Solar Energy Dan Solar Cell System PDF
Solar Energy Dan Solar Cell System PDF
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Kapita Selekta Fisika Energi I
Oleh:
Hensen Prima K. S 140310140001
Rafif Tri Adi Baihaqi 140310140002
Sholikhatin Fahmi 140310140019
Sicilia Nusi 140310140025
Silvia W. B 140310140032
Resi Resitasari 140310140035
Satia Rahman 140310140041
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................
B. Tujuan Masalah ............................................................................... 1
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Solar Energy (Energi Surya) ............................................................
1. Pengertian Solar Energy (Energi Surya) ................................. 3
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................. 3
3. Aplikasi Solar Energy (Energi Surya) ..................................... 3
B. Panel Solar Energy (Energi Surya) ................................................. 4
1. Pengertian Panel Surya (Solar Cell) ......................................... 5
2. Jenis-jenis Sel Surya ................................................................. 5
3. Karakteristik Solar Cell .... ....................................................... 7
4. Jenis-jenis Kolektor Surya ....................................................... 7
5. Daya dan Efisiensi Surya ....................................................... 10
6. Parameter Solar Cell ................................................................. 13
C. Bagian-bagian dan Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga 14
Surya (PLTS) .................................................................................
1. Bagian-bagian PLTS........................ ........................................ 15
2. Prinsip Kerja PLTS .................................................................. 15
3. Perhitungan Kebutuhan Sistem PLTS .................................... 16
D. Cara Merawat Panel Surya ............................................................ 18
E. Keunggulan dan Kelemahan Panel Surya ...................................... 19
1. Keunggulan Panel Surya ......................................................... 19
2. Kekurangan Panel Surya ........................................................ 20
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Skema Solar Cell ................................................................ 6
2 Rangkaian Persamaan Sel Surya ........................................ 8
3 Kurva I-V ........................................................................... 9
4 Grafik Arus Terhadap Temperatur ..................................... 9
5 Grafik Arus Terhadap Tegangan ....................................... 10
6 Skema Sistem Kolektor Surya Prismatic ........................... 11
7 Kolektor Plat Surya Datar .................................................. 12
8 Concentrating collector ...................................................... 12
9 Evacuated tube collector .................................................... 13
10 Cara Kerja Fotovoltaik ....................................................... 15
11 Sistem PLTS ....................................................................... 16
12 Penggunaan PLTS di rumah ............................................... 17
13 Diagram PLTS .................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia. Peningkatan kebutuhan
energi dapat menjadi faktor peningkatan kemakmuran, tetapi juga dapat menimbulkan
masalah dalam usaha penyediaannya. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak
bumi di Indonesia, pemanfaatan energi alternatif nonfosil harus ditingkatkan. Ada
beberapa energi alam sebagai energi alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman dan
persediaannya tidak terbatas yang dikenal dengan energi terbarukan. Diantaranya adalah
energi surya, angin, gelombang dan perbedaan suhu air laut.
Upaya pencarian sumber energi baru sebaiknya memenuhi syarat yaitu menghasilkan
jumlah energi yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan. Oleh karena itu pencarian tersebut diarahkan pada pemanfaatan energi
matahari baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan panel surya
yang dapat merubah energi matahari menjadi energi listrik yang dinamakan Solar Cell.
Teknologi Solar Cell telah lama dikenal oleh manusia penangkap panas yang dibawa
sinar matahari untuk diubah menjadi sumber energi listrik.
Indonesia merupakan negara yang membutuhkan pasokan energi yang cukup besar
termasuk energi listrik. Untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik dapat menggunakan
sumber energi alternatif yaitu tenaga surya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS). Sel surya (photovoltaic) merupakan piranti yang dapat mengkonversi cahaya
matahari menjadi energi listrik. Energi surya adalah sumber energi yang dapat
diperbaharui (renewable energy resources) yang sangat potensial. Energi surya dapat
menghasilkan daya hingga 156.486 MW, jumlah yang lebih besar jika dibandingkan
dengan sumber energi terbarukan yang lainnya. Indonesia merupakan negara yang
terletak dalam jalur khatulistiwa yang sepanjang tahun mendapatkan cahaya matahari
yang berlimpah.
Pemanfaatan energi ini sebagai PLTS juga harus memperhatikan beberapa faktor
untuk pengoptimalan energi surya menjadi energi listrik yaitu: pengaruh cuaca,
kelembaban, temperatur, posisi sel surya serta arah angin yang terdapat pada permukaan
sel surya. Apabila ada yang menutupi lapisan luar sel surya, maka cahaya yang akan
1
diterima oleh semikonduktor akan berkurang dan akan berimbas secara langsung terhadap
proses konversi energi.
Pemanfaatan listrik fotovoltaik di Indonesia secara ekonomi lebih sesuai untuk
kebutuhan energi yang kecil pada daerah terpencil dan terisolasi. Meskipun pembangkit
fotovoltaik skala sangat besar pernah dibangun di luar negeri yang memberikan energinya
langsung kepada jaringan listrik. Namun secara finansial kelihatannya belum layak untuk
dibangun di Indonesia. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang Solar Energy
dan Solar Cell System.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang Solar Energy (Energi surya).
2. Untuk mengetahui tentang Panel Surya (Solar Cell).
3. Untuk mengetahui Bagian-bagian Komponen dan Prinsip Kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS).
4. Untuk mengetahui Cara Merawat Panel Surya.
5. Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Panel Surya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini dilaksanakan
dengan mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa masuk dan
menerangi ruangan dalam bangunan.
d. Kompor Matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang diterima
dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga
didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk menggantikan panas dari
kompor minyak atau kayu bakar.
e. Pengeringan Hasil Pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan menjemur hasil
panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat menguntungkan bagi para petani
karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya.
Berbeda dengan petani di negara-negara empat musim yang harus mengeluarkan biaya
untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven yang menggunakan
bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.
Posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari (untuk
memastikan efisiensi maksimum). Panel surya modern memiliki perlindungan
overheating yang baik dalam bentuk semen konduktif termal. Perlindungan overheating
penting dikarenakan panel surya mengkonversi kurang dari 20% dari energi surya yang
ada menjadi listrik, sementara sisanya akan terbuang sebagai panas, dan tanpa
perlindungan yang memadai kejadian overheating dapat menurunkan efisiensi panel
surya secara signifikan.
Pada tengah hari yang cerah radiasi sinar matahari mampu mencapai 1000 watt
permeter persegi. Jika sebuah piranti semikonduktor seluas satu meter persegi memiliki
efisiensi 10 persen, maka modul sel surya ini mampu memberikan tenaga listrik sebesar
100 watt. Saat ini modul sel surya komersial memiliki efisiensi berkisar antara 5 hingga 15
persen tergantung material penyusunnya. Tipe silikon kristal merupakan jenis piranti sel
6
surya yang memiliki efisiensi tinggi meskipun biaya pembuatannya relatif lebih mahal
dibandingkan jenis sel surya lainnya
2. Jenis-jenis Sel Surya
a. Monocrystallne
Jenis ini terbuat dari batangan kristal yang diiris tipis–tipis. Karena sel surya berasal
dari satu induk batangan kristal, maka setiap potongan memiliki karakteristik yang identik
dengan yang lainnya. Sehingga efisiensi monocrystalline mampu mencapai 15 – 20 %.
Kelemahan dari sel surya tipe monocrystalline adalah potongan dari setiap sel suryanya
berupa segi 6, 8 atau bulat. Sehingga apabila disusun bersama sel surya yang lainnya akan
membentuk ruang kosong.
b. Polycrystalline
Jenis ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dilebur kemudian dituang
dalam cetakan yang umumnya berbentuk persegi. Kemurnian kristal silikon
polycrystalline tidak setinggi monocrystalline. Efisiensinya sekitar 13 – 16 %, tetapi
dengan potongan yang berbentuk persegi, polycrystalline dapat disusun lebih rapat
daripada monocrystalline, sehingga mengurangi ruang–ruang kosong antar sel surya.
Proses pembuatan polycrystalline
c. Armophous Silicon (a-Si)
Solar sel jenis ini ada pada mainan anak – anak, jam tangan, kalkulator dan perangkat
elektronik yang non-vital. Efisiensinya rendah sekitar 6 – 8%.
d. Cadmium Tellruride (CdTe)
Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium Telluride yang memiliki efisiensi
lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu sekitar: 9% - 11%.
e. Copper Indium Gallium Selenide (CIGS)
Dibandingkan kedua jenis sel surya thin film di atas, CIGS sel surya memiliki
efisiensi paling tinggi yaitu sekitar 10% - 12%. Selalin itu jenis ini tidak mengandung
bahan berbahaya Cadmium seperti pada sel surya CdTe.
3. Karakteristik Solar Cell
Sel Surya diproduksi dari bahan semikonduktor yaitu silikon yang berperan
sebagai insulator pada temperatur rendah dan sebagai konduktor bila ada energi dan
panas. Sebuah silikon sel surya adalah sebuah diode yang terbentuk dari 3 lapisan atas
silikon tipe n (silicon doping of“phosphorous”), dan lapisan bawah silikon tipe p (silicon
doping of “boron”). Elektron-elektron bebas terbentuk dari milion photon atau
7
benturan atom pada lapisan penghubung (junction=0.2-0.5 mikron) menyebabkan
terjadinya aliran listrik.
Sebuah sel surya dalam menghasilkan energi listrik (energi sinar matahari
menjadi photon) tidak tergantung pada besaran luas bidang silikon, dan secara
konstan akan menghasilkan energi berkisar ± 0.5 volt-max. 600 mV pada 2 amp, dengan
kekuatan radiasi solar matahari 1000 W/m² = ”1 Sun” akan menghasilkan arus listrik (I)
sekitar 30 mA/cm² per sel surya. Pada Gambar 3 dibawah yang menggambarkan keadaan
sebuah sel surya beroperasi secara normal. Sel surya akan menghasilkan energi
maksimum jika nilai Vm dan Im juga maksimum. Sedangkan Isc adalah arus listrik
maksimum pada nilai volt= nol; Isc berbanding langsung dengan tersedianya sinar
matahari. Voc adalah volt maksimum pada nilai arus nol; Voc naik secara logaritma
dengan peningkatan sinar matahari, karakter ini yang memungkinkan sel surya untuk
mengisi accu.
Keterangan:
Io : Arus saturasi reserver (Ampere)
n : faktor ideal dioda (bernilai 1 untuk dioda ideal)
q : pengisisan electron ( 1602. 10-19 C)
k : konstanta Boltzaman ( 13806.10-23 J.K-1)
t : temperatur solar sel ( o K)
8
Gambar 3. Kurva I-V
Keterangan:
Isc : Short-circuit current
Vsc : Open-circuit voltage
Vm : Voltage maksimum power
Im : Current maksimum power
Pm : Power maksimum-output dari PV array (watt)
Sebuah Sel surya dapat beroperasi secara maksimum jika temperatur sel tetap
normal (pada 25 derajat celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperatur
normal pada PV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur sel
surya 1 derajat celsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total
tenaga yang dihasilkan 8 atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur sel per
10 derajat C. Gambar 4 merupakan grafik pengaruh temperatur pada solar cell dalam °C.
Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariabel, dan sangat
tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak
9
berpengaruh pada current (I) sedikit pada volt. Gambar 5 merupakan grafik
pengaruh temperatur pada solar cell dalam W/m2.
10
a. Kolektor Surya Prismatik
Kolektor surya tipe prismatik adalah kolektor surya yang dapat menerima energi
radiasi dari segala posisi matahari. kolektor jenis ini juga dapat digolongkan dalam
kolektor plat datar dengan permukaan kolektor berbentuk prisma yang tersusun dari
empat bidang yang berbentuk prisma, dua bidang berbentuk segitiga sama kaki dan dua
bidang berbentuk segi empat siku–siku.sehingga dapat lebih optimal proses penyerapan.
11
datar memanfaatkan radiasi matahari langsung dan terpencar (beam dan diffuse), tidak
membutuhkan pelacak matahari, dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
12
d. Evacuated Tube Collectors
Jenis ini dirancang untuk menghasilkan energi panas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan dua jenis kolektor surya sebelumnya. Keistimewaannya terletak pada efisiensi
transfer panasnya yang tinggi tetapi faktor kehilangan panasnya yang relatif rendah. Hal
ini dikarenakan fluida yang terjebak diantara absorber dan covernya dikondisikan dalam
keadaan vakum, sehingga mampu meminimalisasi kehilangan panas yang terjadi secara
konveksi dari permukaan luar absorber menuju lingkungan.
Keterangan:
: Intensitas radiasi matahari (W/m2)
A : Luas Permukaan (m2)
Sedangkan untuk besarnya daya sesaat yaitu perkalian tegangan dan arus yang dihasilkan
oleh sel fotovoltaik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Daya (Watt),
V : Beda potensial (Volt)
I : Arus (Ampere)
13
Radiasi surya yang mengenai sel fotovoltaik dengan menggunakan alat pyranometer
adalah dalam satuan mV sehingga harus dikonversikan menjadi W/m2 , persamaan yang
digunakan adalah:
Efisiensi yang terjadi pada sel surya adalah merupakan perbandingan daya yang dapat
dibangkitkan oleh sel surya dengan energi input yang diperoleh dari sinar matahari.
Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi sesaat pada pengambilan data.
6. Parameter Solar Cell
Pengoperasian maksimum Sel Surya sangat tergantung pada :
a. Ambient air temperature
Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maksimum jika temperatur sel tetap
normal (pada 25 derajat Celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperatur normal
pada PV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur sel surya 1°C
(dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4% pada total tenaga yang dihasilkan atau akan
melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur Sel per 10°C.
b. Radiasi solar matahari (insolation)
Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariabel, dan sangat
tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak
berpengaruh pada current (I) sedikit pada volt
c. Kecepatan angin bertiup
Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan
permukaan temperatur kaca-kaca PV array.
d. Keadaan atmosfir bumi
Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel debu udara, asap, uap air
udara, kabut dan polusi sangat mementukan hasil maksimum arus listrik dari deretan PV.
e. Orientasi panel atau array PV
Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah
penting agar panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maksimum. Selain arah
orientasi, sudut orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi
hasil energi maksimum. Untuk lokasi yang terletak di belahan utara latitude, maka
panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke selatan. Orientasi ke timur—barat
14
walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/ deretan PV,
tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. Posisi letak sel surya
(array) terhadap matahari (tilt angle/sudut orientasi matahari). Mempertahankan
sinar matahari jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan
mendapatkan energi maksimum 1000 W/m2 atau 1 kW/m2. Apabila tidak dapat
mempertahankan ketegaklurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka
ekstra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude
yang berubah setiap jam dalam sehari).
15
2. Prinsip Kerja PLTS
Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit rakitan
beberapa sel surya fotovoltaik. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik
yang dihubungkan secara seri dan paralel. Teknologi ini cukup canggih dan
keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan
mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi
surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit
pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya. Cara kerja photovoltaik diperlihatkan
pada Gambar 6. Pada Gambar 7 diperlihatkan sistem PLTS.
16
Gambar 12. Penggunaan PLTS di rumah
Panel surya/solar cells/solar panel menghasilkan energi listrik tanpa biaya, dengan
mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon yang disinari matahari/
surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan
kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih
36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
17
dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan
ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan
oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC
(alternating current) seperti televisi, radio, komputer, dll arus baterai disuplai oleh
inverter.
19
1. Keunggulan panel surya
a. Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
b. Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet ini.
c. Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah
karena tidak ada bagian yang bergerak.
d. Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan
sangat diam.
e. Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
f. Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.
g. Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang
sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan investasi
besar secara instan.
h. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka yang
mencapai 20+ tahun.
i. Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
2. Kelemahan Panel Surya:
a. Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga.
b. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini
mencapai efisiensi kurang dari 20%.
c. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
d. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
e. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan
sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel
surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada manfaat besar dengan memanfaatkan energi surya. Penggunaan energi surya
akan mengurangi kebutuhan energi tak terbarukan, menciptakan lapangan kerja dan
merangsang pertumbuhan ekonomi. Teknologi yang terus berkembang ini hanya akan
bermanfaat bagi planet ini jika mulai menggunakannya. Sistem tenaga surya rumahan
dapat membantu mengurangi biaya energi dengan menggunakan energi surya "gratis"
sebagai pengganti energi "berbayar" yang dibeli dari jaringan listrik (tagihan listrik),
bahkan energi yang dihasilkan matahari dapat memasok sebagian besar kebutuhan
energi rumah tangga.
Manfaat terbesar dari energi surya adalah karena energi ini bebas dari polusi.
Perekonomian dunia sekarang sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti
batubara, minyak bumi dan gas alam. Maka, sudah selayaknya banyak orang yang
harus menggunakan energi terbarukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
memanfaatkan energi surya dengan baik agar dapat menjaga kelestarian lingkungan
dan meminimalisasi polusi.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Arismunandar, Wiranto. 1985. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta: PT. Pradnya paramita
2. Daryanto. 2007. Energi Masalah dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama
3. Ginting, Noel Fransiskus. 2009. Studi pengkajian tenaga listrik mikro dari sel surya di
daerah yang tidak dijangkau distribusi PLN. Skripsi tidak diterbitkan. Medan:USU
4. Gurning, Tamba. 2010. Kajian Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Laju
Aliran Terhadap Efisiensi Termal Dengan Menggunakan Solar Energy Demonstration
Tipe LS-17055-2 Double Spot Light. Skripsi tidak diterbitkan. Medan:USU
5. Ghosh, K. Thusar and Prelas A. Mark. 2010. Energy Resources and Systems.
Springer:New York.
6. Indoenergi. 2012. Energi surya. (online). (http://www.indoenergi.com, diakses 15
Oktober 2017)
7. Mulyono, Agus. 2007. Cahaya Diatas Cahaya Kajian Cahaya Perspektif Fisika dan
Tasawuf. Malang: UIN Press.
8. Solarsuryaindonesia. 2012. Menghitung Kebutuhan system PLTS. (Online).
(http://solarsuryaindonesia.com/panduan/menentukan-kebutuhan-listrik-cadangan,
diakses 15 Oktober 2017)