Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Dinamika, April 2011, halaman 42 - 50 Vol. 02. No.

1
ISSN 2087 - 7889

STUDI TENTANG UNIT EKSPERIMEN MOMEN INERSIA PADA


BIDANG MIRING DAN UNIT EKSPERIMEN AYUNAN BANDUL
DALAM MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

Fitri Jusmi
Program Studi Fisika, Fakultas MIPA
Universitas Cokroaminoto Palopo

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian dengan membandingkan dua unit eksperimen
dalam menentukan percepatan gravitasi bumi yaitu unit eksperimen momen inersia pada
bidang miring dan unit eksperimen ayunan bandul. Penelitian ini dilakukan di laboratorium
MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
tingkat ketelitian dan tingkat valliditas alat dari kedua eksperimen tersebut. Hasil analisis
deskriptif dari penelitian ini diperoleh percepatan gravitasi dari unit eksperimen momen
inersia pada bidang miring sebesar 970.11 cm/s2 sedangkan untuk eksperimen ayunan
bandul diperoleh sebesar 971.05 cm/s2. Pada penelitian ini diperoleh bahwa tingkat
ketelitian dan validitas dari kedua unit eksperimen tergolong tinggi dengan penyimpangan
yang jauh di bawah harga yang diperkenankan terjadinya penyimpangan. Dari uji hipotesis
diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang cukup berarti dari tingkat ketelitian dan
tingkat validitas dari kedua unit eksperimen.
Kata kunci: Momen inersia, bidang miring, ayunan bandul, gravitasi bumi

PENDAHULUAN dan teori yang dipelajari dalam fisika


Fisika merupakan salah satu ilmu umumnya ditunjang oleh suatu
pengetahuan yang sesuai dengan kata percobaan.
fisika itu sendiri yang berasal dari bahasa Menurut Brockhaus, 1972, fisika
Yunani yang berarti alam, oleh karena itu adalah pelajaran tentang kejadian dalam
fisika merupakan ilmu yang ditujukan alam, yang memungkinkan penelitian
untuk mempelajari gejala alam secara melalui pengukuran apa yang didapat,
kualitatif dan kuantitatif, mempelajari penyajian secara matematis, dan
komponen materi, dan saling berdasarkan pengetahuan umum.
interaksinya. Kita dapat mempelajari sifat (Herbert Druxes, dkk, 1986).
materi dalam benda sebagai gejala alam Penerapan IPA, khususnya fisika
yang kita amati, baik secara langsung merupakan pengetahuan yang lahir dan
maupun melalui percobaan praktikum. berkembang dari hasil eksperimen dan
Fisika juga merupakan ilmu terhadap pengamatan beraneka ragam, dan sangat
gejala alam yang terjadi, sehingga fisika besar peranannya dalam perkembangan
disebut juga sebagai pengetahuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
eksperimental. Dengan demikian konsep misalnya bidang mekanika, pengetahuan

42
Studi Tentang Unit Eksperimen Momen Inersia

tentang gravitasi, kosmologi dan konstanta percepatan gravitasi bumi di


sebagainya. Dasar-dasar ilmu fisika yang antaranya eksperimen ayunan bandul dan
dipakai dalam disiplin ilmu, baik murni eksperimen momen inersia bola pejal
maupun terapan, umumnya bukan hanya pada bidang miring. Namun apakah
sekedar untuk penelitian. Saat ini fisika percepatan gravitasi yang diperoleh dari
yang terlibat dalam beberapa hal yang kedua percobaan tersebut bernilai sama?
belum nampak berperan dalam kehidupan dan benarkah bahwa percepatan gravitasi
sehari-hari. Selain itu, semua orang yakin bumi adalah 9,806 m/s2. lalu bagaimana
bahwa wawasan ilmiah sekarang akan dengan ketelitian dan validitas dari kedua
menentukan tekhnologi di masa eksperimen tersebut.
mendatang. (Herbert Druxes,dkk,1986). Kegiatan laboratorium dapat
Apel yang jatuh dari pohonnya diselenggarakan dengan baik jika
timbul pertanyaan dalam benaknya. ditunjang oleh sarana dan prasarana yang
Mengapa apel yang jatuh dari pohonnya memadai. Alat yang digunakan
Ketika Newton melihat buah tersebut hendaknya memiliki tingkat ketelitian
selalu jatuh ke bawah (ke arah bumi)? dan tingkat validitas yang tinggi agar
Jawaban dari pertanyaan Newton tersebut percobaan yang dilakukan dapat
adalah karena adanya gaya gravitasi memperlihatkan keberadaan suatu teori,
bumi. Gravitasi merupakan gejala adanya konsep, model atau konstanta fisika yang
interaksi yang berupa tarik-menarik dipelajari. Perbedaan ketelitian , validitas
antara benda-benda yang ada di alam ini. dan reabilitas tiap alat dan tiap unit
Sir Isaac Newton merupakan percobaan mengakibatkan perlunya
ilmuwan pertama yang mengemukakan pengetahuan alat dan penggunaan alat itu
gagasannya tentang gravitasi semesta sendiri. Dengan pengetahuan ini kita
yang dikenal dengan hukum gravitasi dapat memilih alat mana yang akan
semesta Newton pada tahun 1686 yang digunakan agar hasil percobaan
berbunyi ”Setiap dua benda di alam (pengukuran) yang diperoleh dapat
semesta ini saling tarik-menarik dengan dipercaya.
gaya yang besarnya berbanding lurus Sehubungan dengan hal tersebut
dengan massa masing-masing benda dan sehingga penelitian ini dimaksudkan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak untuk mengetahui tingkat ketelitian,
antara keduanya. tingkat validitas, dan membandingkan
Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan gravitasi bumi yang diperoleh
besaran yang cukup luas di lingkungan dari dua unit eksperimen momen inersia
fisika maupun cabang ilmu lainnya. pada bidang miring dan ayunan bandul.
Percepatan gravitasi bumi bukan Dari kedua eksperimen tersebut
konstanta yang universal seperti tentu saja terdapat perlakuan yang
kecepatan cahaya, tetapi besar percepatan berbeda terhadap benda. Dengan
gravitasi bumi tergantung pada posisi mengamati gaya-gaya yang bekerja dan
dalam ruang. sifat pada benda tentu kita akan dapat
Ada banyak eksperimen yang dapat menghitung percepatan gravitasinya.
dilakukan untuk membuktikan besar

43
Fitri Jusmi (2011)

TUJUAN DAN MANFAAT tertulis dan sistematis dalam bentuk


PENELITIAN karya tulis ilmiah.
a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya METODE PENELITIAN
penelitian ini dijabarkan dalam beberapa a. Pengambilan Data
poin berikut: Dalam proses pengambilan data,
1. Untuk memperoleh informasi tentang dilakukan beberapa tahap sebagai berikut
validitas unit eksperimen momen :
inersia pada bidang miring dan
ayunan bandul dalam menentukan Tahap Persiapan
percepatan gravitasi bumi. Pada tahap ini peneliti
2. Untuk memperoleh jawaban atas mempersiapkan beberapa alat yang telah
pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dalam laboratorium kemudian
dikemukakan pada rumusan masalah memodifikasi alat tersebut. Peneliti
di depan. memodifikasi alat satu unit eksperimen
3. Untuk mengetahui yang mana yang tersedia dalam laboratorium dan
diantara kedua unit eksperimen mendesain satu unit eksperimen yang lain
tersebut memiliki validitas yang untuk menentukan percepatan gravitasi
tinggi. bumi sesuai dengan teori yang telah
dikemukakan pada bab II .
Setelah memodifikasi alat,
b. Manfaat Penelitian
selanjutnya peneliti melakukan uji coba
Penelitian ini merupakan penelitian kedua alat dan mengadakan pemeriksaan
eksperimental untuk mengetahui tingkat terhadap kedua alat tersebut. Hal ini
ketelitian dan tingkat validitas dua unit dilakukan untuk mengetahui apakah alat
eksperimen dalam menentukan tersebut berfungsi dengan baik atau tidak.
percepatan gravitasi bumi. Dengan Selain itu juga dimaksudkan untuk
manfaat penelitian ini adalah : memperkecil ketidakpastian hasil
1. Sebagai bahan masukan dalam pengukuran yang disebabkan oleh
pemilihan alat/unit eksperimen untuk kerusakan alat, ketidaknormalan alat,
menentukan besaran percepatan karat, debu, dan sebagainya.
gravitasi bumi yang tersedia di Tahap pelaksanaan
laboratorium.
2. Sebagai bahan masukanbagi industri Tahap ini merupakan proses
pembuatan alat praktikum dalam pengambilan informasi yang dijadikan
upaya pengembangan dan sebagai data sampel penelitian.
penyempurnaan alat-alat praktikum Pengambilan data ini dilakukan oleh
di laboratorium. penulis sendiri bersama dosen
3. Sebagai latihan untuk menyusun dan pembimbing. Kegiatan yang dilakukan
menyatukan buah pikiran secara berupa eksperimen dengan mengadakan

44
Studi Tentang Unit Eksperimen Momen Inersia

sejumlah variabel yang telah ditentukan 3. Dengan menggunakan selang kecil


pada setiap unit eksperimen. yang berisi air untuk menentukan titik
Proses pengambilan data keseimbangan antara titik B dan titik
berlangsung selama dua minggu mulai C.
pada bulan Juni 2009. Data-data yang 4. Mengukur ketinggian (h) dengan
dihasilkan tersebut dimasukkan ke dalam menggunakan mistar.
table/format yang telah disiapkan untuk 5. Meletakkan bola pada lintasan (titik
memudahkan penganalisaannya, dengan A) kemudian melepaskannya
prosedur kerja sebagai berikut : bersamaan dengan mengaktifkan stop
1. Unit eksperimen momen inersia watch.
pada bidang miring 6. Mencatat waktu tempuh bola pejal
Alat dan bahan yang digunakan dari B ke C pada sistem diatas.
adalah bola pejal, lintasan, mistar, selang 7. Seperti langkah-langkah diatas tetapi
air 2 meter, dan stop watch. dengan merubah-rubah jarak (s)
dengan jarak
Langkah-langkah kerjanya adalah (100,105,110,115,120,125,130, dan
sebagai berikut : 135) cm.
1. Menyusun alat seperti Gambar 1
2. Mengukur jarak lintasan bola.

s
h

b
c

Gambar 1. Desain Unit Eksperimen Momen Inersia pada Bidang Miring

2. Unit eksperimen ayunan bandul Langkah-langkah kerjanya adalah


Penelitian dilakukan dengan :
menggantungkan beban pada ujung statif 1. Gantungkan beban dengan tali
dengan menggunakan tali benang. benang yang panjangnya 100 cm
Adapaun alat yang digunakan adalah tali kemudian ayunkan dengan sudut
benang, beban, mistar, dan stop watch. ayunan ± 150.

45
Fitri Jusmi (2011)

2. Ukur waktu untuk 10 ayunan, 15 3. Ulangi percobaan 1 dan 2 dengan


ayunan, dan 20 ayunan dengan stop panjang tali penggantung yang
watch. bervariasi (30,40,50,60,70,80,90, dan
100) cm.

Tali (l)
Gaya (F)

Bandul

mg

Gambar 2. Desain Eksperimen Ayunan Bandul

b. Analisa Data pengukuran yang dilakukan terhadap


Data yang diperoleh dari kedua unit nilai yang seharusnya yang diambil dari
eksperimen ini disajikan dalam bentuk daftar pustaka. Secara matematis
tabel untuk memudahkan perhitungan. besarnya validitas dirumuskan sebagai
Yang pertama adalah analisa deskriptif berikut :
meliputi perhitungan rata-rata, standar −
deviasi, variansi, dan interval taksiran = 1− 100 %
rata-rata. Ketelitian percobaan dinyatakan
dalam persen (%), yang diukur dari besar Dengan
kecilnya kesalahan relatif. Secara Hdp = harga daftar pustaka
matematis dituliskan sebagai berikut: X = harga pengukuran nilai fisika
= 1− 100 Untuk pengujian hipotesis dalam
penelitian ini akan dilakukan dengan
Dengan
langkah statistik sebagai berikut:
dX = harga kesalahan relatif
X = harga pengukuran dari besaran Pengujian kesamaan dua varians yang
fisika dirumuskan sebagai berikut:
dx/x = kesalahan relatif
=
Ketepatan dan validitas eksperimen
dinyatakan dalam persen (%). Validitas Untuk mengetahui perbedaan
menyatakan besarnya penyimpangan nilai validitas rata-rata dan percepatan

46
Studi Tentang Unit Eksperimen Momen Inersia

gravitasi bumi rata-rata dilakukan dengan n2 = jumlah sampel eksperimen


uji dua pihak dengan menggunakan kedua
distribusi F dengan kriteria pengujian H0
diterima jika: Pasangan hipotesis nol dan
F(1-1/2α), (n1-1)(n2-1) ≤. F ≤ F(1/2α), tandingannya yang akan diuji adalah
(n1-1)(n2-1) H0 : µ 1 = µ 2
Dan untuk harga F lainnya H0 ditolak. H1 : µ 1 ≠ µ2
Statistik t dirumuskan sebagai Kriteria pengujian adalah : terima
berikut : H0 jika –t1 – ½ α < t < t1 - ½ α dimana t1
− – ½ α didapat dari daftar distribusi t
= dengan dk = ( n1 + n2 –2) dan peluang ( 1
1 1
+ – 1/2α) untuk harga t lainnya H0 ditolak.

Dengan variansi (s2) kedua hasil HASIL DAN PEMBAHASAN


pengukuran eksperimen adalah Hasil analisis deskriptif perceptan
( − 1) + ( − 1) gravitasi bumi kedua unit eksperimen
= ditampilkan dalam tabel 1. Dari tabel
+ − 2
selisih rata-rata di atas dapat kita lihat
Dengan: selisih dari hasil analisis data unit
X1 = rata-rata hasil pengukuran eksperimen momen inersia pada bidang
eksperimen pertama miring dan unit eksperimen ayunan
X2 = rata-rata hasil pengukuran bandul sangat kecil. Untuk membuktikan
eksperimen kedua secara jelas perbedaan ketelitian dan
S12 = variansi hasil pengukuran validitas dari kedua unit eksperimen
eksperimen pertama
dapat kita lihat melalui uji hipotesis yang
S22 = variansi hasil pengukuran
eksperimen kedua dibahas pada bagian 2.
n1 = jumlah sampel eksperimen
pertama

Tabel 1. Selisih Rata-rata Hasil Analisis Deskriptif Percepatan Gravitasi Bumi Kedua Unit
Eksperimen
Unit Eksperimen g (cm/s2) KR (%) DK (%) Valid (%)
Momen Inersia Pada Bidang 970.108 1.246 98.754 99.173
Miring
Ayunan bandul 971.053 0.739 99.261 99.270
Selisih 1.055 0.507 0.507 0.097

Analisis inferensial dimaksudkan normalitas (lampiran B) diketahui bahwa


untuk menguji hipotesis yang diajukan data berasal dari populasi berdistribusi
dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji normal. Dengan demikian statistic yang

47
Fitri Jusmi (2011)

digunakan adalah statistik t, dengan uji sampel berasal dari populasi dengan
kesamaan dua rata-rata. Namun variansi yang berbeda.
sebelumnya akan dilakukan uji kesamaan Berdasarkan hasil uji homogenitas
dua varians. varians yang dilakukan di atas diperoleh
Untuk menentukan uji perbedaan kesimpulan bahwa kedua sampel berasal
yang dipakai, maka dilakukan pengujian dari populasi dengan variansi yang
terhadap variansi sampel. Untuk homogen, dengan demikian digunakan uji
mengetahui apakah kedua sampel berasal t, dalam hal ini untuk momen inersia pada
dari populasi yang homogen. Dalam hal bidang miring diberi indeks 1 dan ayunan
ini untuk momen inersia pada bidang bandul diberi indeks 2.
miring diberi indeks 1 dan ayunan bandul Hipotesis yang hendak diuji adalah
diberi indeks 2.
: =
: ≠
Hipotesis yang hendak diuji adalah
∶ = 1). Uji perbedaan validitas
∶ ≠ Dari analisa deskriptif diperoleh

1). Uji homogenitas variansi tingkat = 99.173 = 99.270


validitas = 2.610 = 1.769
Dari analisa deskriptif diperoleh n1 = n2 = 80
2
S1 = 2.601 S22 = 1.769 Dengan variansi gabungan
F hit = 1.47 S2 = 2.190 S = 1.480
Dengan α = 0.05, dari daftar Sedangkan untuk nilai t diperoleh
distribusi F diperoleh F(0.975) (79),(79) =
t = - 0.42 dan dk = 158
1.42, karena Fhit lebih besar dari Ftotal
maka H0 diterima dengan kata lain kedua Harga t(0.975) dengan dk = 158 dari
sampel berasal dari populasi dengan daftar distribusi t = 1.96 dengan demikian
variansi yang homogen. thit = - 0.42 ada dalam penerimaan H0
dalam taraf nyata 0.05, berarti bahwa
2). Uji homogenitas variansi percepatan
tidak terdapat perbedaan tingkat validitas
gravitasi bumi
rata-rata antara percepatan gravitasi bumi
Dari analisa deskriptif diperoleh yang diperoleh dari eksperimen momen
S12 = 249.763 S22 = 169.271 inersia pada bidang miring dengan
eksperimen ayunan bandul.
Fhit = 1.48
2). Uji perbedaan percepatan gravitasi
Dengan α = 0.05, dari daftar
bumi
distribusi F diperoleh F(0.975) (79),(79) =
1.42, karena Fhit lebih besar dari Ftotal maka = 970.108 = 971.053
H0 diterima yang berarti bahwa kedua S12 = 249.763 S22 = 169.271
n1 = n2 = 80

48
Studi Tentang Unit Eksperimen Momen Inersia

Dengan variansi gabungan berada dalam nilai suatu besaran yang


S2 = 209.517 dan S = 14.475 dicari dengan kehalusan alat ukur yang
digunakan. Dengan demikian tingkat
t = - 0.41 dan dk = 158 ketelitian seperti di atas tergolong tinggi
Harga t(0.975) dengan dk = 158 dari dan penyimpangannya tergolong kecil.
daftar distribusi t = 1.96 dengan demikian Tingkat validitas rata-rata
thit = - 0.41 ada dalam penerimaan H0 percepatan gravitasi bumi yang diperoleh
dalam taraf nyata 0.05, berarti bahwa dari unit eksperimen momen inersia pada
tidak terdapat perbedaan rata-rata harga bidang miring adalah 99.173% dengan
percepatan gravitasi bumi yang diperoleh penyimpangan sebesar 0.83%. Dengan
dari eksperimen momen inersia dan pengkategorian seperti dua hal di atas,
eksperimen ayunan bandul. hasil ini menunjukkan bahwa validitas
Dari hasil analisis deskriptif rata-rata percepatan gravitasi bumi yang
menunjukkan bahwa percepatan gravitasi dihasilkan dari unit eksperimen momen
bumi rata-rata yang diperoleh dari inersia pada bidang miring tergolong
eksperimen momen inersia pada bidang tinggi.
miring adalah 970.108 cm/s2, yang berarti Percepatan gravitasi bumi rata-rata
menyimpang dari nilai literature sebesar yang diperoleh dari unit eksperimen
0.83%, penyimpangan ini tergolong kecil ayunan bandul berdasarkan hasil analisis
mengingat penyimpangan maksimal yang deskriptif adalah 971.053 cm/s2,
diperkenankan dari nilai besaran fisika menyimpang dari literatur sebesar 0.73%.
adalah 10%. Hasil ini diperoleh dari Penyimpangan ini tergolong sangat kecil.
desain eksperimen momen inersia pada Tingkat ketelitian rata-rata percepatan
bidang miring dengan menggunakan stop gravitasi bumi yang diperoleh dari unit
watch untuk mengukur waktu tempuh eksperimen ayunan bandul adalah
bola pejal melintasi jarak yang bervariasi 99.261% dengan penyimpangan sebesar
dari 100 cm,105 cm, 110 cm, 115 cm, 120 0.74%, seperti halnya pengkategorian di
cm, 125 cm, 130 cm, dan 135 cm dengan atas menunjukkan bahwa ketelitian rata-
ketinggian yang bervariasi (berubah- rata percepatan gravitasi bumi yang
ubah). diperoleh dari eksperimen ayunan bandul
Tingkat ketelitian rata-rata tergolong tinggi. Tingkat validitas rata-
percepatan gravitasi bumi yang diperoleh rata percepatan gravitasi bumi yang
dari eksperimen momen inersia pada diperoleh dari unit eksperimen ayunan
bidang miring berdasarkan hasil analisis bandul adalah 99.270% dengan
deskriptif diperoleh 98.754% dengan penyimpangan sebesar 0.73% berarti
penyimpangan sebesar 1.25% , dengan bahwa validitas rata-rata percepatan
berdasar pada fungsi sebaran gaus gravitasi bumi yang diperoleh dari unit
percobaan tak hingga memberi batasan eksperimen ayunan bandul tergolong
68% artinya minimal 68% bahwa sekali tinggi.
pengukuran nilai suatu besaran yang Dari hasil analisis uji hipotesis
diukur berulang kali dapat diperkirakan menunjukkan bahwa tidak terdapat

49
Fitri Jusmi (2011)

perbedaan validitas dan percepatan DAFTAR PUSTAKA


gravitasi bumi yang diperoleh dari unit Cooper, W. D. Instrument eletronik dan
eksperimen momen inersia pada bidang teknik pengukuran edisi II.
miring dan unit eksperimen ayunan Terjemahan oleh Ir. Sahat
bandul pada taraf signifikan 0.05. Hal ini Pakpahan. 1994. Jakarta :
dapat dipahami karena konsep dan teori Erlangga.
fisika yang mendasarinya memang telah Hasan, M. I,2002. Pokok-Pokok Materi
mengindikasikannya. Statistik 2 (Satatistik Inferensif)
Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
KESIMPULAN Resnick, R. H. D. 1978. Fisika Dasar I.
Dari hasil analisis data dan Jhon Willey dan Sons Inc.
pembahasan pada penelitian ini, dapat Salbi, 1998. Studi Eksperimen Momen
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Inersia Pada Bidang Miring Dan
Kesetimbangan Palang Dalam
a. Tingkat ketelitian dan validitas yang Menentukan Percepatan Gravitasi
diperoleh melalui unit eksperimen Bumi, Laboratorium Fisika. Skripsi
momen inersia pada bidang miring Makassar.
dan ayunan bandul tergolong tinggi. Tiro, M.A. 1999. Dasar-Dasar Statistika.
b. Tidak terdapat perbedaan tingkat Makassar : Badan penerbit UNM
ketelitian percepatan gravitasi bumi Makassar.
yang berarti yang diperoleh dari uint
eksperimen momen inersia dan unit
eksperimen ayunan bandul.
c. Tidak terdapat perbedaan yang berarti
dari tingkat validitas percepatan
gravitasi bumi yang diperoleh melalui
unit eksperimen momen inersia pada
bidang miring dan ayunan bandul.
d. Dari segi desain alat, untuk metode
pengembangan eksperimen di
laboratorium ada kecenderungan
untuk menggunakan unit eksperimen
ayunan bandul dalam menentukan
percepatan gravitasi bumi karena
pada eksperimen ayunan bandul
menggunakan alat yang sederhana,
lebih mudah didapatkan, lebih mudah
dilakukan, dan analisisnya lebih
sederhana.

50

Anda mungkin juga menyukai