Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah,


mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi
tertentu, misalnya membuat seseorang infertile, atau melumpuhkan otot rangka
selama pembedahan. (Ganiswara et. .al, 2007)

Dalam farmakologi terfokus pada dua subdisiplin, yaitu farmakodinamik


dan farmakokinetik. farmakokinetik atau kinetika obat adalah nasib obat dalam
tubuh atau efek tubuh terhadap obat. Farmakokinetik mencakup 4 proses, yakni
proses absorpsi (A), distribusi (D), metabolism (M), dan ekskresi (E).
Farmakodinamik menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau
makhluk, secara keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi, biokimia, dan
patologi. Obat farmakodinamik bekerja meningkatkan atau menghambat fungsi
suatu organ (Ganiswara et. al., 2007).

Efek terapeutik obat dan efek toksik obat adalah hasil dari interaksi obat
tersebut dengan molekul di dalam tubuh pasien. Sebagian besar obat bekerja
melalui penggabungan dengan makromolekul khusus dengan cara
mengubah aktivitas biokimia dan biofisika makromolekul, hal ini dikenal
dengan istilah reseptor (Katzung, 1989)

Obat biasanya diberikan dalam dosis biasa atau dosis rata-rata, yang cocok
untuk sebagian besar pasien. Untuk pasien lainnya, dosis biasa ini terlalu besar
sehingga menimbulkan efek toksik atau terlalu kecil sehingga tidak
efektif (Ganiswara et. al., 2007).

Kebanyakan obat diubah di hati dalam hati, kadang-kadang dalam ginjal


dan lain-lain. Kalau fungsi hati tidak baik maka obat yang biasanya diubah dalam
hati tidak mengalami peubahan atau hanya sebagian yang diubah. Hal
tesebut menyebabkan efek obat berlangsung lebih lama dan obat
menjadi lebih toxic. (Lamidi, 1995)

Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai dosis respond obat dan
indeks terapi dari obat Natrium Diklofenak

1.2 Prinsip percobaan

1. Intensitas efek obat pada makhluk hidup lazimnya meningkat jika dosis
obat yang diberikan juga meningkat
2. Semakin besar indeks terapi obat semakin besar efek terapeutiknya.

1.3 Tujuan percobaan


1. Memperoleh gambaran bagaimana rancangan eksperimen untuk
memperoleh DE50 dan DL50
2. Memahami konsep indeks terapi

Katzung, B. 1989. Farmakologi Dasar dan Klinik.Edisi 3. EGC : Jakarta

Ganiswara, S.G., R. Setiabudi, FD. Suyana, Purwantyastuti(Editor).


2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Bagian Farmakologi FK UI : Jakarta.

Lamidi, Sofyan. 1995. Farmakologi Umum I. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai