Peaktikum Pengolahan Bahan Galian PDF
Peaktikum Pengolahan Bahan Galian PDF
Peaktikum Pengolahan Bahan Galian PDF
Pengolahan Bahan Galian (ore dressing) adalah suatu proses pengolahan bijih
(ore) secara mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral
pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan
mineral.
Bijih yang dilakukan pengolahan bahan galian akan dapat ditingkatkan
kadarnya, sehingga dari hasil pengolahan tersebut diharapkan diperoleh keuntungan
antara lain adalah :
1. Mengurangi ongkos transport dari tempat pengolahan sampai tempat
peleburan. Hal ini karena mineral pengotor (gangue mineral) sudah dapat
dipisahkan sehingga tidak ikut terangkut.
2. Mengurangi biaya peleburan. Dengan naiknya kadar bijih maka logam
berharga semakin banyak untuk setiap berat yang sama, sehingga dalam
satuan waktu tertentu logam hasil peleburan akan lebih banyak jika dibanding
dengan peleburan bijih kadar rendah.
3. Mengurangi bahan imbuh (flux) selama peleburan. Semakin tinggi kadar bijih
berarti kadar mineral pengotor semakin kecil, sehingga flux yang dibutuhkan
juga semakin sedikit.
Bijih dari tambang umumnya masih berukuran relatif besar, sehingga mineral
berharga belum terliberasi, maka perlu direduksi ukurannya dengan menggunakan
alat peremuk (crusher) dan alat penggiling/penggerus (grinding mill). Supaya hasil
peremukan dan penggilingan mempunyai ukuran yang sama, maka perlu dilakukan
pengelompokan ukuran (sizing) yaitu dengan cara pengayakan (screening) maupun
classifying.
Konsentrasi dilakukan dengan menggunakan alat yang dirancang bangun
mendasarkan sifat fisik mineral atau sifat kimia-fisika permukaan mineral pada bijih,
diantaranya adalah :
2. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu operasi untuk memisahkan antara mineral yang
berharga dengan mineral tak berharga / pengotornya (gangue mineral) dalam sustu
bijih / material yang memanfaatkan sifat fisik atau sifat kimia-fisika permukaan mineral
yang akan dipisahkan. Sifat fisik yang sering digunakan sebagai dasar pemisahan
adalah :
CC Dh Df Dl Df
Dimana:
CC = kriteria konsentrasi
Dh = berat jenis mineral berat
Df = berat jenis fluida
Dl = berat jenis mineral ringan.
Secara umum jika nilai kriteria konsentrasi lebih besar 2,5 atau negatif maka
mineral akan mudah dipisahkan dengan cara gravitasi untuk segala ukuran. Jika
nilainya lebih kecil 2,5 maka efisiensi pemisahan juga akan menurun. Jika nilainya
kurang dari 1,25 maka pemisahan cara gravitasi sulit untuk dilaksanakan.
Konsentrasi gravitasi dapat dikelompokkan menjadi :
1) Konsentrasi yang memanfaatkan aliran tipis horizontal (flowing film
concentration).
Konsentrasi ini didasarkan pada perbedaan berat jenis mineral yang
dipisahkan dan dilakukan dengan menggunakan aliran air yang tipis.
Pemisahan mineral akan dipengaruhi oleh gaya gesek antara mineral dengan
dasar meja (deck), gaya dorong air terhadap partikel, gaya grafitasi maupun
gaya centripetal (untuk humprey spiral). Gaya gesek lebih dominan pada
partikel atau mineral berat, sedangkan gaya dorong air akan dominan
terhadap mineral ringan dan gaya gravitasi akan mengenai pada mineral berat
maupun ringan.
Akibat pengaruh gaya-gaya, maka mineral yang berat, kecil dan
bentuknya datar atau pipih akan didapatkan pada hulu dari suatu aliran,
sedangkan partikel ringan, kasar dan bentuknya membulat akan didapatkan
di bagian hilir, dengan kata lain bahwa mineral ringan akan lebih jauh diangkut
oleh air daripada mineral berat. Untuk membantu kerja gaya-gaya ini pada
umumnya ditambahkan perlengkapan berupa pengaduk seperti cangkul,
head motion.
Peralatan konsentrasi yang berprinsip pada flowing film concentration
adalah : shaking table (meja goyang), sluice box dan humphrey spiral.
2) Jigging :
Jigging adalah operasi pengerjaan mineral mendasarkan atas
perbedaan kecepatan mengendap antara mineral berharga dengan gangue
mineral. Ada 3 peristiwa penting dalam jigging, yaitu :
a. Hindered Settling Classification
b. Differential Acceleration
c. Consolidation Trickling pada akhir suction
Agar ketiga peristiwa ini bisa terjadi berulang-ulang dan untuk
membantu proses pemisahan, maka pada alat ini dilengkapi dengan peralatan
penimbul pultion (dorongan) dan suction (isapan). Peralatan pembantu ini
dapat berupa plunger, diaphragma, pulsator maupun air pulsator. Akibat dari
adanya ketiga peristiwa dan gaya di atas, maka mineral berat akan terletak di
bawah dan mineral ringan terletak di bagian atas dengan pemisah berupa
screen yang ada jig bed-nya. Pada umumnya jig bed ini mempunyai berat jenis
diantara mineral berat dan ringan sehingga kecepatan mengendapnya di
antara mineral berat dan ringan. Alat yang digunakan mendasarkan atas sieve-
nya dan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Movable Sieve Jig (Hand Jig)
b. Fixed Sieve Jig (Plunger, Diaphragma, Pulsator dan Air Pulsator Jig)
3. DEWATERING
Adalah operasi pemisahan antara cairan dengan padatan yang pada umumnya
melalui 3 tahapan, yaitu :
a. Thickening : merupakan tahapan pertama dari dewatering dengan mendasarkan
atas kecepatan jatuh material pada media, sehingga solid factor mencapai = 1
(%solid = 50 %).
b. Filtrasi : merupakan operasi pemisahan antara cairan dengan padatan
menggunakan saringan (filter) yang terbuat dari kain, hingga diperoleh solid factor
= 4 (%solid = 80 %).
c. Drying : merupakan operasi pemanasan material sampai 110 oC, sehingga
didapat %solid = 100 %.
Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan
conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan.
Sampling selalu dilakukan disetiap pekerjaan pengolahan bahan galian, dengan
tujuan untuk meneliti apakah operasi yang sedang berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki atau tidak. Prinsip di dalam sampling adalah lebih baik mengambil conto
berkali-kali dengan jumlah yang sedikit, dari pada mengambil conto hanya sekali tetapi
dalam jumlah yang besar / banyak.
Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam
suatu alat yang disebut classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
- Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas disebut
overflow.
- Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di bagian bawah
(dasar) disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept),
yaitu :
a. Partition concept
b. Tapping concept
c. Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan
bermacammacam ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau
air), maka setiap partikel akan menerima gaya berat dan gaya gesek dari media.
Pada saat kecepatan gerak partikel menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran
partikel yang besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh ukuran-
ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan tidak sempat
mengendap.
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah :
a. Scrubber
b. Log washer
c. Sloping tank classifier (rake, spiral & drag)
d. Hydraulic bowl classifier
e. Hydraulic clindrical tank classifier
f. Hydraulic cone classifier
g. Counter current classifier
h. Pocket classifier
i. Hydrocyclone
j. Air separator
k. Solid bowl centrifuge
l. Elutriator
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya
akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai
berikut :
a. Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
b. Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang berat
mengendap lebih dahulu.
c. Consolidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil
berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat
jenisnya.
Jadi produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah antara
lain: :
- Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.
- Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).
3) Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal
dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu :
a. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas
lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
b. Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
- tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran
silindris vertikal yang dialiri udara panas (80o - 100o).
- rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang
diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan
arah.
c. Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di dalamnya dialiri
uap air (steam). Jarang dipakai.
d. Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke dalam ruangan
panas ; material yang kering akan terkumpul di bagian bawah ruangan. Cara
ini juga jarang dipakai.
Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan (ROM), maka harus
ditumpuk di tempat yang sudah ditentukan yang di sekelilingnya telah dilengkapi
dengan saluran penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah berupa konsentrat,
maka harus disimpan di dalam gudang yang tertutup sebelum sempat diproses lebih
lanjut.
2) Penanganan Lumpur (Slurry Handling)
Bila lumpur itu sudah mengandung mineral berharga yang kadarnya tinggi,
maka dapat segera dimasukkan ke pemekat (thickener) atau penapis (filter). Jika
masih agak kotor (middling), maka harus diproses dengan alat khusus yang sesuai.
Sulit mencarikan lahan yang cocok untuk menimbun ampas bila metode
penambangan timbun-balik (back fill mining method) tak dapat segera dilakukan,
sehingga kadang-kadang harus dibuatkan kolam pengendap. Oleh sebab itu
pembuangan ampas ini seringkali menjadi komponen kegiatan penambangan yang
meminta pemikiran khusus sepanjang umur tambang.