Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PENETAPAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

A. Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah menentukan common cold sebagai masalah yang akan diprioritaskan di Puskesmas Sibela, kota Surakarta, maka
selanjutnya perlu dilakukan peninjauan penyebab masalah tersebut. Analisis tinjauan tersebut didapatkan melalui data primer
maupun sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara dengan kader dan petugas puskesmas yang berkaitan langsung
dengan common cold dan data sekunder didapat dari data puskesmas yang berhubungan dengan terjadinya common cold. Hasil
analisis tersebut kami mengembangkan dalam bentuk diagram tulang ikan yang menunjukkan analisis sebab akibat terjadinya
common cold yang terdapat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Analisis Masalah Influenza di UPT Puskesmas Sibela, Kota Surakarta dengan Model Tulang Ikan

Man Money Minute Method

Jumlah petugas yang Tidak adanya anggaran Kurangnya waktu Belum ada program
tidak sebanding dengan Puskesmas untuk masyarakat untuk khusus untuk pencegahan
cakupan Puskesmas program pencegahan mendapatkan pelayanan common cold
common cold dan informasi
Pengetahuan warga Belum ada kerjasama
yang masih kurang Kurangnya waktu lintas sektor untuk upaya
Kurangnya anggaran petugas untuk
mengenai common cold untuk peningkatan pencegahan dan
memberikan edukasi penanggulangan common
sarana prasarana
Kurangnya kesadaran common cold cold
masyarakat dalam PHBS

Common
Cold
Belum ada program Kepadatan penduduk
Belum ada pelaksanaan yang tinggi
evaluasi pasien common
program pencegahan
cold
common cold Besarnya angka cakupan
Puskesmas dibandingkan
dengan jumlah petugas
Belum ada program Belum ada tindakan
evaluasi pelaksanaan peningkatan sarana
PHBS di masyarakat prasarana di bidang PHBS Lingkungan masyarakat
yang kurang rapi dan
bersih

Controlling Actuating Environment


Berdasarkan diagram di atas, dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah yang
berperan terhadap banyaknya penemuan kasus common cold di wilayah kerja Puskesmas
Sibela, Kota Surakarta. Setelah menganalisis penyebab masalah utama, langkah selanjutnya
adalah menyusun jalan keluar dari setiap penyebab masalah yang ada. Alternatif jalan keluar
tersebut tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Alternatif Pemecahan Masalah Common Cold di UPT Puskesmas Sibela, Kota
Surakarta
Penyebab Alternatif Jalan Keluar
1. Man - Menambah jumlah petugas medis untuk melaksanakan
- Jumlah petugas yang program edukasi, pencegahan, dan penanggulangan
tidak sebanding dengan common cold secara khusus.
cakupan Puskesmas - Edukasi warga masyarakat mengenai common cold,
- Pengetahuan warga yang disesuaikan dengan taraf pendidikan warga dengan
masih kurang mengenai melibatkan kader
common cold - Edukasi dan evaluasi secara berkala mengenai
- Kurangnya kesadaran pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari dengan
masyarakat dalam PHBS bekerja sama dengan kader

2. Money - Mengajukan anggaran dana untuk program pencegahan


- Tidak adanya anggaran common cold
Puskesmas untuk - Mengajukan anggaran dana untuk peningkatan sarana
program pencegahan prasarana PHBS yang digunakan secara tepat sasaran dan
common cold efisien
- Kurangnya anggaran
untuk peningkatan sarana
prasarana PHBS

3. Minutes - Menyisipkan kegiatan edukasi mengenai common cold


- Kurangnya waktu dan PHBS pada kegiatan warga seperti Posyandu,
masyarakat untuk Arisan, Pertemuan PKK, Pertemuan kader, dsb
mendapatkan pelayanan
dan informasi
- Kurangnya waktu
petugas untuk
memberikan edukasi
4. Method - Membuat program khusus untuk pencegahan common
- Belum ada program cold berupa pendidikan dan pelatihan mengenai factor
khusus untuk pencegahan resiko, penularan, pencegahan, gejala, dan pemeriksaan
common cold common cold dengan bekerja dengan kelompok
- Belum ada kerjasama masyarakat seperti kader, karang taruna, palang merah
lintas sektor untuk upaya remaja, dsb.
pencegahan dan - Mengadakan pertemuan dan kesepakatan dengan
penanggulangan common stakeholder dari lintas sektor sebagai upaya pencegahan
cold dan penanggulangan common cold

5. Pengawasan (Controlling) - Membuat program untuk mengevaluasi pasien common


- Belum ada program cold
evaluasi pasien common - Mengadakan program untuk mengevaluasi keberjalanan
cold PHBS di masyarakat apakah sudah sesuai dengan
- Belum ada program melibatkan kader
evaluasi pelaksanaan
PHBS di masyarakat
6. Pelaksanaan (Actuating) - Membuat program pelaksanaan program pencegahan
- Belum ada pelaksanaan common cold yang tepat sasaran dan efisien
program pencegahan - Membuat program peningkatan sarana dan prasarana di
common cold bidang PHBS
- Belum ada tindakan
peningkatan sarana
prasarana di bidang
PHBS
7.Lingkungan (Environment) - Peningkatan kerapian dan kebersihan lingkungan
- Kepadatan penduduk masyarakat dan konsumsi makanan bergizi dengan
yang tinggi melibatkan kader
- Besarnya angka cakupan
Puskesmas dibandingkan
dengan jumlah petugas
- Lingkungan masyarakat
yang kurang rapi dan
bersih

B. Pemilihan Alternatif Intervensi yang Terbaik


Tabel 4.2 Pemilihan Prioritas Pemecahan Masalah Common Cold di UPT Puskesmas Sibela, Kota
Surakarta
Prioritas Peringkat
Efektivitas =
Efisiensi
No Cara Pemecahan Masalah MxIxV
M I V (C)
C
Meningkatkan penyuluhan dan konseling tentang
factor resiko, penularan, pencegahan, gejala,
1. dan pemeriksaan common cold serta mengajak 5 5 4 2 50 II
masyarakat sadar akan pentingnya PHBS dalam
mencegah terjadinya common cold.
Penambahan jumlah petugas medis untuk program
2. edukasi, pencegahan, dan penanggulangan common 4 3 3 3 12 VI
cold secara khusus.
Membuat program khusus untuk pencegahan
common cold berupa pendidikan dan pelatihan
mengenai factor resiko, penularan,
3. pencegahan, gejala, dan pemeriksaan common 5 5 4 3 33,3 III
cold dengan bekerja dengan kelompok
masyarakat seperti kader, karang taruna,
palang merah remaja, dsb.
Membentuk dan menambah anggaran dana untuk
4. 3 3 2 3 6 VII
program khusus mengenai penanganan common
cold dan peningkatan sarana prasarana PHBS di
masyarakat.
Mengadakan pertemuan dan kesepakatan
dengan stakeholder dari lintas sektor sebagai
5 4 4 2 2 16 V
upaya pencegahan dan penanggulangan
common cold
Membuat program untuk pengawasan dan evaluasi
6 5 5 2 2 25 IV
terhadap PHBS yang ada di masyarakat.
Menjaga kebersihan lingkungan dan pola makan
6 5 5 4 1 100 I
yang sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kriteria efektivitas :
M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
I = Importancy (pentingnya jalan keluar)
V = Vulnerability (sensitivitas jalan keluar)
Kriteria efisiensi :
C = Efficiency – Cost (semakin besar biaya yang diperlukan semakin tidak efisien)
Dari Tabel 4.2 di atas didapatkan hasil prioritas pemecahan masalah yang
mendapatkan skor tertinggi adalah menjaga kebersihan lingkungan dan pola makan sehat
untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu 100. Sehingga metode yang kami pilih adalah

Anda mungkin juga menyukai