PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
INTEGRASI NASIONAL
DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat
atas tugas dari Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraaan yang mengharuskan kami
untuk membuat sebuah makalah Pendidikan Kewarganegaraan mengenai materi “Integrasi
Nasional”. , disamping itu sebagai media pembelajaran kami, dalam melengkapi kegiatan
perkuliahan.
Didalam makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca, selain dapat
memberi wawasan yang lebih tentang Integrasi Nasional, kami juga berharap pembaca dapat
memahami maksud dari mempersatukan segala perbedaan yang ada di dalam suatu negara
menjadi satu kesatuan yang selaras dan seras secara nasional.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami yang
senantiasa selalu mendo’akan kami, kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan kewarganegaraan
yang telah mempercayakan tugas makalah tentang Integrasi Nasional ini kepada kami. Ucapan
terima kasih juga kami tujukan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi
rasa hormat kami.
Kami selalu merasa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan ,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan lapang hati demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai beragam kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara. Masing-
masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap
sesamanya.
Kemajemukan bangsa Indonesia tergambar dari ras termasuk di dalamnya ciri-ciri fisik
tertentu; suku bangsa termasuk di dalamnya kebudayaan; bahasa; struktur masyarakat; sistem
politik; identitas diri; solidaritas dan mempunyai wilayah sendiri; agama yaitu yang meliputi
agama-agama dunia seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Perbedaan-perbedaan ini
merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, harus diterima sebagai kenyataan dan tidak
mungkin dan tidak perlu dirubah. Supaya perbedaan-perbedaan ini tidak merugikan satu sama
lain golongan, perlu diadakan pengaturan. Suatu pengaturan hubungan antar golongan, suku
bangsa, agama dan lain-lain, hingga berkehidupan dalam keadaan harmonis dan pengaturan ini
dinamakan dengan integrasi nasional.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi nasional. Yaitu
suatu sikap kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap
Bangsa Negara, Agama serta Keluarga. Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang
mengarah pada terciptanya keutuhan bangsa melalui penciptaan consensus di antara keragaman
yang ada. Melalui upaya ini, setiap fenomena kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan
sumbangan maksimal bagi eksistensi dan kemajuan bangsa. Ide pokok integrasi nasioanal adalah
memaksimalkan persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam pemenuhan aspirasi dan
penanggulangan setiap masalah kebangsaan. Integrasi nasional dapat diciptakan melalui
kesadaran akan pentingnya memelihara eksistensi bangsa dan segala bentuk ancaman.
Berkaitan dengan kondisi bangsa saat ini, kami berpendapat bahwa terdapat beberapa aspek
yang berkaitan dengan integrasi nasional. Aspek yang pertama, yakni eksistensi bangsa
mempunyai hubungan yang erat dengan ketahanan nasional yang kualitasnya tergantung pada
perwujudan wawasan nusantara. Apek kedua, efektivitas lembaga legislative atau posisi saling
melengkapi antara infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Aspek ketiga, yakni politik
desentralisasi yang merupakan penguat integrasi nasional. Pemberian kesempatan pada
masyarakat lokal untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah tertentu dalam kerangka
pemrintahan nasional merupakan salah satu faktor untuk memperbesar kesadaran, kreatifitas dan
kontribusi mereka kepada kepentingan bangsa.
BAB II
KAJIAN TEORI
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua negara
terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya yang masih relatif muda dalam
membangun negara bangsa (nation state), ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda
dalam negara masih rentan dan mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan antar
kelompok. Disamping itu, masyarakat du negara berkembang umumnya memiliki ikatan
primodial[14] yang masih kuat. Kuatnya ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih
terpancang pada ikatan-ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga, ikatan
kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan demikian upaya
mewujudkan integrasi nasional yang berdasarkan pada ikatan yang lebih luas dan melewati
batas-batas kekeluargaan, kesuksuan, dan keagamaan menjadi sulit untuk diwujudkan.
Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa
strategi yang mungkin ditempuh, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, dimana dengan percampuran tersebut maka msing-masing unsur
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru ini tidak tampak lagi
identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi
integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur
menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya lokal.
Dengan strategi demikian, tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan
tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara
yang bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja terjadi
dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Naumn, bisa juga hal itu
merupakan bagian dari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya,
yaitu dengan cara melalukan rekayasa budaya agar integrasi nasional dapat diwujudkan.
Dilihat dari perspektif demokrasi, apabila upaya yang demikian itu dilakukan, dapat
dikatakan sebagai cara yang kurang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional.
2. Strategi akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan baru, dimana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian, berarti bahwa kebudayaan baru yang
terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya.. apabila akulturasi ini
menjadi strategi menjadi strategi yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara, berarti
bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas
budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok atau budaya
lokal.
Dengan strategi yang demikian, tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional
dilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal, mapun
penghargaan tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar. Sebagaimana asimilasi, proses
akulturasi juga bia terjadi dengan sendirinya tanpa sengaja dikendalikan oleh negara. Namun,
bisa juga akultuasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan
masyarakatnya. Dilihat dari perspektif demokrasi, strategi integrasi nasional melalui upaya
akulturasi dapat dikatakan sebagai cara yang cukup demokratis dalam mewujudkan integrasi
nasional, karena masih menunjukkan penghargaan terhadap unsur-unsur budaya kelompok
atau budaya lokal.
3. Strategi pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk tumbuh dan
berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional
negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara baik suku,
agama, budaya, daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang,
serta hidup berdampingan secara damai. Jadi, integrasi nasional diwujudkan dengan tetap
menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme, bahwa setiap unsur perbedaan memiliki
nilai dan kedudukan yang sama, sehingga masing-masing berhak mendapatkan kesempatan
untuk berkembang.
2. SARAN
Modernisasi dan Globalisasi rentan terhadap melemahnya integrasi nasional
masyarakat. Sesungguhnya Negara kita sedang dijajah melalui hal-hal yang
menyebabkan satu sama lain tergerus rasa persatuan dan kesatuan. Seperti munculnya
gadget yang mempermudah komunikasi, dan pasar bebas yang menyebabkan banyak
orang Indonesia lebih mencintai produk luar negeri dari pada dalam negeri. Dalam
mengantisipasi hal ini, hendaknya kita kuatkan rasa persatuan dan kesatuan antara
kita sesame manusia yang berada dalam paying yang berbeda. Misalnya berbeda
suku, agama, dan ras. Hal ini demikian akan berguna bagi munculnya rasa saling
mengasihi, menyayangi, menghargai dan patuh terhadap hukum yang ada.
DAFTAR PUSTAKA