Anda di halaman 1dari 1

penganggaran terpadu: mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan K/L

untuk menghasilkan dokumen RKA-K/L dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis
belanja. Integrasi atau keterpaduan proses perencanaan dan penganggaran dimaksudkan agar tidak terjadi
duplikasi dalam penyediaan dana untuk K/L baik yang bersifat investasi maupun untuk keperluan biaya
operasional.

penganggaran berbasis Kinerja: memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan Kinerja yang
PMK NOMOR 163 diharapkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja tersebut. Yang dimaksud Kinerja
/PMK.02/2016 (pasal 3 ayat 1 & lampiran 1) adalah prestasi kerja yang berupa keluaran dan/atau hasil, dari kegiatan yang dilakukan oleh K/L, unit
eselon I, dan eselon II/satker dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.

kerangka pengeluaran jangka menengah: pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan
keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Sesuai dengan
amanat UU 17/2003, dalam penerapan KPJM, K/L menyusun Prakiraan Maju dalam periode 3 (tiga) tahun ke depan, dan
hal tersebut merupakan keharusan yang dilakukan setiap tahun, bersamaan dengan penyampaian R -K/L.

Objek: semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang
fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

UU No. 17 Tahun 2003 (penjelasan no. 3) Subjek: seluruh obyek pada pendekatan objek yang dimiliki negara, dan/atau
dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan
Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.

Proses: seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan


obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan
Budget approaches pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban.

Tujuan: seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau
penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.

UU No. 1 Tahun 2004 (penjelasan)


pengelolaan keuangan sektor publik yang dilakukan selama ini dengan menggunakan pendekatan superioritas negara telah
membuat aparatur pemerintah yang bergerak dalam kegiatan pengelolaan keuangan sektor publik tidak lagi dianggap berada
dalam kelompok profesi manajemen oleh para profesional. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelurusan kembali pengelolaan
keuangan pemerintah dengan menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance) yang sesuai dengan
lingkungan pemerintahan.

Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan menyusun
prakiraan maju yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun
anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk
pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya. (Pasal 37)

PP No. 58 Tahun 2005 Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan penganggaran terpadu dilakukan
(Pasal 33, 36-39) dengan mengintgrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di
lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. (Pasal 38)

Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan prestasi kerja dilakukan dengan memperhatikan


keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari kegiatan dan
program termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut. (Pasal 39)

Anda mungkin juga menyukai