Anda di halaman 1dari 6

GEOMETRI UNSUR STRUKTUR

A. Pengertian Geometri Unsur Struktur


Geometri unsur struktur dapat didefisinisikan sebagai suatu metode untuk
menggambarkan sebuah objek secara real dengan tujuan untuk memecahkan
masalah pada dimensi/bangun ruang dalam bentuk grafis (gambar). Di dalam
geometri unsur struktur, ditekankan untuk dapat membayangkan struktur di dalam
ruang yang diperoleh dari kedudukan singkapan yang hanya terlihat pada
pandangan dua dimensi. Untuk dapat menggambarkan geometri tersebut, maka
diperlukan untuk memahami unsur-unsur geometri struktur yang berada di
dalamnya, yaitu struktur bidang (planar) dan struktur garis (linear).

Sumber : Jugul, 2011


Gambar 1
Struktur Bidang dan Struktur Garis pada Geometri Unsur Struktur
Di dalam penggambaran orientasi struktur bidang dan struktur garis, mula-
mula harus diketahui kedudukan (attitude) dari suatu singkapan yang akan dikaji.
Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk dapat memproyeksikan kedudukan
suatu singkapan dalam bentuk gambar pada unsur struktur secara geometri
adalah sebagai berikut :
a. Prokyeksi Ortografi, yaitu metode penggambaran yang digunakan dengan
cara garis proyeksi dari setiap titik digambarkan sejajar satu sama lain
dimana titik-titik tersebut ditarik secara tegak lurus terhadap bidang
proyeksinya. Adapun bidang proyeksi dengan cara ortografi adalah bidang
vertikal serta horizontal yang saling tegak lurus satu sama lain.
b. Proyeksi Stereografi, yaitu metode penggambaran yang dilakukan dengan
berdasarkan perpotongan pada garis ataupun bidang terhadap permukaan
bola.
c. Proyeksi Perspektif, yaitu metode penggambaran yang dilakukan dengan
cara suatu objek pada bidang tertentu dilihat dari satu titik dimana
besaran/dimensi objek akan berubah apabila dilihat dari titik yang berbeda.

B. Unsur-Unsur pada Geometri


Di dalam penggambarannya, unsur-unsur pada geometri struktur dapat
dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Struktur Bidang
Struktur bidang adalah struktur yang membentuk geometri bidang pada
massa batuan. Awalnya kedudukan seluruh jenis batuan adalah horizontal, tetapi
dengan adanya gaya-gaya geologi yang mempengaruhinya, kedudukan massa
batuan ini menjadi bervariasi. Struktur bidang dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Struktur bidang rill (sebenarnya), merupakan kedudukan serta geometri
dari struktur batuan yang dapat dilihat secara langsung di lapangan.
Adapun yang termasuk dalam struktur bidang rill adalah bidang perlapisan,
bidang sesar, bidang kekar, bidang ketidakselarasan, belahan , foliasi, dan
bidang sayatan lipatan.
2. Struktur bidang semu, merupakan kedudukan dan geometeri struktur
batuan yang diketahui melalui hasil analisis struktur bidang rill, contohnya
bidang poros lipatan.
Berikut ini merupakan parameter-parameter yang harus diproyeksikan dalam
struktur bidang :
1. Jurus (Strike), merupakan sudut serta arah yang dibentuk melalui arah
utara kompas ke arah garis horizontal yang merupakan hasil perpotongan
antara bidang horizontal dengan bidang objek. Strike dengan cara azimuth
dinotasikan dalam bentuk Nα0E, sedangkan dengan cara kuadran
dinotasikan dalam bentuk Nα0E, Sα0E, Nα0W, dan Sα0W dengan sudut 0-
900.
2. Kemiringan (Dip), merupakan sudut kemiringan yang dibentuk dari bidang
miring terhadap bidang horizontal yang diukur secara tegak lurus terhadap
strike. Dip dinotasikan dalam bentuk satuan sudut yaitu derajat (0).
3. Kemiringan semu (Apparent Dip), merupakan arah tegak lurus dari jurus
(strike) dengan arah bidang miring yang diukur diukur dari arah utara.
Apparent Dip dinotasikan dalam bentuk satuan sudut yaitu derajat (0).
Sumber: Dzulfan, Akbar, 2016
Gambar 2
Pengukuran Strike dan Dip di Lapangan
4. Kedudukan (Attitude), merupakan batasan dari orientasi pada struktur
bidang yang ditinjau dengan menghubungkan koordinat pada peta geologi,
bidang horizontal serta komponen arah dan inklinasi struktur bidang
tersebut.
5. Sudut penirisan, merupakan sudut yang dibentuk dari arah garis horizontal
menuju koordinat tertentu baik melalui utara maupun selatan.
6. Kecondongan (Inclination), merupakan batasan pada sudut vertikal yang
diukur dari arah bawah bidang horizontal ke bidang objek.
7. Arah (Bearing), merupakan arah yang dibentuk dari arah utara kompas
yang tidak tegak lurus terhadap strike dan sudut yang dibentuk maksimal
1800.

Sumber : Yadi, 2015


Gambar 3
Struktur Bidang
b. Struktur Garis
Struktur garis merupakan unsur pembentuk bidang yang membentuk
geomateri garis. Kedudukan dari struktur garis dapat berdiri sendiri sebagai
struktur garis atau dapat pula mengikuti suatu struktur bidang. Struktur garis
terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Struktur garis rill (sebenarnya), merupakan struktur dengan kedudukan
serta geometri dari struktur garis yang dapat dilihat secara langsung di
lapangan, seperti goresan-goresan garis pada bidang sesar.
2. Struktur garis semu, merupakan struktur yang arah dan kedudukannya
diproyeksikan berdasarkan orientasi unsur–unsur struktur yang
membentuk garis lurus.
Berikut ini merupakan parameter-parameter yang harus diproyeksikan
dalam struktur garis :
1. Arah penunjaman (Trend), merupakan jurus (strike) yang berasal bidang
vertikal yang mengikuti/melalui garis serta memperlihatkan arah
penunjaman dari suatu garis.
2. Sudut penunjaman, merupakan sudut pada bidang vertikal yang dibentuk
melalui garis terhadap bidang horizontal.
3. Pitch (Rake), merupakan sudut yang dibentuk antara garis dengan garis
horizontal dimana pengukurannya dilakukan pada bidang garis tersebut
terdapat, dengan besar sudut ≤900.

Sumber : Mansur, 2015


Gambar 4
Struktur Garis
KESIMPULAN

Geometri unsur struktur dapat didefisinisikan sebagai suatu metode untuk


menggambarkan sebuah objek secara real dengan tujuan untuk memecahkan
masalah pada dimensi/bangun ruang dalam bentuk grafis (gambar). Di dalam
geometri unsur struktur, ditekankan untuk dapat membayangkan struktur di dalam
ruang yang diperoleh dari kedudukan singkapan yang hanya terlihat pada
pandangan dua dimensi. Cara-cara yang dapat digunakan untuk dapat
memproyeksikan kedudukan suatu singkapan adalah proyeksi stereografi,
ortografi dan perspektif.
Struktur bidang adalah struktur yang membentuk geometri bidang pada
massa batuan. Struktur bidang terbagi menjadi 2 yaitu “struktur bidang rill”
(sebenarnya), contohnya, bidang perlapisan, bidang sesar, bidang kekar, bidang
ketidakselarasan, belahan , foliasi, bidang sayatan lipatan serta “struktur bidang
semu”, contohnya bidang poros lipatan. Adapun parameter-parameter yang harus
diproyeksikan dalam struktur bidang yaitu jurus (strike), kemiringan (dip),
kemiringan semu (apparent dip), kedudukan (attitude), sudut penirisan,
kecondongan (inclination), dan arah (bearing).
Struktur garis merupakan unsur pembentuk bidang yang membentuk
geomateri garis. Kedudukan dari struktur garis dapat berdiri sendiri sebagai
struktur garis atau dapat pula mengikuti suatu struktur bidang. Struktur garis
terbagi menjadi 2 yaitu “struktur bidang rill” (sebenarnya), contohnya, goresan-
goresan pada bidang sesar serta “struktur bidang semu”. Adapun parameter-
parameter yang harus diproyeksikan dalam struktur gairs, yaitu arah penunjaman
(trend), sudut penunjaman, dan Pitch (Rake).
DAFTAR PUSTAKA

1. Anjelita, 2017. “Struktur Bidang dan Struktur Garis”.


dokumensaya.com. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018
pukul 18.25 WIB. (Referensi Internet)

2. Burhan, 2016. “Geometri Unsur Struktur”. dokumen.tips. Diakses pada


tanggal 22 Februari 2018 pukul 17.50 WIB. (Referensi Internet)

3. Firdaus, 2017. “Analisis Geometri Struktur Geologi”. scribd.com.


Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 16.10 WIB.
(Referensi Internet)

4. Mansur, 2015, “Unsur-Unsur Geometri Struktur Geologi”,


geokeybedd.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 22
Februari 2018 pukul 17.17 WIB. (Referensi Internet)

Anda mungkin juga menyukai