Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ketahanan nasional suatu bangsa dan Negara akan kuat dan kokoh, jika di lakukan upaya
pembinaan/pengembangan terhadap setiap getra (bidang)nya secara terencana, terpadu dan
berkesinambungan. Sehubungan dengan hal ini, pembinaan ketahanan nasional menggunakan
pendekatan asta gatra (8 aspek) yang merupakan keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan
Negara. Pembinaan terhadap astra gatra tersebut dapa di jelaskan sebagai berikut :
Jika suatu ideology memenuhi ketiga aspek di atas berarti ideology tersebut di katakana
ideology yang baik, maju dan modern. Komunisme misalnya jelas bukan ideology yang baik,
karena tidak memenuhi ketiga aspek nilai di atas. Sebaliknya pancasila diyakini memiliki ketiga
aspek nilai di atas.
Selanjutnya ancaman terhadap nilai fraksi adalah kendatipan nilai-nilai instrumentalnya juga
telah di sesuaikan dengan nilai dasar, akan tetapi tidak di laksanakan dalam praktik (kenyataan).
Misalnya dalam hal penanggulangan korupsi di Indonesia, begitu juga halnya dengan
perkembangan koperasi yang di katakana sebagai “sokoguru” ekonomi nasional.
Kemudian terdapat ancaman pada nilai instrumental, maka pembinaan yang harus dilakukan
adalh bahwa semua konsesus nasional sejak 1945 sampai “jatuh”nya rezim order baru tahun
1989 harus di tinjau kembali dan di sesuaikan kembali dengan nilai dasar idiologi pancasila,
sehingga dapat sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat serta dapat di wariskan
nantinya pada generasi-generasi berikutnya.
Sedangkan ancaman terhadap nilai pengalaman (fraksis), maka semua nilai-nilai dasar yang
telah disesuaikan dengan pancasila tersebut harus di laksanakan dalam kenyataan kehidupan
sehari-hari terutama oleh pemimpin bangsa baik formal mau pun informal di semua tingkatan
masyarakat.
pengertian politik
secara etimologi, kata politik (politics) berasal dari kata yunani kuno, yakni “polis” yang berarti
Negara (kota) dan “tain” yang berarti urusan. Jadi politik adalah segala hal yang berurusan
(berhubungan) dengan kekuasaan/Negara. Namun secara umum politik di artikan dengan cara
(usaha) untuk mewujudkan cita-cita atau idiologi (soelistyati ismail gani, 1987:12). Dalam
pembahasaan ini karena politik di artikan dengan ketahanan, maka yang di maksud adalah
ketahanan system politik.
Ketahanan pada (system) politik di artikan sebagai kondisi dinamika kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan, tantangan dan hambatan serta gangguan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara RI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Ancaman terjadi jika system politik yang berlaku tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi
pokoknya yakni fungsi integrasi dan fungsi adaptasi. Fungsi integrasi di artikan mempersatukan
di antara komponen-komponen politik yang ada terutama antara pemerintah dnegan
masyarakat sedangkan fungsi adaptasi adalah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat.
Indikasi adanya ancaman terhadap system politik, antara lain berkembangnya berbagai bentuk
ketidak percayaan/ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah, terjadi berbagai aksi
kerusakan dan sebagainya.
Karena itu upaya pembinaan yang utaman terhadap gatra politik adalah bagaimana memberikan
pengaturan dan pembatasan yang tegas dan jelas terhadap wewenang dan kekuasaan presiden
serta memberdayakan kekuatan-kekuatan rakyat, seperti parpol, per, LSM, perguruan tinggi dan
sebagainya.sehingga jalannya kekuasaan Negara senantiasa dapat di control secara baik dan
efektif.