Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk tinggal yang


disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat
bergaul dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga, tempat
berlindung dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga merupakan status
lambang sosial.1 Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga
merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karena itu pengadaan perumahan
merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar
perumahan merupakan isu penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang
layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan sehingga
penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan sarana yang terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi
pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial.2
Rumah sehat menurut Depkes (2002), dapat dinilai berdasarkan komponen
rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni yang ditinjau dari masing-masing
komponen memenuhi kriteria.3
Target rumah sehat yang akan dicapai dalam Indonesia Sehat 2010 telah
ditentukan sebesar 80% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2007, persentase rumah sehat
indonesia pada tahun 2007 adalah 50,79%. Jumlah ini masih dibawah target yang
ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2007 yaitu 75%.4
Rumah yang dibina di Jawa Tengah selama tahun 2015 sebanyak 1.969.973
unit. Dari keseluruhan yang dibina yang menjadi rumah memenuhi syarat sebesar
48,79 persen, sehingga total rumah memenuhi syarat di tahun 2015 sebesar 75,37
persen dari keseluruhan rumah yang ada.5

1
Sumber: Depkes RI 2015
Gambar 1. Cakupan Rumah Sehat 2015

Dari gambar di atas diketahui bahwa persentase rumah sehat cenderung naik
karena memang persentase rumah sehat merupakan kumulatif dari tahun-tahun
sebelumnya sehingga bila pembinaan selalu dilaksanakan maka persentase rumah
sehat akan selalu naik tiap tahunnya. Adapun yang perlu dievaluasi adalah apakah
konversi dari rumah yang dibina menjadi memenuhi syarat atau rumah sehat itu
cukup signifikan atau tidak. Apabila peningkatan rumah sehat sangat kecil maka
perlu dilakukan upaya pembinaan yang lebih intensif lagi.5
Pemerintah Kabupaten Magelang memasukan kegiatan rumah sehat ke
dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Puskesmas dalam program kesahatan
lingkungan. Dalam hal ini berdasarkan target SPM yang diberikan menargetkan
rumah sehat yang terbaru sebesar 70%. Namun permasalahan yang ada di Standar
Pelayanan Minimal Puskesmas Muntilan I pada periode Januari-Agustus 2017
adalah cakupan hasil kegiatan rumah sehat belum tercapai dari 8 desa yang berada
di wilayah kerja Puskesmas Muntilan I. Selain itu juga didapatkan cakupan di
Desa Keji yang merupakan salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas Muntilan I
periode Januari-Agustus 2017 adalah 66%. Berdasarkan uraian tersebut diatas,
penulis tertarik untuk mengangkat masalah mengenai cakupan rumah sehat di
Dusun Padan Desa Keji sebagai tugas mandiri.

2
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat data cakupan rumah sehat masih
kurang dari 100%, sehingga didapatkan rumusan masalah yang muncul yaitu :
apakah penyebab dari rendahnya cakupan rumah sehat di Dusun Padan, Desa
Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang periode Januari-Agustus 2017
sehingga belum memenuhi target yang diinginkan dan bagaimana cara
pemecahan masalahnya?

I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis serta mengevaluasi penyebab
rendahnya cakupan rumah sehat di Dusun Padan, Desa Keji, Kecamatan
Muntilan, Kabupaten Magelang periode Januari-Agustus 2017 sehingga
tidak memenuhi target.
I.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui faktor input, proses, dan lingkungan yang menjadi
penyebab masalah rendahnya cakupan rumah sehat di Dusun Padan,
Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
2. Mencari alternatif pemecahan masalah rendahnya cakupan rumah
sehat di Dusun Padan, Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang.
3. Menentukan prioritas pemecahan masalah rendahnya cakupan rumah
sehat di Dusun Padan, Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang.
I.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai berbagai masalah dan kendala
yang dihadapi dalam rumah sehat.
2. Menambah pengetahuan penulis tentang penyebab dan pemecahan
masalah rendahnya cakupan rumah sehat sehingga dapat mencari
alternatif pemecahan masalahnya.

3
3. Mengevaluasi kinerja petugas Puskesmas maupun petugas kesehatan di
Dusun padan Desa Keji sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan meningkatkan cakupan rumah sehat di Dusun Padan Desa Keji.
4. Menambah pengetahuan, masyarakat mengenai pentingnya rumah sehat
sehingga dapat meningkatkan kesadaran Masyarakan tentang pentingnya
rumah sehat.

Anda mungkin juga menyukai