Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bawang Putih (Allium sativum L.)

2.1.1. Taksonomi

Klasifikasi bawang putih adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh)

Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)

Subkelas : Liliade

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium sativum L.

2.1.2. Uraian Tanaman

Habitus: Herba Annual (2-4 bulan) , tegak , 30 – 60 cm.

Batang : Kecil ( Corpus ) , 0,5 – 1 cm

Daun : Bangun garis, kompak, datar, lebar 0,4 – 1,2 cm, Pangkal pelepah membentuk umbi,
Bulat telur melebar, anak umbi, bersudut, dibungkus oleh selaput tipis, pelepah bagian atas, dan
membentuk batang semu.

Bunga : Susunan majemuk payung sederhana, muncul disetiap anak umbi, 1 – 3 daun
pelindung, seperti selaput.

Tenda bunga : enam daun, bebas atau berlekatan di pangkal, bentuik memnajang,
meruncing, putih – putih kehijauan – ungu ( Sudarsono et. al.,2006 )

Umbi lapis : berupa umbi majemuk berbentuk hamnpir bundar, garis tengahnya 4 – 6 cm
terdiri dari 8 – 20 siung seluruhnya diliputi 3 – 5 selaput tipis serupa kertas berwarna agak putih, tiap
siung diselubungi oleh 2 selaput serupa kertas, selaput luar warna agak putih dan agak longgar,
selaput warna merah muda dan melekat pada bagian padat dari siung tetapi mudah dikupas ; Siung
bentuk membulat dibagian punggung, bidang samping rata atau agak bersudut.
2.1.3. Kandungan dan Manfaat Tanaman

Kandungan kimia dari Allium sativum L. Yang memiliki aktivitas biologi dan bermanfaat
dalam pengobatan adalah senyawa Organosulfur (Martinez, 2007). Kandungan senyawa
organosulfur ini antara lain :

a. Senyawa S-ak(en)-il-L-Sistein Sulfoksida (ACSOs), contohnya alliin dan -


glutamilsistein, Senyawa yang paling banyak terdapat dalam bawang putih.
Alliin bertanggung jawab pada bau dan citarasa bawang putih, asam amino
yang mengandung sulfur, dan digunakan sebagai prekursor allicin. Aliin dan
senyawa sulfoksida yang lain, kecuali sikloalliin, segera berubah menjadi
senyawa theosulfinat, seperti allicin, dengan bantuan Enzim Allinase ketika
bawang putih segar dicincang, dipotong maupun dikunya secara langsung
(amagase, 2006) . Alliin memiliki potensi sebagai antibakteri.
b. Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti diallyl sulfidae (DAS) dan
diallyl disulfide (DADS).
c. Senyawa sulfur larut air yang non Volatil seperti S-allil sistein (SAC), Yang
terbentuk dari raksi Enzimatik -glutamilsistein ketika bawang putih
diekstraksi oleh air (Amagase, 2001). SAC banyak terdapat dalam banyak
sediaan sedian bawang putih, merupakan senyawa yang memiliki aktivitas
biologis, sehingga adanya SAC dalam sediaan bawang putih sering dijadikan
standar bahwa sediaan bawang putih tersebut layak dikonsumsi
(Amagase,2006).

Kandungan Kimia lain yang ada dalam bawang putih per 100gr sebagai
berikut :

1 Air 66,2-71.0 g

2 Kalori 95,0 – 122 Kal

3 Protein 4,5 – 7 g

4 Lemak 0,2 – 0,3 g

5 Karbohidrat 23,1 – 24,6 g

6 Kalsium 26 – 42 mg

7 Pospor 15 – 109 mg

8 Besi 1,4 – 1,5 mg

9 Vitamin A -

10 Vitamin B -

11 Vitamin C -
12 Kalium 346 – 377 mg

13 Saltivine -

14 Silenium -

15 Scordinin -

Tabel 2.1.3 Kandungan Allium sativum L per 100 Gram

(dikutip dari ebook dan Manfaat Bawang putih : Raja Antibiotik Alami [serial online])

Anda mungkin juga menyukai