Kajian Transformasi
Kajian Transformasi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi Bank Indonesia dengan Arsitektur Fungsi Strategis Bank Indonesia (AFSBI) 2024
sudah berjalan selama empat tahun. Salah satu tema dari AFSBI adalah State of the Art Technology
yang memiliki tujuan diantaranya “Memiliki Big Data yang terintegrasi dengan proses pengambilan
keputusan kebijakan moneter dan makroprudensial”. Tujuan tersebut berada di fase Restructuring
and Enhancing atau Restrukturisasi dan Penajaman pada tahun 2014 sampai 2019. Sementara, fase
kedua AFSBI pada tahun 2019 sampai 2024 disebut dengan Shaping the End State atau Membentuk
Tujuan Akhir memiliki sebuah tujuan yaitu “Penggunaan Big Data secara inovatif, menjadi mitra
peer central banks”.
Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, laju aktivitas ekonomi menjadi semakin dinamis
terutama pada sistem pembelian barang dan jasa seperti multichannel retailing yang menggunakan
metode e-transaction atau bisa disebut dengan transaksi dalam jaringan (daring). Diikuti dengan
fenomena berkembangnya jasa penyedia informasi seperti online job portals, online housing, social
media, dsb. Output yang dihasilkan antara lain, data tenaga kerja, data penjualan dan pembelian
barang dan jasa, data konsumen dan produsen, jumlah pasok dan permintaan, dan data pribadi
konsumen, yang jika digabungkan akan menghasilkan wawasan baru terhadap fenomena ekonomi.
Dalam upaya memperkuat pengambilan keputusan kebijakan, Bank Indonesia memanfaatkan peran
Big Data untuk menjadi sumber informasi yang nantinya akan digunakan dalam pengambilan
keputusan serta publikasi statistik dan pelaporan. Beberapa bank sentral menggunakan Big Data
sebagai input untuk “penelitian yang menarik” melainkan untuk “penelitian inti” yang dikaji secara
mendalam. Namun, seiring dengan perkembangan transaksi daring, disaat yang bersamaan juga
meningkatkan jumlah data yang terekam. Diikuti dengan peningkatan mutu dan potensi dari
pengembangan data yang sudah terkumpul. Dengan demikian, bank sentral di dunia termasuk Bank
Indonesia menyadari pentingnya peran dan manfaat Big Data dalam penelitian dan pelaporan,
terutama sebagai bentuk dukungan untuk mengambil keputusan kebijakan moneter dan
makroprudensial.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijelaskan diatas, beberapa pertanyaan muncul mengenai peran dan manfaat
Big Data dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan oleh bank sentral, terutama pada
publikasi statistika dan pelaporan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, kajian ini
ingin melihat tindakan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan Big Data pada publikasi
statistika dan pelaporan serta perbedaan tujuan dan hasil pemanfaatan Big Data oleh bank sentral
lainnya. Pertanyaan dituliskan di bawah ini:
1. Bagaimanakah implementasi peran dan manfaat Big Data dalam publikasi statistika dan
pelaporan yang dilakukan Bank Indonesia?
2. Apakah tujuan pemanfaatan Big Data antara bank sentral dengan yang lain berbeda?
3. Apakah output yang dihasilkan dari pemanfaatan Big Data antara bank sentral dengan yang lain
berbeda?
Sebagaimana dikonfirmasi oleh survei IFC baru-baru ini, komunitas perbankan sentral memang
menaruh minat pada Big Data, terutama pada tingkat kebijakan senior. Sebuah pesan utama dari survei
tersebut adalah bahwa data yang besar dapat berguna dalam melakukan kebijakan bank sentral, dan
ini dianggap sebagai alat yang berpotensi efektif dalam mendukung analisis stabilitas mikro dan
makroekonomi dan keuangan.
2.3 Peran Big Data bagi Bank Indonesia
Selaras dengan pesatnya perkembangan aktivitas berbasis digital menghasilkan rekaman data
berjumlah besar, bervariasi, dan dihasilkan secara real time yang disebut Big Data. Bank sentral mulai
menyadari akan kepentingan Big Data dalam perumusan kebijakan. Bank Indonesia sebagai bank
sentral di Indonesia melihat akan potensi penggunaan Big Data untuk memperkuat pengambilan
keputusan. Dengan demikian, pada 2014 Bank Indonesia menyatakan di dalam Arsitektur Fungsi
Strategi Bank Indonesia (AFSBI) 2024 bahwa salah satu tujuan transformasi Bank Indonesia adalah
memiliki Big Data yang terintegrasi dengan perumusan kebijakan dilanjutkan dengan penggunaan
secara inovatif dan menjadi mitra Bank Indonesia.
Peran Big Data bagi Bank Indonesia adalah sebagai informasi pendukung untuk memperkuat
pengambilan keputusan. Data yang bersifat real time ini tidak bisa menyelesaikan semua masalah,
data ini hanya melengkapi sebuah gambar (permasalahan) yang besar. Big Data juga berperan sabagai
indikator-indikator baru di industri untuk masyarakat dan stakeholders. Selain itu, Big Data juga
dijadikan sebagai input untuk melakukan analisa seperti sentiment analysis dan network analytics.
Pada kebijakan moneter, sangat penting bahwa bank sentral harus bisa mengolah data secara
cepat dan efisien. BOJ melakukan pengumpulan data yang sangat besar seperti statistik harga, survei
perusahaan, dan data pasar keuangan. BOJ diwajibkan untuk terus mengkaji bagaimana memanfaatkan
teknologi baru untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis berbagai jenis data.
BADAN Pusat Statistik (BPS) tengah mengembangkan big data agar data yang didapatkan lebih cepat dan
mudah diakses. Data yang cepat dan akurat merupakan suatu keharusan di era digitalisasi agar pengambilan
kebijakan lebih tepat sasaran. Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, saat ini big data telah digunakan
untuk menghitung jumlah wisatawan mancanegara dengan mobile positioning data (MPD) pada Oktober
2016. Selanjutnya penggunaan big data akan digunakan untuk menghitung pergerakan penumpang
commuter, dan ke depan akan digunakan untuk menghitung besaran e-commerce terhadap perekonomian
negara. Kepala BPS juga mengatakan bahwa BPS harus berubah melakukan transformasi, integrasi, dan
menggunakan teknologi-teknologi baru supaya datanya cepat dan mudah diakses.
Perubahan teknologi yang sangat cepat juga membuat aliran informasi Big Data menjadi sangat lengkap
dan kompleks. Pengembangan Big Data harus dilakukan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam
publikasi statistik, karena jika tidak dikembangkan, metode survi tidak akan mampu untuk menyaingi
kecepatan Big Data.
BAB 3
ASESMEN DALAM RANGKA PENGUATAN PEMANFAATAN BIG DATA UNTUK PUBLIKASI
STATISTIKA DAN PELAPORAN
3.1 Pelaksanaan Big Data oleh Bank Indonesia untuk pelaporan
3.2 Jenis pelaporan di Bank Indonesia
3.2.1 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan
Laporan ini menjelaskan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia harus
sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia, dan atas pengendalian internal
yang dianggap perlu oleh Bank Indonesia untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan
yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. Lalu, tanggung jawab BPK adalah menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
tersebut berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.
4.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi yang cepat menghasilkan perubahan yang besar dalam penelitian dan
pengembangan. Terutama pada statistic yang mewakilkan angka-angka makroekonomi. Bank sentral
terkena dampak pada perumusan kebijakannya. Saat ini Bank Indonesia fokus untuk mengumpulkan
data dalam upaya untuk menciptakan indikator-indikator baru selaraas dengan tujuan “Memiliki Big
Data yang terintegrasi dengan proses pengambilan keputusan kebijakan moneter dan
makroprudensial” yang dinyatakan dalam AFSBI 2024. Lain halnya dengan Monetary Authority of
Singapore yang antusias untuk mendorong kinerja Financial Technology dalam upaya untuk
menciptakan sistem keuangan yang maju, dinamis, dan aman pada ekonomi digital. Sealin itu, Bank
of Japan mendukung pemanfaatan Big Data pada jasa keuangan seperti asuransi, jaringan antara
industri dan jasa keuangan, dan manajemen resiko. Pengembangan Big Data harus segera didukung
dan dikembangkan, guna untuk mendapatkan hasil statistik yang lebih akurat dan cepat dalam aspek
ekonomi seperti inflasi, aktivitas ekonomi (PDB, permintaan agregat, pengangguran), dan kelemahan
keuangan.
4.2 Rekomendasi
Dalam kaitannya dengan tujuan dari AFSBI 2024, Bank Indonesia dapat mempertimbangkan
untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan swasta antara lain e-commerce (Lazada,
Tokopedia, Elevenia, dsb), situs lowongan kerja (JobsDB, Jobstreet.co.id, Monster.co.id, dsb), atau
situs-web media (Kumparan, Tirto.id, KATADATA, dsb). Hal ini mengingat kolaborasi antar
perusahaan akan meningkatkan rentang data untuk digunakan sebagai penelitian dan publikasi statistik.
Chandra, A. (2017). Begini Pentingnya Big Data untuk Perbankan. [online] detikfinance. Available at:
https://finance.detik.com/moneter/d-3592040/begini-pentingnya-big-data-untuk-perbankan [Accessed 17
Jan. 2018].
HWEE, T. (2018). MAS chief Ravi Menon named best central bank governor in Asia-Pacific. [online] The
Straits Times. Available at: http://www.straitstimes.com/business/economy/mas-chief-ravi-menon-named-
best-central-bank-governor-in-asia-pacific [Accessed 20 Jan. 2018].
Insights, S., Insights, B. and Data?, W. (n.d.). What is Big Data and why it matters. [online] Sas.com.
Available at: https://www.sas.com/en_id/insights/big-data/what-is-big-data.html [Accessed 20 Jan. 2018].
Martowardojo, A. (2018). Keynote Speech Gubernur Bank Indonesia Seminar Nasional Big Data
"Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfaatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi" Jakarta,
9 Agustus 2017. [online] Bi.go.id. Available at: http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-
gubernur/Documents/GBI_Seminar_Big_Data_090817.pdf [Accessed 19 Jan. 2018].
Mas.gov.sg. (2017). MAS Sets up Data Analytics Group. [online] Available at:
http://www.mas.gov.sg/News-and-Publications/Media-Releases/2017/MAS-Sets-up-Data-Analytics-
Group.aspx [Accessed 20 Jan. 2018].
Menon, R. (2016). Singapore’s FinTech Journey – Where We Are, What Is Next. [online] Mas.gov.sg.
Available at: http://www.mas.gov.sg/News-and-Publications/Speeches-and-Monetary-Policy-
Statements/Speeches/2016/Singapore-FinTech-Journey.aspx [Accessed 20 Jan. 2018].
Menon, R. (2017). "Financial Regulation – The Forward Agenda" - Keynote Address by Mr Ravi Menon,
Managing Director, Monetary Authority of Singapore, at the Australian Securities and investments
Commission (ASIC) Annual Forum 2017 on 20 March 2017. [online] Mas.gov.sg. Available at:
http://www.mas.gov.sg/News-and-Publications/Speeches-and-Monetary-Policy-
Statements/Speeches/2017/Financial-Regulation.aspx [Accessed 20 Jan. 2018].
Nakaso, H. (2017). Big Data - Its Impacts on Economies, Finance, and Central Banking. [online] Boj.or.jp.
Available at: https://www.boj.or.jp/en/announcements/press/koen_2017/data/ko171101a.pdf [Accessed 17
Jan. 2018].
Nisa, C. (2017). BI Manfaatkan Big Data untuk Pertumbuhan Ekonomi. [online] nasional.kontan.co.id.
Available at: http://nasional.kontan.co.id/news/bi-manfaatkan-big-data-untuk-pertumbuhan-ekonomi
[Accessed 17 Jan. 2018].
Rodrigues, J. and Speciale, A. (2017). How Central Banks Are Using Big Data to Help Shape Policy.
[online] Bloomberg.com. Available at: https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-12-18/central-
banks-are-turning-to-big-data-to-help-them-craft-policy [Accessed 20 Jan. 2018].
Salna, K. (2017). Big Data Is the New Push for Bank Indonesia. [online] Bloomberg.com. Available at:
https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-10-17/big-data-is-new-push-for-bank-indonesia-as-it-
reviews-rate-cuts [Accessed 17 Jan. 2018].
Saputra, E. (2017). BPS Kembangkan Survei dengan Big Data. [online] Media Indonesia. Available at:
http://www.mediaindonesia.com/news/read/124255/bps-kembangkan-survei-dengan-big-data/2017-09-26
[Accessed 20 Jan. 2018].
Statista. (n.d.). eCommerce - Indonesia | Statista Market Forecast. [online] Available at:
https://www.statista.com/outlook/243/120/ecommerce/indonesia# [Accessed 20 Jan. 2018].
Sulaiman, F. (2018). Pentingnya Big Data bagi Kebijakan BI. [online] Warta Ekonomi. Available at:
https://www.wartaekonomi.co.id/read150275/pentingnya-big-data-bagi-kebijakan-bi.html [Accessed 19
Jan. 2018].
Tan, A. (2017). How Singapore’s central bank turns big data into smart data - Eyes on APAC. [online]
Computerweekly.com. Available at: http://www.computerweekly.com/blog/Eyes-on-APAC/How-
Singapores-central-bank-turns-big-data-into-smart-data [Accessed 21 Jan. 2018].
Tissot, B. (n.d.). Big data and central banking. [online] Bis.org. Available at:
https://www.bis.org/ifc/publ/ifcb44_overview_rh.pdf [Accessed 21 Jan. 2018].
William-Smith, H. (2017). MAS launches data analytics group | FST Media. [online] Fst.net.au. Available
at: http://fst.net.au/news/mas-launches-data-analytics-group [Accessed 21 Jan. 2018].
Zuhra, W. (2017). Bank Indonesia Incar Big Data yang Berisi Data Pribadi. [online] tirto.id. Available at:
https://tirto.id/bank-indonesia-incar-big-data-yang-berisi-data-pribadi-cugr [Accessed 17 Jan. 2018].