Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sudah semakin pesat

dan canggih. Pada era globalisasi berbagai macam teknologi telah berkembang,

diantaranya penggunaan smartphone, video games, e-book reading, desktop, tablet, dan

laptop. Alat-alat ini dipakai dalam berbagai bidang sebagai alat pendukung untuk

memperoleh dan mengolah data informasi secara visual. Penggunaan alat-alat tersebut

secara berlebihan dapat mengganggu organ penglihatan. 1

Media elektronik seperti tablet, laptop (komputer), gadget sangat bermanfaat bagi

kehidupan manusia di zaman modern ini. Perkembangan teknologi memungkinkan

manusia untuk lebih sering menggunakan teknologi dalam kehidupannya, sehingga dapat

dikatakan penggunaan komputer akan meningkat seiring berjalannya waktu.2 Komputer

banyak digunakan di kantor, di lembaga penelitian, bidang pendidikan seperti perguruan

tinggi atau sekolahan. Iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan

dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat

manusia. Sehubungan dengan kemajuan tersebut, tanpa disadari dampak negatif dapat

timbul akibat penggunaan media elektronik saat ini salah satunya adalah mata

kering.3,4,6,8

Mata kering merupakan salah satu penyebab morbiditas okuler yang paling sering

ditemukan sehingga menyebabkan pasien datang mencari pengobatan pada ahli mata.

Menurut the International Dry eye Workshop tahun 2007 menjelaskan bahwa dry eye

syndrome atau sindroma mata kering merupakan gangguan lapisan air mata (LAM) dan

ocular suface yang bersifat multifaktorial dengan gejala tidak nyaman, gangguan visual

dan ketidakstabilan dari lapisan air mata yang disertai kerusakan ocular surface.

Sebanyak 25% pasien yang mengunjungi klinik mata mengeluh adanya gejala dry

eye(fitriani) seperti gatal atau berpasir, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu

menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosentivitas, merah, sakit, dan sulit
menggerakan palpebra.( vaugan) Keluhan-keluhan ini merupakan masalah kesehatan

mata yang berkembang dan saat ini paling banyak ditemukan di masyarakat.( fitriani )

Faktor risiko yang mempengaruhi sindroma mata kering yaitu faktor individu,

faktor lingkungan dan faktor alat kerja. Faktor individu berupa usia, jenis kelamin,

penggunaan lensa kontak, riwayat penyakit sistemik, riwayat pengobatan dan trauma. (

AOA ) Faktor lingkungan berupa pencahayaan dengan tingkat iluminasi tinggi,

kelembapan, tinggi meja, tinggi kursi, dan jarak mata ke monitor, (kurmasela) kondisi

ruangan yang menggunakan air conditioner (AC) atau alat pemanas sentral yang akan

mengalirkan udara kering dengan aliran cepat.( permana ). Faktor alat kerja berupa jarak

obyek, lama pengggunaan alat elektronik, layar monitor, dan ukuran obyek, dan monitor

komputer yang diposisikan lebih tinggi dari ketinggian horizontal mata. ( Nourmayanti)

Orang yang sering mengalami keluhan mata kering adalah orang yang bekerja

dengan menggunakan komputer seperti akuntan, pengacara, insinyur, administrator

bisnis, arsitek dan programer.6 Mata kering tidak hanya dialami oleh orang usia kerja
5
tetapi juga oleh anak sekolah dan mahasiswa termasuk mahasiswa kedokteran.10

Mahasiswa kedokteran memiliki kebiasaan membaca, menggunakan komputer maupun

smartphone untuk memperoleh dan mengolah data yang dilakukan dalam waktu tertentu,

dan juga kebiasaan melakukan aktivitas jarak dekat yang dapat mengakibatkan timbulnya

gejala mata kering. 10 Sebagian besar dari mahasiswa mengalami pematangan fungsional

dari sistem penglihatan dalam waktu tersebut, yang membuat jaringan okular mahasiswa

lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan di bandingkan dengan populasi lain.(

borsting)

Prevalensi sindroma mata kering yang berkaitan dengan penggunaan media

elektronik telah dilaporkan oleh beberapa penelitian maupun studi epidemiologi. Dalam

bidang oftalmologi, Australian Health Institute menyatakan bahwa semakin


meningkatnya volume radiasi dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan melalui

alat elektronik yang digunakan, maka dapat mengakibatkan hampir sepertiga jumlah
3,4,6,8
penduduk dunia akan mengalami gangguan pada mata. World Health Organization

(WHO) tahun 2014 melaporkan bahwa sekitar 75 - 90 % kasus mata kering berasal dari

penggunaan media elektronik.

Survei yang dilakukan American Optometric Association (AOA) tahun 2010

membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika sangat serius dengan permasalahan mata

akibat bekerja dengan komputer terlalu lama.(permana) Dari hasil riset yang dilakukan

National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) bahwa penggunaan

komputer terlalu lama dapat menimbulkan stress yang lebih tinggi dari pada pekerja lain.

Studi menunjukkan bahwa tingkat mengedipkan mata para pekerja yang berhadapan

dengan komputer masih sangat rendah. Pada pengguna VDT (Video Display Terminal)

seperti komputer, refleks berkedipnya berkurang 66% yaitu 3-6 kali per menit. Ini

menyebabkan mata menjadi kering. ( permana ) 7,8

Penelitian yang dilakukan oleh Reddy9 di Student University Malasya tahun 2016

didapatkan 134 orang (80,7 %) dari 166 responden yang menggunakan contact lens dan

bekerja menggunakan komputer lebih dari dua jam per hari mengeluhkan mengalami

gejala dari sindroma mata kering.7 Selain itu, penelitian yang dilakukan di dalam negeri

oleh Citra pada tahun 2011 mengenai Hubungan lama penggunaan komputer dengan

sindroma mata kering didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara lama penggunaan

komputer secara terus-menerus dengan peningkatan jumlah gejala dan derajat keparahan

Sindroma Mata Kering dengan nilai (p < 0,05) dan tingkat kemaknaan sebesar 95%.19

Penelitian Eka tahun 2009 di dapatkan prevalensi sindroma mata kering sebesar 31%

pada pekerja di bidang customer care dan outbound Call PT. Telkom Divre IV Jateng-

DIY.3
Prevalensi mata kering di Indonesia pada mahasiswa telah dilaporkan oleh

beberapa peneliti. Berdasarkan hasil penelitian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sam Ratulangi Manado yang dilakukan oleh Eunike dkk didapatkan

prevalensi sindroma mata kering sebesar 53,3% dengan adanya hubungan bermakna

antara penggunaan lensa kontak dan pengaruhnya terhadap dry eye dengan nilai

koefisien korelasi (r) sebesar -0,0612 dan nilai p = 0,000 < α 0,05. Ananda puspita

mendapatkan mahasiswa yang mengeluhkan sakit mata akibat penggunaan laptop pada

mahasiswa sarjana reguler Fakultas Ilmu Komputer UI tahun 2012 sebanyak 95,7 %.

Keluhan-keluhan tersebut diantaranya mata lelah, mata kering, rasa terbakar, gatal dan

pandangan kabur. Responden yang mengalami lebih dari tiga gejala di atas sebanyak

17,6 %. Sedangkan penelitian serupa yang dilakukan di Fakultas Kedokteran oleh Grace

dkk diperoleh responden yang mengeluhkan mata kering sebanyak 63%. Namun hasil

akhir dari penelitin ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan atara lama

waktu jeda penggunaan laptop rata-rata dalam sehari dengan keluhan penglihatan dimana

didapatkan nilai p untuk mata terasa kering yaitu 13,998.

Sindroma mata kering dan perjalanan penyakitnya menyebabkan kerusakan pada

permukaan okular baik yang bersifat temporer maupun permanen. Selain itu juga mata

kering dapat menurunkan produktivitas kerja, meningkatakan kesalahan dalam bekerja


37
sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak memuaskan. Ketidakstabilan dari film air

mata yang berlangsung lama dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada permukaan

mata. Penurunan volume aquous dapat menyebabkan mudahnya terjadi iritasi, alergi dan

infeksi. Penurunan dari volume aquous juga berdampak menurunnya fungsi antibacterial

diakibatkan oleh berkurangnya lactoferin dan lisozim sehingga menyebabkan bakteri

terutama staphylococcus mampu hidup dan berkembang biak dan memproduksi toksin

sehingga menyebabkan timbulnya keratopati.17


Sindroma mata kering dapat dicegah dengan mengkonsumsi sayuran hijau yang

mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin serta dengan cara menghindari

faktor-faktor risikonya.20 Selain itu, dapat juga mengkonsumsi makanan-makanan yang

mengandung omega 3 dan vitamin A seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan

buah-buahan.27 Omega 3 berguna untuk omega 3 fatty acid berguna untuk menghambat

sintesis dari mediator lemak dan memblok produksi IL – I dan TNF–alpha sehingga

memberi efek anti inflamatory. Selain itu, Omega 3 juga menginduksi glandula meibom

untuk memproduksi lipid. 27 sedangkan vitamin A berguna untuk memulihkan metaplasia

permukaan mata. 9

Penelitian terhadap prevalensi sindroma mata kering penting dilakukan untuk

mengetahui angka kejadian penderita mata kering, terutama di kalangan mahasiswa.

Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian ini di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Pattimura.

Anda mungkin juga menyukai