Anda di halaman 1dari 2

Mengapa makanan yang diberikan oleh pak Rony dapat memperbaiki pola warna dan

ketajaman warna pada ikan?

Jawaban:
Ikan hias dikatakan menarik apabila warnanya kontras atau komposisi warnanya menarik.
Untuk meningkatkan kecerahan warna pada ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan
pakan yang mengandung zat warna atau karotenoid. Karotenoid adalah suatu pigmen alami
yang dapat ditemukan pada hewan, tanaman dan mikroorganisme.
Karotenoid tidak dapat disintesis oleh sebagian besar hewan termasuk ikan, sehingga harus
ditambahkan pada pakan. Secara fisiologi karotenoid berfungsi sebagai senyawa bioaktif
dalam pakan akuakultur untuk meningkatkan pigmentasi, produksi, respirasi intra sel, daya
tahan penyakit dan stress, pertumbuhan dan daya tahan hidup ikan. Sumber karotenoid
banyak terdapat pada tumbuhan, hewan, alga, dan bakteri. Pada tumbuhan karotenoid banyak
ditemukan pada kulit buah tomat, wortel, dan bayam.
Karotenoid merupakan senyawa yang disebut terpenoid, yaitu senyawa organik hidrokarbon
yang kompleks. Karotenoid juga merupakan sekelompok pigmen merah, oranye, dan kuning
yang dapat ditemukan baik pada buah, umbi maupun daun tanaman, juga dalam daging
hewan yang mengkonsumsi tanaman yang mengandung karoten. Karotenoid dibagi menjadi 2
kelompok besar yaitu karoten dan xantrofil. Karoten adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri
dari gugus karbon dan hidrogen, contohnya alfa karoten (α–karoten) dan beta karoten (β–
karoten). Salah satu sumber karotenoid yang terdapat pada alga adalah spirulina, hasil
penelitian menunjukkan bahwa kandungan spirulina sebanyak 8% dari komposisi pakan akan
meningkatkan kecerahan warna pada ikan Red Swordtail (James, 2006 dalam Kurniawati,
2012).

Apa yang dimaksud dengan perubahan warna fisiologi dan morfologi? Apa perbedaan
perubahan warna morfologi dan fisiologi?
Jawaban:
Mekanisme perubahan warna terjadi melalui dua mekanisme umum. Secara kimia
dengan Biochrome (morfologi) dan fisika melalui struktur fisik mikroskopik kulit atau bulu
(fisiologi).
Biochrome adalah pigment alami mikroskopik pada tubuh hewan yang memproduksi warna
secara kimia. Zat-zat kimia tersebut bersifat mengabsorb beberapa warna dan merefleksikan
warna lainnya. Warna yang terlihat merupakan kombinasi dari semua panjang gelombang
visible yang direfleksikan pigment kimia itu. Contohnya yaitu perubahan warna kulit orang
Indonesia yang melakukan study di Eropa akibat perbedaan cuaca, perubahan tersebut terjadi
karena pengaruh perbedaan intensitas cahaya sehingga melanin yang terbentuk lebih sedikit
dan kulit tampak lebih putih.
Selain itu hewan juga dapat memproduksi warna melalui struktur fisika microskopik.
Prinsipnya, struktuk ini berfungsi sebagai prisma yang merefraksikan dan mendifraksikan
cahaya sehingga kombinasi warna akan tercipta membentuk warna tertentu. Contohnya yaitu
perubahan fisiologis pada kulit bunglon.

Anda mungkin juga menyukai