Etika Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi
KODE ETIK IAPI : Sehubungan dengan perkembangan yang terjadi dalam tatanan global dan tuntutan transparansi
dan akuntabilitasyang lebih besar atas penyajian Laporan Keuangan, IAPI merasa adanya suatu kebutuhan untuk
melakukan percepatan atas proses pengembangan dan pemutakhiran standar profesi yang ada melalui
penyerapan Standar Profesi International.
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non atestasi kepada
masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Jenis Profesi yang ada antara lain :
1. Akuntan Publik, merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang bersifat
independen. Yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian memberikan pendapat /
asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
2. Akuntan Manajemen, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di perusahaan
3. Akuntan Pendidik, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di lembaga-
lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya.
4. Akuntan Internal, adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus
sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk
membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
5. Konsultan SIA / SIM, salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan
utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi
dalam sebuah perusahaan.
6. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit
organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Sox mengakibatkan dibentuknya PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang independen dan
penuh waktu bekerja di bawah SEC (Security and Exchange Commission) mengawasi firma akuntan publik dan
mengeluarkan standar yang berhubungan dengan akuntansi dan proses audit. PCAOB juga berperan sebagai
penegak hukum terhadap corporate fraud dan memberikan perlindungan terhadap whistleblower (istilah yang
diberikan kepada pegawai atau seseorang yang mengadukan penyimpangan).
Sox terdiri atas 11 judul utama dengan 64 pasal, terdapat 2 pasal pada Sox yang menjadi acuan dalam proses audit
dan pengendalian internal pelaporan keuangan. Pasal-pasal tersebut adalah :
Pasal 302 Corporate Responsibility for Financial Reports
Pasal ini menunjukan perlunya CEO (Chief Exec utive Officer) dan CFO (Chief Financial Officer) atau sederajat
secara personal melakukan pengesahan terhadap sah atau tidaknya laporan keuangan perusahaan dan
memastikan tidak ada salah saji materi dan bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian intern
laporan keuangan tersebut.
Pasal 404 Management Assessment of Internal Control
Pasal ini meliputi proses pengesahan (attestation ) serta penilaian ( assessment) dari kendali pelaporan keuangan
mencakup pengaturan dan penegakan struktur serta prosedur pelaksanaan kontrol yang tepat bagi setiap
perusahaan.