Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tuntutan berat terhadap tugas bidan adalah selalu berhadapan dengan sasaran
dan target pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan
memperkuat kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlah keahlian yang
telah diterima dan berguna bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu
karena kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan keahlian yang bermanfaat dan
diterima oleh sebuah masyarakat itu senantiasa berubah. Maka untuk
menghadapi masyarakat seperti itu seorang bidan harus bisa mempersiapkan
segenap kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk
perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan bidan dapat
menjadi agen pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran ini akan dapat
dimainkan oleh bidan jika atasannya memang mendayagunakannya secara
optimal.
Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang dihadapi para
pemimpin instansi pelayanan kesehatan apalagi jika kaitannya terhadap
kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya manusia itu ( bidan ) terutama
pada saat bertugas di desa pada lingkungan yang memiliki kebudayaan yang
sangat beragam. Tantangan besar ini umumnya tidak akan bisa dijawab oleh
Kepala Puskesmas yang seringkali hanya banyak melontarkan wacana retorik,
sebaliknya tidak membuktikan diri memiliki kemampuan kerja professional.
Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan fungsi bidan yang mana
dalam pelaksanaan profesinya bidan mempunyai banyak tugas-tugas dan peran.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja peran bidan dalam promosi kesehatan
2. Apa fungsi bidan dalam promosi kesehatan

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja peran bidan dalam promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui apa fungsi bidan dalam promosi kesehatan

2
BAB II

ISI

A. Peran Bidan
1. Pengertian
Peran adalah bentuk dari prilaku yang diharapkan seseorang pada situasi
sosial tertentu
Barbara Kozier (1995), menyatakan bahwa peran adalah seperangkat tingkah
laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial,
baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil
Peran bidan yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktivitas bidan
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab kebidanan secara professional sesui dengan kode etik
professional.

2. Peran bidan dalam promosi kesehatan


Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan antara lain sebagai advocator,
pendidik (educator), coordinator (coordinator), pelaksana perawatan dan
pengawas perawatan langsung, pelaksana, pengelola serta sebagai peneliti.
a. Advocator
Peran ini dilakukan bidan dalam membantu pasien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain, khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
kebidanan yang diberikan kepada pasien. Bidan dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan yang sebaik-baiknya, informasi tentang penyakitnya, privasi,

3
hak untuk menentukan nasibnya sendiri, dan hak menerima ganti rugi
akibat kelalaian tindakan.
Tugas bidan adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab membantu pasien dan keluarga dalam
menginterprestasikan informasi dari berbagai pelayanan dan dalam
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (inform concent) atas tindakan kebidanan yang diberikan.
2) Mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. Bidan adalah
anggota tim kesehatan yang sering kontak dengan pasien, sehingga
diharapkan mampu membela hak-hak pasien. Seorang pembela
pasien adalah membela hak-hak pesien. Pembelaan, termasuk
peningkatan apa yang terbaik untuk pasien, memastikan kebutuhan
pasien terpenuhi, dan melindungi hak-hak pasien.
Hak-hak pasien antara lain sebagai berikut:
1) Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
2) Hak atas informasi tentang penyakitnya
3) Hak atas privasi
4) Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
5) Hak untuk menenrima ganti rugi akibat kelalaian tindakan

Hak-hak tenaga kesehatan antara lain sebagai berikut:

1) Hak atas informasi yang benar


2) Hak untuk bekerja sesuai standar
3) Hak untuk mengakhiri hubungan dengan pasien
4) Hak untuk menolak tindakan tindakan
5) Hak atas rahasia pribadi
6) Hak atas balas jasa

4
b. Pendidik (Educator)

Peran ini dilakuakn dengan membantu pesien dalam meningkatkan


tingkat pengetahuan tentang kondisi kesehatannya, gejala penyakit,
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari
psien setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan.

1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang penanggulangan
masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak
terkait kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Kegiatannya
antara lain
a) Bersama pasien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan
penyuluhan kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
b) Bersama pasien dan pihak terkait menyusun rencana penyuluhan
kesehatan masyarakat sesui dengan kebutuhan yang telah dikaji,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
c) Menyiapkan alat dan bahan pendidikan atau penyuluhan yang
sesui dengan rencana.
d) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan
jangka panjang melibatkan unsur-unsur terkait termasuk
masyarakat.
e) Bersama pasien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan
kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki
atau meningkatkan program dimasa yang akan datang.
f) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap
dan sistematis.

5
2) Melatih dan membimbing kader, termasuk siswa bidan serta
membina dukun diwilayah atau ditempat kerjanya. Kegiatannya
antara lain:
a) Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun, dan
siswa.
b) Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesui dengan hasil
pengkajian.
c) Menyiapkan alat dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan
peserta latihan sesui dengan rencana yang telah disusun.
d) Melaksanakan latihan dukun dan kader sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan unsure-unsur terkait.
e) Membimbing siswa bidan dalam lingkup kerjanya.
f) Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
g) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program
bimbingan.
h) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan dan bimbingan sistematis secara sistematis dan
lengkap.
c. Koordinator
1) Koordinasi merupakan salah satu peran utama bidan yang
bekerja memberikan pelayanan dengan individu, keluarga, dan
masyarakat.
2) Pasien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan
lanjutan dirumah, sehingga perlu koordinasi lanjutan asuhan
kebidanan dirumah.
3) Program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin pada
individu, keluarga, dan masyarakat perlu pula dikoordinasikan
agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penanggulangan.

6
4) Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar
pelayanan yang konprehensif dapat tercapai.
d. Pelaksana Perawatan dan Pengawas Perawatan Langsung
1) Kontak pertama bidan kepada keluarga dapat melalui anggota
keluarganya yang sakit.
2) Bidan yang bekerja dengan pasien dan keluarga (baik dirumah,
klinik, maupun dirumah sakit) bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan perawatan langsung atau mengawasi
keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota yang sakit
dirumah sakit.
3) Bidan melakukan perawatan langsung atau demonstrasi asuhan
yang disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga mampu
melakukan dirumah.
4) Bidan dapat mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga
melakukan peran langsung selama dirumah sakit atau dirumah
oeleh bidan kesehatan masyarakat.
e. Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan melaksanakan tugas mandiri,


kolaborasi/kerja sama dan ketergantungan.

Tugas mandiri adalah sebagai berikut:

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan yang di berikan
2) Memberikan pelayanan pada anak dan wanita pranikah dengan
melibatkan pasien
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien salaam kehamilan
normal

7
4) Memeberikan asuhan kebidanan kepada pasien dalam masa
persalinan dengan melibatkan pasien/keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6) Memeberikan asuhan kebidanan pada pasien dalam masa nifas
dengan melibatkan pasien/keluarga
7) Memeberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
8) Memeberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
monupause
9) Memeberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan
melibatkan keluarga

Tugas kolaborasi adalah sebagai berikut:


1) Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan pasien
dan keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang
melibatkan pasien dan keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
pasien dan keluarga.

8
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi atau kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi denga melibatkan keluarga

Tugas ketergantungan/merujuk adalah sebagai berikut:


1) Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan pasien dan keluarga
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultan dan rujukan
pada masa persalinan dengan penyulit tertentu yang melibatkan
pasien dan keluarga
4) Memberikan asuhan kebidanna melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu masa nifas dengan penyulit tertentu yang melibatkan
pasien dan kelurga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultansi
atau rujukan yang melibatkan keluarga
6) Meberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatanyang memerlukan konsultasi dan rujukan
yang melibatkan pasien/keluarga
f. Pengelola
1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat

9
di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/pasien.
Kegiatannya antara lain:
a) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarkat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan
ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan
program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
b) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian
bersama masyarkat
c) Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan
massyrakat, khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB
sesuai dengan program
d) Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan
program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta
KB
e) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarkat, khususnya kesehtaan ibu dan anak, serta KB,
termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada
program dan sector terkait
f) Menggerakkan dan menggerakan kemampuan masyarkat
dalam memelihara kesehatan dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang ada.
g) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta kegiatan-
kegiatan dalam kelompok profesi
h) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan
2) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan , dan tenaga kesehatan

10
lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya .
kegiatan antara lain:
a) Bekerjasama dengan puskesmas dan institusi lain sebagai
anggota tim dalam memberikan asuhan kepada pasien dalam
bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
b) Membina hubungan baik dengan dukun , kader kesehatan
atau petugas lapangan keluarga berencana (PLKB), dan
masyrakat.
c) Memberikan pelatihan , membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain
d) Memberikan asuhan kepada pasien rujukan dari dukun bayi
e) Membina kegiatan–kegiatan yang ada di masyarakat yang
berkaitan dengan kesehatan.
g. Peneliti
1) Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan, baik secara mandiri maupun secara kelompok.
Kegiatannya antara lain :
a) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b) Menyusun rencana kerja pelatihan
c) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
d) Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
2) Tanggung jawab bidan terkait penilitian antara lain sebagai
berikut :
a) Konseling pada remaja putri, pasangan pranikah, prahamil,
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, klimakterium, dan
menopause

11
b) Pelayanan kebidanan normal pada wanita hamil, bersalin,
nifas, pemeriksaan fisik, senam hamil, pengendalian anemia,
amniotomi, uterotonika, dan ASI ekslusif
c) Pelayanan kebidanan abnormal, antara lain pada :
(1) Wanita hamil : abortus imminiens, hyperemesis tingkat
I, preeklamsi, anemia dan penyulit lainnya
(2) Persalinan : letak sungsang, KPD tanpa infeksi
(ketuban pecah dini merupakan masalah yang masih
kontroversial dalam kebidanan, kesalahan dalam
mengelola KPD akan membawa akibat meningkatnya
angka morbiditas), haemorogic post partum (HPP),
laserasi, dan distosia atau kelambatan / kesulitan dalam
jalannya persalinan
(3) Pertolongan nifas abnormal : retensio plasenta, renjat
dan infeksi, plasenta manual, jaringan konsepsi,
kompresi bimanual, uterotonik kala III dan IV
(4) Ginekologi : keputihan, penundaan haid, rujukan
d) Pelayanan kebidanan pada anak : intranatal, hipotermi,
kontak dini, ASI ekslusif, perawatan tali pusat, resusitasi
pada bayi asfiksia, minum sonde dan pipet, simulasi tumbuh
kembang, imunisasi lengkap, dan pengobatan ringan pada
penyakit ringan
e) Pelayanan KB : penanganan efek samping, pemberian alat
kontrasepsi sesuai pilihan, suntik pil, pasangan AKBK, dan
lepas AKBK tanpa penyulit
f) Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain : pembinaan
peran serta, pelayanan kebidanan komunitas, deteksi dini,
pertolongan pertama rujuk, IMS, narkoba, narkotika,

12
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), dan
pertolongan pertama pada korban narkoba.

B. FUNGSI BIDAN
1. Pengertian
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan peran.
Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
2. Jenis fungsi bidan
Dalam menjalankan perannya, bidan akan melaksanakan berbagai fungsi
antara lain sebagai berikut :
a. Fungsi Independen
Fungsi independen yaitu fungsi dimana bidan melaksanakan perannya
secara mandiri, tidak bergantung pada orang lain atau tim kesehatan
lainnya. Bidan harus dapat memberikan bantuan terhadap penyimpangan
atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik bio-psiko-sosio-
kultural maupun spiritual. Bantuan diberikan mulai dari tingkat individu
yang utuh (mencakup seluruh siklus kehidupan) sampai pada tingkat
masyarakat yang mencerminkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada
tingkat system organ fungsional dan molecular, seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat, pemenuhan kebutuhan
eliminasi alvi, uri, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman, pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri sampai pada pemenuhan kebutuhan yang paling atas
yaitu aktualisasi diri. Kegiatan ini diprakarsai oleh bidan yang
bertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana dan keputusan
tindakannya.

13
b. Fungsi Dependen
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang bidan atas instruksi
dari tim kesehatan lain, atau pelimpahan tugas yang diberikan seperti
pelimpahan dari dokter, ahli gizi, radiologi, dan sebagainya.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan, baik
dalam kebidanan maupun kesehatan. Fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan kebidanan pada penderita
yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan tersebut tidak dapat diatasi
oleh bidan saja, tetapi juga membutuhkan kerja sama tim kesehatan
lainnya. Kegiatan ini dilakukan dengan diprakarsai oleh bidan dan bidan
bertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana dan keputusan
tindakannya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam promosi kesehatan bidan memiliki beberapa peran diantara lain sebagai
advocator, pendidik (educator), coordinator (coordinator), pelaksana perawatan
dan pengawas perawatan langsung, pelaksana, pengelola serta sebagai peneliti.
Sedangkan fungsi bidan dalam promosi kesehatan ada 3 yaitu :
1. Fungsi Independen
2. Fungsi Dependen
3. Fungsi Interdependen

15
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak,. W,. I. (2012). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba


Medika

16

Anda mungkin juga menyukai