Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literatur yang beragam, dengan
demikian, istilah ini memiliki arti bagi orang yang berbeda. Definisi yang paling populer dari
desentralisasi adalah definisi yang diberikan oleh H.A. Simon :
Sementara dalam teori definisi diatas sangat jelas dalam praktik nya definisi ini sulit
untuk diterapkankan hal ini terutama disebabkan mengenai konsep keputusan yang dapat di
indentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Sebagai contoh mungkin adalah
sulit untuk mengidentifikasikan tingkat hierarki khusus dimana keputusan dibuat karena
wewenang formal tidak sesuai dengan kenyataan siapa yang membuat keputusan. Derajat
pentingnya suatu keputusan juga tidak menjelaskan mengapa keputusan produksi dan penjualan
cendrung didelegasikan ketingkatan yang lebih rendah dalam organisasi dibandingkan dalam
keputusan keuangan. Padahal adalah jelas bahwa keputusan produksi dan penjualan adalah sama-
sama penting dengan keputusan keuangan. Pada umumnya keputusan strategis mencakup
periode yang lebih panjang dan berulang, sementara keputusan operasi bersifat jangka pendek
dan berulang. Dengan demikian keputusan mengenai penyusunan anggaran modal dianggap
keputusan yang tidak berulang, strategis, dan umumnya tersentralisasi. Keputusan mengenai
produksi dan penjualan adalah berulang dianggap operasi umumnya terdesentralisasi.
Karena hanya terdapat sedikit kesepakatan mengenai arti dari istilah desentralisasi,
mungkin adalah lebih berguna untuk fokus pada apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi
melalui desentralisasi. Yaitu masalah – masalah tersebut yaitu, masalaht tersebut adalah
mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh organisasi dari para manajer nya. Oleh karena itu,
bab ini menggunakan suatu definisi keperilakuan dari desentralisasi sebagai suatu sistem yang
mendorong berbagai manajer dalam suatu hierarki berfikir dan bertindak secara independen
sementara pada saat yang sama merupakan bagian dari suatu tim. Filosofi manajemen yang
mencoba untuk mendorong pemikiran dan tindakan manajer yang independen tanpa
mengorbankan kebutuhan organisaional. Dengan demikian, desentralisasi merupakan
1
penyeimbangan antara independensi dari manajer dengan kebutuhan sebagai pemain tim.
Desentralisasi juga adalah komitmen filosofis dari pihak organisasi.
2
studi ini, Chandler mengaitkan pengembangan dari perusahaan divisional yang terdesentralisasi
dengan perubahan dalam lingkungan dan perubahan dalam teknologi.
Pada umumnya, semakin tinggi tingkat konflik dan perubahan dalam lingkungan tugas,
semakin besar kebutuhan suatu organisasi untuk mengembangkan kapabilitas pemrosesan
informasi khusus, mengembangkan kemampuan untuk memberi respon dengan cepat,
mendorong perilaku yang mau mengambil resiko dan inovatif dari pihak anggota-anggotanya.
Metode untuk mencapai tujuan ini harus konsisten dengan nilai-nilai dari komunitas yang lebih
besar sehingga tersebut tidak membahayakan legitimasinya. Ditinjau dari perspektif ini, sekarang
adalah mungkin untuk melihat bahwa desentralisasi memungkinkan organisasi yang dihadapkan
pada konflik dan perubahan yang lebih besar untuk mengembangkan informasi khusus,
merespon dengan cepat, dan mendorong pengambilan resiko dan inovasi. Demikian pula
sebagaimana ditunjukkan oleh J. W. Meyer dan B. Rowan (1977), desentralisasi dalam
masyarakat barat memiliki fungsi simbolis karena desentralisasi sesuai dengan nilai-nilai dari
komunitas yang lebih besar.
Pembagian Tugas/Keputusan
Jenis fungsional-divisional dari struktur organisasi mencerminkan dua cara berbeda
untuk membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi. Struktur fungsional membagi suatu
organisasi sepanjang lini fungsi-fungsi utama seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan
seterusnya. Struktur tersebut adalah sesuai untuk mengeksploitasi skala ekonomi karena orang-
orang berspesialisasi dalam fungsi tertentu. Struktur semacam itu terutama sesuai untuk
organisasi yang memerlukan pengembangan keahlian yang mendalam disuatu bidang teknis dan
atau memiliki produk yang sedikit dan serupa. Produsen komputer dan perusahaan penerbangan
adalah contoh-contoh yang baik dari perusahaan besar yang diatur secara fungsional.
Struktur divisional biasanya membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Hal ini
terutama sesuai untuk perusahaan dengan banyak produk atau perusahaan yang sangat
3
terdiversifikasi.Komplikasi tambahan dapat membagi tugas/keputusan pada kebanyakan
organisasi besar adalah penyebaran geografis dari unit-unit nya. Geografi menambah masalah
koordinasi, terutama kerika unit-unit tersebut melewati batas-batas negara. Perusahaan sekarang
harus diatur berdasarkan wilayah, dimana setiap wilayah memiliki organisasi fungsional atau
produk yang lebih lannjut. Suatu masalah yang sulit timbul ketika hanya ada beberapa produk
saja dari dari banyak produk perusahaan tersebut yang dijual diberbagai wilayah.
Pendelegasian Aktivitas
Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya
didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral. Dalam
teori, sistem yang terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang dapat
dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peran dari
manajemen sentral. Teori dari produsen atomistis dalam ekonomi pasar dengan persaingan
sempurna mendekati model ini. Jika pasar semacam itu ada dalam praktiknya, yang jarang sekali
4
terjadi, maka peran dari otoritas pusat akan menjadi sekadar peran dari seorang wasit atau sebuah
payung. Kebanyakan bisnis tidak bisa mendekati tingkat desentralisasi semacam ini. Hal itu
disebabkan karena manajemen pusat dari aktivitas tertentu biasanya lebih efisien dibandingkan
palaksanakan secara terpisah oleh subunit. Misalnya saja, layanan hukum akan lebih ekonomis
jika dilaksanakan secara sentral dan bukan oleh subunit bisnis yang terpisah.
Pemeriksaan lebih lanjut menyarankan enam pedoman yang dapat menjelaskan praktik
saat ini dan dapat berguna bagi organisasi yang sedang dalam proses untuk melakukan
desentralisasi. Keenam pedoman tersebut adalah: 1) pemanfaatan bakat khusus, 2) skala
ekonomi, 3) keseragaman, 4) konsekuensi yang bertahan lama, 5) kerangka waktu, dan 6)
dorongan eksperimentasi.
5
semacam itu adalah luas dan tidak dapat menspesifikasikan hasil yang aktual.
d. Formalisasi, atau tingkat sampai sejauh mana terdapat peraturan, prosedur dan rutinitas
tertulis merupakan teknik lain untuk mengkomunikasikan norma. Ketergantungan yang
ekstensif pada formulasi kemungkinan besar akan menghambat desentralisasi karena
pedoman yang luas pada umumnya sulit untuk diubah menjadi sekadar rutinitas.
6
Suatu pendekatan pragmatis untuk mengembangkan anggaran dasar yang
terdesentralisasi mencoba untuk menggabungkan kedua pendekatan ini. Tugasnya adalah
menempatakan organisasi pada suatu kontinum yang ujung-ujungnya adalah kompetisi dan
kolaborasi. Ada empat faktor penting yang sebaiknya dipertimbangkan oleh suatu organisasi
dalam memutuskan ujung yang mana yang akan dipilih pada kontinum kompetisi-kolaborasi
tersebut :
a. Tersedianya pasar tradisional
Sikap kompetitif di antara subunit-subunit adalah mungkin hanya jika ada pasar
eksternal untuk produk atau jasa yang diperdagangkan secara interal.
b. Saling ketergantungan yang strategis
Faktor utama dalam memilih antara kompetisi dan kolaborasi merupakan strategi
bagi organisasi. Bahkan ketika produk-produknya secara teknis independen, strategi
suatu organisasi dapat membuat produk-produk tersebut menjadi saling bergantung.
c. Ketidaklengkapan harga
Pendekatan kompetitif membutuhkan mekanisme harga sebagai sinyal dasar
untuk mengatur pengaturan.selama harga menyakup semua variabel keputusan yang
relevan, pendekatan kompetitif akan berhasil. Namun, harga transfer internal jarang
mencakup semua pariabel keputusan yang relevan dalam suatu pertukaran. Hal terutama
yang sangat penting ialah perbedaan kualitas, ketidakpastian dan faktor-faktor eksternal.
Ketika terdapat perbedaan kualitas antara produk adalah sulit untuk
membandingkan harga dari pemasok internal dengan pasar eksternal yang menjadi
referensi. Harga lagi-lagi gagal untuk mencerminkan dimensi penuh dari pertukaran
karna pihak lain harus membayar sebagian dari biaya tersebut. Sebagai contoh, dalam
suatu proses multitahap yang terintegrasi, seperti pembuatan karton, kegagalan dari dua
unit pada tahap selanjutnya dari proses tersebut dapat merugikan pabrik kertas (tahap 1)
dibandingkan dengan unit-unit berikutnya. Ketidaklengkapan dari suatu sinyal berarti
bahwa kompetisi antar unit harus ditengahi dan dilengkapi dengan mekanisme kolaboratif
yang dapat mengakui semua pariabel penting dalam pertukaran internal.
7
Persyaratan yang penting bagi keberhasilan pendekatan kompetitif adalah
tersedia opsi untuk keluar. Opsi untuk keluar memungkinkan seorang produsen internal
yang tidak efisien diberikan sanksi dengan cara mengizinkan pembeli menolak untuk
membeli secara internal. Namun disiplin pasar tidak selalu menghentikan atau
menangkap inefisiensi internal tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh A.O.
Hirschman, opsi untuk keluar dapat meningkatkan inefisiensi dengan cara memungkinkan
pembeli yang sadar akan kualitas untuk berpindah, sehingga dalam jangka pendek
memudahkan seorang produsen yang tidak efisien untuk fokus pada pembeli yang tidak
melakukan membeda-bedakan. Dalam situasi semacam ini, pendekatan kompetitif harus
diperketat untuk memaksa baik pihak pembeli maupun penjual untuk meningkatkan
kualitas internal.
Sebagai ringkasan, anggaran dasar memutuskan apakah subunit-subunit dalam suatu
perusahaan akan terutama bersifat kompetitif atau kolaboratif satu sama lain. Faktor-faktor yang
menentukan keseimbangan relatif diantara kedua ekstrem tersebut dalah sampai sejauh mana
pasar ekternal tersedia independensi atau saling ketergantungan strategis antar unit yang
diinginkan, harga mencakup seluruh perbedaan dalam kualitas, ketidakpastian pasokan, dan
faktor-faktor ekternal ; dan opsi keluar dapat diambil untuk menangkap kemunduran.
Mekanisme utama yang digunakan oleh organisasi untuk mengatur pertukaran antar subnit
adalah mekanisme penentuaan harga transfer (transfer pricing). Sistem penentuan harga transfer
dapat digunakan sebagai suatu alat untuk memaksakan prilaku yang diinginkan oleh anggaran
dasar karena harga transfer mendorong dan mendukung jenis-jenis perilaku tertentu dalam
organisasi.
Jenis-Jenis Harga Transfer
Organisasi biasanya menggunakan lima jenis harga transfer. Kelima jenis harga transfer tersebut
adalah :
a. Harga pasar
Harga pasar digunakan ketika terdapat beberapa jenis pasar eksternal untuk produk tersebut.
Harga pasar mendorong prilaku yang kompetitif antar sub unit dan dapat menurunkan
komitmen terhadap suatu organisasi karena harga pasar memberikan kebebasan baik kepada
divisi pembeli maupun divisi pembeli untuk melakukan transaksi secara eksternal.
8
b. Harga biaya plus
Biaya plus dapat berupa biaya penuh atau biaya variabel plus margin laba. Aturan ini dapat
mendorong para pemasok internal untuk menjadi tidak efisien dengan memungkinkan
mereka untuk meneruskan biaya pada divisi pembeli.
c. Biaya variabel
Biaya variabel mungkin optimal secara ekonomi karena biaya tersebut mendekati biaya
produksi marginal dalam jangka pendek.
d. Harga yang dinegosiasikan
Harga yang dinegosiasikan akan mendorong keterampilan bernegosiasi dengan
mengorbankan produktifitas karena negosiator yang paling baik dapat mengenakan harga
yang lebih tinggi.
e. Harga yang diputuskan atau diperintahkan.
Harga yang diputuskan atau diperintahkan digunakan ketika dua subunit tidak mencapai
kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua belah pihak.
Harga Transfer Dan Anggaran Dasar Desentralisasi
Dampak keperilakuan dari harga transfer menyarankan suatu penafsiran kembali terhadap
harga transfer sebagai mekanisme keperilakuan untuk mendukung tingkat kompetisi atau
kolaborasi antar-subunit yang diinginkan oleh suatu organisasi. Berikut tabel yang menunjukan
kaitan yang mungkin pada lima lokasi yang terdapat pada kontinum kompetisi-kolaborasi dan
jenis harga transfer yang paling sesuai untuk mendukung keputusan ini.
Table kaitan antara harga transfer dengan anggaran dasar untuk desentralisasi
9
c) Kebutuhan yang setara, baik untuk kompetisi c) Harga transfer yang dinegosiasikan
maupun untuk kolaborasi untuk memberikan kepada unit-unit
suatu cara untuk melakukan pemecahan
masalah secara bersama-sama
d) Kolaborasi yang lebih besar dibandingkan d) Harga transfer yang ditentukan untuk
dengan kompetisi antarunit menyatukan pihak-pihak dan
menunjukan kepada mereka kebutuhan
untuk berkolaborasi
e) Kolaborasi yang erat dan sedikit kompetisi e) Harga transfer yang diperintahkan untuk
mengabungkan unit-unit yang terpisah
b. Kelengkapan
Mengacu pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat mencakup semua dimensi kinerja
yang relevan. Sebagai contoh , ukuran, seperti biaya atau laba standar mungkin tidak
mencakup usaha – usaha suatu unit untuk meningkatkan pangsa pasar.
c. Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial
Dirancang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu aktivitas dengan cara aktivitas
tersebut dikelola. Sebagai contoh, profitabilitas dari suatu bank cabang atau departement
store terutama dapat merupakan fungsi dari lokasinya dibandingkan dengan manajemennya.
10
Daftar Rujukan
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan, edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
11