Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

3.1 Metode Penambangan di Pit-3 Timur Banko Barat


Metode penambangan yang digunakan di pit-3 Timur Banko Barat PTBA
menggunakan metode strip mining. Strip mining merupakan pertambangan kupas
atau baris yang secara khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang
permukaan untuk batubara yang dekat dengan permukaan. Metode ini digunakan
pada endapan batubara yang cukup tebal dan kemiringan (dip) yang relatif kecil
atau pada lapisan yang agak datar. Proses pengambilan batubara (coal getting) dan
pengupasan Overburden dilakukan dengan metode convesional mining
menggunakan kombinasi alat gali muat dan alat angkut yang digunakan di Pit-
3Timur Banko Barat adalah Alat gali muat overburden berupa shovel Komatsu
PC3000E-6 dan alat angkut dump truck HD Rigid Truck Belaz 75135. Sedangkan
pada pengambilan batubara menggunakan kombinasi alat gali muat PC850 dan
EC700 dan alat angkut DT HINO 700 yang digunakan di Pit-3Timur Banko
Barat.

3.2. Aktivitas Utama Penambangan di Pit-3 Timur Banko Barat


Kegiatan penambangan di pit-3 timur Banko Barat terdiri dari Land
clearing, Pengupasan Top Soil, Pengupasan OB, Pengangkutan OB, Pengupasan
Batubara, Pengangkutan Batubara.
3.2.1. Pembersihan lahan (land clearing)
Pembersihan lahan dilakukan untuk memisahkan pepohonan dari tanah
tempat pohon tersebut tumbuh. Alat yang digunakan pada kegiatan ini
menggunakan bulldozer D9R, pada kegiatan land clearing ini dapat dilihat pada
gambar 3.1, dan menggunakan pekerja sebanyak 4 orang termasuk pengawas, dan
dalam 1 hari terdapat 2 shift kerja, dan spesifikasi alat lebih lengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran B. Proses kegiatanya dengan cara mendorong pohon yang
berjenis salah satunya adalah pohon Merbau dan semak belukar, sehingga lahan
yang akan digali sudah bersih dan siap untuk dilakukan kegiatan selanjutnya.

30
31

Gambar 3.1 kegiatan land Clearing


3.2.2. Pengupasan tanah pucuk (top soil)
Kegiatan penanganan tanah pucuk yang meliputi penggalian, pemuatan,
pengangkutan, dan penimbunan tanah pucuk yang berupa tanah humus dapat
dilihat pada gambar 3.2 dan diarea pit 3 timur banko barat menggunakan alat gali-
muat excavator backhoe CAT 385C sebanyak 2 unit, dan alat angkut CAT HD
773E sebanyak 8 unit untuk speksifikasi alat dapat dilihat pada Lampiran C dan
Lampiran D, pada saat pekerjaan membutuhkan pekerja sebanyak 12 orang. Serta
waktu yang berlaku di perushaan dibagi menjadi tiga shift dalam satu hari atau 8
jam/shift. Lalu tanah pucuk tersebut di-dumping dekat daerah disposal yang
dianggap sudah final. Pada Pit-3 Barat Banko Barat bulan Juli 2017 dilakukan
kegiatan penanganan tanah pucuk (top soil) dibagian Timur Pit-3 Barat Banko
Barat. Tanah pucuk ini memiliki ketebalan 40-60 cm, dengan target produksi
20.000 bcm . nantinya dapat dimanfaatkan kembali untuk rencana reklamasi agar
lahan bekas tambang dapat ditanami lagi pepohonan atau untuk penggunaan
rencana reklamasi lainnya.

Gambar 3.2 Kegiatan Penggalian Dan Pengangkutan Tanah Pucuk (top soil)
32

3.2.3 Penggalian dan Pemuatan Tanah Penutup (Overburden)


Penggalian tanah penutup atau overburden dilakukan dengan cara
peledakan (blasting) pada jenis material clay ketebalan >120 meter. Kemudian
material hasil peledakan di muat menggunakan alat Shovel Komatsu PC3000E-6
dengan kapasitas bucket 16 ton (Gambar 3.3). Sesuai dengan target pada bulan juli
2017 ini sebesar 800 BCM yang harus di capai menggunakan kombinasi alat
shovel komatsu PC-3000 dan BELAZ, Banyaknya pengisian rata-rata untuk alat
angkut adalah 4-5 kali dan membutuhkan waktu rata-rata 2,5 menit, perlu
diketahui di pit 3 timur bangko barat terdapat 2 fleet yaitu 3004 dan 3005 untuk
spesifikasi alat lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran E, dengan jumlah
pekerja sebanyak 2 orang dan waktu kerja yang berlaku diperusahaan sebanyak 2
shift dalam satu hari. dimana pada setiap fleet tersebut terdiri dari 1 power shovel
melayani 7 alat angkut belaz. dan untuk pengoperasian alat tersebut PT. Bukit
Asam (Persero) Tbk. berkerja sama dengan PT. Bukit Asam Kreatif.
Alat ini menggunakan tenaga listrik untuk menggerakan engine dari alat
tersebut. Dengan itu pengaplikasian dilapangan pun sedikit berbeda dengan alat
yang tidak menggunakan tenaga listrik sebagai bahan bakarnya. Sumber listrik
berasal dari PLTU Bukit Asam menghasilkan tegangan listrik 3x10 MW (Mega
Watt), dijadikan sumber tenaga listrik untuk mengoperasikan engine dari Shovel
Komatsu PC3000E-6 yang digunakan untuk proses produksi overburden di PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk. Dari PLTU Bukit Asam tegangan yang dialirkan
sebesar 20Kv yang dialirkan menuju substation 20Kv/6Kv.

Gambar 3.3 Kegiatan Penggalian dan Pemuatan Tanah Penutup


(Overburden).
33

3.2.4. Pengangkutan Tanah Penutup (overburden)


Rigid Truck Belaz 75135 digunakan untuk kegiatan mengangkut material
dari front kerja ke disposal dengan luas area penimbunan 16 ha dapat dilihat pada
gambar 3.4, dan jarak pengangkutan 2000 meter. Untuk Pit 3 Timur Elektrifikasi
Banko Barat menggunakan 14 unit Rigid Truck Belaz 75135 serta jumlah pekerja
sebanyak 14 orang dengan waktu kerja yang berlaku diperusahaan sebnyak 2 shift
dalam satu hari. dan spesifikasi alat lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran F,
dengan status kepemilikan alat tersebut milik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. dan
untuk pengoperasiannya sendiri berkerja sama dengan PT. Bukit Asam Kreatif.
alat HD Rigid Truck Belaz 75135 dengan kapasitas maksimal vessel 130 ton Dan
standarnya 110 ton (gambar 3.4)
Alat angkut Rigid Truck Belaz 75135 juga berbeda dengan alat angkut pada
umumnya, alat angkut Rigid Truck Belaz 75135 menggunakan bahan bakar
minyak solar yang berfungsi untuk menghidupkan mesin engine belaz KT-50
yang nantinya berfungsi untuk menggerakan generator sehingga menghasilkan
tenaga listrik yang melayani 2 motor yang berfungsi untuk menggerakan engine
dari Rigid Truck Belaz 75135 sehingga dapat dilakukannya pengoperasian alat
angkut Rigid Truck Belaz 75135.

Gambar 3.4 Kegiatan Pengangkutan Tanah Penutup (Overburden)


3.2.5. Penggalian dan Pemuatan Batubara
Kegiatan penggalian merupakan kegiatan pemecahan atau pemberaian
material dapat dilihat pada gambar 3.5, yang telah dibongkar oleh ripping ataupun
yang belum baik lapisan tanah penutup (overburden) ataupun batubara agar
34

mudah untuk dimuat dan diangkut ke dumping area (baik ke inside dump, outside
dump, temporary stockpile maupun ke dump hopper) sesuai dengan kebutuhan.
Alat gali-muat yang digunakan pada Tambang Banko Barat Pit 3 Timur pada satu
fleet terdapat 3 unit alat gali muat, untuk 1 alat gali muat melayani 6 alat angkut.
Alat gali muat EC480 sebanyak 1 unit dan untuk spesifikasinya dapat dilihat pada
Lampiran G. Pada pengoprsianya membutuhkan 1 orang pekerja dengan waktu
kerja yang berlaku diperusahaan sebanyak dua shift dalam satu hari. Pada pit 3
Timur Banko Barat ini menggali batubara pada lapisan Batubara A1, A2, B1, B2,
dan C dengan kualitas batubara 52 LS. Dan rencana produksi pada bulan juli 2017
sebanyak 100.000 ton. untuk pengoperasiannya sendiri berkerja sama dengan PT.
Satria Bahana Sejahtra (SBS).

Gambar 3.5 Penggalian dan Pemuatan Batubara


3.2.6. Pengangkutan Batubara
Pengangkutan bertujuan untuk memindahkan batubara hasil penggalian dari
front penambangan menuju Temporary dan kedump hopper dengan menggunakan
alat angkut DT Nissan CWB 45 sebanyak 6 (Gambar 3.6) untuk pengoprasianya
membutuhkan pekerja sebanyak 6 orang dengang waktu kerja 2 shift dalam satu
hari. unit untuk speksifiksi dapat diliat pada Lampiran H, dengan jarak 2,7 km
menuju dump hopper 4 lalu akan diangkut ke TLS 3 atau TLS 4 dengan
menggunakan belt conveyor yang nantinya batubara tersebut akan di muat atau di
angkut menggunakan Lokomotif Babaranjang untuk menuju ke Stockpile
Kertapati dan darmaga Tarahan. untuk pengoperasiannya sendiri berkerja sama
dengan PT. Satria Bahana Sejahtra (SBS).
35

Gambar 3.6 Kegiatan Pengangkutan Batubara

3.3 Aktivitas Penunjang Penambangan


Selain aktivitas utama penambangan seperti land clearing, pengupasan
overburden dan coal getting (pengambilan batubara), terjadi juga kegiatan lain
yang bertujuan untuk membatu kegiatan penambangan, antara lain:
3.3.1 Penyiraman Jalan Angkut
Tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca, jadi aktifitas penyiraman
jalan sangat penting untuk mencegah debu yang beterbangan baik akibat
pengagalian overburden maupun pengalian batubara. Namun yang paling banyak
mengahasilkan debu adalah jalan tambang. Keberadaan debu ini yang sangat
menganggu proses pengangkutan overburden maupun batubara. Oleh sebab itu
debu harus diminimalkan dengan cara penyiraman jalan dengan jarak waktu satu
jam dalam radius 10 meter. Dalam pengoprasian alat ini menggunkan 1 orang
pekerja dengan jam kerja tergantung dari kondisi cuaca ditambang.
Penyiraman yang dilakukan oleh water tank meliputi jalan produksi, yang
sering di lewati oleh alat angkut (dump truck) menuju disposal area, ataupun
stockpile. Alat yang digunakan adalah water truck untuk spesifikasi alat dapat
dilihat pada Lampiran I. hasil dengan kapasitas tangki 5.000 liter (Gambar 3.7).
36

Gambar 3.7 Kegiatan Penyiraman Jalan


3.3.2. Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Angkut
Perawatan jalan tambang sangatlah penting dilakukan, hal ini karena dapat
memperngaruhi produksi dari batubara ataupun overburden. Semakin bagus jalan
maka akan membuat efisiensi alat angkut bertambah begitupun sebaliknya.
Perawatan jalan dapat meliputi pengerasan jalan, pembuatan parit, dan perataan
jalan tambang. Sehingga secara teknis membuat kondisi jalan angkut batubara
ataupun overburden aman untuk digunakan.
PT Bukit Asam (Persero), Tbk. sendiri untuk kegiatan pembuatan parit dan
perataan jalan angkut dilakukan dengan menggunakan motor grader Komatsu
473 dapat dilihat pada gambar 3.8 yang digunakan mempunyai jenis blade yang
berfungsi untuk meratakan tanah yang bergelombang untuk spesifikasi alat dapat
dilihat pada Lampiran J.

Gambar 3.8 Kegiatan Perbaikan Jalan


37

Pada pengoprasian alat tersebut membutuhkan pekerja sebanyak 1 orang


dengan jam kerja 2 shift pada saat perbaikan jalan. Untuk pengerasan jalan angkut
juga penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk memadatkan jalan dan
mengurangin slippery pada alat angkut khususnya pada saat musim hujan. Alat
yang digunakan adalah compector SD100 (Gambar 3.9), dengan spesifikasi alat
dapat dilihat pada Lampiran K.

Gambar 3.9 Kegiataan Pemadatan Jalan Angkut


3.3.3 Perawatan di Front Kerja
Alat ini digunakan untuk proses perawatan di front kerja, yang bertujuan
agar kondisi front tidak menghambat proses produksi itu sendiri. Jumlah unit yang
digunakan yaitu 1 unit Bulldozer CAT D8R (Gambar 3.10). dengan spesifikasi
alat dapat dilihat pada Lampiran L, pengoprasian alat ini membutuhkan 1 orang
pekerja dengan jam kerja sebanyak 2 shift.

Gambar 3.10 Kegiatan Perawatan di Front Kerja.


3.3.4 Area Tambang Menggunakan Tower Lamp
Tower lamp digunakan untuk menerangi kondisi area penambangan disaat
kondisi gelap (Gambar 3.11). Jumlah tower lamp yang digunakan sebanyak 4 unit.
38

Gambar 3.11 Penerangan Area Tambang Menggunakan Tower Lamp.


3.3.5 Perbaikan Tanggul Menggunakan Excavator Komatsu PC200
Alat ini digunakan untuk membuat tanggul jalan, membantu perawatan
jalan, drainase. Jumlah unit yang digunakan sebanyak 1 unit (Gambar 3.12).
dengan spesifikasi alat dapat dilihat pada lampiran M. Dalam pengoprasianya
membutuhkan 1 orang pekerja dengan junlah jam kerja sebanyak 2 shift.

Gambar 3.12 Kegiatan Pembuatan Tanggul Menggunakan Excavator


Komatsu PC200
3.3.6. Perataan Overburden di Area Disposal
Untuk Bulldozer Komatsu D375 alat ini digunakan di Disposal, dimana
material yang telah didumping oleh alat angkut kemudian diratakan Bulldozer
Komatsu D375 (Gambar 3.13). dengan spesifikasi alat dapat dilihat pada
Lampiran N, Jumlah unit yang digunakan sebanyak 1 unit dengan jumlah jam
kerja sebanyak 2 shift. Dan membutuhkan jumlah pekerja sebanyak 1 orang.
39

Gambar 3.13 Kegiatan Perataan Overburden di Area Disposal Menggunakan


alat Bulldozer Komatsu D375
3.3.7. Pemboran Overburden Dengan Alat SanDvik D245S
Alat SanDvik D245S ini digunakan untuk membuat lubang ledak yang
nantinya akan di isi bahan peledak yang bertujuan untuk meledakan material yang
dianggap perlu dilakukan peledakan (Gambar 3.14). dengan spesifikasi alat dapat
dilihat pada Lampiran O. Dengan waktu pekerjaan tergantung dari kebutuhan di
tambang. Untuk status kepemilikan alat penunjang sekaligus pengoperasian alat,
alat-alat tersebut merupakan alat dari PT. SBS (Satria Bahana Sarana) dan untuk
pengoperasian alat dioperasikan sendiri oleh PT. SBS (Satria Bahana Sarana).
Sedangkan untuk Alat peledakan SanDvik D245S itu milik PT. Dahana dan
dioperasikan sendiri oleh PT. Dahana.

Sumber : Pengataman Lapangan


Gambar 3.17. SanDvik D245S

Gambar 3.14 Kegiatan Pemboran Overburden Dengan Alat SanDvik D245S


3.3.8 Sump atau Kolam Penirisan Tambang
Sump dibuat untuk menampung air yang menggenang di front kerja untuk
selanjutnya dialirkan ke kolam pengendapan lumpur dengan pompa type Virgo
(Gambar 3.15) dengan Debit 400 (M3/ton) serta Rpm 1300. Pada bulan juli 2017
40

jumlah air yang terpompa sbanyak 235.600 (M3). Untuk spesifikasi lebih
lanjutnya dapat dilihat pada Lampiran P, Kolam penirisan tambang ini dibuat agar
front kerja tidak kebanjiran sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara maksimal.
Jarak antara sump dan outlet pompa adalah 290 m dan panjang pipa yang
digunakan adalah 295 m. Pipa yang digunakan adalah pipa HDPE

Gambar 3.15 Kegiatan Pemompaan di Pit 3 Timur Banko Barat


3.3.9 Kolam Pengendap Lumpur (KPL)
Air yang berada di front kerja yang memiliki pH tinggi sebelum dialirkan
ke sungai harus dilakukan penetralan terlebih dahulu sehinga pH-nya mencapai 7,
Penetralan pada material sedimen yang memiliki nilai pH diatas 7 dengan
mencampurkan kapur jenis Tohor sebanyak 200 kilogram, cara mencampurkanya
diletakan pada jebakan batuan (stone trap), yang berada dipintu masuk kolam, di
tengah kolam dan penghujung kolam menuju ke aliran sungai.
Pengendalian terhadap kualitas air di PT Bukit Asam (Persero), Tbk. adalah
melakukan pengecekan secara berkala setiap satu bulan empat kali, dan
pengurasan secara satu bulan sekali, terhadap kualitas air yang berada di setting
pond di area penambangan, meliputi kadar keasaman, bahan padat tersuspensi,
kadar besi dan mangan sesuai standar baku mutu di Kabupaten Muara Enim
(Gambar 3.16).
41

Gambar 3.16 Penetralisasian Air Asam Tambang di KPL


Kolam pengendapan Lumpur ini memiliki dimesi dengan panjang 55 meter,
dan lebar 40 metet seta tinggi mencapai 3 meter (gambar 3.17)

Gambar 3.17 Kolam Pengendapan Lumpur.


3.3.10 Perawatan Alat Mekanis
Alat mekanis seperti excavator, dump truck, motor grader, compactor,
water truck dan dozer. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi alat agar tetap
bisa beroperasi dengan optimal. Perawatan alat mekanis meliputi pengisian bahan
bakar (solar), servis mesin, dan lain-lain. Kegiatan perawatan alat mekanis ini
dilakukan di workshop dengan jumlah mekanik yang cukup banyak serta dengan
jam kerja 2 shift (Gambar 3.18).
42

Gambar 3.18 Kegiatan Prawatan Alat Mekanis


3.3.11 Pengisian Bahan Bakar Pada Alat Mekanis
Tangki solar merupakan truk solar yang menyiapkan bahan bakar minyak
untuk alat-alat mekanis utama maupun penunjang. Tengki solar ini merupakan
truk modifikasi, dengan kapasitas solar yang mampu di angkut kurang lebih 1000
Liter. Dan spesifikasi dapat dilihat pada Lampiiran Q, Untuk pengoprasian alat ini
membutuhkan 2 orang pekerja dengan jumlah waktu kerja sebanyak 2 shift
(Gambar 3.19)

Sumber : Prasetyawan, tony “https://tonyprasetyawan.blogspot.co.id/search/label/fuelman”.dunia


pertambangan. 15 September 2017. 12 desember 2017
Gambar 3.19 Kegiatan Pengisian Bahan Bakar
3.3.12 Proses Penimbangan Alat Angkut
Timbangan berguna untuk mengetahui jumlah batubara yang masuk ke
stockpile. Mekanisme penimbangan dump truck yang berisi batubara akan di
timbang ketika melewati timbangan, begitupun ketika dump truck dalam keadaan
kosong dan dump truck yang bermuatan, kemudian operator akan menghitung
selisihnya, Sehingga akan didapatkan berat batubara tersebut (Gambar 3.20)
43

Pekerja yang ada pada timbangan sekitar 6 orang dengan waktu kerja yang
berlaku diperusahaan sebnyak dua shift dalam satu hari.
Timbangan terletak di dekat stockpile sementara di stockpile utama Banko
Barat, untuk mencapai lokasi timbangan ini PT Bukit Asam (Persero),Tbk.
menggunakan jalan askes dari Pit-3 Timur.

Gambar 3.20 Kegiatan Penimbangan


3.3.13 Pengumpulan Batubara di Stockpile
Sebagai tempat penyimpanan batubara di PT Bukit Asam (Persero),Tbk.
dibuat dua jenis stockpile yaitu, stockpile sementara (temporary stockpile) dan
stockpile utama. Stockpile sementara berada di dekat stockpile utama, sedangkan
stockpile utama berada di dekat dengan hopper dumping jarak dari front
penambangan ke stockpile kurang lebih 2,7 km. Lalu jarak stockpile utama ke
stockpile sementara (temporary stockpile) lebih kurang 500 m. stockpile
sementara berguna untuk menampung batubara hasil produksi sebelumnya nanti
akan di angkut kestockpile utama dan sebagai cadangan untuk memenuhi kendala
yang terjadi di stockpile utama (Gambar 3.21)

Gambar 3.21 Kegiatan Pengumpulan Batubara di stockpil


44

Anda mungkin juga menyukai