Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

INTEGRASI NASIONAL

DISUSUN OLEH

1. BAIQ HARTINA ( E1M0150 )


2. IKA KURNIA RARA SAPUTRI ( E1M015036 )
3. LUKMANUL HAKIM ( E1M0150 )
4. RAHMA ULYA ( E1M0150 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2015
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat
atas tugas dari Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraaan yang mengharuskan kami
untuk membuat sebuah makalah Pendidikan Kewarganegaraan mengenai materi “Integrasi
Nasional”. , disamping itu sebagai media pembelajaran kami, dalam melengkapi kegiatan
perkuliahan.
Didalam makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca, selain dapat
memberi wawasan yang lebih tentang Integrasi Nasional, kami juga berharap pembaca dapat
memahami maksud dari mempersatukan segala perbedaan yang ada di dalam suatu negara
menjadi satu kesatuan yang selaras dan seras secara nasional.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami yang
senantiasa selalu mendo’akan kami, kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan kewarganegaraan
yang telah mempercayakan tugas makalah tentang Integrasi Nasional ini kepada kami. Ucapan
terima kasih juga kami tujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi
rasa hormat kami.
Kami selalu merasa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan ,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan lapang hati demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, Maret 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai beragam kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara. Masing-
masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap
sesamanya.
Kemajemukan bangsa Indonesia tergambar dari ras termasuk di dalamnya ciri-ciri fisik
tertentu; suku bangsa termasuk di dalamnya kebudayaan; bahasa; struktur masyarakat; sistem
politik; identitas diri; solidaritas dan mempunyai wilayah sendiri; agama yaitu yang meliputi
agama-agama dunia seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Perbedaan-perbedaan ini
merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, harus diterima sebagai kenyataan dan tidak
mungkin dan tidak perlu dirubah. Supaya perbedaan-perbedaan ini tidak merugikan satu sama
lain golongan, perlu diadakan pengaturan. Suatu pengaturan hubungan antar golongan, suku
bangsa, agama dan lain-lain, hingga berkehidupan dalam keadaan harmonis dan pengaturan ini
dinamakan dengan integrasi nasional.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi nasional. Yaitu
suatu sikap kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap
Bangsa Negara, Agama serta Keluarga. Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang
mengarah pada terciptanya keutuhan bangsa melalui penciptaan consensus di antara keragaman
yang ada. Melalui upaya ini, setiap fenomena kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan
sumbangan maksimal bagi eksistensi dan kemajuan bangsa. Ide pokok integrasi nasioanal adalah
memaksimalkan persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam pemenuhan aspirasi dan
penanggulangan setiap masalah kebangsaan. Integrasi nasional dapat diciptakan melalui
kesadaran akan pentingnya memelihara eksistensi bangsa dan segala bentuk ancaman.
Berkaitan dengan kondisi bangsa saat ini, kami berpendapat bahwa terdapat beberapa aspek
yang berkaitan dengan integrasi nasional. Aspek yang pertama, yakni eksistensi bangsa
mempunyai hubungan yang erat dengan ketahanan nasional yang kualitasnya tergantung pada
perwujudan wawasan nusantara. Apek kedua, efektivitas lembaga legislative atau posisi saling
melengkapi antara infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Aspek ketiga, yakni politik
desentralisasi yang merupakan penguat integrasi nasional. Pemberian kesempatan pada
masyarakat lokal untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah tertentu dalam kerangka
pemrintahan nasional merupakan salah satu faktor untuk memperbesar kesadaran, kreatifitas dan
kontribusi mereka kepada kepentingan bangsa.
BAB II
KAJIAN TEORI

Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:


1. Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
2. Myron Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya san sosial ke
dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi
biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok
masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi
aspek vertikal dan horizonntal.
4. Mahfud MD
Menurut Mahfud MD integrai nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih untuh, secara sederhana memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk mewujudkan
integrasi nasional diperlukan keadilan, kebijaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah dengan
tidak membersakan SAR. Ini perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi nasional
menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa.
5. J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti
luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada
suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu
kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
BAB III
PERMASALAHAN

Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahatan


yang terkait dengan Integrasi Nasional diantaranya :
1. Definisi Integrasi Nasional menurut bahasa?
2. Bagaimana Gambaran realitas Indonesia plural dan multikultural?
3. Seberapa pentingnya integrasi nasional?
4. Faktor apa saja yang mendorong Integrasi?
5. Faktor apa saja yang dapat menghambat integrasi?
6. Strategi apa yang harus dilakukan dalam membangun integrasi?
7. Apa saja contoh wujud dari Integrasi Nasional?
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Pengertian Integrasi Nasional
Istilah Integrasi Nasional berasal dari dua kata yakni Integrasi dan Nasional. Menurut
istilah Integrasi mempunyai arti sebagai pembaruan atau penyatuan, sehingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat.
Menurut istilah Nasional mempunyai arti sebagai kebangsaan. Yang meliputi suatu
bangsa seperti ciri-ciri nasional, tarian tradisional, perusahaan nasional. Sehubungan dengan
penjelasan kedua istilah diatas, maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang
mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke
dalam suatu wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa. Yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan dan keseimbangan dalam menapai tujuan bersama sebagai
suatu bangsa.
Integrasi nasional sebagai suatu konsep dalam ikatan dengan wawasan kebangsaan
dalam Negara Kesatuan Indonesia yang berlandaskan pada aliran pemikiran atau paham
integralistik yang berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu
yang harus dicari kaitannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti dua macam,
yaitu:
1. Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda,
sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen (
beraneka macam ) itu diungkapkan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda suku bangsa, agama, budaya daerah, tetapi tetap satu bangsa.
b. Gambaran Realita Indonesia Plural dan Multikultural
Seiring berjalannya waktu wacana tentang Pluralisme dan multikulturalisme
menjadi sesuatu isu penting dalam upaya pembangunan indonesia. Belajar dari
pengalaman sejarah yang menunjukan pada kita, begitu besar korban dan penderitaan
umat manusia sebagai imbas dari pemaknaan yang kurang tepat akan keragaman
(pluralisme dan multikulturalisme). Pertikaian terjadi di berbagai belahan dunia mulai
dari utara barat dan selatan pertikaian akibat sentiment etnis, ras, budaya, golongan serta
agama.
Asas yang diambil oleh Indonesia, yang kemudian dirumuskan dalam semboyan bhineka
tunggal ika. Pernyataan tersebut mengandung makna meskipun berbeda-beda tetapi ada
keinginan untuk tetap menjadi satu. Indonesia adalah potret sebuah negeri yang memiliki
keragaman budaya. Dalam pandangan Koentjaraningrat Indonesia dapat disebut sebagai negara
plural terlengkap di dunia di samping Amerika. Di Amerika dikenal semboyan et pluribus unum,
yang mirip dengan bhineka tunggal ika, yang berarti banyak namun hakikatnya satu. Realitas
historis menunjukkan bahwa bangsa Indonesia berdiri tegak di antara keragaman budaya yang
ada. Salah satu contoh nyata adalah dengan dipilihnya bahasa Melayu sebagai akar bahasa
persatuan yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia. Dengan kesadaran yang
tinggi semua komponen bangsa menyepakati sebuah konsensus bersama untuk menjadikan
bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang dapat mengatasi sekaligus menjembatani jalinan
antarkomponen bangsa.
Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan
menerima adanya “ kemajemukan “ atau “ keanekaragaman “ dalam suatu kelompok
masyarakat. Kemajmukan dimaksud misalnya dilihat dari segi agma, suku, ras, adat
istiadat. Segi-segi inilah yang biasanya menjadi dasar pembentukan aneka macam
kelompok lebih kecil, terbatas dan khas, serta yang mencirikhaskan dan membedakan
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, dalam suatu kelompok masyarakat yang
majemuk dan yang lebih besar atau lebih luas. Misalnya masyarakat Indonesia yang
majemuk, yang terdiri dari berbagai kelompok umat Bergama, suku dan ras yang
memiliki aneka macam budaya atau adat istiadat.
Masyarakat Indonesia meruapakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman
yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal
dengan istilah masyarakat multicultural. Multicultural dapat diartikan sebagai keragaman
atau perbedaan terhadapsuatu kebudayaan dengan kebudayaan lain. Sehingga masyarakat
multicultural dapat diartikan sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap
disuatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu
membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat
akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi cirri khas bagi
masyarakat tertentu. Pada dasarnya, multikulturalisme yang etrbentuk di Indonesia
merupakan akibat dari kondisi sosiokultural maupun geografis yang begitu beragam dan
luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana setiap pulau
tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari
masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri.
Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan
beranekaragam.

c. Pentingnya Integrasi Nasional


Tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang plural/jamak. Masyarakat
yang pluralitas artinya kondisi geografis dan sosial budaya nusantara lebih banyak mewarnai
corak kehidupan bangsa Indonesia (Al-Hakim, 2012 dalam Juliardi 2014:47). Pada prinsipnya,
setiap ada masyarakat yang pluralitas harus diterapkan juga konsep pluralisme, yaitu monsep
yang timbul setelah adanya konsep toleransi. Jadi ketika setiap individu mengaplikasikan konsep
toleransi terhadap individu lainnya, maka lahirlah konsep pluralisme. Dalam konsep pluralisme
itulah bangsa Indonesia yang beranekaragam mulai dari suku, agama, ras dan golongan dapat
menjadi bangsa yang satu dan utuh.
Bukti pluralsime Indonesia dapat dilihat dari adanya berbagai macam suku bangsa seperti
Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, Dayak dan masih yang lain yang jumlahnya kurang lebih 300
suku bangsa dengan bahasa dan identitas kulturalnya masing masing. Masing-masing suku
bangsa memiliki wilayah kediaman nenek moyang suku bangsa yang bersangkutan dan pada
umumnya dinyatakan melalui mitos yang meriwayatkan asal usul suku bangsa tersebut.
Anggota masing-masing suku bangsa cenderung memiliki identitas sendiri sebagai anggota suku
bangsa yang bersangkutan sehingga dalam keadaan tertentu mereka mewujudkan rasa
setiakawan dan solidaritas dengan sesama suku bangsa asal.
Disamping keragaman suku-suku bangsa, di Indonesia juga terdapat kelompok warga
masyarakat yang sering dikatakan sebagai “warga peranakan seperti peranakan Cina, Arab, India
dan lain sebagainya. Kelompok ini juga memiliki kebudayaannya sendiri, yang tidak sama
dengan budaya suku-suku asli di Indonesia, sehingga muncul budaya orang-orang Cina, budaya
orang-orang Arab, budaya orang-orang India, dan lain-lain. Kadang-kadang mereka juga
menampakkan diri dalam kesatuan tempat tinggal, sehingga kota-kota besar di Indonesia
dijumpai adat sebutan “Kampung Cina”, “Kampung Arab”, dan mungkin masih ada yang lain.
Kemajemukan lainnya dalam masyarakat Indonesia ditampilkan dalam wujud keberagaman
agama. Di Indonesia hidup bermacam-macam agama yang diakui oleh pemerintah, yaitu Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. Disamping itu masih
banyak dijumpai adanya berbagai aliran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Keragaman
agama di Indonesia terutama merupakan hasil pengaruh letak Indonesia di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia yang menempatkan Indonesia di tengah-tengah lalu lintas
perdagangan laut melalui kedua samudera tersebut. Dengan posisi yang demikian, Indonesia
sejak lama mendapatkan pengaruh dari bangsa lain melalui kegiatan para pedagang, diantarnya
adalah pengaruh agama. Pengaruh yang datang pertama kali adalah pengaruh agama Hindu dan
Budha yang dibawa oleh para pedagang dari India dan sehak kira-kira tahun 400 Masehi,
pengaruh yang datang berikutnya adalah pengaruh agama Islam datang sejak kira-kira tahun
1300 Masehi, dan benanr-benar mengalami proses penyebaran yang meulas sepanjang abad ke-
15. Pengaruh yang datang belakangan adalah pengaruh agama kristen dan Katholik yang dibawa
oleh bangsa Barat sejak kira-kira tahun 1500 M.
Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai berbagai keakekaragaman ini, maka
diperlukan adanya sikap persatuan utuh, yaitu integrasi nasional. Masyarakat yang terintegrasi
dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara, sebab integrasi masyarakat merupakan
kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan.
d. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Nasional
1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan.
Modal awal integrasi nasional adalah adanya rasa senasib dan seperjuangan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Meski perjuangan bangsa indonsia dalam mengusir penjajah pada
selang waktu sebelum abad 20 ditandai dengan adanya sifat kedaerahan, tetapi rasa
senasib sepenanggungan yang ditunjukan oleh para pejuang dan pendahu kita telah
mencerminkn adanya benih-benih semngat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan
membentuk keutuhan bangsa Indonesia.
2) Adanya semangat persatuan dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Pada dekade 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah Indonesia dengan
menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka.
Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda
menunjukkan segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional.
3) Adanya keperibadian dan pandangan hidup bangsa yang sama yaitu pancasila.
Pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana
dengan aturan-aturan yang dibuat untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Pancasila
sebagai kepribadian dan pandangan hidup merupakan sarana ampuh untuk
mempersatukan bangsa Indonesia dengan masyarakat yang beraneka ragam sifatnya.
4) Adanya jiwa solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat.
Berhubungan dengan budaya plural, Negara ini terlahir dengan beragam agama.
Keberagaman agama itu mempunyai dua sisi. Yang satu bisa menjadi bibit konflik bila
tidak ada solidaritas dan pemahaman terhadap agama lain. Sisi yang lain adalah
keberagaman yang bisa menjadi identitas suatu bangsa karena munculnya sikap toleransi
antar agama.
5) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyaknya pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
6) Kesepakatan atau consensus nasional dalam perwujudan proklamasi keerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan Bahasa Indonesia.
e. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Masyarakat Indonesia yang Heterogen ( beraneka ragam ).
Sebagaimana yang kita ketahui makna dari kata heterogen itu sendiri yaitu sesuatu yang
terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis ( keanekaragaman ).
Seperti halnya dengan Indonesia yang terdiri dari beribu pulau dari Sabang hingga
Marauke menjadikan Negara ini kaya akan suku, bahasa, dan tradisi yang berbeda-beda.
Dengan memiliki beribu pulau dan budaya yang berbeda-beda tentu akan menciptakan
manusia-manusia dengan sifat dan kualitas yang berbeda pula. Oleh banyaknya sifat yang
berbeda diantara satu manusia dengan manusia lainnya menyebabkan terhambatnya
proses integrasi nasional.
2. Wilayah Negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan.
Negara Indonesia yang luas dan terdiri dari beribu pulau dapat menghambat tercapainya
proses integrasi nasional secara optimal dikarenakan setiap pulau atau wilayah yang ad di
Indonesia memiliki budaya, adat istiadat, bahkan bahasa yang berbeda sehingga dapat
mempengaruhi proses komunikasi yang terjalin antara warga Negara.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Ancaman dari dalam negeri misalnya disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan
separatisme berdasarkan sentiemn kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan
daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. Sedangkan ancaman dari luar negeri
misalnya film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi
bangsa Indonesia yang tampaknya akan lebih berbentuk upaya untuk menghancurkan
moral dan budaya bangsa.
4. Ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan rasa tidak
puas dan keputusasaan di masalah SARA.
5. Adanya paham etnosentrisme diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya bangsa lain.
6. Lemahnya budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing.
Banyaknya budaya asing yang masuk di Indonesia menyebabkan masyarakat khususnya
dikalangan remaja mulai melupakan budaya atau tradisi-tradisi yang dimiliki Indonesia.
Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak langsung maupun tak
langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,sedangkan kontak
tak langsung antara lain melalui media cetak (majalah dan tabloid) atau media elektronika
(televisi,tape recorder,film,radio).hal itu akan berdampak adanya westernisasi atau gaya
hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya.

f. Strategi dalam Membangun Integrasi Nasional

Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua negara
terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya yang masih relatif muda dalam
membangun negara bangsa (nation state), ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda
dalam negara masih rentan dan mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan antar
kelompok. Disamping itu, masyarakat du negara berkembang umumnya memiliki ikatan
primodial[14] yang masih kuat. Kuatnya ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih
terpancang pada ikatan-ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga, ikatan
kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan demikian upaya
mewujudkan integrasi nasional yang berdasarkan pada ikatan yang lebih luas dan melewati
batas-batas kekeluargaan, kesuksuan, dan keagamaan menjadi sulit untuk diwujudkan.
Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa
strategi yang mungkin ditempuh, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, dimana dengan percampuran tersebut maka msing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru ini tidak tampak lagi
identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi
integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur
menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya lokal.
Dengan strategi demikian, tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan
tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara
yang bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja terjadi
dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Naumn, bisa juga hal itu
merupakan bagian dari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya,
yaitu dengan cara melalukan rekayasa budaya agar integrasi nasional dapat diwujudkan.
Dilihat dari perspektif demokrasi, apabila upaya yang demikian itu dilakukan, dapat
dikatakan sebagai cara yang kurang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional.
2. Strategi akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan baru, dimana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian, berarti bahwa kebudayaan baru yang
terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya.. apabila akulturasi ini
menjadi strategi menjadi strategi yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara, berarti
bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas
budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok atau budaya
lokal.
Dengan strategi yang demikian, tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional
dilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal, mapun
penghargaan tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar. Sebagaimana asimilasi, proses
akulturasi juga bia terjadi dengan sendirinya tanpa sengaja dikendalikan oleh negara. Namun,
bisa juga akultuasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan
masyarakatnya. Dilihat dari perspektif demokrasi, strategi integrasi nasional melalui upaya
akulturasi dapat dikatakan sebagai cara yang cukup demokratis dalam mewujudkan integrasi
nasional, karena masih menunjukkan penghargaan terhadap unsur-unsur budaya kelompok
atau budaya lokal.
3. Strategi pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk tumbuh dan
berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional
negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara baik suku,
agama, budaya, daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang,
serta hidup berdampingan secara damai. Jadi, integrasi nasional diwujudkan dengan tetap
menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme, bahwa setiap unsur perbedaan memiliki
nilai dan kedudukan yang sama, sehingga masing-masing berhak mendapatkan kesempatan
untuk berkembang.

g. Contoh wujud Integrasi Nasional


1. Pembangunan TMII di Jakarta oleh pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan
pada tahun 1976. Di kompleks TMII terdapat anjungan dari semua provinsi di
Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat
beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat
music khas daerah.
2. Sikap toleransi antar umat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman,
kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayaan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra belajar
menari tarian Bali.
4. Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga tingkat
nasional yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga
Nasional akan terpupuk persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet daerah
untuk dapat berkembang mewakili negara di tingkat internasional.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua Negara,
terutama Negara-negara yang usianya masih relative muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan Negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala
perbedaan yang ada menjadi satu identitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya
Negara tersebut. Begitu juga dengan Negara Indonesia yang usianya masih relative
muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang Negara Indonesia masih
menghadapai persoalan bagaimana menyatukan penduduk Indonesia yang di dalamnya
terdiri dari berbagai macam suku, memeluk agama yang berbeda-beda, berbahasa dengan
bahasa daerah yang beranekaragam, serta memliki kebudayaan daerah yang berbeda satu
sama lain, untuk menjadi satu identitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam perjalanan membangun kehidupan
bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pada kenyataan adanya konflik antar
kelompok dalam masyarakat, baik konflik yang berlatarbelakang kesukuan, konflik antar
pemeluk agama, konflik karena kesalahpahaman budaya. Hal itu menunjukkan bahwa
persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih belum tuntas dan perlu terus
dilakukan pembinaan.

2. SARAN
Modernisasi dan Globalisasi rentan terhadap melemahnya integrasi nasional
masyarakat. Sesungguhnya Negara kita sedang dijajah melalui hal-hal yang
menyebabkan satu sama lain tergerus rasa persatuan dan kesatuan. Seperti munculnya
gadget yang mempermudah komunikasi, dan pasar bebas yang menyebabkan banyak
orang Indonesia lebih mencintai produk luar negeri dari pada dalam negeri. Dalam
mengantisipasi hal ini, hendaknya kita kuatkan rasa persatuan dan kesatuan antara
kita sesame manusia yang berada dalam paying yang berbeda. Misalnya berbeda
suku, agama, dan ras. Hal ini demikian akan berguna bagi munculnya rasa saling
mengasihi, menyayangi, menghargai dan patuh terhadap hukum yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Integritas Nasional.Diakses dari


http://weiliemabubakar.blogspot.co.id/2011/09/integritas-nasional.html. pada pukul
20:05 WITA.

Anonim.2012.Integras Nasional.Diakses dari


http://junnaedymuis.blogspot.co.id/2012/06/integrasi-nasional.html. pada pukul
13:50 WITA.
Anonim.2012.Pentingnya Integrasi Nasional.Diakses dari
http://wisatasmk.blogspot.co.id/2012/02/pentinngnya-integrasi-nasional.html. pada
pukul 20:10 WITA.

Anonim.2015.Integrasi Nasional bagi Kemajemukan.Diakses dari


http://maulanaarafat62.blogspot.co.id/2015/11/integrasi-nasional-bagi-
kemajemukan_2.html. pada pukul 13:25 WITA.

Anonim.2015.Integrasi Nasional.Diakses dari


http://indonesia184.blogspot.co.id/2015/05/integrasi-nasional.html. pada pukul
19:56 WITA.

Anonim.2015.Makalah Integrasi Nasional.Diakses dari


http://tahta10.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-integrasi-nasional.html.pada
pukul 09:04 WITA.

Anonim.2015.Pengertian ilmu.Diakses dari


http://www.pengertianilmu.com/2015/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none27_93.html. pada pukul 19:23 WITA.

Anda mungkin juga menyukai