Anda di halaman 1dari 2

Kehadiran MEA membuat pertanyaan tentang kualitas tenaga kerjakearsipan Indonesia semakin penting

untuk dijawab. Prinsip free flow of skilled labor and professionals yang diusung negara-negara ASEAN
untuk

memuluskan perdagangan bebas regional ASEAN membuat tantangan kualitas tenaga kerja kearsipan
semakin nyata. Jadi memunculkan satu pertanyaan tentang “Apakah tenaga kerja Indonesia siap
menghadapinya?.”

Sebenarnya ada apa di balik kecemasan akan era baru yang bernama MEA di tengah masyarakat Asia
Tenggara? Betulkah Indonesia merupakan negara yang paling belum siap menghadapi MEA, sehingga
Indonesia hanya akan menjadi negara “pasar besar” bagi tenaga kerja kearsipan negara tetangga?

Sementara tenaga kerja kearsipan Indonesia hanya akan pasrah menghadapi situasi dan kondisi itu tanpa
bisa sebaliknya “menyerbu” negara-negara ASEAN dengan tenaga kerja kearsipan yang unggul.

Perbaikan Sistem Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Di Indonesia,
pendidikan merupakan masalah utama yang harus dibenahi karena masih banyaknya sumber daya
manusia yang tidak tersentuh pendidikan, khususnya di daerah terpencil. Masih banyak pula masyarakat
yang buta huruf, putus sekolah, dan rata-rata tenaga kerja Indonesia lulusan SD.

Perbaikan sistem pendidikan meliputi meratanya pendidikan di setiap daerah, infrastruktur pendidikan,
kualitas kurikulum dan tenaga pendidik, serta distribusi jumlah tenaga pendidik yang merata. Dengan
mutu pendidikan yang lebih baik, Indonesia akan membangun sumber daya manusia yang berkualitas
dan berdaya saing tinggi.

Pelatihan Keterampilan

Data Human Development Index (HDI) menunjukkan 90% pekerja Indonesia tidak pernah mengikuti
pelatihan. Jumlah ini cukup besar dibandingkan tenaga kerja terampil di negara lain seperti Malaysia dan
Singapura. Pelatihan keterampilan dapat menunjang kemampuan tenaga kerja ketika bersaing dengan
tenaga kerja asing. Masyarakat harus aktif mengikuti pelatihan-pelatihan, baik yang disediakan lembaga
swasta ataupun pemerintah.

Menguasai Teknologi

Di zaman serba digital ini, istilah gaptek (gagap teknologi) tak berlaku lagi untuk tenaga kerja. SDM
Indonesia harus cakap dalam menguasai teknologi guna menunjang produktivitas kerjanya. Teknologi
(khususnya internet) sangat membantu dalam perluasan pangsa pasar hingga ke seluruh dunia. Selain itu
penggunaan teknologi akan membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien serta tepat waktu. Oleh sebab
itu, sudah saatnya pemerintah melakukan pelatihan berkala terhadap SDM di Indonesia mengenai
teknologi guna mewujudkan SDM yang berkualitas.

Sertifikasi Kompetensi

Para tenaga kerja dari negara ASEAN yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi, tentunya akan
memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Dengan
demikian, SDM Indonesia harus meningkatkan kualitas dan mengejar ketertinggalan dari negara lain di
ASEAN yaitu dengan cara sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi diperlukan untuk menyetarakan
kemampuan pekerja nasional di pasar regional. Masyarakat bisa mengikuti uji kompetensi di Lembaga
Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang disediakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud).

Kesehatan Jasmani dan Rohani

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan. Dengan tingkat kesehatan SDM yang tinggi,
produktivitas kerja yang dihasilkan akan tinggi juga. SDM yang sehat secara jasmani dan rohani akan
memiliki motivasi yang lebih untuk bekerja. Untuk mewujudkan hal itu, dapat dilakukan seperti
pengadaan pemeriksaan kesehatan gratis, cek kesehatan rutin, sosialisasi anti narkoba, seminar motivasi
dan rohani. Dengan demikian SDM memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi.

Jiwa Wirausaha

Menurut World Economic Forum, kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi
kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar untuk mencari peluang sukses. Konsep wirausaha harusnya diterapkan pada
generasi muda agar bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat menekan angka
pengangguran di Indonesia.

SDM tak selalu disediakan sebagai tenaga kerja tetapi juga pencipta lapangan kerja yang bisa
menampung lebih banyak tenaga kerja. Disinilah seharusnya dunia pendidikan dan pemerintah bekerja
sama untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang berorientasi wirausaha. Peningkatan kualitas ini
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal untuk masa depan Indonesia sehingga
bukan tidak mungkin nantinya Indonesia menjadi pemimpin di MEA.

Anda mungkin juga menyukai