Anda di halaman 1dari 2

Keterangan:

1. Controlled system; merupakan sistem mekanik dimana posisi/kecepatan akan dikontrol. Didalamnya
terdapat drive yang menyalurkan torsi dari servomotor ke mesin dan Movable tabledigerakkan dari
servomotor melalui gear. Sistem ini terdiri dari;

 Coupling + ball screw; ketika sistem menggunakan rasio "power transmission" 1:1, maka sistem ini
yang sering digunakan. Dan kenyataannya, sistem inilah yang sering digunakan di mesin perkakas.
 Timing Belt + Trapezoidal Screw Thread; timing belt merupakan sebuah penghubung yang
memiliki rasio "power transmission" yang bebas(tidak harus 1:1). Tapi karena trapezoidal screw
thread tidak memiliki tingkat akurasi yang tinggi, maka jenis ini biasanya hanya digunakan untuk
coupling kecil.

2. Servomotor; Motor utama yang menggerakkan mesin. Ada dua jenis motor, yakni motor AC dan motor
DC. Servomotor DC dikendalikan oleh arus searah (DC). Hingga tahun 1980 istilah servomotor selalu
diartikan sebagai servomotor DC, baru sejak tahun 1984, servomotor AC muncul dari hasil perkembangan
pesat teknologi prosessor. Motor AC memiliki kelebihan dibanding motor DC, diantaranya perawatan
mudah karena tidak menggunakan karbon brush, dan menghasilkan kecepatan tinggi karena tidak ada
proses penyearahan. Servomotor AC ada 2 jenis, motor Synchronous dan motor induksi, tapi
motor Synchronous-lah yang sering digunakan. Motor jenis ini berputar berdasarkan perubahan frekuensi
arus bolak baliknya. Motor ini juga memiliki torsi yang kuat ketika berhenti, sehingga lebih ideal untuk
penggunaan yang membutuhkan tingkat presisi yang tinggi. Seperti gambar diatas. Servomotor juga harus
memiliki "instantaneous power" sehingga dapat mulai bergerak dengan segera setelah referensi diterima
(cepat tanggap). istilah "power rating(kW/s)" sering digunakan untuk mengukur kemampuan tersebut.
Power rating berarti banyaknya power yang dapat disalurkan per detiknya (kW/s). Semakin besar power
ratingnya, semakin bertenaga servomotor tersebut.
3. Detector; merupakan pendeteksi posisi/kecepatan. Biasanya berupa encoder yang terpasang di
belakang motor. Encoder terdiri 2 jenis;

 Incrimental Encoder; merupakan generator pulsa yang menghasilkan nilai pulsa tertentu tiap
revolusi (contoh: 2000 pulse per revolution). jika encoder dihubungkan pada mekanik servo dan
tiap pulsa diartikan suatu nilai panjang (contoh : 0,001mm), dengan begitu incrimental encoder
dapat digunakan sebagai detector position. Tapi bagaimanapun juga encoder ini bukanlah
pendeteksi posisi murni dan hanya mengeluarkan sinyal pulsa. Untuk itu, pengkalibrasian
diperlukan tiap penentuan posisi.
 Absolute Encoder; didesign sedemikian rupa sehingga mampu mendeteksi sudut putaran sebaik
mungkin, lebih presisi dibanding incrimental encoder. Sehingga memungkinkan tidak perlu
dilakukan kalibrasi tiap akan mengoperasikan. Perbedaan mencolok dengan incrimental encoder
adalah absolute encoder mampu menjaga track posisi putaran batang motor meskipun power tiba-
tiba mati dan terjadi gerakan putaran sewaktu power mati.

4. Servo amplifier; Sebuah penguat yang mengolah sinyal error untuk mengoreksi perbedaan antara
sinyal input (referensi) dengan sinyal umpan balik (feedback) sehingga menghasilkan output yang
diharapkan. Servo amplifier terdiri dari comparator yang mengolah sinyal error dan power amplifier yang
menguatkan sinyal agar mampu menggerakan servomotor. Seperti gambar diatas.

 Comparator; terdiri dari komparator dan kontrol. komparator berfungsi untuk membandingkan
referensi dengan feedback dan menghasilkan sinyal differential. Sedang kontrol berfungsi untuk
menguatkan dan menyalurkan sinyal differential.
 Power Amplifier menggerakan servomotor pada posisi/kecepatan yang sesuai dengan output
Comparator.

5. Host controlled; alat yang mengendalikan servo amplifier dengan menggunakan referensi
kecepatan/posisi berupa set point.

Anda mungkin juga menyukai