LP 1 Mengkarang
Pada lokasi pengamatan ditemukan keberadaan litologi berupa litologi basalt, yang menjadi
batuan dasar dari lokasi ini, sehingga ditemukan kontak non-conformity antara batuan basalt
dengan batuan diatasnya, basalat berwarna abu gelap, holohyalin, batuan yang
terendapkan diatasnya merupakan batulempung dengan karakteristik berwaran abu-abu
dengan corak kecoklatan, beberapa ditemukan dengan struktur sisik dari batuan tersebut.
Kontak unconformity antara basalt dan lempung yaitu N274⁰E/16⁰NE ( gambar 1)
Struktur yang berkembang merupakan sebagai akibat dari adanya gaya tensional pada
regional, menghasilkan sesar naik dengan kedudukan N 22 E/ 44 SE. Efek yang ditimbulkan
adanya pergeseran aliran sungai, dengan bentukan morfologi tebing yang membatasinya,
keberadaaan dari breksiasi berarah umum N 010 E.
Pada Lp ini terdapat singkapan dengan struktur cross cutting pada lapisan
sedimen batupasir, singkapan ini juga mengandung cast dan mold yang merupakan
fosil jejak, tercetak pada permukaan batulempung yang berasal dari jenis mollusca
atau cangkang kerang. Pada batuan dasar yang menjadi tempat cetakan tersebut
mengindikasikan pola pengendapan Lacustrine. Pada bagian cast yang berada di
lapisan batulempung ini mengalami reaksi saat ditetesi larutan HCL sedangkan pada
batuan yang terdapat mold tidak mengalami reaksi ketika ditetesi larutan HCL, hal ni
mengindikasikan bahwa adanya proses transgresi atau proses pengkasaran ukuran
butir sedimen dan regresi atau proses penghalusan ukuran butir sedimen pada
daerah tersebut.
LP 3 Mengkarang ( Impression)
Pada LP ini terdapat fosil Impression berupa fosil-fosil daun yang berukuran
30cmx5cm, jika dibandingkan dengan tanaman pada zaman sekarang fosil daun
yang tercetak pada batulempung tersebut kenampakannya mirip dengan tumbuhan
paku, fosil impression terjadi ketika daun jatuh pada lingkungan yang bersifat stabil
dan tenang pada litologi batuan yang berukuran butir sangat halus, fosil daun ini
tercetak di singkapan batuserpih.
Gambar 4. Fosil impression
Pada lokasi ini terdapat singkapan batuan yang ter-alterasi, yang terjadi pada batuan
Granit dimana salah satu komposisi mineralnya yaitu Plagioklas terubah menjadi
mineral berukuran butir lempung. Pada LP ini terjadinya alterasi tidak diikuti oleh
proses mineralisasi. Ada beberapa mineral yang terubah di lokasi ini seperti
plagioklas menjadi lempung pilit. Selain itu .terdapat juga mineral alterasi lain seperti
kuarsa, biotit dan hornblande. Batuan yang sudah teralterasi belum tentu
termineralisasi akan tetapi batuan yang termineralisasi sudah pasti teralterasi.