Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Butir ke-2
1 0
Butir 1 0,086 0,420 0,506
ke-1 0 0,083 0,411 0,494
0,169 0,831 1
Menurut Crocker dan Algina (1986: 342), dalam teori responsi butir secara
bersama-sama digunakan konsep-konsep yang lebih umum terhadap
keterikatan dan kebebasan statistik untuk menyatakan tentang hubungan
antara varaiabel-variabel. Untuk dua sekor butir dikotomi konsep-konsep
tersebut dapat diilustrasikan secara numerik sebagai berikut. Bila diketahui
responsi dari 40 responden pada suatu butir soal hasil akhirnya adalah
sebagai berikut.
1 0
1 0,100 0,200 0,300
0 0,500 0,200 0,700
0,600 0,400
Dari tabel 2 tersebut dapat dihitung besar perkalian setiap peluang sebagai
berikut:
P(11) = 0,10
P(10) = 0,20
P(01) = 0,50
P(00) = 0,20
3. Asumsi Invariansi
Kurva karakteristik butir haruslah merefleksikan secara benar hubungan
antara variabel yang tidak terobservasi dan variabel yang terobservasi.
Fungsi ini haruslah bersifat tetap dan tidak berubah. Karakteristik butir
tetap atau tidak berubah sekalipun subpopulasi peserta tes yang menjawab
butir yang sama itu berubah-ubah. Untuk kelompok yang sama, ciri
mereka adalah tetap sekalipun butir yang mereka jawab itu berubah-ubah.
Sifat ini disebut juga sebagai invariansi.
Sumber: http://teoribagus.com/teori-tes-klasik-dan-tes-modern
Azwar, S. (2015). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar