BAB III
METODE PENELITIAN
20
21
Keterangan:
n= Jumlah Sampel
N=Jumlah Populasi
d2= Presisi yang di tetapkan
22
Tabel 3.1
Variabel, indikator dan cara ukur penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat di
Puskesmas Teluk Lingga Sangatta Utara
No VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL PARAMETER ALAT UKUR SKALA HASIL UKUR
1 Gaya Gaya kepemimpinan ialah 1. Pengaruh Ideal 1. SS : Sangat Setuju
Kepemimpinan kemampuan pemimpin mengubah 2. Inspirasi 2. S : Setuju
(X1) lingkungan kerja, motivasi kerja, pola 3. Pengembangan 3. N : Netral
kerja dan nilai-nilai kerja yang 4. Intelektual Kuestioner Ordinal
4. TS : Tidak Setuju
dipersepsikan bawahan sehingga
mereka lebih mengoptimalkan kinerja 5. STS : Sangat Tidak Setuju
untuk mencapai tujuan organisasi.
2 Motivasi Kerja Motivasi diartikan sebagai kesediaan 1. Evaluasi 1. SS : Sangat Setuju
(X2) untuk mengeluarkan tingkat upaya 2. Efisiensi 2. S : Setuju
yang tinggi ke arah tujuan organisasi 3. Ketertarikan pada tugas 3. N : Netral
4. Uang dan penghargaan Kuisioner Ordinal
yang dikondisikan oleh kemampuan 4. TS : Tidak Setuju
lainnya
upaya itu untuk memenuhi suatu 5. Menghindari hukuman 5. STS : Sangat Tidak Setuju
kebutuhan individual. atasan
3 Kinerja Kinerja Perawat adalah hasil kerja 1. Kreatifitas Kerja 1. SS : Sangat Setuju
Perawat secara kualitas dan kuantitas yang 2. Kualitas Kerja 2. S : Setuju
(Y) ingin dicapai oleh seorang perawat 3. Kuantitas Kerja 3. N : Netral
Ordinal
Kuestioner
4. TS : Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju
23
24
G. Uji Instrumen
Pada kuesioner akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
Uji validitas dan reabilitas dengan taraf signifikan 5% akan diujikan dengan
responden diluar dari sampel yang ditetapkan, peneliti mengambil
responden untuk uji instrumen sebanyak 16 responden.
1. Uji Validitas
Validitas adalah kecocokan pengukuran dengan tujuan penggunaannya
(Sandjaja, 2011). Suatu kuisioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada
suatu kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut (Riyanto, 2013). Cara yang dapat dilakukan adalah
dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item dengan
24
25
Keterangan:
r = Koefesien korelasi
n = Jumlah responden
∑x = Nilai setiap pertanyaan
∑y = Jumlah seluruh pertanyaan
Penelitian ini dibantu menggunakan program komputer SPSS.
Keputusan uji validitas ini:
a. Bila r hitung (r Pearson) ≥ r tabel artinya pernyataan
tersebut valid.
b. Bila r hitung (r Pearson) < r tabel artinya pernyataan tidak valid
(Riyanto, 2013).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, alat dikatakan reliabel
jika digunakan berulang-ulang nilai sama (Riyanto, 2013). Rumus
reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha yang digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
angket atau soal bentuk uraian. Dalam penelitian ini untuk uji reliabilitas
instrumen dengan skala Likert dengan rumus Cronbach Alpha (Riyanto,
2013):
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σb² = jumlah varians butir
σ²t = varians total
Dalam penelitian ini uji reliabilitas instrumen skala Likert dengan
rumus Cronbach’s Alpha menggunakan program SPSS. Keputusan uji
reliabilitas: Bila nilai Cronbach’s Alpha ≥ konstanta 0,6 artinya
26
pernyataan reliable. Bila nilai Cronbach’s Alpha < konstanta 0,6 artinya
pernyataan tidak reliabel (Riyanto, 2013).
Uji validitas dan reliabilitas dimulai dari penyebaran kuisioner
untuk pengambilan data pada bulan Maret 2018.Setelah didapatkan data
kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dengan melakukan uji
validitas dan reliabilitas.
I. Alur Penelitian
Menentukan Hipotesis
Penelitian
Populasi
semua pegawai dan perawat di
Puskesmas Teluk Linggga Sangatta
Utara
RSUD Kudungga Sangatta berjumlah
Sampel
113 Perawat
Penelitian berjumlah 28 Orang
Mengumpulkan Data
Analisi Data
Pembahasan dan
Kesimpulan
Gambar 3.2 Skema Alur Penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Perawat di Puskesmas Teluk Lingga Sangatta Utara
28
J. Analisa Data
Data yang dianggap memenuhi syarat untuk selanjutnya diberi
tanda khusus (coding) untuk menghindari pencantuman identitas atau
menghindari adanya kesalahan dan duplikasi entri data. Data disajikan
dalam bentuk deskriptif dalam sistematika : Gambaran Responden
berdasarkan kelompok umur, pendidikan, dan jenis kelamin dalam bentuk
grafik batang dan diagram lingkaran. Data yang telah terkumpul selanjutnya
diolah dengan. menggunakan uji statistik untuk penilaian pengaruh gaya
kepemimpinan dan motifasi kerja terhadap kinerja perawat di Puskesmas
Teluk Linggga Sangatta Utara. Dalam Notoatmodjo (2012) analisa data
suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap antara lain:
1. Analisa Univariate
Analisis univariat digunakan untuk menjabarkan secara deskriptif
mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang
diteliti, baik variabel bebas maupun terikat. Pada penelitian ini ingin
mengidentifikasi tentang gambaran deskriptif karakteristik responden
yaitu jenis Kelamin, Umur, status kepegawaian, Ruang Rawat Inap, Masa
Kerja, dan Pendidikan Terakhir.
2. Analisa Bivariate
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat di
Puskesmas Teluk Lingga Sangatta Utara. Uji statistik yang bisa
digunakan adalah uji t atau Mann – Whitney.
Uji t digunakan untuk membandingkan dan membedakan dua variabel
serta untuk menguji generlisasi dari hasil analisis. Penelitian ini
menggunakan uji beda dua mean independen (uji T independen) dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh variable Gaya Kepemimpinan (X1)
dan variable Motivasi Kerja (X2). Pada pengujian normalitas data jika
data dinyatakan tidak normal maka pengujian menggunakan Man -
Whitney. Perhitungan uji statistik menggunakan perhitungan dengan
sistem komputerisasi.
29
K. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan ijin kepada
kepala Puskesmas Teluk Linggga Sangatta Utara untuk mendapatkan
persetujuan. Masalah etik meliputi :
1) Lembar persetujuan menjadi responden
Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak
yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data.Jika klien
bersedia diteliti, maka mareka harus menandatangi lembaran persetujuan
tersebut. Jika klien tersebut menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati klien tersebut.
2) Anonimity ( tanpa nama )
Untuk menjaga kerahasiaan klien peneliti tidak mencantumkan namanya
pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomer kode
pada masing-masing lembar tersebut.
30
3) Confidentiallity ( kerahasiaan )
Kerahasiaan klien dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.