Anda di halaman 1dari 1

I.

PENGANTAR

Setelah mengikuti pembahasan tentang Pengantar Ilmu Kewilayahan ini, praja


diharapkan dapat :
1. Menjelaskan apa itu ilmu kewilayahan.
2. Menjelaskan pentingnya ilmu kewilayahan.
3. Menjelaskan landasan ilmu kewilayahan.

I.1. Pendahuluan
Ada beberapa pengertian wilayah atau kewilayahan yang terkait aspek keruangan
yang harus dipahami terlebih dahulu. Konsep wilayah dalam proses penataan ruang harus
meliputi konsep ruang sebagai ruang wilayah ekonomi, ruang wilayah social budaya, ruang
wilayah ekologi, dan ruang wilayah politik. Wilayah itu sendiri adalah batasan geografis
(deliniasi yang dibatasi oleh koordinat geografis) yang mempunyai pengertian/maksud
tertentu atau sesuai dengan fungsi pengamatan tertentu.
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Pengertian
permukaan bumi adalah menunjuk pada tempat atau lokasi yang dilihat secara horizontal
dan vertikal. Jadi, di dalamnya termasuk apa yang ada pada permukaan bumi. Karena kita
membicarakan ruang dalam kaitannya dengan kepentingan manusia, perlu dibuat batasan
bahwa ruang pada permukaan bumi adalah sejauh manusia masih bisa menjangkaunya atau
masih berguna bagi manusia.
Rustiadi, dkk, (2007) mencatat, jika diperhatikan sejarah perkembangannya, memang sudah
lama ada upaya untuk mengangkat aspek-aspek wilayah dalam upaya memahami fenomena
sosial maupun ekonomi. Dalam disiplin ilmu ekonomi (Nijkamp dan Mills, 1986), hal ini
dapat dilihat misalnya dalam teori biaya komparatif (comparative cost theories) dan teori
perdagangan internasional (international trade theories). Sebenarnya, cikal bakal ilmu
kewilayahan telah melalui proses yang lama, seperti terlihat dalam buah karya von Thunen
(1942) tentang teori lokasi pertanian, Alfred Weber pada tahun 1909 tentang teori lokasi
industry, Andreas Predohl di tahun 1925 yang mencoba mencari titik temu antara teori lokasi
dengan teori keseimbangan umum dalam ilmu ekonomi, Hotelling di tahun 1929 tentang teori

Anda mungkin juga menyukai