Anda di halaman 1dari 6

PT UNILEVER INDONESIA

Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

Jakarta, 20 Juli 2012


No : 020/SB/XII/12
Lamp : 3
Perihal : Banding atas Keputusan Keberatan Nomor KEP-107/WPJ.08/BD.06/2012 tanggal
20 Juni 2012 tentang Keberatan atas Ketetapan Pajak Pajak Penghasilan

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Pajak
Gedung D Departemen Keuangan Lt. VI
Jl. DR Wahidin Jakarta Pusat
di Jakarta

Dengan hormat,
Merujuk pada Pasal 27 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dengan ini
kami :

Nama Wajib Pajak : PT. Unilever Indonesia


NPWP : 01.100.001.2-010.001
Alamat : Jln. KH. Ahmad Dahlan No.29, Jakarta Pusat

mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-107/WPJ.08/BD.06/2012


tanggal 20 Juni 2012 tentang Keberatan atas SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2008 Nomor :
00199/506/06/057/08 tanggal 29 Maret 2008 yang menetapkan jumlah PPh Badan lebih
dibayar sebesar Rp.284.255.037. Surat Keputusan Keberatan tersebut kami terima pada
tanggal 12 Juni 2007. Adapun alasan dan penjelasan kami menanggapi koreksi Terbanding
yang masih dipertahankan dalam Surat Keputusan tersebut di atas akan kami uraikan berikut
ini.
PT UNILEVER INDONESIA
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

A. SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2011 Nomor : 00199/506/06/057/11 tanggal 29


Maret 2011

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tersebut di atas diterbitkan sehubungan dengan hasil
pemeriksaan atas tahun pajak 2008 yang menyatakan sebagai berikut:
Menurut Fiskus
(Rp)
Peredaran Usaha 19,730,000,737
Harga Pokok Penjualan 71,020,43475
Laba Bruto Usaha 98,709,5,59545
Pengurang Penghasilan Bruto 7,709,1,14433
18,709,555,143
Penghasilan/(Biaya) Dari Luar Usaha (Nett) 8,793,,358085
6,709,143,388
Penghasilan Netto 5,206,8,98045
8,793,505,884
Kompensasi Kerugian 897,9,12134
3,206,905,871
Penghasilan Kena Pajak 2,848,9,74185
837,114,500
Pajak Terutang 358,8,17819
2,848,715,923
Kredit Pajak 6,421,,530609
358,189,948
Pajak Lebih Dibayar (284,253,575) ,
1,121,369,537
(284,255,037)
Atas SKPLB diatas, kami telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor: 001/KBI/FA-
ACC/VI/2011 tanggal 26 Juni 2011 tentang Keberatan atas SKPLB PPh Badan tahun 2011
Nomor: 00199/506/06/057/11 tanggal 29 Maret 2011. Dalam surat keberatan tersebut, kami
telah menyampaikan keberatan kami atas koreksi yang dilakukan oleh terbanding yang
menyebabkan Pajak lebih bayar sebesar Rp284.255.037, seharusnya menjadi lebih bayar
sebesar Rp 584.558.230

B. Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-803/WPJ.07/BD.05/2011 tanggal 11 Juni


2011

Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-803/WPJ.07/BD.05/2009 tanggal 11


Juni 2009, keberatan kami atas SKPLB PPh Badan tersebut dinyatakan ditolak seluruhnya,
dengan perincian sebagai berikut:
PT UNILEVER INDONESIA
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

Uraian Penghasilan Penghasilan PPh Terutang Kredit Pajak Jumlah YMH


Neto Kena Pajak (Rp) (Rp) Lebih dibayar
(Rp) (Rp) (Rp)
Semula 3.206.905.871 3.206.905.871 1.121.369.537 837.114.500 284.255.337

Ditambah 0 0 0 0 0
/(Dikurangi)
Menjadi 3.206.905.871 3.206.905.871 1.121.369.537 837.114.500 284.255.337

C. Permohonan Banding

Kami mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut, karena menurut hemat
kami sesuai dengan bukti-bukti yang ada dan peraturan perpajakan yang berlaku besarnya
PPh Badan Tahun 2007 yang masih harus lebih dibayar adalah sebesar Rp712.551.575,-
Adapun penjelasan kami adalah sebagai berikut:
1. Koreksi pada Pos Peredaran Usaha
Pada Pos Peredaran Usaha, Terbanding tetap mempertahankan koreksi sebesar
Rp.561.559.554 yang berasal dari selisih ekualisasi antara SPT PPh Badan dan SPT Masa
PPN.
Atas selisih ekualisasi antara SPT PPh Badan dan SPT Masa PPN tersebut, sebagaimana
pernah kami jelaskan kepada Terbanding, terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
a) Perbedaan Penulisan Angka antara SPT Masa PPN Formulir Induk 195 dengan
Formulir 195 A2.
b) Other Income yang telah kami laporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2007 dan
sesuai dengan laporan keuangan kami yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik.
c) Selisih Kurs
d) Perbedaan Waktu Pelaporan.
PT UNILEVER INDONESIA
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat
membatalkan koreksi Terbanding diatas.

2. Koreksi pada Pos Pengurang Penghasilan Bruto (Biaya Entertainment)

Pada pos pengurang penghasilan bruto Terbanding tetap mempertahankan koreksi atas
biaya entertainment sebesar Rp174.570.226 dengan alasan bahwa kami tidak dapat
menunjukkan dokumen rekening koran asli ketika proses keberatan berlangsung.

Pada proses keberatan, kami telah menyampaikan kepada Terbanding daftar nominatif
sebagaimana disyaratkan dalam SE-17/PJ.32/1990 tanggal 24 Juli 1990 dan kami juga
telah menyampaikan dokumen pendukung atas pengeluaran biaya entertainment tersebut.

Menurut hemat kami, ketidak beradaan rekening koran asli tidak dapat dijadikan alasan
bagi Terbanding untuk tetap mempertahankan koreksinya, karena pada dasarnya
keberadaan dari biaya tersebut telah dapat dibuktikan dari pembukuan kami beserta bukti-
bukti pendukung yang telah kami sampaikan. Bahkan, atas pengeluaran biaya
entertainment tersebut tidak langsung tercermin di rekening koran kami, karena
pengeluaran uang untuk biaya tersebut adalah melalui Petty Cash.

Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat membatalkan
koreksi Terbanding diatas.

3. Koreksi pada Kredit Pajak PPh Pasal 22


Terbanding tetap mempertahankan koreksi atas Kredit Pajak PPh Pasal 22 sebesar Rp
29.164.938 dengan alasan ketika dalam proses keberatan, kami tidak dapat menunjukkan
SSP PPh Pasal 22 yang asli.

Kami tidak bisa menerima alasan terbanding yang tetap mempertahankan koreksi kredit
Pajak PPh Pasal 22 tersebut karena pada dasarnya pihak Terbanding sendiri dapat
memperoleh SSP PPh Pasal 22 yang asli dari KPP PMA I. Dan ketidak beradaan SSP
PT UNILEVER INDONESIA
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

PPh Pasal 22 yang asli dari kami pada proses keberatan seharusnya tidak menghalangi
Terbanding untuk dapat melakukan konfirmasi kepada Bank Persepsi tempat kami
melakukan penyetoran SSP tersebut.

Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis yang terhormat untuk dapat
membatalkan koreksi Terbanding tersebut.

D. Perhitungan Pajak Terutang Menurut Kami

Berdasarkan uraian dan data-data tersebut di atas, perhitungan PPh Badan Tahun 2012 yang
kurang dibayar seharusnya adalah sebagai berikut:

Menurut Fiskus Ditambah / Menurut WP


Komponen (Dikurangi)

Peredaran Usaha 18.709.555.143 (660.659.354) 18.048.895.789

Harga Pokok Penjualan 82.122.545.994


- 82.122.545.994

Laba Bruto Usaha 89.730.000.737 (660.659.354)


89.069.341.383

Pengurang Penghasilan 6.709.143.388 274.470.926


Bruto 6.983.614.314

Penghasilan/(Biaya) Dari (8.793.505.884)


Luar Usaha (Nett) (8.793.505.884)

Penghasilan Netto 2.848.715.923 (935.130.280) 1.913.585.643

Kompensasi Kerugian 358.189.948


358.189.948
PT UNILEVER INDONESIA
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 29 Jakarta Pusat

Penghasilan Kena Pajak (935.130.280)


3.206.905.871 2.271.775.591

Pajak Terutang 837.114.500 (280.539.000)


556.575.500

Kredit Pajak 1.121.369.537 19.764.386


1.141.133.923

Pajak Lebih Dibayar (284.255.037) (300.303.386)


(584.558.423)

Sebagai kelengkapan atas permohonan banding kami, bersama ini kami lampirkan data-data
dan dokumen-dokumen terkait sebagai berikut:
1) Foto kopi Surat Keputusan Keberatan Pajak Nomor: KEP-107/WPJ.08/BD.06/2012
tanggal 20 Juni 2012.
2) Foto kopi SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00199/506/06/057/11
tanggal 29 Maret 2011
3) Perincian ekualisasi antara SPT PPh Badan dengan SPT Masa PPN tahun 2012.

Demikian surat banding ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima
kasih.

Hormat kami,

Zaka Firma Aditya


Presiden Direktur

Anda mungkin juga menyukai