Anda di halaman 1dari 2

1.

Keilosis : radang pada dangkal pada sudut bibir yang ditandai dengan kulit yang
mengelupas dan pecah-pecah.
2. Konjungtiva Palpebra : membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam
kelopak mata dan menutupi bagian depan sklera.
3. Mukosa : lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas.

1. Sebut dan jelaskan kelainan eritrosit!


- Anemia : kondisi dimana kurangnya hb di dalam darah, dikarenakan jumlah sel
darah merah yang terlalu sedikit atau hb di dalam sel yang terlalu sedikit.
o Macam –macamnya : anemia akibat kehilangan darah, anemia aplastik,
anemia megaloblastik, anemia hemolitik.
- Polisitemia : Jumlah dari sel darah merah lebih dari batas normal.
Macam-macamnya : polisitemia sekunder & polisitemia vera/eritremia.
- Defisiensi besi : dikarenakan kekurangan zat besi yang menyebabkan sel eritrosit
seperti pensil.
- Hiperbilirubinemia : merupakan peningkatan bilirubin dalam darah yang
berlebihan ditandai dengan terjadinya ikterus.
- Thalasemia : penyakit keturunan genetik yng disebabkan penurunan aktivitas
rantai alfa dan beta globin. Terbagi menjadi :
Thalasemia alfa : adanya mutasi dari satu atau seluruh globin rantai alfa yang ada
Thalasemia beta : adanya mutasi dari satu atau dua rantai globin.
- Kelainan eritrosit berdasarkan ukuran :
Mikrositik : ukuran eritrosit lebih kecil dari normal, yang mana normalnya 80 mm
Makrositik : ukuran eritrosit lebih besar dari normal.
Normositik : bentuk dan ukuran normal, tetapi jumlah dalam tubuh tidak normal.
- Kelainan berdasarkan bentuk :
Makrosit : sel lebih besar dari ukuran normal (pada diameter sentral pallor 1/3 dari
diameter selnya)
Sel target : seperti bentuk gong/topi koboy dimana setelah sentral pallor ada
tonjolan lagi.
Skomatosit : sentral pallor berbentuk sperti mulut.
Sel pensil : selnya menyerupai pensil disebut juga dengan cigar sel
Ekinosit : lingkarannya ada beberapa tonjolan yang pendek dan jaraknya teratur.
- Kelainan berdasarkan warna :
Hipokrom : warna pucat dikarenakan kadar hb rendah, sentral pallor melebar.
Polikrom : sentral pallor lebih berwarna dari biasanya warna kebiruan

. Bagaimana kriteria eritrosit yang normal?


- berdasarkan jumlah
Pria : 4,5 – 6,5 juta per mm3
Wanita : 3,9 – 5,6 juta per mm3
Bayi kurang dari 3 bulan : 4,0 – 5,6 juta per mm
Bayi 3 bulan : 3,2 – 4,5 juta per mm
Bayi 1 tahun : 3,6 – 5,0 juta per mm
12 tahun : 4,2 – 5,2 juta per mm
- berdasarkan bentuk
Bikonkaf
Bulat
Tidak berinti sel
Warna merah
Diameter eritrosit 6 – 8 mikron
Diameter centralpallor 1/3 dari diameter eritrosit
Normochrome normositer
2. Proses terjadinya badan terasa lemah cepat lelah dan sering pusing
dengan gangguan sistem darah?
* Asupan oksigen kurang / rendah
* Kurangnya Fe dan vit B 12
* Kurangnya berbagai bahan pembentuk eritrosit

12. Apa saja pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kelainan


eritrosit dan juga pemeriksaan fisiknya?
LAJU ENDAP DARAH (LED)
LED untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan komposisi
plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan plasma. LED dapat
digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi, perjalanan penyakit, terutama pada
penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid (rematik), dan TBC.
Peningkatan LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma, kehamilan
trimester II dan III, infeksi kronis, kanker, operasi, luka bakar.Penurunan LED terjadi pada gagal
jantung kongestif, anemia sel sabit, kekurangan faktor pembekuan, dan angina pektoris (serangan
jantung).Selain itu penurunan LED juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat seperti aspirin,
kortison, quinine, etambutol.

Anda mungkin juga menyukai