Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperawatan serta mandiri dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkup
praktik dan keperawatan.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat perawat
professional melalui kerjasama bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan professional
meliputi sistem klien (individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat)
dalam rentang sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan.
Untuk penerapan praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan (legilasi)
yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait dengan pekerjaan profesi.
Legilasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat,
dan perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut, perawat perlu
diregistrasi, disertifikasi dan memperoleh ijin praktik (lisensi).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesi?
2. Apa saja kriteria profesi?
3. Apa saja ciri-ciri keperawatan sebagai profesi?
4. Bagaimana standar profesi keperawatan?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa pengertian profesi.
2. Agar mengetahui apa saja kriteria profesi.
3. Agar mengetahui apa saja ciri-ciri keperawatan sebagai profesi.
4. Agar mengetahui bagaimana standar profesi keperawatan.

1
BAB II
ISI

A. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji
untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen". Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk
bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan,
keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik. Profesi berasal dari bahasa
latin yakni “Proffesio” yang mempunyai dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang
menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju
profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya,
sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Pengertian profesi menurut para ahli :
1. Wilensky (1964)
Profesi berasal dari kata proffesion yang berarti suatu pekerjaan yang
membutuhkan dukungan badan ilmu (body of knowledge) sebagai dasar untuk
pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru,
memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik
dengan fokus utama pada pelayanan (altruism).
2. Schein EH (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun
suatu set tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes EC (1963)
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu
dengan lebih baik dibanding orang lain (klien).

2
4. Hamid A. Y (1996)
Profesi merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu
5. DeYoung (1985)
Profesi merupakan keterkaikatan adanya 7 elemen yang memiliki dasar
ilmu yang kuat,berorientasi pada pelayanan,mempunyai otoritas,memiliki kode
etik,mempunyai organisasi profesi,melakukan penelitian secara terus menerus
serta memiliki otonomi.

B. Kriteria Profesi
Menurut Muchtar Luthfi dari Universitas Riau (lihat Mimbar,3, 1984:44),
seseorang disebut memiliki profesi bila ia memenuhi 8 (delapan) kriteria dan
Selanjutnya ditambah 2 (dua) kriteria lainnya oleh Finn (1953, lihat Miarso,
1986:28-29) sebagai berikut:
1. Profesi harus mengandung keahlian.
Artinya, suatu profesi itu mesti ditandai oleh suatu keahlian yang khusus
untuk profesi itu. keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain. keahlian itu
diperoleh dengan cara mempelajarinya secara khusus; profesi bukan
diwarisi.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu.
Artinya, profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh
waktu maksudnya dijalani dalam jangka yang panjang bahkan seumur
hidup; bukan part-time, melainkan full-time; bukan dilakukan sebagai
pekerjaan sambilan atau pekerjaan sementara yang akan ditinggalkan bila
ditemukan pekerjaan lain yang dirasakan lebih menguntungkan.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
Artinya, profesi itu dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum,
teorinya terbuka. secara universal pegangannya itu diakui.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri.
Maksudnya ialah profesi itu merupakan alat dalam mengabdikan diri
kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan diri sendiri seperti untuk
mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Apakah dengan demikian

3
pemegang profesi tidak boleh menerima uang. Atau dilarang menduduki
jabatan? Kiranya tidaklah demikian. Pemegang profesi boleh menerima
uang, kedudukan, tetapi hal itu hanyalah sebagai penghargaan masyarakat
atau negara terhadap profesi. Penghargaan itu layak diterimanya, dan
masyarakat memang wajar memberinya.
5. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi
aplikasi.
Kompetensi dan kecakapan itu diperlukan untuk meyakinkan peran profesi
itu terhadap kliennya. Kecakapan diagnostik sudah jelas kelihatan pada
profesi kedokteran. akan tetapi, kadang kala ada profesi yang kurang jelas
kecakapan diagnostiknya; ini tentu disebabkan oleh belum berkembangnya
teori dalam profesi itu. Kompetensi aplikatif adalah kewenangan
menggunakan teori-teori yang ada dalam keahliannya. Penggunaan itu
harus didahului oleh diagnosis. seseorang yang tidak mampu mendiagnosis
tentu tidak berwenang melakukan apa-apa terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas profesinya.
Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji atau dinilai oleh rekan-rekan
seprofesinya. tegasnya, tidak boleh semua orang berbicara dalam semua
bidang yang bukan keahliannya.
7. Profesi mempunyai kode etik, disebut kode etik profesi.
Gunanya ialah untuk dijadikan pedoman dalam melakukan tugas profesi.
kode etik itu tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang
profesi dan juga oleh masyarakat.
8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan
layanan.
Klien disini maksudnya ialah pemakai jasa profesi. Pemakai profesi
kedokteran adalah orang sakit atau orang yang tidak ingin sakit. Klien
guru adalah murid. Klien tukang las adalah pemilik barang yang perlu
dilas. demikian selanjutnya.
9. Profesi memerlukan organisasi profesi yang kuat.
Gunanya adalah untuk keperluan meningkatkan mutu dan memperkuat
profesi itu sendiri.

4
10. Profesi harus mengenali dengan jelas hubungannya dengan profesi lain.
Pengenalan ini terutama diperlukan karena ada kalanya suatu garapan
melibatkan lebih dari satu profesi dan bahkan sebenarnya tidak ada asfek
kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi saja. misalnya, profesi
pengobatan bersangutan erat dengan masalah-masalah kemasyarakatan,
ekonomi, agama bahkan politik.oleh karena itu dokter harus juga
mengetahui sangkutan profesinya dengan profesi lain tersebut.
Kecenderungan spesialisasi hendaknya dibatasi pada pendalaman untuk
meningkatkan teori-teori dalam profesinya. ini tidak diartikan “hanya
berkewajiban mengetahui teori-teori dalam profesinya”. spesialisasi yang
tidak mengenal apa-apa yang ada di lingkungannya bukanlah profesi,
karena spesialisasi seperti itu tidak akan mampu melayani kliennya.
kliennya adalah objek yang tidak terlepas dari lingkungannya.
Kriteria profesi menurut para ahli:
1. Moore dan Rosenblum (1970)
Kriteria pekerjaan sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan itu:
a. Memiliki teori yang sistematik
b. Mempunyai otoritas, wibawa dan prestige
c. Mempunyai Kode etik, budaya professional
d. Menjadi sumber utama dalam penghasilan
2. H. Zaidin Ali (2001)
Kriteria profesi:
a. Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan dikembangkan
secara terus menerus.
c. Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual, dan rasa tanggungjawab.
d. Lulus dari pendidikan tinggi.
e. Mandiri dalam penampilan, aktivitas dan fungsi.
f. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktik.
g. Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan.

5
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi,
keran profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan
lainnya, berikut adalah karateristik profesi secara umum:
1. Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis:
Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik
2. Asosiasi professional: Profesi biasanya memiliki badan yang
diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan status para anggotanya. Organisasi tersebut biasanya
memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi professional,
biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji
terutama pengetahuan teoritis.
5. Pelatihan institusional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan
untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional
mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh
organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan
profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari
luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar
aturan. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN),
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

6
C. Ciri-Ciri Keperawatan Sebagai Profesi
Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)
1. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai
dengan kaidah ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta
kode etik keperawatan.
2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT)
yang mapan demikian tenaga tersebut dapat :
a. Bersikap profesi
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
c. Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
d. Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan
3. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai
dengan kaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan
a. Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
b. Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang
berjenjang berlanjut
c. Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan ,
pendidikan keperawatan registrasi / legislasi.
d. Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan
terarah sesuai dengan pengembangan IPTEK dan dapat
dikembangkan untuk peningkatan keperawatan.
D. Standar Profesi Keperawatan
Standar Profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Perawat adalah orang yang
mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia
lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980).
Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima, dimana
setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan
diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar
dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan.
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti
merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar

7
pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi
perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam
tatanan pelayanan keperawatan professional.
Standar diperlukan untuk meningkatkan, menuntun, dan mengarahkan
praktek keperawatan profesional. Praktek keperawatan didefinisikan sebagai
“kinerja dari pelayanan kesehatan yang memerlukan penerapan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan profesional yang meliputi:
a. meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan publik
b. mengajarkan teori atau praktek keperawatan
c. melakukan konseling terhadap pasien dalam rangka perawatan kesehatan
d. mengkoordinasikan pelayanan kesehatan
Filosofi dan prinsip yang mendasari standar kita sebagai perawat percaya bahwa;
1. Pengetahuan (knowledge) yang digunakan untuk menuntun praktek
keperawatan adalah berasal dari penelitian kualitatif dan kuantitatif dan
pengalaman dari perawat.
2. Kesehatan adalah sejauh mana individu atau kelompok dapat menyadari
aspirasi, memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau menyesuaikan dari
terhadap lingkungan. Kesehatan merupakan dari kehidupan keseharian
manusia, bukan hanya sebagai objek kehidupan.
3. Pelayanan kesehatan mempunyai arti lebih dari sekedar melakukan
intervensi bila seorang sakit, tetapi mencengah terjadinya sakit dan
meningkatkan derajat kesehatan, mencapai kesehatan untuk semua.
4. Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan individu untuk
meningkatkan kendali atas dirinya dan meningkatkan derajat kesehatan
mereka sendiri.
5. Hubungan terapeutik yang terjalin antara perawat dan klien yang
menerima pelayan keperawatan didasarkan pada kesadaran bahwa
individu mampu mengambil keputusan atas hidup mereka sendiri oleh
karena itu merupakan mitra dalam proses pengambilan keputusan.
6. Caling,melekat dalam hubungan terapeutik perawat klien, dibangun atas
dasar saling percaya (trust), respek, intimasi dan kebutuhan untuk
memahami dan bertindak sesuai masalah yang dirasakan oleh pasien.

8
Dasar Pembuatan Standar. Standar keperawatan dilandasi oleh sifat suatu profesi
yaitu:
1. Profesional bertanggung jawab dan bertanggung gugat kepada public
terhadap kerja mereka.
2. Praktek profesional di dasarkan atas bodi of knowlidge yang spesifik
3. Profesional yang kompeten menerapkan pengetahuannya
4. Profesional terikat oleh kode etik
5. Sebuah profesi menyediakan pelayanan kepada publik
6. Sebuah profesi mengatur dirinya sendiri.
Standar Keperawatan
Standar praktek keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif, dan etis. Standar praktek
keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi
masyarakat terhadap praktek yang dilakukan oleh anggota profesi.
Standar praktek keperawatan meliputi :
a. Standar I : Ilmu keperawatan
Perawat profesional melaksanakan prakteknya didasarkan pada ilmu keperawatan
dan materi yang relevan dengan keperawatan yang berasal dari ilmu-ilmu lain dan
humaniora, serta secara terus-menerus mengembangkan diri sepanjang kehidupan
keprofesiannya.perawat profesional harus memahami dan menganalisis empat
konsep serta hubungan keempatnya yang terdiri dari keperawatan, manusia,
konsep sehat-sakit serta lingkungan, memahami peran perawat profesional,
hubungan antara perawat dengan individu dan kelompok,hubungan antar sesama
perawat, hubungan antara perawat dengan disiplin/profesi kesehatan
lainnya,memahami tahapan proses keperawatan, prinsip-prinsip dalam intervensi
keperawatan, menganalisis kesehatan yang lazim terjadi,memahami keadaan klien
; kritis, akut, resiko tinggi ataukah normal. Menganalisis isu-isu tentang
keperawatan, kerangka konsep tentang etik dan legislasi yang mempengaruhi
situasi dimana perawat bekerja. Memahami metodologi penelitian dalam
keperawatan, konsep kepemimpinan, manajemen sumber-sumber pelayanan
kesehatan, dan sistem pelayanan kesehatan.

9
b. Standar II : Akontabilitas profesional
Perawat profesional menjalankan fungsi independen dan interdependen serta
harus dapat memenuhi persyaratan etis dan legal dalam menjalankan praktek
profesionalnya.
c. Standar III : Pengkajian
Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengumpulkan data tentang
kesehatan klien secara sistematis untuk pemeriksaan awal, pengkajian yang terus-
menerus dan pengkajian yang lebih rinci untuk hal-hal tertentu dalam rangka
menentukan satu atau lebih diagnosa keperawatan.
d. Standar IV : Perencanaan
Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengindentifikasi prioritas,
waktu pencapaian, dan strategi/intervensi dari standar rencana keperawatan yang
bersifat individual sehingga dapat mencapai hasil akhir yang paling mungkin
dicapai untuk setiap klien.
e. Standar V : Implementasi
Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap implementasi untuk
disesuaikan dengan situasi klien.
f. Standar VI : Evaluasi
Perawat profesional berkonsultasi dengan klien secara sistematika mengevaluasi
sejauhmana hasil yang diharapkan telah dicapai.perawat profesional mengevaluasi
asuhan keperawatan terhadap klien secara individu maupun keseluruhan praktek
keperawatan yang telah dilaksanakannya.Perawat profresional berpartisipasi
dalam mengevaluasi sistem pemberian pelayanan keperawatan.
Sumber Standar Keperawatan
Pada dasarnya ada tiga sumber informasi utama, untuk mengembangkan
standar yaitu: penelitian, keputusan kelompok ahli/spesialis, observasi cara
praktek keperawatan actual. Dalam organisasi pelayanan keperawatan standar
bersumber baik dari sumber eksternal maupun internal.
Kegunaan Standar Profesi Keperawatan
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk
mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat
meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan

10
keperawatan. Kriteria kualitas asuhan keperawatan mencakup : aman, akurasi,
kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang
apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil
keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi – intervensi yang
aman dan akontebel.
Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu :
harus diumumkan, diedarkan atau disosialisasikan dan terakhir penerapan dalam
bebagai tatanan pelayanan. Pengembangan ini bertujuan pertama, meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan, kedua mengurangi biaya asuhan, ketiga dasar untuk
menentukan ada tidaknya “negligence” perawat. Pelayanan keperawatan adalah
essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien oleh karena itu profesi
keperawatan harus akontebel terhadap kualitas asuhan yang diberikan.
Pengembangan ilmu dan tekhnologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan
kebutuhan yang kompleks. Untuk menjamin efektifitas asuhan keperawatan pada
klien, harus tersedia criteria dalam area praktek yang mengarahkan keperawatan
mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara aman.
Pada saat ini biaya asuhan kesehatan telah meningkat tajam walaupun hari
rawat singkat. Melalui penataan standar keperawatan, maka tindakan keperawatan
sesuai kebutuhan dan harapan pasien tanpa mengurangi kesejahteraan pasien
namun biaya lebih terjangkau. Untuk mengeliminasi pemborosan anggaran dan
fasilitas dan kesalahan praktek perawat standar asuhan keperawatan hendaknya
dapat digunakan dalam semua situasi pelayanan kesehatan. Standar asuhan
keperawatan menjadi essensial terutama jika diterapkan dalam unit-unit pelayanan
yang secara relatif terdapat sedikit jumlah perawat yang berpengalaman tapi harus
memberikan pelayanan untuk berbagai jenis penyakit dan memnuhi kebutuhan
kesehatan yang kompleks.
Berdasarkan uraian diatas tadi maka beberapa keuntungan dapat diperoleh
dari adanya standar keperawatan sebagai dasar rasional dalam merencanakan
keperawatan, mencapai efisiensi organisasi, mengevaluasi membina dan upaya
perbaikan, alat komunikasi dan koordinasi asuhan keperawatan diseluruh system
pelayanan kesehatan, menentukan kebutuhan perawat dan pola utilitasnya.

11
Aspek-aspek penting mengapa standar keperawatan harus ditentukan :
1. Memberikan arah
2. Mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspekstasi
3. Memantau dan menilai hasil memnuhi standar, tidak memenuhi standar
atau melampaui standar, dan
4. Merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi dan pasien dalam
organisasi tatanan pelayanan untuk memperoleh hasil optimal.

12
BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji
untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen". Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk
bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan,
keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik. Profesi berasal dari bahasa
latin yakni “Proffesio” yang mempunyai dua arti yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
Standar Profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Perawat adalah orang yang
mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia
lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980).
Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima, dimana
setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan
diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar
dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan.

B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami dan
menerapkan keperawatan sebagai profesi, peran dan fungsi perawat dalam
kehidupan sehari-hari maupun nanti pada saat praktik lapangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-
keperawatan/keperawatan-sebagai-profesi/
http://macrofag.blogspot.co.id/2013/03/makalah-keperawatan-sebagai-
profesi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
https://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/17/keperawatan-sebagai-suatu-
profesi-3/
https://saripedia.wordpress.com/tag/kriteria-profesi/
file://localhost/F:/Standard%20Profesi%20Keperawatan%20Makalah%20~%20A
ndi%20Budi%20Adi%20Putra.htm

14

Anda mungkin juga menyukai