Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

Analisa Masalah

Dari anamnesis pasien an. Ny. M umur 53 tahun datang dengan


keluhan muntah yang memberat sejak kurang lebih 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. muntah lebih dari 8 kali, muntahan berwarna kehitaman berisi
cairan dan makanan yang dimakan, sebanyak lebih dari 1 gelas belimbing.
Berdasarkan kepustakaan didapatkan bahwa yang di keluhkan
tersebut mengarah ke gejala klinis gastritis erosif. Gejala klinis gastritis
erosif berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas. Jika gastritis
menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa:-
Tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena)- Muntah darah
(hematemesis) atau makanan yang sebagian sudah dicerna, yang
menyerupai endapan kopi. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa
faktor resiko gastritif karena dinding mukosa lambung semakin menipis
akibat usia tua dan pada usia tua lebih mudah untuk terinfeksi helicobacter
pyllori atau penyakit autoimun daripada usia muda. Penyakit gastritis lebih
banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki,
Keluhan muntah disertai nyeri seperti berdenyut dan hangat pada
luka di telapak kaki kanan. Luka dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan
SMRS, awalnya luka hanya kecil akibat tertusuk penyangga obat nyamuk
bakar, luka dengan ukuran 1x3cm, terasa nyeri sesaat, darah sedikit dan
tidak disertai nanah. Namun semakin hari luka semakin membesar dan
disertai nanah kental, berwarna putih keruh, bercampur darah dan berbau
busuk. saat itu luka mulai terasa semakin nyeri dan mulai membengkak di
kaki saja. luka semakin dalam dan semakin lebar kira-kira sebesar telapak
tangan, luka tak kunjung sembuh atau pun kering. Pasien mengaku tidak
pernah berobat untuk luka tersebut dan hanya membersihkan luka dengan
betadine dan kassa. Namun jumlah nanah yang keluar cukup banyak
hingga kasa pembungkus luka basah karena nanah bercampur darah yang
merembes. berjalan terasa bahwa tidak memijak lantai.

71
Adanya lesi pada bagian tubuh pasien yang tak kunjung membaik
dan riwayat DM pada pasien menandakan adanya komplikasi dari DM dan
dapat menjadi factor yang mempermudah masuknya kuman dan
menyebabkan proses peradangan atau infeksi.

Menurut teori ( PERKENI 2015) gejala dan tanda terjadinya kaki


diabetic antara lain adalah

 Kulit kaki yang kering, bersisik dan retak-retak serta kaku


 Rambut kaki yang menipis
 Kelainan bentuk dan warna kuku
 Kuku menebal
 Kalus terutama dibagian telapak kaki
 Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-tulang kaki
yang menonjol
 Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari
 Kaki baal, kesemutan atau tidak terasa nyeri
 Kaki yang terasa dingin
 Perubahan warna kulit kaki, kemerahan, kebiruan atau kehitaman

Pada pasien ini didapatkan 5 gejala dari kaki diabetes berupa kulit kaki
yang kering dan bersisik, terdapat bekas luka, kaki baal dan kesemutan,
kaki yang terasa dingin dan perubahan warna pada kulit kaki yaitu warna
menjadi kemerahan.

Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes sejak ± 5 tahun yang lalu


dan menkonsumsi obat pil namun pasien lupa namanya. Sebelumnya
Pasien mengeluh sering merasa lapar, suka makan tengah malam dan
pasien juga mengatakan sering terjaga saat malam hari karena sering
buang air kecil hingga 4x saat malam hari dan pasien juga mengatakan
kuat minum air putih dari dulunya. Pasien juga sering merasa lemas dan
kesemutan. Selain itu pasien mengeluh mengalami penurunan berat badan
padahal sudah makan banyak. Pasien hanya mengkonsumsi obat bila gula

72
darah tinggi dan tidak kontrol kembali bila obat habis. Saat ini mata
sebelah kanan pasien kabur sejak 3 bulan yang lalu, dan pasien tidak
berobat untuk keluhan tersebut.

Hal ini sesuai dengan kriteria klasik DM menurut Perkeni adalah


rasa haus yang berlebihan (polidipsia), sering kencing terutama malam
hari (poliuria), banyak makan (polifagia), serta berat badan yang turun
dengan cepat. Glukosa di urin menimbulkan efek osmotik yang menarik
air bersamanya, menimbulkan diuresis osmotik yang ditandai oleh sering
berkemih terutama dimalam hari (poliuria).. Cairan yang berlebihan yang
keluar menimbulkan dehidrasi yang pada gilirannya dapat menyebabkan
kegagalan sirkulasi perifer karena darah turun mencolok. Sel-sel
kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat perpindahan
osmotik air dalam sel ke cairan ekstrasel, sehingga tubuh mengkompensasi
dehidrasi dengan rasa haus berlebihan sehingga penderita banyak minum
(polidipsia). Menurunnya transport glukosa melalui membran sel, keadaan
ini mengakibatkan sel-sel kekurangan makanan sehingga meningkatkan
metabolisme lemak dalam tubuh. Manifestasi yang muncul adalah
penderita DM selalu meras lapar atau nafsu makan meningkat (polifagia).

Pasien saat ini berusia 53 tahun dan mengetahui menderita DM tipe


II sejak 5 tahun yang lalu. Menurut International Diabetes Federation
(2012) penderita DM tipe II lebih dari 50 % merupakan kelompok usia 40-
59 tahun. Sedangkan, persentase kaki diabetik paling tinggi pada usia 45 -
64 tahun. Hal ini sesuai dengan kasus pada pasien ini

Dari pemeriksaan generalisata ditemukan adanya tanda tanda


anemia yaitu konjungtiva anemis. Terdapat nyeri ekan epigastirum yang
merupakan manifestasi klinis gastritis erosif. Dari pemeriksaan status
lokalis didapatkan luka di telapak kaki kiri dengan ukuran 7x5x1,5 cm,
terdapat pus dan darah. Berdasarkan kriteria pedis dan wagner pada pasien
ini didapatkan.

73
Krteria PEDIS
1. Perfusion : derajat 1 (tidak ada gejala maupun tanda penyakit
arteri perifer pada kaki yang terkena)
2. Extent : 3cm x 2cm x1,5cm derajat 2
3. Depth : derajat 2 ( ulkus dalam, menembus lapisan di
bawah dermis hingga ke subkutan, fascia, otot, atau tendon)
4. Infection : derajat 3
5. Sensation : derajat 2 (ada kehilangan sensasi protektif pada
kaki yang terkena)
Kriteria Wagner : Grade IV
Pada pasien ini dikatakan wagner grade IV karena telah terdapat
gangren pada jari kaki atau kaki bagian distal (digitit 2-3).

Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kelainan berupa


peningkatan leukosit yaitu 16,91 x 103 mm3, hal ini menandakan bahwa
telah terjadi proses infeksi pada pasien yang bisa dikarenakan ulkus yang
sudah terinfeksi. Didapatkan juga penurunan HB 7,5 gr/dl, MCV 75,6 fl,
MCH 26,8 pg. Hal ini dikarenakan adanya penyakit kronis berupa
diabetes melitus pada pasien ini, yang menyebabkan adanya perdarahan
akibat luka yang tidak diketahui. Berdasarkan nilai MCV dan MCH pada
pasien ini juga dipikirkan bahwa kemungkinan anemia pada pasien ini
bersifat anemia hipokrom mikrositer yang akan dipastikan dengan
sediaan apus darah tepi (SADT).
Terapi pasien DM tipe II diawali dengan edukasi, pada pasien ini
telah dilakukan edukasi rutin dengan tujuan promosi hidup sehat,
mengenai pengertian, perjalanan, pengendalian dan pemantauan DM tipe
II serta berbagai penyulitnya baik yang akut atau kronik. Memotong kuku
secara teratur, Dan juga dianjurkan untuk memberikan bantalan agar kaki
yang terjadi ukus lebih tinggi. Dan juga diberikan obat-obatan
hipoglikemik oral atau insulin yang digunakan serta target pengobatan
yang dijalani. Hal ini sesuai dengan teori untuk perawatan kaki diabetik.

74
Mengeringkan kaki secara berkala dan menghindari terjadinya
kelembapan pada kaki. Pengelolaan luka dilakukan dengan
membersihkan luka, dan mengganti perban setiap hari. Hal ini dilakukan
agar kebersihan dan kelembapan luka tetap terjaga.

Edukasi perawatan kaki harus diberikan secara rinci pada semua orang
dengan ulkus maupun neuropati perifer atau peripheral arterial disease

1 Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air
2 Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan pada dokter apabila kulit
terkeluapas, kemerahan, atau luka

3 Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya


4 Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan
mengoleskan krim pelembab ke kulit yang kering
5 Potong kuku secara teratur
6 Keringkan kaki, sela-sela jari kaki teratur setelah dari kamar
mandi
7 Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan
lipatan pada ujung-ujung jari kaki
8 Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur
9 Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang
dibuat khusus

10 Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan


hak tinggi

11 Jangan gunakan bantal atau botol berisi air panas/batu untuk


Kaki

Pada pasien ini juga dianjurkan untuk Latihan jasmani yang


dilakukan ketika pasien sudah tidak dalam kondisi bed rest. Pilihan
latihan yang dapat dilakukan adalah yang bersifat aerobik, seperti jalan
kaki, bersepeda santai, jogging dan berenang. Latihan dilakukan secara

75
teratur sebanyak 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
Selain itu, dapat disertai dengan mengurangi kebiasaan hidup kurang
bergerak dan hanya bermalas-malasan dirumah, tanpa aktivitas.
Terapi gizi medis pasien DM tipe II dengan menghitung kebutuhan
kalori dalam sehari. Kebutuhan kalori basal pada pasien ini dihitung
dengan menggunakan berat badan ideal, yaitu 90% x (150) –
100}x1kg, yaitu 45 kg. Kebutuhan kalori basalnya adalah 25kal/kg BB
yaitu 1125 kkalcc
Pada pasien ini diberikan terapi farmakologis berupa :
 IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
 Inj Ceftriaxone 1x2 gram drip dalam nacl 0,9% 100 cc
 PO PCT 3 x 500mg (jika demam)
 Metoclopamid iv 3x10 mg
 Meformin 3x500 mg
 Lantus 1x12 IU
 Novorapid 3x6 IU
 Konsul Bedah
 Rawat luka pagi dan sore

Hal ini sesuai dengan pedoman penatalaksanaan ulkus diabetic


dalam pemberian antibiotic, dimana pada infeksi dengan derajat ringan
diberikan antibiotic golongan cephalosporin pada pasien ini diberikan
cefotaxime yaitu cephalosporin generasi ke III dan dikombinasikan dengan
golongan macrolide yaitu clindamycin.

76
Untuk penatalaksanaan Diabetes Melitusnya diberikan PO
Metformin 3x 500mg, Lantus 1 x 12 IU, Novorapid 3 x 6 IU. Hal ini

sesuai dengan pedoman penatalaksanaan menurut American Diabetes


Association (ADA) 2016

Pada pasien ini telah diberikan terapi berupa obat hipoglikemik dari
golongan yaitu metformin dan diberikan insulin prandial yaitu novorapid 3x 6 IU
dan insulin basal yaitu lantus 1x 12 IU. Hal ini mungkin dikarenakan telah terjadi
komplikasi pada pasien ini berupa komplikasi makrovaskular yaitu ulkus diabetic.

77

Anda mungkin juga menyukai