Contoh Makalah
Contoh Makalah
Tugas Mandiri
Disusun oleh :
Nama : YULI SITI RODIYAH
NIM : 2013150152
Ruang : 02 PPKMB
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. ,
karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang
seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas
mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai
pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh
karena itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Perempuan istimewa Mamah dan Alm ayah yang selalu menjadi inspirasiku,
02PPKMB.
2
Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena
itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
D. Transisi Sosial 5
DAFTAR PUTAKA 8
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat makalah dengan judul : “Karakteristik
Perkembangan Sosial Remaja”.
B. Rumusan Masalah
6
PEMBAHASAN
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari
individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang
luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan
warisan sosial itu.
7
C. Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap
yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya. Mereka belum memahami benar
tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya
dapat menimbulkan hubungan sosial yang kurang serasi, karena mereka sukar untuk
menerima norma sesuai dengan kondisi dalam kelompok atau masyarakat. Sikap
menentang dan sikap canggung dalam pergaulan akan merugikan kedua belah pihak.
Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan hubungan sosial remaja
diantaranya :
● Lingkungan Keluarga
● Lingkungan Sekolah.
● Lingkungan Masyarakat
8
o Bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
D. Transisi Sosial
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami
perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam
kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah
orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif,
kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat
merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell
(dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk
memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai
adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
a. Keluarga
9
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan
diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan Anak
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik
sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak
yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak,
masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam
keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif
yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan
sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam
hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat
10
lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan
membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial
anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan
dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara
sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan
(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat,
tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan
antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
12
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar
manusia berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan manusia.
2. Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan dimasyarakat dan mereka
membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok
terutama kelompok sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu : kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial
ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan
emosi.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap calon peserta
didik dapat memahami konsep perkembangan sosial peserta didiknya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14