DIARE
OLEH :
Kelompok-3
NAMA NIM
Adelina Siregar 20170115068
1. Definisi
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam
sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut.
Jenis-jenis diare antara lain:
a. Diare akut, disebabkan oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obat-obatan tertentu
atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan
lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai beberapa
hari.
b. Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu yang
lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
c. Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.
2. Gejala-gejala
- Frekuensi buang air besar melebihi normal
- Kotoran encer/cair
- Sakit/kejang perut pada beberapa kasus
- Demam dan muntah pada beberapa kasus
Gejala pada anak:
- Dehidrasi ringan/sedang, gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat
haus, kulit kering
- Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat kering,
malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering
3. Penyebab
- Ansietas/cemas (misal: saat ujian, bepergian)
- Keracunan makanan (makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun
kimiawi)
- Infeksi virus dari usus
- Alergi terhadap makanan tertentu, tidak tahan susu (pada orang-orang
yang defisiensi enzim laktase yang berfungsi untuk mencernakan susu)
- Peradangan usus, misalnya kolera, disentri, bakteri lain, virus dsb
- Kekurangan gizi misalnya kelaparan, kekurangan zat putih telur
6. Pengobatan
1. Rehidrasi
b. Obstipansia
Digunakan untuk terapi simtomatik yang dapat menghentikan diare
dengan beberapa cara yaitu :
1. Zat-zat penekan peristaltik
Akan memperlambat gerakan perilstatik pada usus sehingga
memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air & elektrolit
pada mukosa usus. Contoh: candu dan alkaloidnya, derivate petidin
(difenoksilat dan loperamid) dan antikolinergik (atropine, extract
belladon).
2. Adstringens :
Akan akan menciutkan selaput lendir usus, contoh: tanin,
tanalbumin, garam-garam bismut, dan aluminium.
3. Adsorbensia :
Akan akan menyerap zat-zat beracun yang dihasilkan bakteri
ataupun dari makanan (contoh: karbo adsorben) , dan menutupi
selaput lendir usus dan luka-luka dengan suatu lapisan pelindung
(contoh: kaolin, pektin, garam bismut, aluminium. Mucilagines
dapat menutupi luka dengan lapisan pelindung.
4. Spasmolitik
Adalah zat yang dapat melepaskan kejang otot yang sering
menyebabkan nyeri perut pada penderita diare,contohnya:
papaverin dan oksifenomium.
7. Ramuan Tradisional
Beberapa ramuan alami untuk mengatasi diare ( Manan, 2014):
1. Ramuan I
Bahan : 30 gram daun jambu biji dan air secukupnya
Cara membuat dan menggunakan:
Siapkan 30 gram daun jambu biji, kemudiaan dicuci bersih.
Rebus bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
Minum air rebusan selagi hangat secara teratur dua kali sehari.
2. Ramuan II
Bahan : 5 lembar daun jambu biji beserta 1 potong akar, kulit dan
batangnya, air secukupnya.
Cara membuat dan menggunakan :
Cuci bersih daun, akar, kulit, dan batang jambu biji.
Rebus semua bahan dengan 1,5 liter air sampai mendidih.
Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
Waktu yang tepat pasien ke dokter banyak kasus diare tidak lebih dari
gangguan sesaat yang tidak signifikan. Tetapi terkadang diare merupakan
peringatan dari kondisi yang serius. Segera konsultasi ke dokter jika terjadi
diare pada bayi, pada anak terjadi lebih dari 1 hari, pada dewasa lebih dari 3
hari. Serta jika muncul gejala-gejala:
Bertambah parahnya nyeri perut atau nyeri rektum
Adanya darah di fases
Fases kehitaman
Demam
Adanya tanda-tanda dehidrasi
Gejala-gejala diare tersebut dapat merupakan peringatan dari penyakit
infeksi, IBD, pankreatitis atau bahkan kanker usus.