PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah praktik meningkatkan dan melindungi
kesehatan populasi dengan menggunakan pengetahuan dari bidang keperawatan, social,
dan ilmu kesehatan masyarakat. Keperawatan menggabungkan pemikiran kritis dan
pemecahan masalah yang kreatif dengan proses pengkajian, perencanaan, intervensi, serta
evaluasi untuk mencapai hasil sehat.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi,
2010).
Peta konsep adalah representasi visual dari masalah klien dan intervensi yang
menunjukkan hubungan satu dengan yang lain (Schuster, 2003). Adapun pemetaan
konsep (concept mapping) adalah teknik berpikir kritis yang menggunakan diagram-
diagram untuk menenjukkan hubungan dari suatu konsep atau situasi ke berbagai konsep
dan situasi lain (Carpenito dan Moyet 2007). Penggunaan hubungan konsep utama ke
konsep lainnya bertujun untuk dapat memahami konsep utama dengan lebih baik. Pemikir
yang kritis akan memperhatikan apa yang penting dalam sebuah situasi, membayangkan
dan mengeksplorasi semua alternative, mempertimbangakan kode etik, dan kemudian
membuat suatu keputusan.
Berpikir kritis tidak hanya memerlukan kemampuan kognitif, tetapi juga kebiasaan
seseorang untuk bertanya, mempunyai hubungan yang baik, jujur, dan selalu mau untuk
berpikir jernih tentang suatu masalah (Facione, 1990). Perawat yang menerapkan
pemikiran kritis dalam bekerja akan fokus terhadap penyelasaian masalah dan membuat
keputusan, serta tidak akan mebuat keputusan yang terburu – buru ataupun ceroboh
(Kataoka-Yahiro dan Saylor, 1994. Pemikiran kritis umum merupakan proses yang tidak
khas pada keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kerangka konsep keperawatan kesehatan masyarakat?
5
KONSEP PEMETAAN
2. Bagaimanakah konsep proses keperawatan?
3. Apa itu konsep pemetaan?
4. Apasaja manfaat dari konsep pemetaan?
5. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada komunitas?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Konsep Pemetaan Dalam Ilmu Dasar Keperawatan”
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa itu kerangka konsep keperawatan kesehatan masyarakat.
b. Untuk mengetahui konsep proses keperawatan.
c. Untuk mengetahui apa itu konsep pemetaan.
d. Untuk mengetahui manfaat dari konsep pemetaan.
e. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada komunitas.
BAB II
5
KONSEP PEMETAAN
PEMBAHASAN
5
KONSEP PEMETAAN
membentuk pola yang berarti atau konsep. Peta konsep bisa berbentuk format visual yang
beragam.
Pemetaan konsep akan memudahkan saat menghubungkan antara data, penyebab,
dan akibat. Teknik ini pun dapat menggali segala kemungkinan yang berhubungan dengan
masalah. Selain itu, penggunaan pemetaan konsep akan membantu dalam memahami
masalah dan memudahkan pencarian penyebab masalah secara sistematis.
LINGKUNGA
N
PENINGKATAN PERILAKU
MIKROORGANISM
PENYEBARAN TBC
E
DI INDONESIA
PERSONAL
HYGIENE
Penjelasan dari pemetaan konsep tersebut (Gambar 1.1) sebagai berikut : konsep
utama adalah peningkatan penyebaran TBC di Indonesia. Sedangkan poin-poin yang
tertulis di sekitar peningkatan penyebaran inilah yang dinamakan konsep lainnya. Gambar
tersebut menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan penyebaran TBC di
Indonesia.
5
KONSEP PEMETAAN
1. Pengambilan keputusan
Pemetaan konsep juga dapat membantu dalam masalah membuat
keputusan.contohnya,ketika anda diminta untuk memilih perguruan tinggi A dan
B.
Defisiensi
Pengetahuan
Pengaruh
Industrialisasi
Cukup Akan
Pengetahuan
Daerah Tempat
Tinggal Jauh Dari
Pabrik Industri
5
KONSEP PEMETAAN
Dengan membandingkan dua diagram tersebut,kita dapat mengambil
keputusan untuk memilih tempat untuk melakakukan penelitian dengan melihat
kondisi di sekitarnya.
Ketika perawat akan menentukan prioritas masalah maka perawat akan
mendasarkan pada beberapa aspek. Dengan membandingkan aspek seperti tingkat
ancaman jiwa, jenis diagnosis, peralatan yang ada, dan mendasarkan pada
kebutuhan Maslow. Perawat dapat mengambil keputusan untuk memilih prioritas
masalah apa yang akan ditentukan.
2. Pengkanjian
Hinck et al. (2006) menunjukan bahwa peta konsep adalah strategi
pembelajaran yang efektif untuk mengerti hubungan yang ada antara beberapa
masalah pada kesehatan masyarakat.
Selain itu pemetaan konsep dapat membantu dalam menggali hubungan antar
data. Contohnya: Anda mengkaji penderita TBC di Kota Jakarta, maka pemetaan
konsepnya dapat dibuat seperti gambar dibawah ini:
5
KONSEP PEMETAAN
penentuan diagnosis adalah inferensi, yaitu proses untuk menggambarkan
kesimpulan yang disusun dari beberapa bukti yang berhubungan (Smith Higuchi
dan Donald, 2002).
Inferensi mencakup pembentukan pola informasi dari data sebelum pembuatan
diagnosis. Pada penentuan diagnosis, digunakan data yang anda peroleh untuk
menjelaskan secara logis dasar keputusan yang akan anda ambil. Misalnya, anda
dapat menggali faktor apasaja yang menyebabkan meningkatnya pendertita TBC
di Kota Jakarta. Kemudian ambilah salah satu faktor dan tentukan penyebab faktor
tersebut sehingga menemukan data yang valid dan spesifik.
4. Klarifikasi Nilai
Pemetaan konsep merupakan alat yang sangat efektif untuk mengklarifikasi
nilai.perawat sebagai individu memiliki nilai. Sebagai seorang perawat, anda akan
bertanya kepada klien mengenai hal-hal yang berkaitan dengan budaya dan
agama. Misalnya, anda akan diminta untuk merawat seorang yang mencoba bunuh
diri atau remaja yang ketergantungan obat. Jadi, dari sini anda akan dapat melihat
respons anda terhadap klien.ketika menemukan perasaan negative, anda bertanya
pada diri sendiri : “Apakah orang ini atau kata-katanya mengganggu saya?” atau,
“Apakah ada perasaan negative saat merawat klien?” jika anda dapat mengenali
perasaaan ini, maka nantinya maka anda akan memberikan perawatan dengan baik
karena dapat memilah dan memahami klien sesuai dengan budaya dan agama.
5. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang efektif meliputi evaluasi secara terus-menerus
terhadap cara pemecahan masalah itu sendiri untuk memastikan bahwa hal
5
KONSEP PEMETAAN
tersebut efektif. Jika masalah timbul kembali, terkadang diperlukan pilihan cara
lain untuk memecahkan masalah.
5
KONSEP PEMETAAN
Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi,kapan saja di buka, apakah
biayanya dapat dijangkau oleh masyarakat. Reaksi hendaknya dapat
digunakan masyarakat untuk membantu mengurangi stressor.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen P (problem/masalah), E
(etiology/penyebab), dan S (symptom atau manifestasi/data atau penunjang).
Misalnya, risiko peningkatan penyakit TBC pada komunitas di Kota Jakarta
sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hidup sehat ditandai
dengan :
a. Tempat tinggal yang berdekatan dengan pabrik industri
b. Lingkungan yang kotor dan lembab
c. Gaya hidup yang tidak sehat
d. Informasi tentang penyakit TBC yang kurang.
e. Perubahan Ekosistem serta tingkat ekonomi yang rendah.
3. Perencanaan Intervensi
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis
keperawatan komunitas yang muncul di atas adalah :
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit TBC.
b. Lakukan demonstrasi keterampilan untuk mencegah TBC seperti menggunakan
masker dan tidak meludah disebarang tempat.
c. Lakukan kerja sama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas.
d. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan.
4. Implementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang bersifat :
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit TBC di komunitas.
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang, dalam hal ini berperilaku hidup sehat
dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan.
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
TBC.
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
5
KONSEP PEMETAAN
5. Evaluasi/penilaian
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi.
b. Menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah praktik meningkatkan dan melindungi
kesehatan populasi dengan menggunakan pengetahuan dari bidang keperawatan, social,
dan ilmu kesehatan masyarakat. Keperawatan menggabungkan pemikiran kritis dan
5
KONSEP PEMETAAN
pemecahan masalah yang kreatif dengan proses pengkajian, perencanaan, intervensi, serta
evaluasi untuk mencapai hasil sehat.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
Peta konsep adalah representasi visual dari masalah klien dan intervensi yang
menunjukkan hubungan satu dengan yang lain (Schuster, 2003). Adapun Pemetaan
konsep (concept mapping) adalah teknik berpikir kritis yang menggunakan diagram-
diagram untuk menenjukkan hubungan dari suatu konsep atau situasi ke berbagai konsep
dan situasi lain (Carpenito dan Moyet 2007). Pemikir yang kritis akan memperhatikan apa
yang penting dalam sebuah situasi, membayangkan dan mengeksplorasi semua alternatif,
mempertimbangakan kode etik, dan kemudian membuat suatu keputusan.
B. Saran
Pemetaan konsep akan memudahkan saat menghubungkan antara data, penyebab, dan
akibat. Teknik ini pun dapat menggali segala kemungkinan yang berhubungan dengan
masalah. Selain itu, penggunaan pemetaan konsep akan membantu dalam memahami
masalah dan memudahkan pencarian penyebab masalah secara sistematis.
5
KONSEP PEMETAAN