Desainer Ford Pinto menempatkan tangki bahan bakar di bagian belakang mobil, di bagian
belakang poros. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Desain
ini sangat berbahaya, jika mobil ditabrak dari belakang bisa menyebabkan ledakan yang
disebabkan tangki bahan bakar.
Kontroversi seputar Ford Pinto menyangkut penempatan tangki bahan bakar mobil.
Penempatan tangki bahan bakar terletak di belakang poros belakang, bukan di atasnya. Hal
ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Masalah dengan desain, yang
kemudian menjadi jelas, adalah bahwa itu membuat Pinto lebih rentan terhadap tabrakan
belakang. Kerentanan ini ditingkatkan dengan fitur lain dari mobil. Tangki gas dan poros
belakang dipisahkan dengan hanya sembilan inci. Ada juga baut yang diposisikan dengan
cara yang mengancam tangki bensin. Akhirnya, desain pipa pengisi bahan bakar
menghasilkan probabilitas yang lebih tinggi yang akan memutuskan sambungan dari tangki
dalam hal terjadi kecelakaan bisa terjadi, menyebabkan tumpahan gas yang dapat
menyebabkan kebakaran yang berbahaya. Karena banyaknya kelemahan dalam desain ini,
Pinto menjadi pusat perdebatan publik.
ANALISIS KASUS
Etika profesi merupakan hal yang sangat penting bagi semua profesi karena etika
tersebut berhubungan secara langsung terhadap timbulnya dampak negatif maupun positif
terhadap kesejahteraan banyak orang. Khususnya dalam dunia keteknikan, seseorang yang
berkecimpung dalam dunia teknik dituntut mempunyai etika dalam profesinya agar dapat
bertanggung jawab dengan apa yang dihasilkan sehingga dapat memberikan dampak yang
positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun apabila etika tersebut tidak dimiliki
oleh pekerja tersebut maka akan menghasilkan dampak yang negative berupa kehilangan
kepercayaan dari orang lain terhadap pekerja tersebut, seperti yang terjadi pada kasus
perusahaan ford dimana terjadi permasalahan mengenai etika profesi dalam membuat suatu
produk yaitu mobil ford pinto. Permasalahan yang terjadi pada mobil ford pinto bermula dari
kecelakaan yang menewaskan 3 orang dan 4 orang luka-luka yang disebabkan oleh
meledaknya tanki bahan bakar mobil ford pinto akibat adanya benturan pada saat kecelakaan.
Hal ini berkaitan dengan disain tali pengikat pada tanki gas yang menjadikannya peka
terhadap kebocoran dan api rendah untuk mengurangi kecepatan benturan, namun hal
tersebut justru menjadi potensi bahaya untuk penggunanya karena apabila terjadi kecelakaan
maka tanki bahan bakar akan mudah terbakar dan meledak sehingga dapat dikatakan produk
yang dihasilkan memiliki kecacatan. Awal kecacatan tersebut sebenarnya telah diketahui oleh
perusahaan ford, sebelum mobil ford pinto tersebut dipasarkan, namun perusahaan tersebut
lebih memilih untuk membayar biaya ganti rugi kematian dari pada mendesain ulang tanki
bahan bakar, karena dirasa akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mendisain ulang
tanki bahan bakar dibandingkan dengan membayar ganti rugi kematian. Selain itu ford
memiliki suatu hak paten atas suatu tanki gas yang dirancang lebih baik pada waktu itu, tetapi
pertimbangan gaya dan biaya itu mengesampingkan perubahan apapun didalam mendisain
tanki bensin pinto. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan ford telah melakukan
pelanggaran etika profesi, dimana perusahaan tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis
yang dihasilkan dan kemudian mendatangkan kerugian terhadap konsumenya sehingga
menimbulkan korban, bahkan sampai menyebabkan kematian karena pelanggaran dari etika
profesi yang dilakukan. Hal ini tidak boleh terjadi dalam dunia perindustrian karena
berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri, dimana perusahaan akan kehilangan
kepercayaan dari konsumen sehingga konsumen tidak lagi berminat terhadap produk-produk
lain yang dihasilkan oleh perusahaan yang berdampak pada menurunnya profit atau
keuntungan dari perusahaan tersebut. Hal ini memberi pelajaran bagi pengusaha-pengusaha
yang memproduksi mobil lainnya. Misalnya saja, seperti Toyota yang segera menarik salah
satu produksi mobilnya karena masalah sistem rem yang ada pada mobil tersebut. Toyota
beranggapan bahwa kepercayaan konsumen kepada mereka sangatlah penting karena akan
mempengaruhi kestabilan produksi perusahaan. Kepercayaan konsumen terhadap produk
yang mereka produksi sangatlah penting, karena menjadi point dasar dalam penentuan
pemasaran produk mereka. Atas dasar kepercayaan inilah kejayaan dan kemajuan perusahaan
dapat berjalan dengan semakin pesat. Kepercayaan adalah aset dasar bagi sebuah perusahaan
untuk berkembang. Dengan tercapainya kepercayaan yang baik oleh konsumen setia dari
produk yang dibuat oleh perusahaan mereka tentunya akan menjadikan nama baik perusahaan
yang semakin terangkat di mata konsumen. Kejayaan sebuah perusahaan besar dituntut dari
hal-hal yang saling berkaitan seperti kepercayaan, nama baik perusahaan, produk yang
berkualitas dan tentunya pertahanan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor lain yang
memproduksi produk yang sejenis. Kembali ke awal persoalan yaitu permasalahan etika
profesi yang terjadi pada perusahaan mobil ford yang dikenal dengan permaslahan ford finto.
Jika etika profesi dapat diterapkan dengan baik tentu permasalahan ini mungkin tidak akan
terjadi.
Etika profesi dalam melakukan pekerjaan sangat penting untuk kemaslahatan orang
banyak. Apalagi bagi seorang teknik industry yang notabennya nantinya akan terjun secara
langsung ke dunia industry untuk merancang lalu menciptakan sebuah produk yang akan
digunakan oleh banyak khalayak ramai. Kode etik bagi seorang pekerja adalah peraturan
dasar yang paling mengikat pada pekerja dalam menjalankan pekerjaanya. Etika juga sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari, seseorang dengan etika yang baik pasti memiliki kualitas
kehidupan yang baik. Etika adalah dasar terpenting bagi prilaku setiap manusia. Jika dalam
diri manusia sudah tertanam etika yang baik hal itu tentulah akan mempengaruhi kehidupan
manusia itu di mana pun dia berada sampai ia bekerja dalam pekerjaanya.
SOLUSI KASUS
Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan Ford terutama yang terjadi di era
tahun 1970an, mengenai produksi mobil yang dhaslkannya yaitu ford pinto. Perusahaan ford
terpaksa menarik seluruh produksi mobil ford pinto yang telah beredar dipasaran, yang
mengalami masalah pada tengki bahan bakar yang akan membahayakan penumpang dan
lingkungan sekitar apabila terjadi kecelakan. Terdapat beberapa solusi yang dihadapi oleh
prusahaa ford adalah sebagai berikut.
C. Solusi Asuransi
Seharusnya pihak ford memberikan asuransi keselamatan jiwa bagi konsuen yang
membeli mobil ford pinto, sehingga para konsumen dapat merasa nyaman apabila
terjadi kecelakan yang disebabkan oleh system yang terdapat dalam mobil ford pinto.
Selain itu juga pihak ford harus siap menarik seluruh mobilnya apabila terjadi
kerusakan yang menyebabkan kecelakan atau keselamatan jiwa pengemudinya.
KESIMPULAN
Dari peristwa Ford pinto yang kita pelajari dapat kita ambil sebuah kesimpulan, bahwa setiap
kegiatan produksi haruslah mengikuti etika profesi, karena apabila kegitan etika profesi tidak
dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan keriguan yang sifatnya membahayakan, bagi
masyarakat, khususnya konsumen pengguna dari hasil produksi mobil Ford pinto,
Peristiwa gagal produk Ford pinto tidak sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, selain
dari faktor adanya tindakan yang tidak sesuai dengan etika profesi juga ada faktor lain,
seperti pertimbangan teknis dalam hal desain produk, dimana pada waktu itu desain produk
yang dibuat tidaklah sesuai dengan desain safety yang baik, sehingga mengakibatkan, output
produk yang yang tidak layak untuk dipasarkan. Hal teknis yang terjadi pada Ford pinto
sendiri seperti yang sudah dijelaskan bahwa adanya kesalahan, desain dari penerapan
pengaplikasian bahan bakar gas didalam pengoperasian mobil tersebut yang ternyata sangat
menghawatirkan karena pipa atau saluran ke mesin, menggunakan pipa logam yang tidak
fleksibel dan juga rawan bocor sehingga mengakibatkan dengan mudahnya terjadi kebakaran
apabila terjadi benturan, dan juga dalam sistem elektroniknya, mobil ini bersifat paralel
sehingga apa bila terjadi kerusakan atau putus terhadap salah satu saja sirkuitnya, maka akan
berakibat seluruh transmisi elektronik yang ternyata sudah didesain otomatis menjadi mati,
dalam hal ini sistem lock terhadap pintu mobil bekerja otomatis saat mobil dioperasikan,
menjadi mati atau tidak berfungsi apabila sirkuitnya ada yang terputus.
Hubunganya dengan peristiwa tragedi Ford pinto, saat terjadi kecelakaan terhadap mobil
yang mengakibatkan tabung gas bahan bakar mobil meledak, sirkuit dalam sistem
elektroniknya akan mati secara keseluruhan karena sifatnya paralel, sehingga menyebabkan
sistem lock atau kunci otomatis yang ada pada menjadi tidak dapat matikan, atau dirubah
untuk membuka pintu mobil sehingga menyebabkan penumpan terjebak didalam mobil, yang
dalam keadaan terbakar, dapat kita bayangkan yang terjadi terhadapa para penumpang yang
ada didalam mobil, penumpang dapat terluka bahkan meninggal karena terbakar.
Solusi yang dapat ditawarkan untuk produk Ford pinto tentunya adalah solusi perbaikan
desain, denagn mempertimbangkan etika profesi yang menjunjung tinggi keselamatan
konsummen sehingga tidk ada pihhak yang dirugikan, mungkin langkah awal dari perbaikan
desain sendiri yaitu memperbaiki sistem tabung gas yang ada beserta saluran-saluran pipanya,
sebaiknya dibuat dari bahan yang fleksibel, untuk pendektesian keselamatan alangkah
baiknya mobil ini juga menggunakan sistem pemadaman api yang yang berupa tabung
nitrogen cair yang diletakan disekitar tabung gas sebagai langkah antisipasi awal, bahkan
mungkin ada solusi lain yang mungkin bermanfaat untuk tabung gas memberikan sistem
pendingin radiator dan juga sirkulasi udara. Untuk sistem elektronik yang ada alangkah
baiknya jika sistem elektronik dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk bagian pengapian atau
transmisi, dan juga untuk bagian sistem sirkuit mobil dengan catatan untuk sirkuit mobil
diberi perlindungan dari kebakaran sehingga aman saat terjadi kejadian seperti tragedi Ford
pinto.
Seluruh kejadian yang ada sangat erat sekali kaitanya dengan etika profesi dimana pada saat
itu yang didahulukan hanyalah profit, karena teknologi baru mungkin dilirik (mobil berbahan
bakar gas), tanpa memikirkan prosedur desain yang matang dan juga aman bagi konsumen
yang menggunakan, sebenarnya hal seperti ini tidak hanya menimbulkan kerugian bagi
konsumen namun juga kerugian yang besar dialami pula oleh Ford oleh karena itu alangkah
baiknya sebuah prosedur keteknikan dijalankan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak
menyababkan kejadian buruk yang akan tertulis didalam sejarah.
Sumber :
http://www.rcrsd.com/verdicts-settlements/fuel-system-fire/
http://otomotif-10.blogspot.com/2011/10/kasus-ford-pinto.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ford_Pinto
http://sii-lukman-oneheart.blogspot.co.id/2014/06/etika-profesi-kasus-ford-pinto.html