Anda di halaman 1dari 11

Analisis Wacana Teun A Van Dijk

(Telah Ringkas terhadap Pemberitaan Terkait Penutupan Gang Sadar


di Harian Radar Banyumas)

Oleh : Hanan Wiyoko


Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED

A. PENDAHULUAN
Anggapan umum berpendapat bahwa prostitusi merupakan penyakit
masyarakat. Keberadaan prostitusi dianggap sama tuanya dengan peradaban manusia
itu sendiri. Beragam upaya dilakukan untuk menghilangkan praktik tersebut, namun
signifikansi keberhasilan belum terlihat. Meski demikian patut diapresiasi, beberapa
tahun belakangan dilakukan upaya penutupan praktik prostitusi di Surabaya dan
Jakarta.
Lokalisasi Dolly di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur konon disebut
sebagai salah satu lokalisasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Lokalisasi ini saat ini
sudah ditutup Pemrov Jawa Timur dibawah kepemimpinan Gubernur perempuan,
Risma. Begitu juga lokalisasi di Kali Jodo, Provinsi DKI ditutup oleh Gubernur
Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Upaya pemberantasan prostitusi berkedok hotel
dan tempat spa ekslusif di Jakarta kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Anies
Baswedan, belum lama ini.
Upaya penutupan praktik prositusi di lokalisasi juga bergaung di Kabupaten
Banyumas. Diawali adanya rapat yang diadakan oleh pengurus Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas bersama Forkompinda Kabupaten Banyumas,
perwakilan ormas Islam, sejumlah kepala dinas dan perwakilan MUI kecamatan pada
Kamis, 28 Desember 2017 lalu. Hasil acara tersebut ditandatangani kesepakatan
rekomendasi agar Pemkab Banyumas menutup prostitusi di Gang Sadar, Baturraden.
Sebelum dilakukan penutupan, pemkab dan MUI melakukan kajian secara
komprehensif melalui riset mendalam. (Radar Banyumas, 10 Februari 2018).
Dikaitkan dalam konteks penelitian ini, Harian Radar Banyumas sebagai
koran lokal di eks Karesidenan Banyumas melakukan peliputan dan pemuatan berita
terkait rencana penutupan Gang Sadar. Sebelum peristiwa ini, wacana penutupan
Gang Sadar pernah muncul namun belum pernah dilakukan nyata terhadap realisasi
gagasan tersebut. Sebagai sebuah isu berita, rencana penutupan Gang Sadar mendapat
sorotan peliputan oleh redaksi Radar Banyumas. Peneliti mengamati, berita terkait
rekomendasi penutupan Gang Sadar oleh MUI Kabupaten Banyumas kepada Pemkab
Banyumas pada 28 Desember lalu diberitakan koran-koran lokal di Banyumas,
termasuk Radar Banyumas. Setelah itu, perhatian masing-masing media beragam
dalam melakukan running news terdahap pengawalan isu tersebut. Penulis
mengamati, Radar Banyumas cukup peduli dengan pengawalan isu penutupan Gang
Sadar. Menurut catatan penulis ada lima berita yang diterbitkan Radar Banyumas
terkait penutupan Gang Sadar dari 29 Desember 2017 hingga 10 Februari 2018.
Frekuensi berita dan letak penempatan berita yang berada di halaman 1 beserta foto
terkait penutupan Gang Sadar menunjukkan adanya kepedulian Harian Radar
Banyumas terhadap isu ini. Sebagai pembanding, isu yang sama di koran lokal lain di
Kabupaten Banyumas yakni Harian SatelitPost tidak mendapat porsi jumlah berita
yang sering dan penempatan letak berita dan foto yang biasa-biasa saja. Atas dasar
tersebut, penulis melakukan kajian analisis teks wacana dengan pendekatan Teun Van
Dijk pada pemberitaan terkait penutupan Gang Sadar pada Harian Radar Banyumas
dengan periode berita 29 Desember 2017 hingga 10 Februari 2018.
Kajian analisis wacana (discourse analysis) dilakukan untuk mengkaji
bagaimana media massa melakukan kontruksi realitas peristiwa menjadi konstruksi
berita yang kemudian memberikan makna dan pengaruh bagi lingkungan sosialnya
(pembaca, pendengar,pemirsa media). Salah satu pendekatan dalam analisis wacana
adalah pendekatan Teun van Dijk. Pendekatan ini mencermati bagaimana awak
media mengkonstruksi suatu suatu realitas peristiwa menjadi realitas wacana dengan
mengguakan sejumlah perangkat kognisi yakni struktur tematik (apa yang dikatakan),
struktur skematik (bagaimana pendapat disusun dan dirangkai), struktur semantik
(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita), struktur sintaksis (bagaimana
pendapat disampaikan), struktur stilistik (pilihan kata yang dipakai), dan struktur
retoris (bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan).
Karena terbatasnya waktu dan teknis, dalam penelitian ini penulis
memfokuskan mengurai pada analisis teks terkait pemberitaan di Harian Radar
Banyumas terkait penutupan lokalisasi Gang Sadar yang diberitakan sejak 29
Desember 2017 hingga 10 Februari 2018. Dua elemen lain dalam pendekatan Van
Dijk yakni Kognisi Sosial dan Analisis Sosial dikesampingkan untuk dikaji pada
kesempatan mendatang. Dengan demikian, perumusan masalah dalam penelitian ini
secara spesifik adalah bagaimana elemen teks dalam pemberitaan penutupan
lokalisasi Gang Sadar di Harian Radar Banyumas periode 29 Desember 2017 hingga
10 Februari 2018?

B. KAJIAN PUSTAKA
Informasi yang disampaikan oleh media massa cenderung diakui
kredibilitasnya oleh publik dibandingkan kabar desas-desus maupun informasi dari
media sosial. Proses produksi berita dan distrubusi media dianggap lebih profesional
dan telat memenuhi standar jurnalisme sehingga publik meyakini konstruksi
kebenaran yang disampaikan media. Dengan menggunakan pendekatan wacana kritis,
hal ini bisa diungkap dan diluruskan. Mengingat media saat ini bias kepentingan
sehingga publik menjadi kesulitan memahami realitas dan simulakra yang dibentuk
oleh media.
Proses produksi berita dipengaruhi oleh kinerja jurnalis atau wartawan.
Mereka selalu terlibat dalam usaha-usaha untuk mengkonstruksikan realitas menjadi
berita yang disimak, ditonton, dan dinikmati oleh pembaca/pemirsa/pendengar media.
Tugas jurnalis adalah mengkontruks realitas, yakni menyusun fakta yang
dikumpulkan ke dalam suatu bentuk laporan jurnalistik, bisa berupa news (berita) atau
features (Berita khas). Tugas ini dimulai dari wartawan turun ke lapangan,
mengumpulkan informasi dengan wawancara, observasi, mencatat/merekam yag
kemudian dituangkan dalam bentuk naskah reportase.
Teks media merupakan wacana yang tidak terlepas dari proses pemaknaan
kebahasaan dan termasuk faktor kognisi pembuat berita. Bahasa menjadi penting
dalam konteks wacana mengingat bahasa sebagai unsur utama/instrumen pokok
dalam mengkonstruksi realitas dalam wujud berita. Sedangkan faktor kognisi
diperlukan mengingat suatu teks lahir karena kognisi atau kesadaran mental
wartawan.
Menurut van Dijk, penelitian atas wacana teks tidak cukup hanya berkutat
pada ana lisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang
harus diamati. Harus juga dilihat bagaimana suatu teks bisa menjadi seperti itu karena
ada faktor kognisi sosial.
Untuk meneliti wacana dalam pemberitaan media, van Dijk memusatkan pada
tiga hal, yakni teks, kognisi sosial dan konteks (analisis sosial). Ketiga dimensi
wacana selalu terkait antara satu dengan lainnya yakni :
1. Teks
Teks terbagi ke dalam struktur yaitu : struktur makro (makna global dari suat teks), super
struktur (kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana disusun dalam teks
secara utuh), dan struktur mikro (makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis
kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai dan sebagainya)
Dari tiga struktur di atas, terdapat enam elemen wacana, yakni :
Tabel 01
Elemen Wacana pada Analisis Teks van Dijk
No Elemen Deskripsi Singkat Struktur
Wacana Wacana
1 Tematik Tema/topik yang dikedepankan dalam suatu Struktur Makro
berita
2 Skematik Bagaimana bagian dan ururta berita Superstruktur
diskemakan dalam teks berita utuh
3 Semantik (latar, Makna yang ingin ditekankan dalam teks Struktur mikro
detil, maksud, berita. Misal dengan memberi detil pada
praanggapan, satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi
nominalisasi) dan mengurangi detil sisi lain
4 Sintaksis Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang Struktur mikro
(bentuk dipilih.
kalimat,
koherensi, kata
ganti)
5 Stilistik Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam Struktur mikro
(Leksikon) teks berita
6 Retoris (grafis, Bagaimana dan dengan cara penekanan Struktur mikro
metafora, dilakukan
ekspresi)

Tujuan dari analisis teks adalah untuk menganalisis bagaimana strategi wacana yang
dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Dan juga menjelaskan
bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu
kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu.
2. Kognisi Sosial
Adalah kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Van Dijk melihat
urgensi penelitia atas kesadaran mental wartawan yang memproduksi berita. Asumsinya
bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa.
Dibutuhkan penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam
memproduksi suatu berita. (Eriyanto, 2001 : 260 dalam Endin Nasrudin, 2004 : 12).
Strategi wartawan untuk memahami peristiwa yang diliput antara lain :
Tabel 02
Strategi Kognisi Sosial Wartawan dalam Produksi Media
No Strategi Deskripsi
1 Seleksi Pemilihan informasi apa yang dipilih untuk ditampilkan
2 Reproduksi Berhubungan dengan apakah informasi dicopy,
digandakan, atau tidak dipakai sama sekali oleh
wartawan.
3 Penyimpulan Berkaitan dengan bagaimana realitas yang kompleks
dipahami dan ditampilkan dengan ringkas.
4 Transformasi Lokal Bagaimana peristiwa akan ditampilkan.

Analisis kognisi sosial bertujuan untuk menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam
memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan ditulis. Metode ini dilakukan
dengan wawancara mendalam dengan para jurnlis peliput berita. Pada penelitian ini,
elemen Analisis Sosial belum akan dikaji karena keterbatasan waktu.

3. Konteks Sosial
Diperlukan untuk mengetahui relevansi antara wacana yang diangkat oleh media dengan
wacana yang berkembang di masyarakat. Menurut Guy Cok (dalam Ihsan dkk, 2002 :
15) menjelaskan bahwa analisis wacana juga memeriksa kontkes dari komunikasi : siapa
yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa, dalam jenis khalayak dan situasi
apa, melalui medium apa, bagaimana perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi, dan
hubungan untuk setiap masing-masing pihak. Titik perhatian dari analisis wacana
menurut Ihsan adalahmenggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam
suatu proses komunikasi. Tujuan konteks sosial adalah untuk menganalisis bagaimana
wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang
atau peristiwa digambarkan. Pada penelitian ini, analisis pendekatan Van Dijk pada
elemen analisis sosial belum dikaji karena keterbatasan waktu.

C. PEMBAHASAN
Seperti disebutkan terdahulu, fokus pada penelitian ini adalah mengurai elemen teks
sebagai salah satu dari tiga pendekatan dari model analisis wacana kritis van Dijk. Dua
elemen lainnya adalah analisis sosial dan konteks sosial. Dimensi teks akan dianalisis
dengan menggunakan enam elemen seperti yang disebutkan di atas yakni : tematik,
skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Dari analisis pada elemen teks akan
diketahui hasil analisis bagaimana strategi wacana yang dipakai Harian Radar Banyumas
untuk mengkonstruksikan pemberitaan tentang penutupan Gang Sadar. Berikut
pembahasan analisis teks pada pemberitaan Harian Radar Banyumas tentang Penutupan
Lokalisasi Gang Sadar, Baturraden pada periode pemberitaan 29 Desember 2017 hingga
10 Februari 2018 :

1. Tematik
Unsur tematik berisi tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita.
Teks berita dalam penelitian ini adalah mengenai wacana penututupan lokalisasi
Gang Sadar di Baturraden.
Tema umum dari berita tersebut adalah komunitas muslim yang terwakili
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas bersama perwakilan ormas lainnya
berpendapat Gang Sadar merupakan musuh bersama dan ingin lokalisasi tersebut
ditutup. Pada awal pemberitaan, lebih banyak memberikan porsi pemberitaan
dorongan agar lokalisasi ditutup. Kemudian dalam pemberitaan selanjutnya,
adanya tanggapan bahwa menutup lokalisasi Gang Sadar tidak mudah karena bisa
menimbulkan efek berganda bagi komunitas yang bergantung dari keberadaan
lokalisasi. Muncul wacana, penutupan GS perlu dilakukan kajian dan upaya
pemberdayaan masyarakat. Pada tingkatan ini, Harian Radar Banyumas
menempatkan posisi netral dengan mencari narasumber dari dua kubu yakni
kelompok ormas yang menyuarakan penutupan dan kubu pemerintah kabupaten
yang memilih menyikapi dengan perlunya kajian akademis. Namun dari hasil
penelitian, Radar Banyumas sepanjang periode pengamatan tidak mengkonfirmasi
kepada paguyuban di lokalisasi terkait wacana penutupan tersebut.
Periode pemberitaan selanjutnya, Harian Radar Banyumas memberitakan
langkah Polres Banyumas masuk ke Lokalisasi Gang Sadar dan melakukan
penangkapan pada tiga mucikari serta mendata para PSK. Langkah ini merupakan
hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Terkait razia ini, Radar Banyumas
menurunkan berita di halaman 1 beserta foto besar kegiatan razia. Hal ini
menunjukkan perhatian serius media lokal berpihak pada perlunya penutupan
operasional Gang Sadar. Periode tema berita selanjutnya adalah pengkritisan
lambatnya langkah pemkab dalam menyikapi penutupan Gang Sadar. Wartawan
Radar Banyumas melakukan observasi dengan memantau dari dekat pintu masuk
Gang Sadar yang dalam kondisi tertutup di kala malam. Namun diungkap pula,
meski tertutup rupanya praktik prostitusi beralih modus. Pesan yang disampaikan
adalah lokalisasi Gang Sadar masih beroperasi meski sudah dilakukan
penangkapan tiga mucikari. Di bawah ini, penulis melakukan pembagian periode
pemberitaan sejak 29 Desember 2017 (berita pertama muncul dalam masa
pengamatan) hingga 10 Februari 2018 (berita terakhir dalam masa pengamatan)

28 Des, MUI & perwakilan


ormas Islam ingin GS ditutup.
Membuat rekom ke bupati.

Penutupan Lokalisasi Gang Sadar 1 Feb, Polisi menggerebek


(Isu muncul enam bulan jelang Pilkada GS, menangkap 3 mucikari
Banyumas)

8 Feb, Pintu masuk GS


ditutup: prostitusi berubah
modus

Model 1. Periodisasi Tema Berita di Radar Banyumas terkait


Penutupan Lokasisasi Gang Sadar (29 Des 2017-10 Feb 2018)

2. Skematik
Bagian analisis teks dalam pendekatan Analisis Wacana Kritis van Dijk adalah
skematik. Bagian skematik ini mengkaji Bagaimana bagian dan ururta berita
diskemakan dalam teks berita utuh. Pada pengamatan penulis selama Desember
2017 hingga Februari 2018 skema berita yang muncul terkait wacana penutupan
lokalisasi Gang Sadar adalah sebagai berikut :
Tabel 03.
Skematik Berita Penutupan Gang Sadar

No Skema Deskripsi
1. Ada kesepakatan dan Skema berita ini menunjukkan ormas Islam merasa
rekomendasi MUI Banyumas agar risih dgn keberadaan lokalisasi GS di Baturraden.
Pemkab menutup GS Mendorong Pemkab melangkah.
2. Wacana penutupan GS diimbangi Wacana penutupan GS tidak mudah mengingat mata
dengan pemberdayaan masyarakat rantai prostitusi di Bataurraden menghidupi banyak
eks PSK orang. Perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat
3. Penegakan hukum dilakukan Polisi menggrebek lokalisasi Gang Sadar,
Polres Banyumas menangkap tiga orang mucikari dan mendata PSK
4. Gang Sadar ‘tutup’ Media memasang foto pintu Gang Sadar ditutup
sebagai simbol berhenti operasi. Namun praktik
berubah modus dengan promo lewat foto HP.
Sumber : Pengamatan berita di Radar Banyumas, Des 2017-Feb 2018.
Dengan melihat skematik teks berita yang dimuat di Harian Radar Banyumas
ditemukan arah skema berita yang kontinyu atau rutin mengawal wacana
penutupan berita penutupan Gang Sadar. Hingga berita terakhir yang diamati,
pada 10 Februari 2018, skema yang ingin ditampilkan adalah adanya progres
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kepolisian terkait
dorongan dari masyarakat untuk menutup Gang Sadar. Meski kemudian dalam
skema berita tersebut digambarkan bahwa penutupan tersebut baru sekedar
simbolis dengan tampilan foto ditutupnya pintu Gang Sadar namun praktik
prostitusi berubah modus.
3. Semantik
Analisis teks pada elemen semantik dilakukan dengan melihat makna yang
ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau
membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain. Elemen ini dilihat
dengan memberikan penekanan pada latar, detil, maksud, praanggapan, dan
nominalisasi. Pembahasan unsur elemen tersebut, penulis tampilkan dalam bentuk
tabel di bawah ini :
Tabel 04
Elemen Semantik dalam Pemberitaan Wacana Penutupan Gang Sadar

No Elemen Semantik Deskripsi


1 Latar Berita berlatar berbagai peristiwa seperti rapat forum di
Purwokerto, dan lokalisasi Gang Sadar.
2 Detil Wartawan mengkonstruksikan bahwa pasca digrebek Gang
Sadar tutup, namun berubah dengan modus baru.
3 Maksud Pemberitaan menggiring opini publik bahwa pemkab perlu
bertindak menutup Gang Sadar.
4 Pra anggapan Tindakan kepolisian melakukan razia di Gang Sadar
menunjukkan kemauan pemerintah untuk menyikapi prostitusi.
Sejauh ini belum pernah dilakukan penindakan di lokalisasi.
5 Nominalisasi -
Sumber : Pengamatan berita Desember 2017-Februari 2018.
4. Sintaksis
Elemen ini menitik beratkan bagaimana penggunaan kata pada teks, misalnya
melihat bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Hal ini bergantung
pada pemilihan kata oleh wartawan/redaktur dalam proses produksi. Pada elemen
ini, Radar Banyumas mengemas pesan bahwa prostitusi harus dilawan. Hal ini
seperti tampak dalam judul berita MUI Tagih Realisasi Penutupan Gang Sadar
dengan subjudul Bupati : Bentuk Tim dan Tawarkan Solusi (Radar Banyumas, 10
Februari 2018). Dalam berita tersebut disebutkan MUI menganggap pemkab
lambat merespon tuntutan untuk menutup Gang Sadar. Hal ini menunjukkan
keberpihakan media massa kepada kelompok yang menolak (anti) keberadaan
prostitusi.
5. Stilistik
Pusat perhatian stilistik yaitu style (gaya bahasa), yaitu cara yang digunakam
penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai
sarana. Mencakup diksi atau piliah leksikal, struktur kalimat, majas atau citraan,
pola rima, matra yang digunakan. Dalam berita tentang wacana penutupan
lokalisasi Gang Sadar terdapat beberapa pilihan kata khusus yang digunakan oleh
wartawan. Pilihan kata tersebut antara lain :
Tabel 05
Pilihan Kata Khusus dalam Pemberitaan Wacana

No Pilihan Kata Makna


1 Transaksi dan kebutuhan pelanggan tetap bisa terpenuhi. Kalimat ini menggantikan kata
(RadarBanyumas, 10 Feb 2018) praktik prostitusi di GS.
2 Pelanggan setia Gang Sadar (Radar Banyumas 09 dan 10 Kalimat ini menggantikan para
Feb 2018) lelaki yang suka transaksi
dengan PSK. Pilihan kata ini
terlalu hiperbolis karena
menyamakan
3 Para lelaki hidung belang (Radar Banyumas, 09 dan 10 Feb Kalimat ini menggantikan para
konsumen GS yang semuanya
adalah laki-laki.
4 Anjelo (Radar Banyumas, 09 Feb 2018) Kalimat ini untuk
menggantikan pilihan tukang
ojek.
5 Gang yang sudah kondang namanya tersebut. Mengganti kata Gang Sadar.
Memberikan efek hiperbola.
Sumber : Pengamatan Berita Desember 2017-Februari 2018

Menurut penulis, soal pemilihan kata yang digunakan redaksi Radar Banyumas
terkesen genit dan menggunakan pilihan kata yang mengguakan majas. Padahal
jenis beritanya adalah hardnews dimana seharusnya penggunaan majas
dikesampingkan. (Diksi kata menggunakan majas digunakan saat menulis
features).
6. Retoris.
Strategi dalam level retoris yaitu gaya yang diungkapkan ketika seseorang
berbicara atau menulis. Retoris memiliki fungsi persuasif dan berhubungan erat
dengan bagaimana pesan ini disampaikan kepada khalayak. Termasuk pilihan
untuk menggunakan grafis atau foto untuk memberikan penekanan makna.
Berikut contoh retoris yang ditemukan dalam berita tentang wacana penutupan
Gang Sadar penulis sajikan dalam bentuk tabel :

Tabel 06
Contoh Retoris
No Contoh Kata Makna
1 Dari penghubung itulah, pelanggan setia Gang Sadar Penulis berita ingin
dapat memilih perempuan yang diinginkan. Sebelumnya menggambarkan ada
para lelaki hidung belang bisa memilih secara langsung. perubahan dalam transaksi.
Kini mereka hanya bisa memilih dengan melihat foto. Namun menurut penulis,
deskripsi seperti ini terlalu
berlebihan dan cenderung
subordinasi kepada perempuan
dengan pilihan jata ‘memilih
perempuan’.
2. Setelah penggerebekan Gang Sadar serta ditangkapnya Kata ini terdapat pada leas
tiga mucikari oleh Polres Banyumas, praktek prostitusi di berita HL, 10 Feb 2018.
sekitar wilayah itu masih berjalan. Tim Radar Banyumas Memberikan pesan, praktik
mendapati cara berbeda untuk mendapat layanan dari prostitusi di GS masih berjalan
gang yang sudah kondang namanya tersebut. dengan modus baru.
Penindakan yang dilakukan
kepolisian tidak memberikan
efek jera.
Sumber : Pengamatan pemberitaan Radar Banyumas Des 2017-feb 2018.

D. PENUTUP
Meneliti pemberitaan media dengan menggunakan pandangan kritis akan
dapat memandu kita untuk mendekonstruksi alias membongkar praktik
representasi dan misrepresentasi yang dilakukan media massa. Sebagaimana
misi teori kritis untuk memberikan proses penyadaran kirits terhadap
masyarakat (Fakih, 2002 : 93 dalam Nasrudin, 2004 : 15). Setelah melakukan
telaah kritis terhadap pemberitaan tentang rencana penutupan Gang Sadar
dalam pemberitaan Harian Radar Banyumas dalam fokus elemen teks
diketahui beberapa hal :
1. Strategi wacana yang dikembangkan oleh Radar Banyumas bahwa
keberadaan lokalisasi Gang Sadar merupakan penyakit masyarakat,
sehingga arah pemberitaan terkait tema ini cenderung memberikan
penegasan perlunya Gang Sadar ditutup.
2. Strategi tekstual yang dikembangkan oleh Radar Banyumas menunjukkan
bahwa pemerintah kabupaten belum bertindak serius merespon dorongan
kelompok ormas muslim yang ingin agar lokalisasi Gang Sadar ditutup.
Hal ini ditunjukkan dengan konstruksi media menggunakan narasumber
pejabat Pemkab Banyumas yang memberikan jawaban normatif (dan
berhati-hati).
3. Pemilihan kata yang digunakan cenderung menggunakan majas yang
seharusnya tidak perlu, serta penggunaan kata ganti atau atributif yang
cenderung bersifat hiperbola atau berlebihan (lebay) seperti diuraikan
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ihsan dkk, 2002. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk : Telaah Ringkas Terhadap
Tesis Farid H Umarella tentang Harian Rakyat Merdeka versus
Pemerintah. Makalah Magister Studi Ilmu Sosial Kajian Ilmu Komunikasi
Unpad : Bandung
Nasrudin, Endin. 2004. Analisis Wacana Kritis : Model Teaun A van Dijk. Tugas
Program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad : Bandung
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framming. Remaja Rosdakarya :
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai