Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang
menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya, sehingga sumber daya
manusia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu
mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan. Pengelasan merupakanbagian tak
terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peran utama
dalam rekayasa dan reparasi produksi logam salah satu nya tangki bahan bakar
minyak.

Pengelasan merupakan salah satu proses fabrikasi yang paling sering


dilakukan di sebuah industri terutama pada proses produksi. Pengelasan yang
dilakukan pada proses produksi bermacam-macam. Antara lain pengelasan
menggunakan pengelasan MIG ( Metal Inert Gas), TIG (Tungsten Inert Gas), dan
lain-lain. Penggunaan jenis pengelasan tergantung pada keperluan. Material yang
berbeda mempengaruhi jenis pengelasan yang digunakan. Fungsi material yang
akan di las juga mempengaruhi jenis pengelasan yang digunakan, contohnya jika
benda yang akan dilas mendapatkan beban yang tinggi secara terus menerus, maka
sebaikanya digunakan jenis pengelasan yang kuat dan tahan lama. Karena setiap
jenis pengelasan memiliki karakter yang berbeda-beda, maka seharusnya setiap
operator dapat mengetahui proses pengelasan yang cocok digunakan. Seiring
dengan perkembangan teknologi, pengelasan juga mengalami perkembangan,
mulai dari metode pengelasan hingga alat yang digunakan untuk melakukan
pengelasan.

Dalam hal ini, pihak perusahaan dipandang tepat sebagai penyedia (fasilitator)
bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dilingkungan
pendidikan. Yang pada akhirnya diharapkan seorang mahasiswa/sarjana tidak
hanya memahami pada segi teoritisnya saja tetapi juga sanggup melaksanakan
praktek dalam dunia kerja kedepan.

1
Jurusan Teknik Mesin merupakan salah satu jurusan yang membekali para
mahasiswanya dengan proses pembelajaran mengenai fenomena-fenomena
permesinan, perancangan dan konstruksi, proses produksi serta ilmu material.
Namun untuk lebih memahami dan menguasai apa yang telah didapat di bangku
perkuliahan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin perlu untuk menyaksikan sendiri
dan membuktikan pengaplikasian ilmu yang dipelajari dengan cara kerja praktek
pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan ilmu keteknikmesinan.

Untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang siap pakai, Program Studi Teknik


Mesin mewajibkan para mahasiswanya yang akan menyelesaikan studi untuk
melaksanakan kerja praktek, dengan tujuan memahami secara realita kegiatan
industri lapangan dan dapat merealisasikan ilmu-ilmu yang telah didapat dibangku
kuliah dalam kenyataan sebenarnya pada perusahaan sehingga dapat menambah
wawasan serta meningkatkan keterampilan bagi mahasiswanya.

CV. MERKA CONSTRUCTION yaitu sebuah perusahaan fabrikasi yang


bergerak di bidang usaha pembuatan tangki transportasi, dalam industri ini khusus
pembuatan tangki bahan bakar minyak. Tangki bahan bakar minyak itu sendiri
berbahan dari plat alumunium dan memiliki tahapan proses yang nanti nya untuk
menyimpan bahan bakar minyak, selain buat menyimpan nantinya juga untuk
mengangkut bahan bakar minyak tersebut untuk diantar ke tempat-tempat pemasok
bahan bakar dengan keadaan aman dan tanpa ada kebocoran. Mahasiswa Kerja
Praktek juga merupakan karyawan dari CV. MERKA CONSTRUCTION yang
ingin memfokuskan dengan salah satu pengelasan yaitu pengelasan MIG (Metal
Inert Gas) dan model penyambungan material alumunium menggunakan las MIG
yang kuat, tahan lama dan tentunya berkualitas . Sehingga kami pandang sesuai
untuk dijadikan sebagai tempat Kerja Praktek yang relevan bagi mahasiswa Jurusan
Teknik Mesin Universitas Maarif Hasyimlatif Sidoarjo.

Atas pertimbangan tersebut, maka kami mengajukan permohonan untuk dapat


melakukan Kerja Praktek di CV. MERKA CONSTRUCTION selama satu bulan.
Sangat besar harapan kami untuk dapat melakukan kerja praktek di CV. MERKA

2
CONSTRUCTION agar dapat kami jadikan bekal dalam menghadapi dunia kerja
nantinya.

I.2 Ruang lingkup Kerja Praktek


1. Departement Engineering, Seksi Workshop
2. Melakukan produksi pembuatan/perakitan tangki bahan bakar minyak yang
bermaterial plat alumunium di bagian pengelasan.

I.3 Tujuan dan Manfaat


I.3.1 Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui jenis sambungan yang paling kuat.


b. Mudah mengetahui 3 sifat mekanis dari sambungan yang di las.
c. Untuk mengetahui bentuk perlakuan pada proses pengelasan terhadap
sambungan las.

I.3.2 Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :


1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui prinsip kerja tahapan proses pembuatan tangki bbm, yang
berbahan dari plat alumunium yang akan di proses melalui
perakitan, pengelasan hingga menjadi tangki yang siap di pakai.
b. Mengetahui gambaran tentang kondisi real dunia kerja dan memiliki
pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri.
c. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka
cakrawala berfikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang
ditekuni selama ini.
d. Dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja
yang sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik,
serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.

2. Bagi Jurusan
a. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.

3
b. Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum dimasa datang.

3. Bagi Perusahaan
a. Merupakan sarana alih teknologi di bidang permesinan bagi
perusahaan.
b. Merupakan sarana untuk menjembatani antara perusahaan dan
Universitas Maarif Hasyimlatif Sidoarjo.
c. Dapat membantu tugas dan pekerjaan perusahaan sehari-hari.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan

II.1.1 Sejarah Perusahaan

CV. MERKA CONSTRUCTION adalah perusahaan fabrikasi


swasta yang bergerak di bidang usaha pembuatan tangki transportasi. CV.
MERKA CONSTRUCTION sendiri beralamatkan di Jl. Mastrip Kedurus
4 gang anggur no 15 Surabaya – Jawa Timur.

CV. MERKA CONSTRUCTION memulai bisnis nya sebagai


produsen perlatan mekanik yang sederhana pada tahun 2003, sejak saat itu
perusahaan memiliki komitmen kuat untuk memproduksi berbagai jenis
peralatan mekanis yang memenuhi kebutuhan, spesifikasi dan kebutuhan
pelanggan. Melalui tahun-tahun, pengalaman kami dalam pembuatan kapal,
transportasi dan tangki penyimpanan mengembangkan perusahaan kami,
untuk bekerja sama dengan PT. Geluran Adikarya sebagai supplier pada tahun
2011, PT. Geluran Adikarya sendiri terdaftar sebagai “Vendor Resmi
Pertamina” sebab itu perusahaan kami bekerja sama dengan PT. Geluran
Adikarya. Untuk mebuktkan bahwa CV. MERKA CONSTRUCTION mampu
menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar yang
menonjol.

- Visi Perusahaan

Adapun visi perusahaan adalah menjadi perusahaan sehat yang


mempunyai inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta mandiri
secara finansial.

- Misi Perusahaan

Misi perusahaan adalah melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang


supplier konstruksi maupun konstruksi permesinan untuk mendukung

5
kemandirian industri-industri dalam negeri agar cinta produk buatan negeri
sendiri.

II.1.2 Kegiatan Operasional CV. MERKA CONSTRUCTION

Produksi pembuatan tangki yang dihasilkan CV. MERKA


CONSTRUCTION adalah variasi tangki bahan bakar minyak, dengan berbagai
macam ukuran, dan tangki yang di pesan akan di desain khusus sesuai permintaan.
Tangki yang dihasilkan berupa tangki untuk mengangkut muatan berbentuk
cair/gas, untuk meningkatkan kestabilan dalam transsportasi cairan dalam tangki,
tangki dibagi dalam beberapa kompartemen yang dipisahkan dengan sekat-sekat.
Daya angkut tangki bervariasi dari beberapa liter sampai 24.000 liter, adapun
proses pembuatan tangki, yang meliputi :

1. Pengelasan 3 lembar plat alumunium

Gambar 2.1 Penyambungan plat

6
2. Peletakan plat alumunium yg telah di Las ke cetakan (Mal) sehingga
mempermudah waktu pembentukan (Bending) tangki.

Gambar 2.2 Plat saat di strake

7
3. Pengelasan bagian luar dan dalam tangki

Gambar 2.3 Sesudah pengelasan bagian luar


4. Finishing
Finishing yakni meliputi penghalusan bekas las-las yang permukaan masih
kasar sampai halus menggunakan mesin gerinda.

II.2 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan agar tujuan


perusahaan dapat tercapai, maka untuk mewujudkan itu perlu dilakukan
struktur organisasi perusahaan karena struktur organisasi merupakan salah
satu hambatan yang memperlihatkan aspek-aspek penting dari perusahaan
yang mencakup wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi
perusahaan yang berada pada ruang lingkup.

Selain perusahaan harus memiliki struktur organisasi dan uraian tugas


yang secara jelas mengenai batasan wewenang dan tanggung jawab setiap
karyawan, masih dibutuhkan pula kemampuan pimpinan tertinggi
perusahaan dalam mengarahkan dan mengendalikan sember daya manusia
yang dimiliki organisasi dengan sebaik mungkin guna mengembangkan
rencana organisasi agar dapat bertahan dan terus berkembang.

8
Adanya struktur organisasi yang baik memungkinkan penetapan serta
pemisahan wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam seluruh
jenjang organisasi sehingga tugas-tugasnya dapat dilaksanakan secara efektif,
terarah serta penuh tanggung jawab. Hal ini tentu juga akan menimbulkan
suasana kerja yang mendukung, nyaman dan terjalinnya kerjasama yang baik
antara setiap karyawan perusahaan.

Struktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda satu sama lainnya


sebab tergantung pada jenis usaha perusahaan, luas usaha, besarnya tujuan
yang ingin dicapai dan masalah yang dihadapi perusahaan tersebut sehingga
demikian struktur organisasi harus sesuai kondisi dan situasi yang sedang
dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Adapun struktur organisasi
perusahaan CV. MERKA CONSTRUCTION dapat digambarkan sebagai
berikut:

9
II.3 Strukutur dan deksripsi kerja
II.3.1 Struktur organisasi CV. MERKA CONTRUCTIONS

Gambar 3.1 Struktur Organisasi di CV MERKA CONTRUCTIONS

II . 3 . 2 Deskripsi kerja
1. President director :
 Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
 Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar.
 Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau
pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam
meeting-meeting BOD.
 Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standar etika dan hukum.

2. Internal audit :
 Melaksanakan proses pemeriksaan / audit internal bagi seluruh divisi
cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

10
 Menjalalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan
berkala baik dari segi financial maupun operasional.
 Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang
penyelesaian masalah keuangan.
 Melakukan koordinasi dengan lembaga audit eksternal yang jika
diperlukan untuk kelancaran perusahaan.
 Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta menjalin
koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk
hasil temuan masalah.
3. Corporate secretary :
 Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan tentang
persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip
GCG.
 Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh direksi dan dewan
komisaris/dewan pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
apabila diminta.

 sebagai penghubung (liaison officer) dan menatausahakan serta


menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas
pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat
Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
4. Techincal advisor :
 Bertugas untuk menyelesaikan atau membuat kajian tentang klaim
service yang diajukan serta meneliti apakah klaim tersebut layak
diterima atau tidak.
 Technical advisor bertanggung jawab kepada workshop head.
5. Vice President Director :
 Bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha
 Bertanggung jawab kepada owner.
 Pengambil Keputusan.
 Mengkoordinasikan Manajer Departemen.
 Controler dan Evaluator atas pengembangan bisnis.

11
 Menyusun recana strategis perusahaan.
 Memelihara hubungan baik dengan karyawan.
 Menetapkan pemutusan hubungan kerja.
 Memelihara hubungan baik dengan aparat setempat dan masyarakat di
sekitar perusahaan.
6. Sales & marketing
A. Sales account :
 Melakukan presentasi penjualan.
 Membantu pembuatan proposal dan penawaran.
 Mampu mencapai target yang ditetapkan perusahaan.
 Memimpin tim penjualan sesuai target yang ada.
 Melakukan maintenance terhadap klien yang ada.
 Dapat menguasai product knowledge dengan baik.
B. Marketing :
 Menjaga dan meningkatkan volume penjualan.
 Menyiapkan prospek klien baru.
 Menganalisa data keuangan klien dengan tujuan penaksiran investasi
klien.
 Merekomendasikan strategi investasi yang sesuai dan menguntungkan
untuk klien.
 Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.
 Memastikan pencapaian target penjualan.
 Membuat dan melaporkan laporan penjualan perusahaan kepada
atasan.
C. Customer support
 Menjelaskan Produk ke Calon Klien.
 Membangun komunikasi via Online & offline dengan client.
 Menjadi MC pada acara yang diselenggarakan perusahaan.
 Mengorganisir acara yang diselenggarakan perusahaan.

12
7. Operation
A. Production :
 Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi serta
mengawasi proses produksi.
 Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
 Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang
waktu dengan klien dan manajer.
 Menentukan standar kontrol kualitas.
 Menegosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan.
 Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran dan staf penjualan.
B. Engineering :
 Pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi, alat mesin, bangunan
dan fasilitas lainnya.
 Penghematan energi dalam menggunakan segala keperluan.
 Menangani alat, mesin dan instalasi lainnya yang menggunakan
listrik, gas dan air.
 Mencegah instalasi, mesin, alat dan bangunan terhadap bahaya
kebakaran dan segala situasi yang membahayakan..
 Menangani pekerjaan yang sifatnya umum seperti, mengecat, dsb.
C. PPIC :
 Menerima order dari Marketing dan membuat rencana produksi sesuai
order yang diterima.
 Memonitor semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang
ada di gudang maupun yang akan didatangkan sehingga proses
produksi dan penerimaan order bisa berjalan lancar dan seimbang.
 Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin
yang overload sementara mesin lain tunggu order.
 Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses
produksi yang menyebabkan delay delivery.

13
8. Product & technical devision :
A. Quality assurance :
 Mengkalibrasi (memasang) dan melakukan quick check terhadap alat
yang akan digunakan untuk pengukuran produk,.
 Mengambil sampling produk secara acak untuk pemeriksaan kualitas.
 Melakukan pengecekan fungsi sensor pada mesin.
 Membuat laporan pemeriksaan kualitas produk per shift, daily,
weekly.
B. Research & development :
 Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di
perusahaan.
 Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam
perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
 Bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah
dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan.
 Melakukan berbagai penelitian dan inovasi produk yang telah ada
agar sesuai dengan keinginan pasar, bahkan jika perlu mengeluarkan
produk baru demi kesinambungan bisnis.
C. Product development :
 Mencari dan mengumpulkan informasi rutin atas kebutuhan
produk-produk yang diinginkan pasar.
 Melakukan diskusi produk dengan atasan untuk ditawarkan kepada
Mitra Usaha.
 Menyiapkan Produk Inovatif yang belum ada dipasar untuk diberikan
kepada Mitra Usaha.
 Membantu Mitra usaha melakukan review produk yang sudah dijual
namun produksinya tidak sesuai yang diharapkan.

9. Finance & accounting :


A. Finance :

14
 Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk laporan keuangan perusahaan secara akurat dan
tepat waktu.
 Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan .
 Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus
kasperusahaan (cashflow).
 Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan
prosedur keuangan dan akuntansi.
B. Accounting :
 Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.
 Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.
 Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran dan pendapatan
perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan ).
 Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan
perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.
C. Treasure :
 Membuat peramalan kas perusahaan(Cash Forecasting)
 Melakukan tatakelola modal, kas, investasi, dan risiko kerja
perusahan.
 Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation).
 Penggalangan Dana (Fund Raising).
10. Logistic :
A. Purchasing :
 Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang ( inventory ,
materilal, dll ).
 Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan
secara sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP ).
 Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria
perusahaan.
 Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan
kelancaran operasional perusahaan.

15
 Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit /
cotrol stock dll.
B. Warehouse & distribution :
 Mengecek barang yang dibongkar dari gudang ke kantor.
 Memeriksa pengisian kartu stock yang dilakukan oleh kepala gudang
 Menginput pindah barang berdasarkan laporan produksi yang dibuat
oleh kepala gudang.

 Stock opname bersama kepala Gudang secara rutin setiap bulan.


11. Support :
A. Quality management :
 Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen
mutu ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara.
 Melaporkan pada manajemen puncak mengenai kinerja smm
( system manajemen mutu) dan setiap kebutuhan untuk koreksi.
 Memastikan promosi kepedulian mengenai persyartan pelanggan di
seluruh organisasi.
B. Human Resource Devision :

 Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya


manusia.
 Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai
dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi dan
melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan
yang dianggap perlu.
 Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi
karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
 Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa
berlakunya kontrak kerja.
 Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar
peraturan atau kebijakan perusahaan.
C. Information technology :
 Mengelola teknologi informasi dan sistem computer perusahaan.

16
 Memberikan solusi Teknologi Informasi.
 Melakukan pengawasan dan perawatan Teknologi Informasi di
perusahaan.

BAB III
METODOLOGI

17
III.1 Diagram Alur Proses Pengerjaan ( flow chart )

Mulai

Pembuatan Tangki

Studi lapangan dan Observasi

Pelaksanaan Kerja Praktek

“Analisa Variasi Tipe Sambungan dan Metode Pengelasan pada


Pembuatan Tangki BBM Terhadap Kekuatan Sambungan dengan
Menggunakan Pengelasan TIG di CV Merka Contructions”

Sambungan Single Sambungan Double Sambungan Double


V dengan 1 Welder V dengan 2 Welder V dengan 2 Welder

Tes Uji Tarik

Pengolahan Data

Analisa Masalah

Kesimpulan dan Saran

Selesai

III . 2 Bahan dan Alat


III . 2 .1 Bahan

18
1. Plate Lembaran Almunium 5mm

Gambar 3.1 Bahan Plate Almunium 5mm

Menggunakan almunium disini juga karena almunium dikenal sebagai bahan


yang tahan terhadap korosi. Hal ini disebabkan oleh fenomena pasivasi, yakni
proses pembentukan lapisan aluminium oksida di permukaan logam aluminium
setelah logam terpapar oleh udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah
terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun, pasivasi dapat terjadi lebih lambat jika
dipadukan dengan logam yang bersifat lebih katodik, karena dapat mencegah
oksidasi aluminium. Adapun sifat-sifat Aluminium antara lain sebagai berikut:

a) Ringan Logam Aluminium Memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan
baja, atau tembaga. Logam aluminium banyak digunakan didalam industri, alat
berat dan transportasi.

b) Mudah dibentuk Proses pengerjaan Aluminium mudah dibentuk karena dapat


disambung dengan logam/material lainnya dengan pengelasan, brazing, solder,
adhesive bonding, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan
lainnya.

c) Kekuatan Tarik Kekuatan tarik adalah besar tegangan yang didapatkan ketika
dilakukan pengujian tarik. Kekuatan tarik ditunjukkan oleh nilai tertinggi dari
tegangan pada kurva tegangan-regangan hasil pengujian, dan biasanya terjadi
ketika terjadinya necking. Kekuatan tarik bukanlah ukuran kekuatan yang
sebenarnya dapat terjadi di lapangan, namun dapat dijadikan sebagai suatu acuan

19
terhadap kekuatan bahan. 8 Kekuatan tarik pada aluminium murni pada berbagai
perlakuan umumnya sangat rendah, sehingga untuk penggunaan yang
memerlukan kekuatan tarik yang tinggi, aluminium perlu dipadukan.

d) Modulus Elastisitas Aluminium memiliki modulus elastisitas yang lebih


rendah bila dibandingkan dengan baja maupun besi, tetapi dari sisi strength to
weight ratio, aluminium lebih baik. Aluminium yang memiliki titik lebur yang
lebih rendah dan kepadatan. Dalam kondisi yang dicairkan dapat diproses dalam
berbagai cara. Hal ini yang memungkinkan produk-produk dari aluminium yang
akan dibentuk, pada dasarnya dekat dengan akhir dari desain produk.

e) Recyclability (Mampu untuk didaur ulang) Aluminium adalah 100% bahan


yang didaur ulang tanpa penurunandari kualitas awalnya, peleburannya
memerlukan sedikit energi, hanya sekitar 5% dari energi yang diperlukan untuk
memproduksi logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses daur
ulang.

f) Ductility (Liat) Ductility didefinisikan sebagai sifat mekanis dari suatu bahan
untuk menerangkan seberapa jauh bahan dapat diubah bentuknya secara plastis
tanpa terjadinya retakan. Dalam suatu pengujian tarik, ductility ditunjukkan
dengan bentuk neckingnya, material dengan ductility yang tinggi akan mengalami
necking yang sangat sempit, sedangkan bahan yang memiliki ductility rendah,
hampir tidak mengalami necking. Pada logam aluminium paduan memiliki
ductility yang bervariasi, tergantung konsentrasi paduannya, namun pada
umumnya memiliki ductility yang lebih rendah dari pada aluminium murni.

g) Kuat Aluminium memiliki sifat yang kuat terutama bila dipadukan dengan
logam lain. Digunakan untuk pembuatan komponen yang memerlukan kekuatan
tinggi seperti: pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, komponen mesin dan
lain-lain.

III . 2 . 2 Alat
1. Mesin Las TIG

20
Tungsten Inert Gas (TIG) atau yang sering disebut Gas Tungsten Arc
Welding (GTAW) adalah salah satu bentuk Arc Welding (Las Busur Listrik).
Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) atau Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
pertama kali ditemukan pada tahun 1940 di USA. Tungsten Inert Gas (TIG) atau
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) menggunakan wolfram atau tungsten
sebagai elektrode dan inert gas sebagai pelindung.

Gambar 3.2 Mesin Las TIG

Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) atau Gas Tungsten Arc Welding
(GTAW) dapat dikerjakan secara otomatis ataupun manual. Untuk melindungi
sambungan, lapisan kawat las atau fluks tidak diperlukan dalam pengelasan ini.
Hasil las yang dihasilkan oleh GTAW pada hampir semua jenis logam bermutu
tinggi. GTAW biasanya digunakan pada logam ringan seperti magnesium,
aluminum, dan lain-lain serta stainless steel. Untuk hasil yang baik, dibutuhkan
kemampuan yang tinggi juga pada teknik pengelasan ini. Wolfram merupakan Gas
Inert yang sering digunakan dalam pengelasan ini. Wolfram merupakan pelindung
yang baik yang membuat atmosfir udara tidak dapat masuk ke daerah lasan. Harga
Co2 (tidak inert) lebih murah dan lebih stabil sehingga membuat Co2 banyak
digunakan sekarang ini.

Tenaga listrik DC maupun AC dibutuhkan dalam pengelasan TIG.


Tenaga/Energi listrik digunakan untuk membuat busur nyala dan sebagai pemanas,

21
sedangkan bagian-bagian pendukung yang lainnya masih disuplai/diperoleh dari
alat-alat yang lainnya. Tabung gas Argon ataupun gas lainnya merupakan salah satu
peralatan pendukung yang digunakan pada las TIG ini. Proses pengelasan perlu
terlindungi dari adanya pengaruh udara luar, dan gas itulah yang berperan untuk
melindunginya. Pengelasan dengan arus bolak-balik (AC) sering digunakan untuk
pengelasan magnesium, besi cor, aluminium, dan jenis logam yang lainnya.
Sedangkan pengelasan dengan arus searah polaritas langsung banyak digunakan
untuk pengelasan paduan tembaga, baja tahan karat, baja, dan yang lainnya.

2. Mesin Las MIG


Las MIG (Metal Inert Gas) adalah pengelasan dengan menggunakan gas
nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik, dipakai sebagai pencair
metal yang dilas dan metal penambah Disebut juga dengan Solid Wire. Sebagai
pelindung oksidasi dipakai gas pelindung berupa gas kekal (inert), CO2 dan Arcal
21. Dan juga Wire Feeder berfungsi memutar elektroda menjulur keluar pada saat
proses pengelasan berlangsung. MIG digunakan untuk mengelas besi atau baja,
sedangkan gas pelindungnya adalah menggunakan Karbon dioxida CO2
Di dalam logam gas mulia, kawat las MIG yang digunakan berfungsi
sebagai elektroda yang diumpamakan terus menerus. Busur listriknya pun terjadi
diantara kawat pengisi dan logam induk. Gas pelindung tersebut adalah gas argon,
helium yang juga bisa dicampur keduanya. Dan untuk menetapkan busur terkadang
ditembakkan gas O2 dari 2% sampai 5% ataupun CO2 diantara 5% sampai 20%.
Dengan banyaknya penggunaan las MIG sangat menguntungkan. karena hal-hal
yang disebabkan oleh pengelasan ini sangat baik.

Dari kesimpulan diatas, Las MIG biasanya banyak digunakan untuk


pengelasan baja-baja yang memiliki kualitas yang baik, seperti baja yang memiliki
daya tahan karat yang sangat tinggi ,maupun baja-baja yang sangat kuat ataupun
logam-logam yang tidak bisa dilas menggunakan teknik las manapun selain las
MIG.

22
Gambar 3.3 Mesin Las MIG

Las MIG juga sering digunakan secara otomatik maupun secara


semi-otomatik yang memiliki arus searah polaritas balik yang menggunakan kawat
elektroda berdiameter diantara 1,2mm sampai 24mm. Karena perkembangan
teknologi semakin canggih belakangan ini banyak menggunakan kawat elektroda
yang memiliki diameter 3,2mm sampai 6,4mm yang digunakan untuk pengelasan
aluminum yang sangat tebal, contohnya tangki penyimpanan gas alam cair. Las
MIG ini juga digunakan yang memiliki kecepatan kawat elektroda yang tetap
dengan cara pengumpan tarik dorong.

III . 3 Tempat Kerja Praktek


III . 3 . 1 Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan Kerja Praktek di CV. MERKA CONSTRUCTION yang
beralamatkan di Jl. Mastrip Kedurus 4 gang anggur no 15 Surabaya - Jawa Timur

III.3.2 Lama / Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan Kalender Akademik Universitas Maarif Hasyimlatif Sidoarjo
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017 / 2018, maka pada Kerja Praktek ini kami
mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek mulai tanggal 25 Oktober 2017
hingga 23 November 2017. Akan tetapi semua keputusan yang diambil mengenai
jadwal dimulai dan berakhirnya Kerja Praktek ini seluruhnya diberikan kepada
pihak CV. MERKA CONSTRUCTION. Namun besar harapan kami pihak CV.
MERKA CONSTRUCTION dapat mempertimbangkan usulan tersebut.

23
III.3.3 Jadwal Kegiatan
Tahap Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan :
1. Pelaksanaan Kerja Praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan
antara lain:
1) Pembuatan proposal Kerja Praktek yang dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing.
2) Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek di lapangan.
3) Pembuatan laporan Kerja Praktek beserta bimbingan laporan.
4) Penyerahan laporan Kerja Praktek pada pihak
CV. MERKA CONSTRUCTION. Pada proses pelaksanaan Kerja
Praktek di lapangan pihak perusahaan mempunyai wewenang penuh
terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan
pengetahuan aplikatif di perusahaan.
5) Setelah Kerja Praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat
laporan Kerja Praktek yang dibimbing oleh dosen pembimbing Kerja
Praktek.
6) Penilaian Kerja Praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari
pihak perusahaan dimana Kerja Praktek dilaksanakan dan pihak
Jurusan Teknik Mesin Universitas Maarif Hasyimlatif Sidoarjo, yang
akan dilakukan oleh seorang dosen penguji.
7) Setelah mempertimbangkan tahap pelaksanaan yang telah ditetapkan
oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Maarif Hasyimlatif Sidoarjo,
berikut ini tabel perencanaan Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek sebagai
pertimbangan untuk pelaksanaan Kerja Praktek
di CV. MERKA CONSTRUCTION.

Rencana Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek :

No Kegiatan Waktu
Pengenalan Perusahaan
1 CV. MERKA 7 November 2017
CONSTRUCTION

24
Pengarahan dari
2 pembimbing 7 - 9 November 2017
perusahaan

Pembagian Tugas oleh


3 pembimbing 10 – 16 November 2017
perusahaan

Pengumpulan data,
observasi, dan analisa
4 17 – 26 November 2017
masalah
( Tugas Khusus )
Pembuatan laporan
5 27 November – 7 Desember 2017
Kerja Praktek ( KP )

Semua jadwal perencanaan yang dibuat hanya berupa usulan dan masih bersifat
sementara. Semua keputusan kami serahkan kepada kebijakan dari pihak
CV. MERKA CONSTRUCTION. Namun besar harapan kami apabila usulan
jadwal ini dapat dipertimbangkan.

III.3.4 Akomodasi dan Perlengkapan


Ketentuan mengenai akomodasi, tunjangan, pemberangkatan dan kedatangan
mahasiswa serta kebutuhan mahasiswa selama kerja praktek selanjutnya diatur
sesuai kebijaksanaan pihak CV. MERKA CONSTRUCTION

25

Anda mungkin juga menyukai