertas transparan bisa digunakan secara berulang – ulang.
Namun, selain memiliki kelebihan seperti di atas, OHP atau OHT juga memiliki
kekurangan, yaitu sebagai berikut.
1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHP dan kertas transpaaran memerlukan bagian yang tidak terpisahkan, karena
gambar dan kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP,tapi harus melalui
kertas transparan atau OHT.
3. Urutan kertas transparan sering kacau, karena berdiri sendiri dan tidak ada nomor
urutannya sehingga membingungkan pendidik yang menyajikannya.

2) Opaque Projector
Disebut juga epidioskop atau episkop, media ini merupakan alat yang menampilkan
berbagai bahan yang tidak tembus pandang dengan pancaran lampu yang terang
terhadap objek dari arah atas. Dengan kata lain proyektor ini tidak tembus pandang
yang di gunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda–benda yang tidak tembus
pandang seperti buku, foto, mata uang, model anyaman dan lain-lain.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa opaque proyektor berbeda dengan
OHP. Ini tidak membutuhkan kertas transparan, tetapi dilakukan dengan cara
penggelapan ruangan. Proyektor juga bisa memproyeksikan film bingkai atau slide,
tetapi tentu tidak dilengkapi dengan tape recorder.
 Kelebihan Opaque Projector tak tembus pandang sebagai media pendidikan adalah
bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, bagan, diagram, peta dapat
diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke dalam transparansi terlebih
dahulu, jadi sangat memudahkan.
 Kelemahan Opaque Projector ialah harus digunakan diruangan gelap sehingga guru
sulit memantau prilaku siswa dalam proses belajar.

3) Slide( film bingkai)


Media slide atau film bingkai adalah media visual yang di proyeksikan melalui alat
yang disebut proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang diberi
bingkai dari karton atau plastik film positif yang bisa di gunakan untuk film slide
ukurannya 35 mm dengan ukuran 2 x 2 inci. Sebuah program slide biasanya terdiri atas
beberapa bingkai, yang banyaknya tergantung pada bahan atau materi yang akan di
ajarkan.
 Kelebihannya:
- Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara bersamaan.
- Perhatian anak dapat dipusatkan pada objek tertentu.
- Fungsi berpikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas.
- Film bingkai berada di bawah kontrol Guru.
- Penyimpanannya mudah.
- Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang.
- Film bingkai adalah media yang relatif sederhana.
 Kekurangannya:
- Karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang.
- Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam.
- Memerlukan ruang yang gelap.

4) Films strip(film rangkai)

Filmstrip atau film rangkai atau film gelang ialah media visual proyeksi diam, yang
pada dasarnya hampir sama dengan media slide hanya saja filmstrip ini terdiri atas
beberapa film yang merupakan satu kesatuan seperti halnya gelang, di mana ujung yang
lainnya bersatu membentuk rangkaian.
 Sebagai media pendidikan film strip mempunyai beberapa kelebihan yakni sebagai
berikut:
1. Kecepatan penyaji film dapat strip dapat di atur, dapat di tambah narasi, dengan
kontrol oleh seorang guru.
2. Film strip dapat menyatukan berbagai media yang berbeda dalam satu rangkai, seperti
fhoto, bagan, dokuman, katrun dll.
3. Ukuran gambar sudah pasti karena film strip merupakan satu kesatuan.
4. Penyimpanannya mudah, cukup di gulung dan di masukan ke tempat khusus.
5. Dapat untuk belajar kelompok maupun individu.
 Sedangkan kelemahan dari film strip ini adalah sebagai berikut.
1. Sulit di revisi karena sudah merupakan satu rangkaian;
2. Sulit dibuat oleh perseorangan (guru);
3. Revisi film strip atau perbaikan agak susah dilkukan karena harus dilakukan di sebuah
laboratorium khusus.

II. Media Proyeksi Bergerak


Media proyeksi bergerak adalah media visual yang memproyeksikan pesan melalui
sebuah alat yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik pesan dalam bentuk
video, film, maupun gabungan secara keseluruhan dari media-media (multimedia). Media
ini dapat menampilkan materi yang dapat bergerak jika digerakkan ataupun diam jika
memang operator atau komputer di setting demikian. Media ini berupa LCD (Liquid Crystal
Display) yang sering kita gunakan saat ini.
Saat ini peran OHP mulai tergantikan oleh LCD. Bahkan dalam sebuah rapat,
pimpinan fakultas ilmu keguruan dan tarbiyah mengluarkan kebijakan bahwa OHP atau
OHT yang berada di setiap kelas agar segera di tarik dan digantikan oleh LCD (Liquid
Crystal Display).
Secara umum, karakteristik LCD atau di masyarakat dikenal dengan in-focus, apapun
teknologinya, semuanya sangat tergantung pada kualitas gambar yang diproyeksikan,
yakni meliputi kecerahan, dan warna.
Di samping memiliki karakteristik yang berkenaan dengan kualitas gambar, Liquid
Crystal Display ini memungkinkan terkoneksi ke berbagai tampilan, seperti PC computer,
notebook, atau laptop.[10] Selain kelebihan seperti yang tersebut di atas, LCD juga
memiliki kelemahan yaitu: Pertama, dibutuhkan biaya yang mahal untuk
mendapatkannya; LCD sangat tergantung pada fasilitas sekolah seperti listrik dan
kemampuan guru dalam menggunakan komputer; dan dalam hal perawatan dibutuhkan
perawatan yang lebih ekstra.

Slide Projector Opaque Projector


Films strips OHP/OHT

Gambar 3. Contoh Media Proyektor

DAFTAR PUSTAKA

Sahaja Irwan, Media Grafis dalam Pembelajaran. Sumber: Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai.
Penerbit : Sinar Baru Algensindo [tersedia: irwansahaja.blogspot.co.id/2014/10/media-grafis-dalam-
pembelajaran.html?m=1] Diakses pada 10 Februari 2018

Media Audio untuk Pembelajaran, sumber : bayumusty.blogspot.com/2013/02/media-audio-untuk-


pembelajaran.html?m=1. Diakses pada 10 Februari 2018

Indriana, Dina, 2011, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Yogyakarta: Diva Press.
Cahaya Bulan, 2015. Media Proyeksi. Sumber: http//plus.google.com/ diakses pada 10 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai