BAB 2
LANDASAN TEORI
6. Memungkinkan alokasi yang lebih baik efektif dari waktu dan sumber daya
untuk mengejar peluang yang telah diidentifikasi.
7. Memungkinkanpengalokasian sumber daya yang lebih sedikit untuk
memperbaiki kesalahan atau membuat berbagai keputusan.
8. Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antar personil.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama.
10. Menyediakan landasan untuk mengklarifikasikan tanggung jawab individual.
11. Mendorong hadirnya pemikiran kedepan
12. Menyediakan pendekatan yang koorperatif, terintegrasi, dan antusias untuk
manangani persoalan dan peluang.
13. Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan.
14. Menciptakan kedisplinan dan formalitas pada manajemen bisnis
Melakukan
Melakukan
Audit
Audit Eksternal
Eksternal
Mengimplem
Mengimplem
Mengimple entasikan
entasikan
Menetapkan Mengimple Strategi─Pe Mengukur
Menetapkan Menciptakan,
Menciptakan, mentasikan Strategi─Pe Mengukur
Tujuan-tujuan mentasikan masaran, dan
Mengembang
Mengembang Tujuan-tujuan Mengevaluasi
Mengevaluasi Strategi masaran, dan
Jangka Strategi Keuangan, Mengevaluasi
kan
kan Jangka dan
dan Memilih
Memilih Isu-isu Keuangan, Mengevaluasi
Panjang Isu-isu Akuntansi, Kinerja
Pernyataan
Pernyataan Panjang Strategi
Strategi Manajemen Akuntansi, Kinerja
Manajemen Litbang,
Visi
Visi dan
dan Misi
Misi Litbang, dan
dan
Isu
Isu MIS
MIS
Melakukan
Melakukan
Audit
Audit Internal
Internal
Menurut Fred R. David (2010: 6-8) proses manajemen strategi terdiri atas
tiga tahap: perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
Penting bagi manajer dan eksekutif untuk sepaham mengenai visi yang ingin
diraih oleh perusahaan. Hal ini menjadikan visi perusahaan menjadi komitmen tiap-
tiap individu yang bersangkutan. Menjadikan visi perusahaan sebagai visi bersama
adalah sangat penting. Visi yang benar - benar mengikat banyak orang yang
menciptakan perasaan kebersamaan untuk mencapai visi tersebut. Sementara misi
merupakan pernyataan yang memberikan jawaban atas pertanyaan mengenai
bagaimana visi akan diwujudkan, memberikan alasan-alasan, ketertarikan dan
keyakinan bahwa visi sebagai sesuatu yang harus diwujudkan.
Jadi dapat disimpulkan visi-misi perusahaan merupakan perumusan
pandangan untuk mencapai maksud dan tujuan suatu perusahaan. Penyususunan visi
dan misi harus menginkursertakan semua komponen terkait agar visi perusahaan
tersebut adalah milik dan menjadi komitmen semua anggota yang ada.
5. Jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bisa
membeli produk.
tujuan juga harus terkait dengan garis waktu. Tujuan pada umumnya dinyatakan
dalam pengertian seperti pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas,
pangsa pasar, tingkat dan hakikat diversifikasi, tingkat dan hakikat integrasi vertikal,
laba per saham, dan tanggung jawab sosial.
Penerapan strategi sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen strategis.
Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai tahap
yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi strategi
membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi
yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan,
yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Strategi tersebut dirumuskan,
namun bila tidak diterapkan tidak ada gunanya.
Keterampilan interpersonal sangat penting bagi penerapan strategi yang
berhasil. Aktivitas penerapan strategi memengaruhi semua karyawan dan manajer
dalam sebuah organisasi. Setiap divisi dan bagian mesti memutuskan jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan, seperti “Apa yang harus kita lakukan untuk menjalankan
bagian kita dalam strategi organisasi?” dan “Bagaimana kita dapat melaksakan tugas
ini sebaik-baiknya?” Tantangan penerapan strategi adalah merangsang manajer dan
karyawan di segenap organisasi untuk bekerja dengan rasa bangga dan antusias demi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
22
Penilaian strategi diperlukan karena apa yang berhasil saat ini tidak selalu
berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan baru dan berbeda;
organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami kegagalan.
2. Strategi Bisnis disebut juga strategi kompetitif yang memiliki unit bisnis
atau bagian dari perusaahaan yang berbeda-beda pasar dan produknya.
Menurut Hubies dan Najib (2014: 84) strategi unit bisnis adalah sekumpulan
komitmen dan tindakan perusahaan yang terpadu dan terkoordinasi yang
digunakan untuk mendapatkan keunggulan bersaing dengan mengekploitasi
kompetisi inti dalam pasar produk spesifik.
Hubies dan Najib (2014: 87) strategi fungsional adalah aktivitas jangka
pendek dalam perusahaan yang harus dikembangkan oleh setiap bidang
fungsi perusahaan untuk mengimplementasikan strategi korporat dan strategi
bisnis pada masing-masing bagian.
5. Ketika keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi, hal ini merupakan
pertimbangan karena sebuah organisasi dapat meningkatkan kepastian
permintaan outputnya melalui integrasi ke depan.
6. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi.
Situasi ini mengisyaratkan bahwa perusahaan dapat mendistribusikan
produknya secara menguntungkan dan menetap harga secara lebih kompetitif
dengan integrasi ke depan.
b. Pengembagan Pasar
Pengembangan pasar (market development) meliputi pengenalan produk atau
jasa saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru.
Enam pedoman tentang kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi
yang sangat efektif adalah ketika:
1. Saluran-saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan, tidak mahal,
dan berkualitas baik.
2. Organisasi sangat berhasil dalam bisnis yang dijalankannya.
3. Pasar baru yang belum dikembangkan dan belum jenuh muncul.
4. Organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola perluasan operasi.
5. Organisasi memiliki kapasitas produksi yang berlebih.
6. Industri dasar organisasi dengan cepat berkembang menjadi global dalam
cakupannya.
c. Pengembangan Produk
Pengembangan produk (product development) adalah sebuah strategi yang
mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan
pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan.
Lima pedoman tentang kapan pengembangan produk dapat menjadi strategi
yang sangat efektif adalah waktu:
1. Organisasi memiliki produk-produk berhasil yang berada di tahap
kematangan dari siklus hidup produk; gagasannya di sini adalah menarik
konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru (yang lebih baik)
27
sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau jasa
organisasi saat ini.
2. Organisasi berkompetisi di industri yang ditandai oleh perkembangan
teknologi yang cepat.
3. Pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih baik dengan
harga“bagus”.
4. Organisasi bersaing dalam industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi.
5. Organisasi memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang sangat
kuat.
a. Diversifikasi Terkait
Diversifikasi terkait adalah menambahkan produk atau jasa yang baru namun
masih berkaitan. Ketika berdiversifikasi dari produk atau jasa yang dikenal,
perusahaaan harus berhati-hati untuk memasuki wilayah-wilayah baru dengan
memperhatikan berbagai masalah lingkungan.
Enam pedoman tentang kapan diversifikasi terkait dapat menjadi sebuah
strategi yang sangat efektif adalah:
1. Organisasi berkompetisi di sebuah industri yang tidak mengalami
pertumbuhan atau yang pertumbuhannya lambat.
2. Menambahkan produk yang baru namun terkait akan secara singnifikan
mendongkrak penjualan produk saat ini.
3. Produk yang baru namun terkait dapat ditawarkan dengan harga yang sangat
bersaing.
4. Produk yang baru namun terkait memiliki tingkat penjualan musiman yang
dapat mengimbangi puncak dan jurang penjualan yang ada saat ini di
perusahaan.
28
5. Produk organisasi yang ada saat ini sedang dalam tahap penurunan dari siklus
hidup produk.
6. Organisasi memiliki tim manajemen yang kuat.
10. Aksi antitrust dapat didakwakan terhadap organisasi yang secara historis
telah berkonsentrasi pada satu jenis industri.
b. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut dengan divestasi
(divestiture). Divestasi sering dipakai untuk mendapatkan modal guna akuisisi
30
atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan
strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak
menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau yang tidak begitu
sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan yang lain. Divestasi juga telah menjadi
strategi yang populer bagi perusahaan untuk berfokus pada bisnis inti mereka dan
tidak terlalu terdiversifikasi.
Enam pedoman tentang kapan divestasi dapat menjadi sebuah strategi yang
sangat efektif adalah saat:
1. Sebuah organisasi menjalankan strategi penciutan dan gagal untuk mencapai
perbaikan yang diperlukan. Organisasi merupakan salah satu pesaing
terlemah di suatu industri tertentu.
2. Suatu divisi membutuhkan lebih banyak sumber daya agar lebih kompetitif
dari yang dapat disediakan oleh perusahaan.
3. Suatu divisi bertanggung jawab terhadap buruknya kinerja keseluruhan
organisasi.
4. Suatu divisi tidak mampu menyesuaikan diri dengan bagian organisasi yang
lain; ini bisa merupakan akibat dari pasar, konsumen, manajer, karyawan,
nilai-nilai, atau kebutuhan yang secara radikal berbeda.
5. Sejumlah besar dana dibutuhkan dalam waktu dekat dan tidak dapat diperoleh
dengan cara lain.
6. Tindakan antitrust pemerintah mengancam sebuah organisasi.
c. Likuidasi
Menjual seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan
berwujudnya disebut likuidasi (liquidation). Likuidasi merupakan pengakuan
kekalahan dan konsekuensinya bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara
emosional. Namun demikian, lebih baik menghentikan operasi daripada terus
menderita kerugian uang dalam jumlah yang besar. Tiga pedoman tentang kapan
likuidasi dapat menjadi sebuah strategi yang sangat efektif adalah saat:
1. Sebuah organisasi sudah menjalankan strategi penciutan dan divestasi, namun
tak satu pun berhasil.
2. Satu-satunya alternatif suatu organisasi adalah menyatakan diri bangkrut.
Likuidasi merepresentasikan cara yang paling sistematis dan terencana untuk
mendapatkan sebesar mungkin uang tunai dari penjualan aset perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat secara legal menyatakan dirinya bangkrut dan
31
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM), Matriks QSPM adalah alat yang
memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif
secara objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal
yang diidentifikasi sebelumnya. Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik
relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci
internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap
strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan dampak
kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting eksternal dan internal. Berapa pun
rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan dalam setiap rangkaian tersebut, tetapi
hanya strategi-strategi di dalam rangkaian tertentu yang dievaluasi relatif satu
terhadap yang lain.