Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MANFAAT DAN KELEMAHAN FITOREMEDIASI”

Dosen : Dr. Elis Tambaru, M.Si

Disusun oleh:

Aprianti Tandi Rapa H41115018

Ririn Ulfa Damayanti H41115

Ahmad Iksan R. H41115

Riamawati H41115

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena

atas berkat-Nya makalah yang berjudul “Manfaat dan Kelemahan Fitoremediasi”

ini dapat diselesaikan dan diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah

Fitoremediasi. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Namun sebagai manusia, kita pun harus berusaha memberikan yang

terbaik dalam hal apapun. Oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pengampu

yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah

ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah

Fitoremediasi yang telah memberikan bimbingan untuk membuat makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat secara khusus bagi penulis maupun secara

umum bagi pembacanya. Semoga Allah senantiasa memberkati segala usaha kita.

Amin.

Makassar, 2 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fitoremediasi .....................................................................
B. Manfaat Fitoremediasi .........................................................................
C. Kelemahan Fitoremediasi.....................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tumbuhan untuk

menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan

pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik. Fitoremediasi adalah

pemanfaatan tumbuhan untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi bahan

pencemar, karena tumbuhan mempunyai kemampuan menyerap logam-logam

berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator dan fotokhelator.

Teknik pengolahan limbah menggunakan tanaman dikenal dengan istilah

fitoremediasi. Secara lengkap istilah fitoremediasi adalah penggunaan tanaman,

termasuk pohon-pohonan, rumput-rumputan dan tanaman air, untuk

menghilangkan atau memecahkan bahan-bahan berbahaya baik organik maupun

anorganik dari lingkungan. Aplikasi teknologi ini telah dilakukan secara komersial

seperti di Amerika dan Eropa sedangkan di Indonesia sendiri teknologi ini masih

relatif baru. Jenis tanaman ini dapat digunakan untuk pengolahan limbah karena

tingkat pertumbuhannya tinggi dan kemampuannya untuk menyerap hara

langsung dari kolom air. Akarnya menjadi tempat filtrasi dan adsorpsi padatan

tersuspensi serta pertumbuhan mikroba yang dapat menghilangkan unsur-unsur

hara dari air.

Walaupun memiliki beberapa kelebihan, ternyata fitoremediasi juga

memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah kemungkinan


akibat yang timbul bila tanaman yang telah menyerap polutan tersebut dikonsumsi

oleh hewan dan serangga. Dampak negatif yang dikhawatirkan adalah terjadinya

keracunan bahkan kematian pada hewan dan serangga tau terjadinya akumulasi

logam pada predator-predator jika mengosumsi tanaman yang telah digunakan

dalam proses fitoremediasi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari Fitoremediasi?


2. Apakah manfaat dari Fitoremediasi?
3. Apakah kelemahan dari Fitoremediasi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian dari dari Fitoremediasi.


2. Mengetahui manfaat dari Fitoremediasi.
3. Mengetahui kelemahan dari Fitoremediasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fitoremediasi

Fitoremediasi merupakan suatu sistem remediasi yang menarik namun

masih merupakan teknologi yang sedang berada dalam tahap awal

perkembangannya. Kemajuan dalam pemahaman berbagai disiplin ilmu, terutama

dalam fisiologi tumbuhan dan genetika akan mendorong perkembangan teknologi

ini secara lebih cepat. Sebagai suatu teknologi yang sedang berkembang,

fitoremediasi telah menarik banyak pihak termasuk peneliti dan pengusaha. Di

Indonesia masalah pencemaran terus dihadapi sesuai dengan kemajuan industri

sehingga usaha remediasi serta pencegahan pencemaran perlu diperhatikan.

Fitoremediasi diharapkan dapat memberikan sumbangan yang nyata dan praktis

bagi usaha mempertahankan dan memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia.

Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman dan mikroorganisma terkait,

untuk mendegradasi, menyerap atau membuat kontaminan pada tanah dan/atau air

tanah menjadi tidak berbahaya. Pada dasarnya fitoremediasi memanfaatkan

inisiatif manusia untuk mempercepat proses peluruhan secara alamiah sebuah area

yang terkontaminasi, dan dengan demikian merupakan penghubung antara sebuah

teknologi buatan manusia dengan proses alamiah. Oleh karena fitoremediasi

tergantung pada hubungan yang sinergis, dan alamiah antara tanaman,

mikroorganisma dan lingkungannya, maka dia tidak membutuhkan teknologi yang

sangat intensif, atau drastis, seperti pengerukan tanah.


2.2 Manfaat Fitoremediasi

Manfaat dari fitoremediasi adalah sebagai berikut :

1) Penyerapan Karbon

Emisi karbon ke udara terutama dihasilkan oleh kendaraan, mesin-mesin

dan pembakaran berbagai senyawa karbon untuk berbagai keperluan. Selama

hidup nyatanaman menyerap karbon dalam bentuk CO2 pada proses fotosintesis.

Karbon dioksida dan air diubah menjadi karbohidrat dalam jaringan tanaman, dan

dalam proses tersebut dihasilkan gas oksigen. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa tanaman dapat memperbaiki kualitas udara, dan mengurangi energi yang

digunakan untuk mendinginkan atau menghangatkan gedung. Tanaman dapat

memperbaiki kualitas udara lokal secara langsung dengan cara menghilangkan

polusi udara, dan secara tidak langsung mengubah iklim mikro menjadi lebih

sejuk dan mengurangi kecepatan angin.

2) Penyerapan Gas Beracun

Pada proses fotosintesis, tanaman juga dapat menyerap senyawa/gas selain

karbon, seperti nitrogen oksida, gas amonia, sulfur dioksida, dan ozon, dan

lainnya. Polutan-polutan tersebut sering mengotori udara di perkotaan. Tumbuhan

dapat berfungsi sebagai filter udara alami, dengan adanya proses fotosintesis dan

evapotranspirasi. Udara seperti disaring melalui tanaman, dibersihkan,

didinginkan, dan dikembalikan lagi ke atmosfer.

3) Penyerapan Logam Berat

Logam berat dapat mencemari lingkungan tanah maupun perairan. Prinsip

fitoekstraksi/fitoakumulasi, rhizofiltrasi, maupun fitostabilisasi dapat digunakan

untuk membersihkan logam tersebut dari lingkungan. Beberapa tumbuhan air


mempunyai kemampuan tinggi dalam menyerap logam berat. Logam yang terlarut

air diserap oleh tumbuhan tertentu yang mempunyai kemampuan menyerap logam

berat dalam jumlah besar. Logam disimpan di bagian trubus, contoh

Ceratophyllum demersum mampu mengakumulasi Cd sebesar 10 mg/liter.

Tumbuhan yang dapat mengakumulasi logam berat serta menurunkan kadar

logam berat dalam air adalah enceng gondok, Typha, dan Scirpus. untuk

mengatasi pencemaran logam berat seperti Cd, Hg, dan logam lain.

4) Teknologi Hilir Logam Berat

Setelah tanaman hiperakumulator menyerap logam berat dalam jumlah

besar, tanaman menjadi jenuh oleh polutan. Logam yang disimpan di bagian

trubus, dapat dipanen dan dilebur untuk mengambil kembali logam (metal

recycle), atau dibuang sebagai limbah B3. Proses ini dilakukan berulangkali

sampai mencapai di bawah ambang batas aman. Pengambilan kembali logam

disebut sebagai phytomining (penambangan menggunakan tanaman), yaitu untuk

mengambil logam-logam tertentu melalui proses fitoekstraksi. Logam-logam yang

berhasil diambil oleh tanaman hiperakumulator seperti Zn, Cu, dan Ni. Tanaman

yang telah jenuh dilebur untuk memisahkan logam dengan bahan lain. Logam-

logam yang masih mempunyai nilai ekonomi dapat dipergunakan kembali.

Teknologi untuk mengambil atau memekatkan logam dari tanaman yang telah

dipanen dapat melalui proses pemanasan, pelindihan mikrobial, secara kimia

maupun fisik.

2.3 Kelemahan Fitoremediasi

Kelemahan fitoremediasi adalah dari segi waktu yang dibutuhkan lebih

lama dan terdapat kemungkinan akibat yang timbul bila tanaman yang telah
menyerap polutan tersebut dikonsumsi oleh hewan dan serangga. Dampak negatif

yang dikhawatirkan adalah terjadinya keracunan bahkan kematian pada hewan

dan serangga atau terjadinya akumulasi logam pada predator-predator jika

mengosumsi tanaman yang telah digunakan dalam proses fitoremediasi.

Fitoremediasi belum bisa diterapkan pada semua lahan yang terkontaminasi,

karena proses fitoremediasi tergantung kepada kedalaman dan kemampuan akar

dalam menyerap polutan. Fitoremediasi bergantung dengan kepada keadaan iklim

dan menggunakan cara ini masih membutuhkan waktu yang lama untuk

memulihkan tanah tersebut karena menggunakan tumbuhan.


BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, Fitoremediasi adalah

penggunaan tanaman atau tumbuhan untuk menyerap mendegradasi,

menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar khususnya

logam berat maupun senyawa organik lainnya. Terdapat beberapa manfaat dan

kelemahan dalam fitoremediasi.

3.2 Saran

Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai manfaat dan kelemahan

Fitoremediasi. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan

dan bisa dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin.


DAFTAR ISI

Bahri, Syamsul. 2010. Firoremediasi Timbal (Pb) dalam Air Tercemar oleh
Tumbuhan Air Great Duckweed Spirodela polyrhiza. Jurnal Teknik
Hidraulik. Vol.1 No,2 : 95 – 192.

Juhaeti. T., Syarif. F. & Hidayati. N. 2005. Inventarisasi Tumbuhan Potensial


Untuk Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Volume 6, Nomor 1
Halaman: 31-33.

Hardyanti. N & Rahayu S.S. 2007. Fitoremediasi Phospat Dengan Pemanfaatan


Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) (Studi Kasus Pada Limbah Cair
Industri Kecil Laundry). Jurnal PRESIPITASI Vol. 2 No.1 Maret 2007,
ISSN 1907-187X.

Tambaru, E., dkk., 2016. Bahan Ajar Mata Kuliah Fitoremediasi 328h4122.
Universitas Hasanuddin: Makassar.

Anda mungkin juga menyukai