Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

Keberadaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, menjadikan pendidikan di indonesia mulai
dari taman bermain sampai dengan universitas memiliki kurikulum pelajaran bahasa Inggris. Ini
dilakukan agar sumber daya manusia Indonesia dapat ikut andil dalam globalisasi dunia. , saat ini
tidak sedikit siswa sekolah mengalami kesulitan untuk belajar bahasa inggris, tidak terkecuali dengan
SD ..... yang terletak di Wonogiri....... Salah satu faktor penunjang untuk bisa berbahasa inggris
adalah dengan mempunyai pembendaharaan vocabulary yang cukup. Karena vocabulary adalah
kunci untuk menguasai bahasa inggris.

Anak yang tidak bisa atau susah dalam memahami suatu bidang ilmu tertentu bukan berarti dia
adalah anak yang bodoh. “Tidak ada siswa yang bodoh, setiap siswa mempunyai gaya belajar
masing-masing yang juga selalu berubah. Informasi akan masuk ke dalam otak siswa dan tidak akan
terlupakan seumur hidup apabila informasi tersebut ditangkap berdasarkan gaya belajar siswa
tersebut.” (Munif chatib : 2011)

Berdasarkan tinjauan di SD ...... 45% siswanya memiliki Tipe Belajar Kinestetik. Anak tipe ini sering
bergerak dan akan lebih senang bila berada diluar kelas, semisal pada jam pelajaran olahraga. Atas
dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan masalah tersebut berupa
pemanfaatkan media pembelajaran yang tepat. Maka solusinya melalui sebuah proses pembelajaran
yang praktis dan sederhana untuk diterapkan pada anak-anak Tipe Belajar Kinestetik, yaitu dengan
menghafal secara berulang-ulang dengan bentuk gerakan karate.

Tujuan PKM-GT yaitu untuk meningkatkan nilai mata pelajaran bahasa inggris di sekolah melalui
penghafalan vocabulary.

Gagasan yang diajukan dalam PKM-GT ini adalah Metode pembelajaran PAIKEM GEMBROT dimana
gagasan ini menghafalkan vocabulary inggris dengan cara berulang-ulang dan di bumbuhi dengan
gerakan karate. Sebagai contah : gerakan memukul, tangan kanan memukul sambil mengucapkan
kata ”semut” lalu disusul dengan tangan kiri yang juga posisi memukul sambil mengucapkan kata
“ant”. pukulan serta ucapan diulangi berkali-kali, setelah itu kata”semut” diganti dengan nama
hewan lainya. Begitu juga dengan gerakan menendang, Nama-nama hewan bisa diganti dengan kata
benda atau kata kerja yang lainya sesuai dengan tingkatan vocabulary anak didik. Metode inilah yang
menjadi keunggulan dalam gagasan tertulis ini.

Rekomendasinya adalah menjadikan “karate-lish” sebagai kegiatan ekstrakurikuler tambahan di


SD............. khususnya kelas 3, 4, 5 dan 6. Karena kelas ini dirasa cukup mampu untuk mengikuti
gerakan karate beserta pengucapanya.

JUDUL :
Ekstrakurikuler Karate-Lish : Memperkuat Daya Ingat Anak Tipe Belajar Kinestetik Dalam Menghafal
Vocabulary Inggris

PENDAHULUAN

Dengan keberadaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, menjadikan pendidikan di


indonesia mulai dari taman bermain sampai dengan universitas memiliki kurikulum pelajaran bahasa
Inggris. Ini dilakukan agar sumber daya manusia Indonesia dapat ikut andil dalam globalisasi
dunia.(http://www.kerjatop.com/pentingnya-belajar-bahasa-inggris-sejak-dini.html). Ini
menandakan bahwa bahasa sangat berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa, karena sebuah
bangsa tidak akan bisa lepas dari bahasa internasional.

Berdasarkan hal tersebut, saat ini tidak sedikit siswa sekolah mengalami kesulitan untuk belajar
bahasa inggris, tidak terkecuali dengan SD ..... yang terletak di wonogiri....... Salah satu faktor
penunjang untuk bisa berbahasa inggris adalah dengan mempunyai pembendaharaan vocabulary
yang cukup. Karena vocabulary adalah kunci untuk menguasai bahasa inggris. “More Money You
have, more things you can buy. More vocabulary you have, more things you can say”. Artinya,
semakin banyak yang yang kita punya semakin banyak yang bisa kita beli, semakin banyak
perbendaharaan kata yang kita punya semakin banyak pula yang dapat kita katakan” tentu yang
dapat kita katakan dalam bahasa inggris.( http://bahasainggris.net/belajar).

Anak yang tidak bisa atau susah dalam memahami suatu bidang ilmu tertentu bukan berarti dia
adalah anak yang bodoh. “Tidak ada siswa yang bodoh, setiap siswa mempunyai gaya belajar
masing-masing yang juga selalu berubah. Informasi akan masuk ke dalam otak siswa dan tidak akan
terlupakan seumur hidup apabila informasi tersebut ditangkap berdasarkan gaya belajar siswa
tersebut.” (Munif chatib : 2011 )

Umar Puja Kesuma dalam artikel blognya menuliskan bahwa macam-macam Tipe Belajar anak dibagi
menjadi 7, yaitu : Tipe Belajar Visual (melalui penglihatan visual ), Tipe Belajar Auditif (melalui alat
pendengaran ), Tipe Belajar Kinestetik (melalui gerak dan sentuhan), Tipe Belajar Taktil (melalui alat
peraba yaitu tangan atau kulit), Tipe Belajar Olfaktoris (melalui alat indra pencium), Tipe Belajar
Gustative (melalui indra kecap / mencicipi), Tipe Belajar Kombinatif (melalui mata dan telinga).

Berdasarkan tinjauan di SD ...... 45% siswanya memiliki Tipe Belajar Kinestetik. Anak tipe ini sering
bergerak dan akan lebih senang bila berada diluar kelas, semisal pada jam pelajaran olahraga. Jadi
untuk menangani anak dengan Tipe Belajar Kinestetik ini, harus dengan melalui sebuah strategi
pembelajaran yang tepat. “strategi adalah sesuatu yang digunakan untuk memberikan suasana yang
konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran”( Hamdan ; 2010, yang disitasi
dari Joni ; 1983 ).

Strategi pembelajaran yang diterapkan tentunya harus aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira dan berbobot (paikem gembrot). Oleh karena itu, seorang guru harus bisa
memodifikasi se-kreatif mungkin pelajaran yang diampunya., “Paikem gembrot memerlukan guru
yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetisi diri berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran lebih bermakna,
menarik, menyenangkan dan utuh.” (Depdiknas ; 2006, yang disitasi dari Lif khoiru ahmadi ; 2011).

Atas dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan masalah tersebut berupa
pemanfaatkan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi
sebagai perantara atau penyampai isi berupa informasi pengetahuan berupa visual dan verbal untuk
keperluan pengajaran. (syafirudin ; 2010)

Maka solusinya melalui sebuah proses pembelajaran yang praktis dan sederhana untuk diterapkan
pada anak-anak Tipe Belajar Kinestetik, yaitu dengan menghafal secara berulang-ulang dengan
bentuk gerakan karate. Menurut teori psikologi daya belajar, metode pengulangan adalah metode
yang melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap,
mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan
maka daya-daya tersebut akan berkembang, seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi
tajam, maka daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam
proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran
itu dalam diri seseorang (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran)

Pada gerakan dalam karate-Lish ini, pukulan, tendangan, jurus serta hitungan akan menggunakan
vocabulary inggris yang diulang-ulang. Sehingga anak-anak lebih cepat bisa menghafal vocabulary
inggris. Bila siswa dapat menghafal vocabulary dengan mudah, maka akan bisa diprediksikan bahwa
nilai pada pelajaran bahasa inggris di sekolah juga akan meningkat.

TUJUAN

Untuk meningkatkan nilai mata pelajaran bahasa inggris di sekolah melalui penghafalan vocabulary.

MANFAAT

1. Badan menjadi sehat.

2. Menambah perbendaharaan vocabulary bahasa inggris.

3. Dapat membantu dalam pelajaran bahasa inggris di sekolah.

4. Dalam waktu yang bersamaan siswa bisa mempelajari 2 bidang ilmu sekaligus, yaitu karate dan
bahasa inggris.

5. Dapat menjadi agen perantara dalam pengajaran kepada orang disekelilingnya.

6. Bisa dijadikan lahan usaha baru, yaitu membuka kursus “Karate-Lish”.

7. Ikut Berpartisipasi dalam rangka peningkatan prestasi olahraga, khusunya karate.

GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Penulis adalah anggota perguruan beladiri karate Inkai. Karate, yaitu jenis beladiri yang berasal dari
jepang, dimana nama-nama jurus, gerakan dan sesuatu yang berhubungan dengan karate
menggunakan bahasa jepang. Sebagai contoh :

§ Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan
menangkis.

§ Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.

§ Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.

§ Bunkai, yaitu aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

§ Sensei yaitu guru/istruktur

§ Senpei yaitu kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.

§ Kohei yaitu adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.

§ “Osh” yaitu penghormatan dalam karate yang berasal dari kata “oshinabu” yang berarti pantang
menyerah.

§ Dojo yaitu tempat latihan

§ Karategi yaitu Pakaian karate

§ Obi, bo, nunchaku yaitu Ikat pinggang, tongkat dan ruyung

Tanpa disadari, penulis menjadi hafal kata-kata berbahasa jepang itu walaupun sebelumnya belum
pernah sama sekali belajar bahasa jepang.

Berdasarkan fakta yang dialami oleh penulis tersebut, penulis mempunyai gagasan yaitu bahasa
jepang yang digunakan dalam karate diganti dengan bahasa inggris, termasuk juga dengan
hitungannya.

Solusi Yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya

Berdasarkan tinjauan di lapangan, yaitu di SD penulis menemukan solusi yang telah ditawarkan
untuk mengatasi masalah kesulitan belajar bahasa inggris ini, yaitu Kursus bahasa inggris yang
menggunakan metode konvensional, tetapi untuk anak-anak di SD…………. Kebanyakan tidak bisa
mengikuti kursus bahasa inggris karena mengingat kondisi keluarga kebanyakan dari golongan
menengah ke bawah serta SD ini terletak disebuah pedesaan.

Solusi di atas kurang bisa menjawab terhadap masalah yang dialami SD ,Sedangkan konsep ini lebih
efektif untuk dijadikan kegiatan ekstrakurikuler dan metodenya lebih mudah diterima oleh anak-
anak untuk menghafalkan vocabulary karena menggunakan metode pembelajaran pengulangan
yang dibumbuhi dengan gerakan karate. Sehingga siswa lebih teringat dalam memori ingatan.

Sebagai contoh : gerakan memukul, tangan kanan memukul sambil mengucapkan kata ”kucing” lalu
disusul dengan tangan kiri yang juga posisi memukul sambil mengucapkan kata “cat”. pukulan serta
ucapan itu diulangi berkali-kali, setelah itu kata”kucing” diganti dengan nama hewan lainya. Begitu
juga dengan gerakan menendang, bila kaki kanan dengan menyebut kata “memberi” maka akan
disusul dengan tendangan kaki kiri dengan mengucap kata “give”. nama-nama hewan bisa diganti
dengan kata benda atau kata kerja yang lainya sesuai dengan tingkatan vocabulary anak didik.
Metode inilah yang menjadi keunggulan dalam gagasan tertulis ini.

Karena gagasan ini merupakan metode pembelajaran, maka akan melibatkan berbagai pihak dari
sekolah khususnya Sekolah Dasar , yaitu Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tempat
pelaksanaan kegiatan, guru pengajar bahasa inggris sebagai pengawas perkembangan anak di kelas
dan peserta didik sebagai model pembelajaran. Untuk mencapai tujuan dari gagasan tertulis ini
maka langkah-langkah strategis yang harus dilakukan yaitu menjadikan “karate-lish” sebagai
kegiatan ekstrakurikuler tambahan di SD............. khususnya kelas 3, 4, 5 dan 6. Karena kelas ini
dirasa mampu untuk mengikuti gerakan karate beserta pengucapanya.

KESIMPULAN

Gagasan yang diajukan dalam PKM-GT ini adalah Metode pembelajaran PAIKEM GEMBROT dimana
gagasan ini menghafalkan vocabulary inggris dengan cara berulang-ulang dan di bumbuhi dengan
gerakan karate. Sebagai contah : gerakan memukul, tangan kanan memukul sambil mengucapkan
kata ”semut” lalu disusul dengan tangan kiri yang juga posisi memukul sambil mengucapkan kata
“ant”. pukulan serta ucapan diulangi berkali-kali, setelah itu kata”semut” diganti dengan nama
hewan lainya. Begitu juga dengan gerakan menendang, bila kaki kanan menendang dengan
menyebut kata “lolos” maka akan disusul dengan tendangan kaki kiri dengan mengucap kata “slip
off”. nama-nama hewan bisa diganti dengan kata benda atau kata kerja yang lainya sesuai dengan
tingkatan vocabulary anak didik. Metode inilah yang menjadi keunggulan dalam gagasan tertulis ini.

Teknik implementasi yang akan dilakukan pada PKM-GT ini adalah menjadikan “karate-lish” sebagai
kegiatan ekstrakurikuler tambahan di SD............. khususnya kelas 3, 4, 5 dan 6. Karena kelas ini
dirasa mampu untuk mengikuti gerakan karate beserta pengucapanya.

Prediksi hasil yang akan diperoleh dari PKM-GT ini adalah Badan akan menjadi sehat karena karate
adalah salah satu cabang olahraga, Menambah perbendaharaan vocabulary bahasa inggris, Dapat
membantu dalam pelajaran bahasa inggris di sekolah, Dalam waktu yang bersamaan siswa bisa
mempelajari 2 bidang ilmu sekaligus, yaitu karate dan bahasa inggris, Dapat menjadi agen perantara
dalam pengajaran kepada orang disekelilingnya, Bisa dijadikan lahan usaha baru, yaitu membuka
kursus “Karate-Lish”, Ikut Berpartisipasi dalam rangka peningkatan prestasi olahraga, khusunya
karate.
Daftar Pustaka

1. Hamdan. Strategi belajar mengajar. Pustaka setia bandung 2010.

2. Lif khoiru ahmadi, sofan amri. Paikem gembrot. Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Prestasi pustaka publisher 2011.

3. Munif chatib. gurunya manusia.menjadikan semua anak istimewa dan semua anak juara. kaifa
learning Jakarta, 2011.

4. Syafirudin. media pembelajaran. Diunduh dari http://www.syafir.com/2010/10/01/media-


pembelajaran. Pada tanggal 1maret 2012.

5.Umar Puja Kesuma. Mengenal Berbagai Tipe Belajar Siswa (Bagian 1)


http://bisnisguru.blogspot.com/2010/03/mengenal-berbagai-tipe-belajar-siswa_09.html. Di unduh
pada tanggal 16 januari 2012.

6. Tanpa nama penulis. Niat untuk bisa bahasa inggris. Diunduh dari
http://bahasainggris.net/belajar. Pada tangal 25 januari 2012.

7.Tanpa nama penulis. Pentingnya belajar bahasa inggris sejak dini. Diunduh dari
http://www.kerjatop.com/pentingnya-belajar-bahasa-inggris-sejak-dini. html. Pada tanggal 1maret
2012.

Anda mungkin juga menyukai