Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KALKULUS 2
PRODI S1 PFS - FMIPA

Nilai :

REKAYASA IDE

ANALISIS REGRESI DUA VARIABEL


Disusun

NAMA MAHASISWA : PUTRA RIZKY (4171121025)


PRAPTI NINGSIH (4173321041)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA C 2017
DOSEN PENGAMPU : TEGUH FEBRI SUDARMA ,S.Pd ,M.Pd
MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
12 FEBRUARI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Esa , atas berkat dan rahmatnya maka makalah
“Rekayasa Ide “ untuk memenuhi tugas yang di berikan dosen. Dalam buku ini akan di perjelas
dengan beberapa pembahasan awal yang berada di pendahuluan dan pendalaman materi pada bab
selanjutnya serta kesimpulan dari semua penjelasan yang ada.

Buku ini di buat dengan tujuan memperdalam pemahaman materi tentang Analisis Regresi
Dua Variabel sebagai dasar pemikirian yang mungkin mampu membukakan daya fikir pembaca.

Saran kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak baik pembaca ataupun
reviewer , sangat lah di perlukan demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun reviewer , khususnya bermanfaat bagi penulis. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih. Semoga ALLAH Yang Maha Esa senantiasa bersama kita.

Medan, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan 3
BAB II Pembahasan
A. Permasalahan 4
B. Solusi 4
C. Metode 5
BAB III Penutup
A. Kesimpulan 9
B. Rekomendasi 9
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik
yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel. Scalzo, Xu, Asgari, Bergsneider, dan Hu
(2009 :967) menambahkan bahwa analisis regresi adalah sebuah tehnik statistika yang digunakan
untuk menganalisis variabel input (X) dan variabel output (Y). Dalam hal ini, variabel output yang
dimaksud dapat disebut sebagai variabel terikat (dependent). Sedangkan variabel input yang
dimaksud disebut sebagai variabel bebas (independent). Variabel terikat dinotasikan dengan "Y",
sedangkan variabel bebas dinotasikan dengan "X".

Berdasarkan bentuk kelinearan data, model regresi dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu regresi linear dan regresi non linear. Suatu persamaan dapat dikatakan regresi linear apabila
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linear. Sedangkan regresi
dikatakan non linear apabila hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak
linear

Sedangkan berdasarkan jumlah variabel bebas, regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi
linear sederhana dan regresi linear berganda. Analisis regresi sederhana merupakan hubungan
antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tak bebas. Sedangkan analisis regresi
berganda merupakan hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya dua
variabel bebas dengan satu variabel tak bebas.

B. TUJUAN

Tujuan dari analisis regresi adalah untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel terikat
jika nilai variabel bebas yang berhubungan dengannya sudah ditentukan dan menguji hipotesis
signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN

 Structural Equation Modelling (SEM)


Structural equation modelling (SEM) adalah suatu metode analisis multivariat
yang powerful, dimana memungkinkan adanya interaksi antara teori dan data
(Preotrius, Lix, dan Giesbrecht, 2011 : 155). Pandangan berbeda mengatakan bahwa
SEM adalah suatu metode statistika yang menggunakan pendekatan konfirmatiori
untuk menganalisis sebuah teori struktural yang dikarenakan suatu fenomena (Brahim,
Blavet, Gallali, dan Bernoux, 2011 : 314). Santoso (2012 : 14) menambahkan bahwa
SEM adalah suatu teknik statistika multivariat yang merupakan kombinasi antara
analisis faktor dan analisis regresi, yang bertujuan untuk menguji hubungan - hubungan
antar variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar variabel manifes (indikator)
dengan variabel laten, ataupun hubungan antar variabel laten
Menurut Hair et al. (1998) dalam Wijanto (2009 : 7), terdapat dua karakteristik
yang membedakan mode SEM dengan teknik regresi dan multivariat lainnya, yaitu :

1. Estimasi terhadap multiple interrelated dependence relationshops yang dimaksud


adalah beberapa persamaan regresi berganda yang terpisahkan tetapi saling
berkaitan. Perbedaan yang paling kelihatan antara SEM dengan susunan regresi
berganda biasa adalah pada SEM sebuah variable bebas (independent variabel)
pada satu persamaan bisa menjadi variable terikat (dependent variabel) pada
persamaan lain
2. Kemampuan untuk menunjukkan konsep - konsep tidak teramati (unobserved
concepts) serta hubungan - hubungan yang ada di dalamnya, dan perhitungan
terhadap kesalahan - kesalahan pengukuran dalam proses estimasi. SEM
menyajikan konsep tidak teramati melalui penggunaan variabel - variabel laten.
Sebuah variabel laten adalah sebuah variabel yang tidak teramati dan hanya dapat
diperoleh melalui variabel - variabel teramati. Sementara variabel teramati adalah
variabel yang nilainya dapat diperoleh. Variabel teramati ini biasa dikenal dengan
variabel manifes atau measured variabel

B. SOLUSI

Dalam rekayasa perangkat lunak terdapat tiga elemen utama (Pressman, 2010
: 13-14), yaitu :

1. Proses (Process)
Menyatukan metode dan alat bantu dalam pengembangan suatu perangkat lunak.
Prosedur menjabarkan urutan kerja dimana metode akan diterapkan, catatan mengenai
data- data yang dibutuhkan, serta kendali untuk menjaga kualitas dan mencatat perubahan
pada perangkat lunak.
2. Metode (Method)

Metode merupakan cara – cara teknis membangun peran gkat lunak yang terdiri dari
perancangan proyek dan estimasi, analisis kebutuhan sistem dan perangkat lunak,
perancangan struktur data, arsitektur program, prosedur algoritma, pengkodean, pengujian,
dan pemograman

3. Alat Bantu (Tools)

Alat bantu (tools) berfungsi untuk menyediakan dukungan yang bersifat otomatis ataupun
semi otomatis untuk proses dan metode dalam perancangan dan pembuatan perangkat
lunak.

C. METODE

1. Model Proses

Menurut Pressman (2010 : 31), software process didefinisikan sebagai sebuah


kerangka kerja untuk kegiatan, tindakan dan tugas – tugas yang dibutuhkan untuk
membangun perangkat lunak dengan kualitas tinggi.

 Agile Software Development

Menurut Pressman (2010 : 65) agile software development adalah suatu cara
pengembangan perangkat lunak dimana menggunakan metode informal untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Agila software development biasanya digunakan pada
lingkunan bisnis modern untuk menyampaikan suatu perangkat lunak secara cepat.

 Extreme Programming (XP)

XP merupakan salah satu metode dari Agile Software Developmenet. Dalam


metode XP, terdapat 5 (lima) valiue yang digunakan yaitu communication, simplicity,
feedback, courage, dan respect. Dalam proses XP, stakeholder dan pengembang
berkomunikasi secara informal. Selain itu, stakeholder dan pengembang bersama
menentukan batasan dalam perancangan program yang dibutuhkan untuk keperluan
yang mendesak. Setiap perubahan yang terjadi pada program akan diberitahukan
kepada stakeholder untuk feedback dari stakeholder (Pressman, 2010 : 72-73).

Gambar 2.12. Proses Extreme Programming (Sumber : Pressman, 2010 : 74)


Menurut Pressman (2010 : 74), terdapat 4 (empat) tahap pada proses Extreme
Programming (XP), yaitu :

o Planning

stories yang menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan oleh


software yang dikembangkan. Setiap story tersebut diberi nilai oleh XP team
berdasarkan lama pengerjaan setiap story. Apabila terdapat story yang
membutuhkan waktu tiga minggu dalam pengembangan, maka XP team akan
meminta stakeholder untuk membagi story tersebut menjadi beberapa story yang
lebih sederhana. Selain itu, kebutuhan - kebutuhan baru yang dibutuhkan dapat
ditambahkan sebagai story baru setiap saat.

o Design

XP menggunakan prinsip Keep It Simple (KIS) yaitu suatu design sederhana


lebih disukai dibandingkan sebuah design yang lebih kompleks. XP juga
mendukung refactoring yang merupakan proses mengubah suatu system software
dimana hasil dari kode tidak berubah tetapi struktur kode itu sendiri berubah dan
semakin disederhanakan. Selain itu, pada XP proses design dapat dilakukan
sebelum atau setelah proses coding.

o Coding

Pada proses ini, dimulai dengan test setiap story yang sudah dikembangkan
dan didesain. Setelah unit test dibuat, XP team fokus pada bagaimana cara
mengimplementasikannya. Kunci dari proses coding adalah pair programming
dimana XP mengizinkan dua orang melakukan proses coding secara bersamaan
untuk membuat code dari sebuat story

o Testing

Pada proses ini dilakukan pengujian kode dengan unit test yang sudah
tersedia oleh XP team. Kemudian dilakukan XP acceptance test atau biasa disebut
sebagai customer test yang dilakukan oleh stakeholder dan fokus pada keseluruhan
sistem dan fungsi yang dilihat dan ditinjau oleh stakeholder.

2. Java

Pada awalnya, java diberi nama Oak yang diciptakan pada tahun 1991 oleh
James Gosling yang merupakan pengembang dari Sun Microsystems . Oak sendiri
digunakan untuk embedded chips pada formulis elektronik saja. Pada tahun 1995, Oak
dikembangkan dan diganti nama menjadi Java yang digunakan untuk mengembangkan
internet applications (Liang, 2011 : 32). Menurut Sun (website resmi java), java
memiliki karakteristik yaitu simple, object oriented, distributed, interpreted, robust,
secure, architecture neutral;, portable, high performance, multithreaded, dan dynamic.
Seiring dengan perkembangannya, Java tidak hanya digunakan untuk internet
programming, tetap juga digunakan untuk mengembangkan standalone applications
melintasi platform di server, desktop dan mobile

3. Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Liang (2011 : 288), object oriented programming (OOP) merupakan


cara programming yang menggunakan obyek. Obyek merepresentsaikan perancangan
software yang berorientasi obyek dilakukan dengan membagi fungsi-fungsi
berdasarkan pembagian tanggung jawab yang ditetapkan kepada setiap kelas yang
dibuat. Setiap kelas menyediakan pelayanan untuk mengerjakan operasi tertentu dan
dilakukan oleh obyek yang dibuat dari kelas tersebut.

Secara garis besar, suatu bahasa pemrograman dapat dikatakan sebagai Object
Oriented Programming (OOP) apabila program tersebut mendukung konsep abstraksi
(abstraction), enkapsulasi (encapsulation), polimorfisme (polymorphism), dan
pewarisan (inheritance). Selain konsep-konsep ini, ada beberapa konsep fundamental
lainnya, seperti kelas, obyek, dan message.

4. Net Beans

NetBeans adalah sebuah proyek open-source yang didedikasikan untuk


menyediakan sebuah produk software development (NetBeans IDE dan NetBeans
Platform) yang memenuhi kebutuhan developers, users dan businesses yang
mengandalakan NetBeans sebagai basis dari produk mereka (Anonim1, 2013). Pada
bulan Juni tahun 2000, Sun Microsystems membuat NetBeans menjadi sebuah software
open source hingga tahun 2010 ketika Sun Microsystems berubah nama menjadi
Oracle. Kedua produk NetBeans IDE dan NetBeans Platform bebas digunakan untuk
penggunakan komersial ataupun non-komersial.

5. R-Language

R adalah sebuah sistem yang digunakan untuk komputasi statistika dan grafik
(Anonim2, 2013). R languange dapat dikatakan mirip dengan bahasa S yang dikembangkan
oleh AT&T Bell Laboratories oleh Rick Becker, John Chambers dan Allan Wilks pada
tahun 1980an. Syntax bahasa yang digunakan pada R language memiliki sedikit kesamaan
dengan C, tetapi semantiknya adalah FPL (functional programming language).

Pada R-languange mengijinkan pengguna untuk computing on the language yang


artinya dapat menulis fungsi - fungsi secara manual dan dapat diekspresikan sebagai input,
yang sangat berguna untuk model - model statistika dan grafik. R-language merupakan
gabungan dari fasilitas software yang memanipulasi data, menghitung data dan untuk
menampilkan grafik - grafik. R-language memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

 R-language sangat efektif dalam pengaturan data dan fasilitas penyimpanan,

 Kumpulan dari operator - operator untuk mengkalkulasi pada array dan partikular
matriks,

 Tolls Collection yang bias digunakan untuk analisis data,

 Penyediaan fasilitas secara grafik untuk menganalisis data dan menampilkannya pada
layer ataupun secara hardcopy

 Mudah untuk dikembangkan, sederhana dan merupakan bahasa pemrograman yang


efektif karena memiliki fungsi conditional loops, user-defined recrusive functions
dan menyediakan fasilitas input dan output.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada rekayasa ide ini, daoat di simpulkan bahwa cara menganalisis regresi dua
variabel dapat manggunakan cara ataupun beberapa metode yaitu dengan model proses ,
java, Object Oriented Programming (OOP), Net Beans dan R-Language.
Sehingga mampu mempermudah daalm menyelesaikan permasalahan pada analisis
regresi dua variabel pada suatu data.

B. Rekomendasi
Data yang ada di dapat daalm suatu permasalahan dari suatu keadaan pemerintahan dalam
menagnalisis hasil dari pendapatan dan pengeluaraan APBD dari setiap daerah.

Anda mungkin juga menyukai