Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI HOTEL

RANGKUMAN MATERI KULIAH


SAP KE – 02
Dosen Pengampu:

Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E.,M.Si.,

Oleh:

Kelompok 7

Chandrika Hutami Prariadena (1515351103)

Ida Ayu Dewi Prayogi Manuaba (1515351105)

Ni Putu Ayu Indira Yuni (1515351112)

I Gusti Ayu Gita Saraswati (1515351129)

I Gusti Agung Trisna Dewi (1515351130)

Ni Putu Shinta Oktaviani (1515351131)

PROGRAM NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

0
2.1. PENGERTIAN HOTEL
Hotel Proprietors Act (1956) mengatakan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola
oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar
untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian
khusus. Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha
komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain
untuk umum. AHMA (American Hotel & Motel Association) hotel adalah suatu tempat yang
menyediakan tempat menginap,makanan dan minuman, dan pelayanan lainnya untuk
disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. Berdasarkan
keputusan Menparpostel No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usahan dan
Penggolongan Hotel menyebutkan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman
serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel
adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan di dalamnya terdapat beberapa
unsure pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu :
a) Suatu jenis akomodasi.
b) Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c) Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan,
d) Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.
e) Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum
yang meninap.
f) Berfungsi sebagai tempat sementara.
g) Dikelola secara komersial.
Industri hotel terdiri dari beberapa jenis operasi yang berbeda yang menyediakan
produk dan jasa pada klien atau tamu. Ada beberapa karakteristik dan industry hotel
(Gray,1996), yaitu:
a) Usaha musiman (seasonality of business), yang ditunjukkan dengan fluktuasi dalam
volume penjualan pada saat peak season (Agustus,September,dan Desember) dan off
season (Maret,April, dan Mei).
b) Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi
jasa makanan, di mana bahan mentah diolah menjadi produk jadi kemuadian dijual
dan menjadi kas dalam waktu yang relative singkat, sehingga investasi pada
persediaan nilainnya minimal (biasanya berkisar antara 5% dari total aktiva).

1
c) Merupakan industry yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, di mana
memberikan pelayanan yang cepat, fasilitas pelayanan selama 24 jam, mengutamakan
kepuasan tamu, sehingga dari hal tersebut beban gaji menjadi elemen utama dalam
kos penjualan.
d) Investasi pada industry hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos
konstruksi, furniture, elektronik dan lain-lainnya (biasanya berkisar 56%-85% dari
total aktiva).
2.2. JENIS PENGGOLONGAN HOTEL ATAU KLASIFIKASI HOTEL
Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel
kedalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Tujuan dari
klaifikasi atau penggolongan hotel secara umum adalah:
1. Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya di bidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2. Memberikan informasi kepada para tamuyang akan menginap dihotel tentang standar
fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.
3. Agar tercipta suatu persaingan sehat antara pengusaha hotel.
4. Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam usaha
perhotelan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.


KM37/PW.340/MPPT-86 tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, diberikan
penjelasan mengenai;
a) Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (Bab I, pasal 1, ayat b).
b) Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang
dapat dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman serta jasa lainnya (Bab I,
pasal 1, ayat a).
c) Penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh
atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasal 2).

Fasilitas usaha hotel sebagai bagian integral dari usaha pariwisata yang merupakan
usaha akomodasi yang dikomersilkan meliputi kamar tidur, makanan dan minuman, dan
pelayanan penunjang lain seperti tempat rekreasi, fasilitas olah raga, fasilitas laundry dan
sebagainya. Penggolongan hotel berdasarkan surat keputusan diatas ditetapkan sebagai
berikut.

2
1. Penggolongan hotel ditandai dengan “bintang”, dari bintang 1 sampai dengan 5.
2. Syarat penggolongan hotel berdasarkan kondisi fosik:
a. Besar/kecilnya hotel atau banyaknya kamar:
- Hotel kecil: 25 kamar atau kurang.
- Hotel sedang: 25-100 kamar.
- Hotel menengah: 100-300 kamar.
- Hotel besar: lebih dari 300 kamar.
b. Kualitas, lokasi dan lingkungan bangunan.
c. Fasilitas yang dimiliki hotel untuk tamu.
d. Kelengkapan peralatan yang tersedia.
e. Kualitas bangunan.
f. Tata letak ruang dan ukuran ruang.
3. Operasional/manajemen meliputi:
a. Struktur organisasi, uraian tugas, dan manual kerja secara tertulis.
b. Tenaga kerja, spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan.
4. Pelayanan meliputi:
a. Keramahan, sopan dan menggunakan seragam.
b. Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu.
c. Pelayanan dibuka selama 24 jam (hotel bintang 4 dan 5).

SK Dirjen Pariwisata juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas di bawah hotel
berbintang (hotel melati), seperti wisma, home stay, dan losmen.
United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Transient hotel, hotel lokasi ditengah kota dengan tamu yang umumnya menginap
untuk urusan bisnis dan turis
b) Rasidential hotel, hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk
apartemen dengan kamar-kamarnya disewakan secara bulanan atau tahunan dengan
termasuk pelayanan tersedia.
c) Resort hotel, berlokasi di tempat wisata, menyediakan tempat rekreasi dan juga
fasilitas konferensi untuk tamunya.
Dilihat dari jaringan pemasarannya, ada 3 kelompok jaringan pengusahaan hotel yang
dibedakan pada produk yang dihasilkan, yang memberikan kekuatan bagi konsumen dan
pengelola secara sendiri-sendiri untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran :
a) Jaringan hotel internasional yaitu pengelolaan dibawah hotel jaringan internasional
b) Jaringan hotel nasional yaitu pengelolaan dibawah hotel jaringan nasional
c) Hotel yang dikelola secara independen yaitu pengelolaan tergantung pemilik
Dilihat dari tipe kamar (Plan) yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan dengan
penyediaan atau penjualan makanan, maka hotel dikelompokkan menjadi:
a) European Plan (EP) yaitu sistem satuan harga hanya untuk kamar saja, harga
makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar
b) American Plan (AP) yaitu sistem satuan harga kamar sudah termasuk harga makanan
tanpa memperhatikan tamu tersebut makan atau tidak. Tipe ini dibagi dua:

3
a. Full American Plan yaitu hotel sudah memasukkan keharga kamar plus tiga kali
makan (breakfast, lunch, dan dinner)
b. Modified American Plan yaitu hotel sudah memasukkan keharga kamar plus dua
kali makan (breakfast dengan lunch atau breakfast dengan dinner).
c) Continental Plan (CP) yaitu hotel sudah memasukkan keharga kamarnya makan satu
kali yaitu breakfast (makanan continental).
d) Bermuda Plan (BP) yaiu hotel sudah memasukkan keharga kamarnya makan satu kali
yaitu breakfast (makanan ala amerika atau english).
Dilihat dari kepemilikan dan manajemennya hotel dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Propretary ownership
2. Frenchise
3. Management Contract
Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari fasilitas tempat tidur yang ada dikamar pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi:
a) Single room yaitu kamar untuk satu orang dilengkapi satu tempat tidur berukuran
single
b) Twin room yaitu kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat
tidur berukuran single
c) Double room yaitu kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat
tidur berukuran double
d) Double-double room yaitu kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar
dengan dua buah tempat tidur berukuran double
Adapun jenis kamar menurut harga atau tarif dan fasilitas yang ada dikamar dapat
dibedakan menjadi:
a) Standar room
b) Superior room
c) Moderate room
d) Suite room
e) Excecutif suite room
f) Penhouse
2.3. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA, USA DAN
INDONESIA
2.3.1. Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa Dan USA
Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin) artinya ruang tamu.
Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk
membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu, maka
rumah-rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lambat laun hurus “s” pada kata hostel
tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.

4
Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk
“inn”, yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki
untuk istirahat atau tidur. Kemudian tahun 961 Sesudah Masehi, d Swiss-Alpine, Augustinian
Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukan bagi orang
yang berziarah dari dank e Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal
hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap d hotel mewah bergaya Eropa.
Kemudian pada tahun 1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali
melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar
dipasang kunci pengaman.
Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar
mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).
2.3.2. Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia
Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern seperti :
1) Hotel Savory Homan di Bandung dibangun tahun 1988, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939.
2) Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep.
3) Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898 oleh Aeint
Herman De Boer (Belanda), yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan pejabat
pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember 1957
diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bhakti, kemudian
diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli.
4) Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro-Yogyakarta didirikan tahun 1908 dan
beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.
2.4. STRUKTUR ORGANISASI HOTEL DAN STANDARD OPERATIONAL
PROCEDURE-NYA (SOP)
Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakekatnya adalah sama dengan
prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki
oleh pemilik dan manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang bersifat konservatif

5
atau agresif akan dijadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi perusahaan.
Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang.
Sedangkan misi adalah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Berdasarkan visi dan misi
tersebut, maka hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk
kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti:
a) Pangsa pasar yang dituju
b) Jenis produk yang dihasilkan
c) Standar produk yang dihasilkan
d) Keuntungan yang ingin dicapai
e) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat disekitarnya.
Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur
organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada dihotel, hubungan antara bagian
dihotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara hotel
yang satu dengan hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai
produk layanan yang sama, yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport, kasino dan
produk lainnya. Akan tetapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara hotel yang
satu dengan hotel yang lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-
perbedaan:
a) Type dan jenis hotel
b) Size hotel (besar atau kecil)
c) Fisik bangunan hotel
d) Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya.
e) Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan.
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasiliasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Berdasarkan struktur
organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti:
marketing, accounting, personel, dan produksi. Struktur organisasi merupakan bagan
organisasi dan rantai perintah, Dari struktur organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya
mendapatkan informasi:
1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggungjawabnya sehingga megurangi kebingungan karyawan untuk mendiskusikan
komplin sesuai rantai komando.
2) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hirarki yang ada dalam jabatan-jabatan
di struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur intruksi

6
4) Menunjukan jalur koordinasi dan kerjasama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.
Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:
1) Uraian tugas (Job Description)
2) Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)
Job description menggambarkan kewajiban dari masing-masing posisi. Prosedur
manual SOP (Standart Operational Procedure) memberikan gambaran bagaimana pekerjaan
atau kewajiban akan dilaksanakan. Struktur jabatan yang ada dihotel, seperti:
1) Manajer: General Manajer, Resident Manajer
2) Head/ Manajer Departement: Room, Food & Beverage, Accounting, Maintenance &
Engineering.
3) Chef: Kitchen, Pastry
4) Assistant manajer
5) Supervisor
6) Staf

7
REFERENSI

Widanaputra, A. A. GP., Herkulanus Bambang Suprasto, Dodik Aryanto, Maria M Ratna Sari.
2009. Akuntansi Perhotelan (Pendekatan Sistem Informasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai